Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 231 Membiarkannya Mempermainkan

Bai Mei menebak, bayi Xiao Qu, 100 % adalah anak Gu Mingcheng, juga tidak penah mendengar bahwa Xiao Qu mempunyai pacar, justru tatapan Xiao Qu sangat penuh dengan kekaguman ketika menatap Gu Mingcheng.

Hati Bai Mei sangat kacau, ia pergi ke rumah Shutong.

Gu Mingcheng sudah membawa anak pergi ke kantor, ia selalu mengira bahwa Jiang Shutong keguguran, membiarkannya istirahat di rumah, takut Ken terlalu aktif dan mengganggunya, jadi ia membawanya ke kantor.

Jiang Shutong dan Bai Mei pergi ke kamarnya sendiri, Jiang Shutong sangat berhati-hati menghadapi masalah ini, karena ia tidak tau siapa biang dari semua ini.

Bai Mei memberitahukannya semua hal dengan detail, juga bilang tentang si brengsek Qiao Wei, ia pasti tau bahwa masalah ini tidak akan berlangsung lama, hanya saja ia ingin membangkitkan gelombang di hubunganmu dengan Gu Mingcheng.

Jiang Shutong ingat, nanti malam ia akan memberitahukannya kepada Gu Mingcheng..

Bai Mei gugup, seperti ada hal yang sangat mendesak.

“Ada apa? Bilang!” Jiang Shutong sudah tau fakta dari semuanya, sangat ceria, melihat Bai Mei begitu gugup, otomatis bertanya.

Bai Mei juga merasa berbuat hal seperti ini sangat tidak baik, karena hal ini sudah berlalu, tetapi Bai Mei adalah orang yang sangat lugas, tidak bisa melihat kejanggalan, sudah sangat jelas ia ingin membuat masalah dihubungan mereka berdua.

Jadi, setelah ia berpikir, akhirnya ia memberitahukan perihal Xiao Qu mengaborsi kepada Jiang Shutong.

Pembuluh darah di otak Jiang Shutong membesar, biang dari masalah ini adalah Xiao Qu, karena ia selalu cemburu melihat Xiao Qu, tidak terpikir, sebab dari semua masalah ini adalah Xiao Qu, sepertinya Xiao Qu sedang memerankan peran yang sangat-sangat penting.

Seperti perasaan Xiao Qu sekarang, padahal mencintai Gu Mingcheng dalam diam, awalnya membuat beberapa hal buruk, tetapi sekarang ia ingin mengubah diri, tetapi masih membuat Jiang Shutong curiga.

“Shutong, bilang bahwa seorang pria menjaga dirinya selama 4 tahun seperti batu giok, itu adalah hal yang tidak mungkin, lagipula, dalam keadaan tidak ada masa depan, dia dengan Xiao Qu, bermunculan baru-baru ini! Bai Mei juga tidak mengerti tujuannya.

Padahal ini semua adalah demi Jiang Shutong, tetapi semua hal yang ia ucapkan, justru tidak ingin didengar oleh Jiang Shutong.

“Tidak akan, aku pecaya dengan Mingcheng-ku, masalah 4 tahun lalu, ia sudah menceritakannya semua, tidak mungkin!” Jiang Shutong berkata.

Jika bukan karena kemarin dia mengendarai mobil dan bergurau dengan Xiao Qu, Jiang Shutong mungkin langsung pecaya tanpa ragu.

Paling parahnya, Jiang Shutong tidak tau sejak kapan Xiao Qu mulai diam-diam menyukai apakah mulai dari ketika Gu Mingcheng memberikan seunit rumah kepada Xiao Qu, Gu Mingcheng memberikan rumah kepada Xiao Qu, karena Gu Mingcheng tau bahwa ia sudah memiliki seorang putra, Jiang Shutong kira ia telah menyukainya dari awal, 4 tahun, bilang waktu pendek juga tidak.

Jiang Shutong mengenal Adam lebih lama dibanding Gu Mingcheng, demikian pula lama waktu Xiao Qu mengenal Gu Mingcheng, lebih lama dibanding dia.

Xiao Qu, selalu merupakan kekhawatiran didalam hati Jiang Shutong.

Menurut Jiang Shutong, masalah ini, ia ingin bertanya kepada Xiao Qu.

Walaupun masalah ini sudah berlalu, waktu itu, ia juga secara resmi sudah putus dengan Gu Mingcheng, tetapi dalam hatinya, masalah ini selalu tidak berlalu, seolah-olah seratus lalat membuka lubang di hati Jiang Shutong, sedang menggigitnya, membuatnya gelisah.

Dia tau bahwa ia tidak berhak menanyakan hal ini kepada Xiao Qu, ia bukan istri Gu Mingcheng, bukan juga atasan Xiao Qu, hanya kenal, hubungan awal kenal sangat buruk, sekarang sudah lumayan membaik.

Tetapi, akhirnya ia mengajak keluar dia, Shutong bilang ke pengasuh bahwa ia ingin pergi ke Cafe untuk bertemu orang, banyak orang yang mengaborsi kemudian hari kedua sudah bekerja, Jiang Shutong hanya pergi ke Cafe harusnya tidak apa-apa.

Di hari siang bolong ia mengajak keluar Xiao Qu keluar, Jiang Shutong membuka pintu melihat gunung, menanyakan siapa ayah anak ini!

Xiao Qu terkejut dan takut, bagaimana bisa Jiang Shutong mengetahui hal ini?

Xiao Qu menggigit bibir bawahnya dengan erat, ekspresi wajah yang malu dan marah, seperti tidak ingin beritahu semua orang mengenai hal ini, lebih tidak boleh diketahui oleh Gu Mingcheng, sekarang Jiang Shutong sudah tau, Gu Mingcheng tidak lama lagi akan tau.

Xiao Qu tidak menjawab, menundukkan kepala.

Ia tau bahwa Jiang Shutong curiga bahwa anak ini milik Gu Mingcheng, tetapi ayah dari anak ini, selamanya ia tidak akan beritahu.

Kenapa ia baru mulai diam-diam menyukai Gu Mingcheng pada tahun ini? Gu Mingcheng begitu tampan dan tuan yang begitu kaya, muncul di depan wanita manapun, juga pasti akan direbut, karena tahun lalu.......

Dengan hati-hati Jiang Shutong memantau ekspresi wajah Xiao Qu.

Ditatapan Xiao Qu ada penyesalan, dan keputusasaan.

Hidup atau mati, ia tidak akan memberitahu siapa ayah anak ini!

Jiang Shutong sedikit mengerutkan alisnya.

Hal ini, Jiang Shutong langsung menanyakan kepada Xiao Qu, hanya ingin memperlihatkan kekuatannya, karena ia sudah ada aib Xiao Qu ditangannya, jika kedepannya Xiao Qu ada maksud apa-apa, harus lebih hati-hati.

Menurut Jiang Shutong, dalam hal ini, ia merasa dirinya sendiri sangatlah kejam.

Sebenarnya, dari lubuk dalam hatinya, ia merasa, anak ini bukan milik Gu Mingcheng.

Ia hanya mempergunakan masalah ini, untuk mengingatkan Xiao Qu, mengingatkannya untuk menjaga jarak dengan Gu Mingcheng.

Jiang shutong tau bahwa membongkar jembatan yang telah membantunya sangatlah tidak baik, namun tidak ada cara lain, ia cemburu sampai mau mati dalam hatinya.

Jiang Shutong kembali ke rumah, ia pergi ke kamar Ken untuk tidur di malam hari.

Ken sudah tertidur, ia juga merasa sedikit bingung.

Gu Mingcheng menunggu lama, ia juga tidak datang.

Tersenyum, semalam adalah datang untuk mengakui kesalahan, setelah mengakui kesalahan, sekarang sudah tidak terlihat lagi.

Shutong tidak ada apa-apa, tetapi Mingcheng ada apa-apa.

Jiang Shutong sedang memikirkan masalah Xiao Qu semalaman, tidak mengunci pintu, setelah berjujur-jujuran dengan Gu Mingcheng, ia sudah tidak pernah mengunci lagi, pintu hati sudah dibuka, pintu juga tidak perlu dikunci lagi.

Gu Mingcheng mendorong pintunya, terang lampu di koridor memasuki ruangan, menerangi badannya.

Ia membelakanginya.

Gu Mingcheng sangat menyukai tampak belakang Jiang Shutong, pinggangnya sangat ramping, sangat panjang, pantatnya sangat montok, sangat bulat.

Setiap kali melihat tampak belakangnya, ia selalu ada respon.

Setiap orang memiliki kelemahan, ia telah dijebak oleh wanita ini, terjebak olehnya.

Tangan Gu Mingcheng masuk melewati bagian bawah Jiang Shutong, menggendongnya.

Jiang Shutong terbangun, melihat Gu Mingcheng, bertanya, “Kenapa?”

“Kamu bilang kenapa!”

Gu Mingcheng menggendongnya keluar, menutup pintu Ken dengan tendangan, pergi ke ruangannya.

Setelah hubungan keduanya mulai mendekat, Jiang Shutong mengalami keguguran.

Jadi, sejauh ini, selama 4 tahun lamanya, sebenarnya keduanya hanya pernah berhubungan sebanyak tidak sampai 5 kali, bagi Gu Mingcheng, sangat tidak bisa ditahan.

Malam ini, ia tidak ingin berbuat apa-apa, hanya ingin berada dekat dengannya, untuk mengisi kekosongan selama 4 tahun ini.

Setelah ia meletakkan Jiang Shutong di atas ranjang, tangannya mengelincir ke bagian dada Jiang Shutong.

Tangannya dihentikan oleh Jiang Shutong, “Kamu juga memegang wanita lain dengan cara gini?”

He, cemburu!

Gu Mingcheng memain-mainkan matanya menatap Jiang Shutong, tidak menghentikan gerakannya.

“Jika dari awal cemburu, kenapa dulu memilih pergi?” ia menatap mata Jiang Shutong.

“Tidak pergi, bagaimana bisa mengujimu?” Jiang Shutong merasa, ia tidak menceritakan masalah ia keguguran, adalah pilihan yang tepat.

Jika tidak, ia akan mengulangi malam kemarin, kekuatan seperti itu tidak dapat diterima oleh Jiang Shutong, tidak bisa melupakannya selama beberapa hari.

Berpikir masalah dia dan Xiao Qu di hari itu, dia sangatingin memukul pria ini.

Melihat pria merasa terbakar oleh keinginan, lihat dia akan merasa apa ketika hanya bisa melihat dan tidak bisa berbuat.

Ia meletakkan kedua tangannya dengan lembut didada Gu Mingcheng, matanya menatapnya, kakinya menggosok kaki Mingcheng.

Jiang Shutong sudah dapat merasakan ketegangan tubuh Gu Mingcheng.

Jiang Shutong teringat catatan medis Xiao Qu, ia berpikir : Mampus! Melihat ia begini, 4 tahun tidak ada wanita, hal yang mustahil.

Gu Mingcheng mengatupkan giginya dan menatap Jiang Shutong,, “Kamu kira seru?”

Jiang Shutong tertawa pelan, “Sangat seru!”

Menatap Gu Mingcheng dengan mata menawan.

Biasanya, ia sangat jarang menggunakan tatapan ini untuk melihat orang lain, walaupun ketika sedang bersama Gu Mingcheng, juga sangat jarang.

Otot tubuh Gu Mingcheng kaku.

Ia ingin melihat Gu Mingcheng mati meledak, bermain mata dengan Xiao Qu, begitu akrab.

Jiang Shutong merasa, dalam hal menghadapi saingan asmara, matanya menjadi lebih tajam daripada ujung jarum, walaupun keduanya tidak berniat begitu, tetapi ia selalu terpikir Xiao Qu duduk di atas sofa, setiap hari setiap hari.....

Pria Lajang wanita lajang.

Jiang Shutong merasa, malam ini lumayan berguna.

“Kamu akan menyesal!” kata Gu Mingcheng.

Jiang Shutong tersenyum pelan, sangat percaya diri, “Tidak akan.”

Dalam lubuk hati hatinya, ia yakin Gu Mingcheng tidak apa bermacam-macam padanya, semalam sudah membuktikannya.

Tiba-tiba, kepala Jiang Shutong diletakkan Gu Mingcheng pada bagian tengah tubuhnya.

Tangannya menekan kepalanya, tidak membiarkan bergerak.

Seketika Jiang Shutong panik.

Apa maksud dari ini?

Hanya merasa dia tersedak!

Sangat lama sangat lama.

Pertama kali ia mengetahui, bau dari cairan ini.

Wajah Jiang Shutong memerah, sangat ingin muntah, ia menatap Gu Mingcheng dengan tatapan dendam.

“Sudah menyesal?” api Gu Mingcheng sudah reda, ia bertanya pada Jiang Shutong.

“Kamuu....” tatapan Jiang Shutong galak dan merasa teraniaya.

Pertama kali, mengalami kejadian memalukan seperti ini.

Ia membalikkan badan, membelakangi Gu Mingcheng, tidur.

Jiang Shutong tidak ingin meladeni Gu Mingcheng.

Keesokkan harinya, Gu Mingcheng pergi bekerja.

Jiang Shutong mendapatkan panggilan telepon, bilang bahwa ayahnya mabuk, terjadi perselisihan dengan orang lain, tidak sengaja terjatuh ke lantai, diantar pulang ke rumah oleh tetangga, ayah tidak ingin pergi ke rumah sakit.

Jiang Shutong cemas, membawa Ken pulang ke rumah, menyetir Audi A8 Gu Mingcheng, hanya mengirim sebuah pesan kepada Gu Mingcheng : ayah ada masalah, aku pulang dulu.

Gelombang terburu-buru, tetapi tidak menerbangkan awan di langit.

Gu Mingcheng pulang ke rumah dari kantor, melihat seisi rumah yang kosong, tiba-tiba terasa seperti ia telah pergi, tidak ada orang sama sekali di dalam rumah.

Ia bertanya kepada pengasuh kapan ia pergi, pengasuh menjawab.

Gu Mingcheng berpikir sejenak, akhirnya ia menyadari satu hal : Jiang Shutong tidak keguguran, tetapi kenapa ia membohonginya, ia masih belum tau.

Tetapi ia melihat sekeliling rumah, dan Audi A8 yang telah hilang dari bagasi, seketika Gu Mingcheng merasa emosi : dia sungguh menganggap ini adalah hotel, Shutong mengganggap Mingcheng apa?

Membiarkannya mempermainkan?

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu