Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 58 Aku Menginginkan Dia (2)

Satu malam, Jiang Shutong sedang berbaring di tempat tidurnya, menatap langit-langit. Di dalam benaknya selalu muncul wajah ibu mertuanya yang terlihat tidak suka padanya, dan juga wajah Nie Yingying. Dia tidak tahu badai apa yang akan terjadi besok. Dia takut akan datangnya hari besok, tetapi dia juga berharap besok akan datang.

Hari kedua bekerja, di pagi hari sangat tenang, pada siang hari ada orang yang meneleponnya, itu adalah nomor asing - Nie Yingying.

Dia meminta Jiang Shutong untuk pergi ke kafe di seberang perusahaan.

Pertempuran ini ternyata lebih kecil dari yang dipikirkan oleh Jiang Shutong. Dia mengira Nie Yingying akan datang ke perusahaan dan menampar dirinya, tetapi itu tidak terjadi.

Nie Yingying ada di dalam kedai kopi, menghadap Jiang Shutong dan memerintahnya, "aku tidak menyuruh kamu meninggalkannya, aku hanya ingin kamu melihat statusmu sendiri, wanita yang sudah menikah, staf biasa, keluarga biasa. Aku adalah dokter yang selalu bolak-balik Amerika, yang bernilai miliaran rupiah, dan aku memiliki perjanjian pernikahan dengannya. Jika kamu adalah seorang pria, mana yang akan kamu pilih? "

Nie Yingying benar-benar elegan. Nada suaranya tidak tergesa-gesa, tetapi mampu membuat Jiang Shutong merasa cukup tertekan.

"Aku tahu kamu pernah tidur dengannya, tapi, seorang pria, tidur sekali dan tidak mengganggap wanita itu apa-apa. Aku bisa mentolerirnya. Hanya saja pada saat waktunya tiba, dia bisa dengan tepat waktu menghadiri pernikahanku, tapi kamu, Jangan terlalu kelewatan. Mengandalkan temperamen licikmu, dan melakukan hal untuk menggodanya. Hal curang seperti ini, sebaiknya kamu kurangi. " Nie Yingying mengayunkan rambutnya yang panjang, seolah-olah Jiang Shutong adalah salah satu jalang dari sekian banyak jalang. Dia sama sekali tidak tidak mempedulikan Jiang Shutong.

Jiang Shutong terus menundukkan kepalanya secara perlahan, melihat telapak tangannya.

Ketika Nie Yingying bangkit dan bersiap untuk pergi. Jiang Shutong berkata dengan pelan, "Maaf, Nona Nie, saya tidak tahu dia mempunyai pacar sebelumnya. Saya selalu ingin melarikan diri, tetapi saya tidak bisa menghindarinya."

"Tidak bisa menghindari?" Nie Yingying mengulangi ketiga kata ini dengan penuh pertimbangan, "tidak dapat menghindarinya di ranjang?"

Jiang Shutong tidak mengeluarkan suara, seharusnya dia tidak bisa melarikan diri, tetapi seperti yang pernah dikatakan Gu Mingcheng, Jiang Shutong juga sangat aktif di tempat tidur. Jadi, Jiang Shutong tidak bisa melarikan diri, hanyalah sebuah alasan.

Dia mengatur ulang pikirannya dan akhirnya berkata, "Aku menginginkannya."

"Apa yang kamu katakan?" Nie Yingying tampaknya tidak mendengar dengan jelas, dan hampir sulit untuk dipercaya.

"Aku berkata, aku menginginkan dia. Aku tahu tidak masuk akal bagi wanita yang sudah menikah untuk mengatakan hal ini, tapi pernikahan aku dan Lu Zhiqian, kamu tidak mengerti, dan awal mula hubungan aku dan Presdir Gu kamu juga tidak mengerti." Jiang Shutong dengan menatap kosong ke depan.

Jika ada pilihan, dia sangat berharap ia tidak pernah bertemu Gu Mingcheng. Meskipun pernikahannya dengan Lu Zhiqian penuh dengan bekas luka, dia mengakui, jika dia terus bertahan dan tidak menyerah, mereka pasti akan sampai ke hari dimana mereka dapat saling menyanyangi, tetapi siapa yang tahu, pada hari ketika Lu Zhiqian menginginkannya, Lu Zhiqian menyadari bahwa dia hamil dengan anak Gu Mingcheng, dan semuanya hancur.

Bagaimanapun, itu semua nasib buruk.

Nie Yingying mendesah, dan pergi.

Jiang Shutong merasa, dirinya sendiri benar-benar sangat tidak bermoral, bahkan mengatakan kata-kata seperti itu kepada pacar aslinya

Dia sangat malu, dia sebenarnya berencana menghabiskan seumur hidupnya dengan tenang, mencari pria yang baik, mempunyai suami dan mengajari anaknya, namun semua yang terjadi, semua diluar dugaannya

Gu Mingcheng, apa yang sebenarnya dia inginkan!

Pada sore hari, Jiang Shutong sama sekali tidak mempunyai niat untuk bekerja, hampir setengah hari dia terus menatap kosong ke arah kalender yang ada di atas meja.

Ketika sudah mau pulang kerja, handphone Jiang Shutong berbunyi, itu adalah suara wechat.

Ternyata itu adalah pesan dari Gu Mingcheng : datang sebentar ke ruanganku

Jiang Shutong memikirkannya sejenak, dia merasa Nie Yingying seharusnya tidak memberitahu Gu Mingcheng tentang negoisasi mereka.

Mengetuk pintu.

Suara masuk, Jiang Shutong masuk ke dalam.

Gu Mingcheng sedang menulis, dan terlihat sangat serius.

Dia mengenakan jas, terlihat serius dan sopan, dengan dia yang di ranjang benar-benar adalah dua hal yang berbeda, di atas ranjang, dia buas, namun ketika dia mengenakan baju, dia seperti bukan dirinya.

Jiang Shutong menatapnya, dan sedikit terbengong .

Gu Mingcheng mendongak, melihat sekilas Jiang Shutong, “sedang bengong apa?”

“tidak apa-apa” Jiang Shutong memberikan jawaban yang sedikit aneh.

“aku dengar ada orang yang menginginkanku, aku ingin bertanya kepada orang itu, bagaimana dia menginginkannya?” Gu Mingcheng dengan perlahan menyelipkan kedua tangannya ke belakang kepalanya dan menyandar di kursi, terlihat sangat santai, dan menatap ke arah mata Jiang Shutong, bertanya dengan santai.

Jiang Shutong terdiam sejenak, pertanyaan ini, bagaimana dia harus menjawabnya?

Dia mengira Gu Mingcheng mencarinya untuk membahas soal pekerjaan, dia tidak menduga bahwa Nie Yingying mengatakan yang sebenarnnya kepada Gu Mingcheng

Nada apa yang dia gunakan, menginterogasi? marah? bertanya tentang keadaan selingkuhan suaminya?

Jiang Shutong merasa wajahnya sendiri benar-benar sangat merah, pertama kali dalam hidupnya, ia dibuat menjadi seperti ini oleh seorang pria

tidak salah, setengah hari yang lalu, dialah yang mengatakan “menginginkan dia”

Tetapi kenapa di depan Nie Yingying dia sangat tegas, dan di depan orangnya sendiri dia malah merasa dia ingin menyerah.