Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 376 Niantong Selamanya Milik Paman Nan

Gu Niantong memeluk beberapa buku ditangannya, dia mengenakan mantel putih, berlarian menghampiri Nan Liyuan.

Bukunya terjatuh di lantai, dia mengeluarkan suara “aa”, langsung berbalik badan untuk memungut bukunya.

Nan Liyuan sudah menghampirinya, dan memeluk dia.

“Kenapa kamu bisa datang ? Aku baru mulai kuliah beberapa hari saja.” Gu Niantong mengangkat kepalanya untuk menatap Nan Liyuan, terkesan sangat manis.

Nan Liyuan duduk di kursi yang berada disampingnya, menarik Gu Niantong ke dalam pelukannya, mencium wajahnya dengan lembut.

“Kangen sama kamu, jadi langsung datang !” Dia memeluk seluruh tubuh Gu Niantong dengan erat.

Gu Niantong mendekatkan dahi dirinya pada dahinya, “Aku juga kangen sama kamu !”

Gu Niantong melirik ke samping dengan tanpa sengaja, dia melihat pada perjalanan di area kampusnya ada sebuah mobil yang menuju ke arahnya.

Mobil ini adalah sebuah mobil Bugatti putih silver, hati Gu Niantong sedikit kaget.

Dia pernah menduduki mobil ini, nomor platnya dia juga masih ingat, adalah mobil Ye Maochen yang menjemputnya beberapa hari lalu.

Gu Niantong tidak tahu apakah dia yang datang, atau siapanya yang datang, mobil di perjalanan tidak dibawa dengan cepat, namun juga tidak lambat.

Gu Niantong langsung mencium Nan Liyuan, ciuman yang sangat dalam.

Dua orang ini di dalam kampus, juga sama seperti sebagian besar pasangan dalam kampusnya.

Nan Liyuan juga melirik sekilas, menyadari mobil tersebut, dan juga menyadari perubahan Gu Niantong.

Jadi, dia bertindak untuk dilihat siapa ?

Dan juga, apa yang di bahas Ye Maochen bersamanya pada hari itu ?

Seandainya hanya membahas mengenai permata, tidak mungkin membuat Gu Niantong bereaksi seperti hari ini.

Dalam mobil.

Ye Maochen duduk di kursi belakang, barusan dia telah melihat Gu Niantong dan Nan Liyuan duduk berpelukan, sekarang melihat mereka berdua sedang berciuman.

“Nan Liyuan !” Mulutnya berbisikan sebuah kalimat, “Kenapa Gu Niantong bisa menikah dengan seorang lelaki yang berumur begitu tua dibanding dirinya ?”

Setelah Gu Niantong menyelesaikan kelas ini, sudah tidak ada kelas lagi untuk sore ini, Nan Liyuan membawa Gu Niantong pulang ke rumahnya.

Sejak keguguran pada sebelumnya, Gu Niantong merasa sangat bersalah terhadap Nan Liyuan, setelah membeli bahan masakan, dia ingin masak untuknya.

Dalam dapur.

Gu Niantong memakai celemek, menjadi sangat sibuk, Nan Liyuan berdiri disamping, menatap dia.

Pandangan Gu Niantong menoleh ke arah Nan Liyuan dengan hati – hati, “Tidak boleh kritik tidak enak !”

“Tidak ada kritikan !”

Pada kenyataannya, ini pertama kalinya Gu Niantong menginjak ke dalam dapur, dia sama sekali tidak pernah masuk ke dapur pada sebelumnya.

Steaknya telah hangus, pizzanya juga terlalu panas, pastanya juga kelebihan rendam, seluruh rumah dipenuhi aroma kehangusan.

“Tidak berhasil !” Gu Niangtong langsung melepaskan celemeknya, duduk disamping meja makan dengan depresi.

Nan Liyuan langsung memeluknya, meletakkan dia di atas pahanya, seperti pada saat dikampus, memeluk dia.

“Kenapa tiba-tiba ingin masak ?” Nan Liyuan mengelus wajah Gu Niantong dengan jenggotnya, bertanya.

“Niantong merasa bersalah padamu, setiap kali kamu datang, selalu kamu yang masak, kamu yang cuci piring - - Niantong tidak bisa melakukan apapun, selalu menghabiskan uangmu, makan dengan uangmu - - “ Gu Niantong menatap Nan Liyuan, menjawab dengan serius.

“Kamu boleh hidangkan dirimu untukku !” Nan Liyuan berkata.

Gu Niantong mengangguk, “Baik ! Niantong dihidupi oleh paman Nan, Niantong juga pernah hamil anak paman Nan, seumur hidup ini Niantong adalah milik paman Nan !”

Kepala Gu Niantong dicium oleh Nan Liyuan dengan pelan, dia memejamkan mata dan berkata.

Nan Liyuan memberatkan ciumannya.

“Serius ?” Nan Liyuan bertanya.

“Tentu saja ! Kalau Niantong sudah yakin dengan seseorang, akan yakin seumur hidup !”

Setelah makan, tetap saja Nan Liyuan yang mencuci piringnya, Gu Niantong duduk di meja tulis sambil membuat tugasnya.

Tugas masih belum diselesaikan, Nan Liyuan sudah mencuci tangannya dengan bersih di dalam dapur, memeluk Gu Niantong ke lantai atas.

Setelah perjuangan yang panjang.

Gu Niantong sangat menikmatinya.

Setelah selesai, Gu Niantong ketiduran.

Dia berbaring diatas kasur dengan punggungnya yang telanjang, rambutnya tergeletak disamping.

Ponselnya berdering, sebuah nomor yang asing, Nan Liyuan yang mengangkatnya.

“Hello” dilontarkan dari mulutnya, orang yang menelepon terdiam sejenak, “Aku mengira adalah Nona Gu, tidak kepikiran ternyata CEO Nan !”

Nan Liyuan mengerutkan alis, dapat memanggil dengan sebutan “CEO Nan”, dia sudah mengetahui siapa lawan bicaranya, namun dia tetap pura-pura tidak mengetahuinya.

“Niantong sudah tidur, kalau ada urusan, telepon ulang sebentar lagi !” Nan Liyuan menjawab.

“Begini, aku hari ini sudah membahas dengan profesor Edmon, selanjutnya aku akan membawa karyawan ke kampus, meminta profesor Edmon bantu melatihnya, Nona Gu adalah asisten profesor Edmon, aku ingin info kepadanya ! Kalau dia sedang tidur, minta tolong CEO Nan yang info kepadanya.”

“Aku akan memberitahunya !” Nan Liyuan memutuskan sambungan telepon.

Tangannya letak diatas punggung Gu Niantong, mengelus dengan lembut.

Pada saat dia ingin presentasi di Eropa, dia sudah tahu hari ini akan tiba.

Cepat atau lambat Gu Niantong tetap akan mekar, akan ada banyak orang yang perhatian padanya.

Sepertinya dia juga sedang bertualangan, dia ingin mencoba, apakah Gu Niantong akan mendeminya, menolak semua lelaki yang datang kepadanya.

Ye Maochen meletakkan ponselnya, berkata ringan, “Niantong.”

Niantong, nona ketiga dari keluarga Gu, nama ini memang terkesan dekat.

Kali ini Nan Liyuan tidak bilang akan pergi, dia menetap saja di Amerika, Gu Niantong ke kampus pada pagi hari, dia mengurus semua kerjaan perusahaannya, membuka rapat konferensi dengan masing-masing pimpinan departemen perusahaannya, kadang kalanya di pagi hari, dia menyelesaikan kerjanya di cabang perusahaan, sore menjemput Niantong pulang dari kampusnya, menjalankan hidup berdua yang layaknya suami istri.

Dapat dikatakan sangat bahagia.

Perbedaan dibanding dengan suami istri biasanya adalah, umur Niantong masih kecil, tidak mengetahui arah perjalanan masa depannya.

Seandainya Nan Liyuan adalah garis ruas, maka Gu Niantong adalah garis sinar, mengetahui jalan asal usulnya, namun tidak mengetahui masa depannya, perasaan ini, sebenarnya sangat sengsara.

Hari yang dihadiri Nan Liyuan, membuat Gu Niantong sangat bahagia, kadang – kadang dia menyuruh Nan Liyuan jemput di depan kelasnya.

Selesai dari kelasnya dia akan langsung mencium Nan Liyuan, semua temannya mengetahui Gu Niantong telah menikah, dan hubungan dia bersama suaminya sangat harmonis.

Beberapa waktu ini, Ye Maochen tidak bertindak apapun.

Gu Niantong sama sekali tidak peduli dengannya.

Pada Kota Jiang, Nan Liyuan memiliki sebuah kontrak yang sangat penting, mengharuskan dia hadir ke perusahaan lawan pihak, proyek ini, mengandung nilai belasan miliar, dia harus pulang untuk mempelajari kontrak terakhir, mengatur orang, dan menandatangani kontrak.

Dia akan pergi, membuat Gu Niantong menangis.

Malam hari, Gu Niantong duduk diatas pahanya, melingkari tangan pada lehernya, menangis dengan sedih.

“Tidak boleh tidak pergi ya ?”

“sayang, suamimu mempunyai kerja. Aku pergi beberapa hari akan langsung pulang !”

“Pergi berapa hari ?” Gu Niantong bertanya lagi.

“Paling banyak sepuluh hari.”

“Sepuluh hari ? Panjang sekali !” Gu Niantong mulai menangis lagi.

Dia telah terbiasa dengan hari yang dihadiri Nan Liyuan, yang setiap hari menemaninya, menemani dia kuliah, masak untuk dia, temani dia tidur.

Paman Nan yang begitu hangat, sudah menjadi obat yang menempel diatas hatinya, ingin mengelupas obatnya, akan menjadi sangat sakit.

Gu Niantong selesai berbicara, memeluk leher Nan Liyuan dan menangis lagi.

Nan Liyuan melihat leher kecilnya, mencium dengan lembut.

“Niantong baik – baik ya, beberapa hari lagi aku sudah pulang, mau aku suruh Xiao Jiu datang menemanimu ?”

Wajah Gu Niantong dipenuhi bekas air mata, mengangguk kepalanya.

Pada hari Nan Liyuan pergi, Gu Niantong masih belajar dikampusnya, apalagi, dia takut perpisahan, sejak kuliah di Amerika, sejak dia begitu menyukai Nan Liyuan, dia menjadi takut perpisahan, takut berkali – kali ditinggalkannya.

Dia tidak mengantarnya, seluruh tubuhnya menjadi tidak bersemangat, seperti terong dipukuli salju.

Miao Yingjiu juga tidak begitu santai, pada saat Nan Liyuan memberitahunya, dia sedang mengikuti perlombaan desain pakaian di Austria, tidak dapat pulang pada waktunya, Nan Liyuan menyuruh Gu Niantong tinggal di asrama beberapa hari ini.

Mungkin karena tiba – tiba ditinggalkan Nan Liyuan, suasana hatinya tidak baik, juga mungkin karena tidak ada yang masak untuknya, dia tidak makan dengan teratur, kekebalan tubuhnya turun, apalagi di musim dingin, sehingga dia pilek.

Pada hari itu Ye Maochen membawa desainer berkelas di perusahaannya untuk mengikuti pelatihan desain oleh profesor Edmon.

Ini hanya pelatihan yang berkelas kecil, namum sepertinya perusahaan Olive membayarkan biaya pelatihan ini diatas puluhan juta.

Gu Niantong sebagai asisten profesor Edmon, meskipun hanya melakukan pekerjaan ganti layar, mengantarkan dokumen untuk profesor, namun desainer pada kelas pelatihan ini semua berkelas tinggi, apalagi pelatihan yang fokus, Gu Niantong mendengar di samping, dia juga mendapatkan berbagai pengetahuan dibanding biasanya.

Ye Maochen tetap saja duduk dibelakang, tangannya mengelus dagu, dia tidak banyak berbicara.

Sejak sebelumnya dia mengatakan pada Gu Niantong bahwa, dia akan lebih cocok dibanding Nan Liyuan, belum ada tindakan apapun, Gu Niantong merasa mungkin saja hanya tindakan sembarangan yang dilakukan oleh lelaki yang suka bermain, dia tidak berkenan, Gu Niantong juga tidak menganggap serius.

Pelatihan kali ini, Gu Niantong bersin terus menerus, mengelus hidungnya, kepalanya terasa pusing, dia telah berusaha menahannya, namun sepertinya sudah tidak tertahan lagi.

Akhirnya selesai kuliah, Gu Niantong berjalan di perjalanan pulang asrama.

Mobil Bugatti putih silver mengendarai melewati sampingnya, Ye Maochen mengeluarkan kepalanya, memberikan obat padanya, sepertinya obat China yang sangat mahal, Gu Niantong tidak pernah melihat pada sebelumnya, melihat petunjuknya, sepertinya untuk mengobati pilek.

Gu Niantong mengerutkan alis, pelajaran yang diberikan He Ting masih terbayang dalam otaknya.

“Kenapa ? Nona Gu sedang curiga apa ? Kalau aku ingin mendapatkan sesuatu, perlu menggunakan cara yang begitu tercela?” Ye Maochen tertawa, pergi dengan mobilnya.

Gu Niantong seketika merasa niatnya ketahuan jelas oleh orang lain.

Gu Niantong merasa, hubungannya dengan Ye Maochen tidak perlu begitu kaku, mungkin saja setelah kejadian sebelumnya, dia sudah menyesal dengan kata – kata yang dilontarkannya.

Dua hari kemudian, Ye Maochen datang ke kampus dengan jalan kaki, kebetulan bertemu dengan Gu Niantong yang akan pergi makan setelah selesai dari kelasnya.

“Kebetulan sekali ?” Gu Niantong berkata.

“Datang mencari profesor Edmon ! Pilekmu sudah sembuh ?”

“Belum sembuh total ! Bye CEO Ye, aku mau pergi makan.” Gu Niantong berkata.

“Kebetulan siang, bagaimana kalau traktir aku makan ?” Dia berkata.

“Makanan di kampus tidak begitu enak.” Gu Niantong menjawab, “Aku Cuma bertahan saja, dibandingkan dengan masakan suamiku, selisih jauh !”

“Kalau begitu aku juga ingin mencoba, bagaimana makanan yang membuat kamu menahan selama ini.” Ye Maochen memasukkan tangan ke dalam sakunya.

Setelah berhubungan dalam beberapa kali ini, Gu Niantong menyadari bahwa, sepertinya dia lebih menyukai pakaian santai, berbeda jauh dengan cara pakaian papa dan Nan Liyuan.

Gu Niantong merasa sebelumnya dia pernah memberikan obat kepadanya, anggap saja balas budinya, tidak masalah juga kalau traktir dia makan.

“Kalau begitu ayo !” Gu Niantong melambaikan tangan, berkata kepada Ye Maochen.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu