Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 78 Ternyata Dia Sangat Pencemburu 1

Karena hal ini sudah diselesaikan Jiang Shutong pun merasa sangat gembira, urusan pindah took seperti ini memang harus cepat, baru bisa mengejar waktu untuk masa penjualan peak season berikutnya.

Jadi, semua urusan pindahan ini memakan waktu sekitar 1 minggu, dan untuk dia juga sudah menyiapkan sebuah acara pembukaan dan gunting pita untuk merayakan pindahan ke kantor yang baru, bisa dibilang seperti sebuah iklan, gunanya supaya orang-orang tahu Amon mulai buka disini.

Untuk acara gunting pita harusnya mengundang Xu Maoshen, dia yang paling cocok karena dia adalah direktur perusahaan ini.

Namun yang Jiang Shutong pikirkan adalah, apakah pantas dia memanggilnya kembali kesini padahal dia baru saja pulang?

Dengan gugup dia mengatakan permintaannya kepada Xu Maoshen, tak disangka Xu Maoshen malah setuju, alasannya karena sekarang ini tidak banyak orang yang mengerjakan produk merk tersebut, dan dia sendiri merasa sangat berterima kasih karena Jiang Shutong punya permintaan seperti itu, jadi dia akan pergi.

Jiang Shutong masih membutuhkan beberapa orang untuk mengisi acara pemotongan pita, dan dia sudah mencari beberapa orang yang cukup berpengaruh, namun dia mempersiapkan Xu Maoshen untuk acara puncaknya. Dia malah tidak menyangka kalau Xu Maoshen berkata, “Aku akan bertanya pada Mingcheng, apakah dia mau datang.”

Hatinya tersentak begitu mendengar hal itu, karena tidak pernah terpikir sebelumnya untuk mengundang Gu Mingcheng, namun kalau dilihat dari sisi figure publik, Gu Mingcheng adalah tuan rumahnya.

Tuan rumah!

Jiang Shutong pun tidak bertanya kelanjutannya, karena dia sudah memilih orang-orang yang akan memotong pita, orang cadangan juga sudah dipersiapkannya, karena dalam waktu yang cukup panjang ini dia juga telah mengenal cukup banyak pelanggan, misalnya seperti Nyonya Tong yang bersedia datang, dia adalah orang yang terkenal dan cukup berpengaruh.

Hanya tidak terpikirkan kalau hari itu Gu Mingcheng juga datang bersama dengan Xu Maoshen.

Gu Mingcheng bertanya pada Shutong, “Mau potong pita?”

Jiang Shutong menatap dia dengan hati-hati, karena Jiang Shutong belum bisa keluar dari bayang-bayang ketika Mingcheng menyakiti dirinya, jadi dia tidak ingin banyak bicara, dan hanya menjawab “Ehm.”

Terdengar suara letusan petasan yang cukup memekakkan telinga sebagai pembuka acara yang membawa kegembiraan.

Bahkan mereka berbicara sambil berteriak.

Hari ini Jiang Shutong terlihat bersemangat dan penuh gairah, wajahnya pun terlihat merah berseri-seri, kelihatannya dia cukup gembira.

Saat acara pemotongan pita, Gu mingcheng dan Xu maoshen berdiri di dua titik yang terpisah, karena ada dua orang tokoh penting yang datang, maka hal ini otomatis menarik perhatian orang banyak, nama Gu Mingcheng banyak dikenal orang, jadi otomatis hal ini akan menjadi bahan pembicaraan orang-orang kalau bos toko ini sungguh hebat bisa mengundang Presdir Gu.

Karena hari ini ada banyak orang yang datang membuat Jiang Shutong agak kewalahan menyambut para tamu di dalam tokonya, membuatnya merasa hampir pingsan.

Hanya saja karena tempatnya yang sekarang lebih luas dibanding yang dulu, maka dia terus berusaha menahan dirinya.

Ketika dia sedang mengangkat gelas dan bersulang tiba-tiba dari arah depannya ada seorang anak kecil yang berlari melewati dirinya dengan cepat, Jiang shutong berusaha menghindar namun heels sepatunya terlalu tinggi sehingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke belakang, sesaat sebelum jatuh sebuah pikiran terlintas dalam benaknya : celaka, kali ini pasti akan sangat memalukan, padahal ini adalah acara grand opening tokonya, tapi malah ada kejadian ---

Tepat pada saat dia panik dan kehilangan keseimbangan, dia merasakan sebuah lengan menopang kepalanya, dan kemudian tubuhnya setengah terbaring di dalam pelukan orang itu.

Begitu dia mendongak, barulah dia melihat orang itu adalah Gu Mingcheng, “Terima---terima kasih Presdir Gu!”

Jiang Shutong akhirnya bisa menyelesaikan kalimatnya, tapi dia merasa heran bagaimana bisa Gu Mingcheng berada di belakangnya padahal di dalam ruangan itu ada banyak orang.

“Bisakah lain kali kamu lebih hati-hati?” Gu Mingcheng berkata dengan nada menyalahkan.

Jiang Shutong bergegas bangkit dari pelukannya, lalu merapikan rambutnya ke belakang telinga dan dia menunduk sambil tersenyum kecil : “Aku juga tidak tahu, tadi ada seorang anak kecil yang menabrakku, mungkin aku yang kurang hati-hati.”

Gu Mingcheng mengernyitkan alisnya, selalu saja seperti ini, padahal orang lain yang menabrak dia, tapi dia tetap bisa masih bisa tersenyum, justru sikapnya yang tidak ambil pusing seperti ini yang membuat Mingcheng merasa ingin melindunginya----

Ada perasaan yang mengganjal di tenggorokan dan susah untuk dijelaskan, kalau dibilang dia tidak tertarik sama sekali maka itu tidak benar, meskipun Mingcheng tahu Shutong pernah tidur dengan lelaki lain ketika mereka berdua masih berpacaran, namun perasaaan dia kepada Shutong malah tidak surut, justru semakin menguat.

“Oh iya, Presdir Gu, beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan mantan pacar anda dan aku mengobrol dengannya, apakah anda tidak bertemu dengannya?” karena mereka berdua merasa sungkan berdiri salah tingkah begitu, maka Jiang Shutong mengalihkan pembicaraan.

Sepertinya Gu Mingcheng tidak mengerti maksudnya, “Mantan pacar yang mana?”

Hati Jiang Shutong terasa sakit mendengarnya, jadi sebenarnya berapa banyak mantan pacar yang dia miliki?

Karena ditanya balik seperti itu, jadi anggap saja dia tidak mengatakannya.

Kebetulan sekali saat ini ada orang yang menepuk bahu Jiang Shutong, dan memperlihatkan sebuah baju kepadanya, karena pelanggan yang datang ke toko ini semuanya adalah wanita, biasanya mereka datang dan membeli untuk pacar atau suaminya.

Wanita yang menyapa Jiang Shutong tubuhnya lebih pendek, sedangkan Jiang Shutong tinggi dan ditambah lagi dia mengenakan sepatu heels, jadi dia berusaha menunduk.

Gerakan-gerakan kecil seperti ini tidak lepas dari pandangan Gu Mingcheng, Jiang Shutong memang sangat pintar memberikan perhatian pada orang lain, dan seringnya pada hal-hal yang luput dari pandangan orang.

Saat Jiang Shutong sedang memberikan jawaban yang mendetail pada pelanggan tadi, tiba-tiba ada orang yang menepuk bahunya.

Ketika dia menengok ke belakang, ternyata itu adalah Lu Zhiqian.

Meskipun took lama milik Jiang Shutong itu sudah tidak bisa dipergunakan lagi, akan tetapi itu tidak berpengaruh pada proyek kontraktor milik Lu Zhiqian, karena pihak kreditur telah memberinya uang kompensasi sebesar 600 juta supaya dia bisa menyelesaikan kontraknya, jadi meskipun Jiang Shutong dan Direktur Ji adalah pihak yang kalah, dan Lu Zhiqian adalah satu-satunya pihak yang menang, dan lagi di Shanghai dia juga pernah mengalami hal yang sama satu kali, dan bangkit, rasanya cukup ajaib.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu