Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 5 Sudah Hamil?

Bab 5 Sudah Hamil?

“Nyonya Lu, Ini masalahnya, Anda sudah menghilang selama empat puluh delapan jam, Tuan Lu sudah lapor polisi, Silakan pulang kerumah bersama kami,” kata polisi dengan sangat serius. 

Heh, si Lu Zhiqian, isterinya hilang, biarkan polisi datang mencari, mungkin kalau dia meninggal di luar, ya sudah mati saja, seberapa besar dia membencinya? 

Bagaimanapun, Jiang Shutong mengikuti polisi kembali ke rumah. 

Lu Qian duduk di sofa bermain game sambil merokok, melihat Jiang Shutong, lalu dia berkata, “sudah kembali? Dua malam tinggal dimana?”

“Aku cari kerja, hari Senin mulai kerja.”

“Aku tidak peduli kamu pergi kerja atau tidak, ayah ibu malam ini mau melihat kita.” Kata Lu Qian pada Jiang Shutong dengan mengangkat alis. 

Jiang Shutong tertegun, dia menikah pada Lu Zhiqian, orang tua Lu tidak senang sekali, mengatakan keluarga nya adalah beban, Ayah bekerja di pabrik, Lu Zhiqian menghabiskan banyak uang untuk penyakit ibu yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Membiarkan Jiang Shutong bertemu mertuanya sama saja seperti menangkap bebek, tapi sepertinya mereka mempunyai tujuan tertentu, karena tatapan ibu mertua tertuju pada perut Jiang Shutong, “Sudah hamil?”

Wajah Jiang Shutong memerah, “belum.” 

“Kalian berdua sudah menikah cukup lama, sudah saatnya memiliki anak.” Kata ibu mertua pada Jiang Shutong.

Jiang Shutong memandang Lu Zhiqian sebentar, tidak ada gerakan, bagaimana bisa hamil?  

Kalau sebelumnya Jiang Shutong sangat berharap Lu Zhiqian mengingkinkannya, sekarang, sudah sejak awal dia tidak mengharapkannya, pernikahan kedua orang ini, berubah menjadi bentuk pola tertentu, yang tidak bisa berubah, dia sudah memprediksi seumur hidup akan ribut terus dengan Lu Zhiqian.

Dalam perjalanan pulang, ponsel Jiang Shutong berdering, ternyata pesan dari Yanxi: “Nyonya Lu, aku sudah hamil, anaknya tuan Lu.”

Jiang Shutong senyum sinis, kebetulan sekali, apa yang diinginkan ibu mertua, ada pada wanita ini.

Kurasa bukan karena yang kemarin di hotel, tidak mungkin begitu cepat sudah hamil. 

 Bibirnya tersenyum dengan ironi, membalas pesan Yanxin: “Sudah hamil, kekuatan mu cukup besar, tidak takut keguguran?” 

“Aku juga tidak mau, tapi suamimu tidak bisa menahannya, setiap hari menginginkannya, apa yang bisa aku lakukan?” 

Jiang Shutong bisa  membayangkan betapa menawannya model kecil ini. 

“Cerailah, apa yang tidak kumiliki, Yanxin memilikinya. Ibumu pasti sangat senang melihatnya.” Jiang Shutong menyerahkan WeChat ke hadapan Lu Zhiqian. 

Setelah Lu Zhiqian melihatnya, dia menggigit kedua pipi, “Mimpi saja! Selama aku masih hidup, jangan pernah berpikir untuk lari dariku.” 

“Saling menyiksa begini terus?” tanya Jiang Shutong.

“Ya, saling menyiksa.” Tampaknya Lu Zhiqian marah, membanting setir disebuah persimpangan jalan. 

“Kamu sudah bosan hidup!” teriak Jiang Shutong, selesai mengatakannya, mobil menabrak pohon, Untungnya, mereka berdua tidak terluka.

Tapi yang lebih mengejutkan adalah, amarah Lu Zhiqian masih belum hilang, dia balik badan mencekik leher Jiang Shutong, “Ku cekik kamu sampai mati!”

Jiang Shutong membuka mulutnya lebar-lebar, dia sekuat tenaga memegang tangan Lu Zhiqian, Wajahnya memerah, dan tidak bisa batuk, “Lu Zhiqian, lebih baik kau bunuh aku!”

Tiba-tiba Lu Zhiqian menangis, menangis tanpa suara, air mata mengalir di wajahnya. 

Jiang Shutong sudah melupakan rasa sakit di tubuhnya dan dengan bengongnya melihat Lu Zhiqian. 

Melepaskan cekikannya setelah polisi datang, tapi, leher Jiang Shutong sudah ada bekas merah.

Jadi, sewaktu hari senin bekerja, ada rekan yang baru menikah mengatakan, “Yoo, leher Shutong kenapa ya?  Kami tidak melihatnya, tidak melihat apa-apa.”

Jelas-jelas bekas luka, mereka pikir itu ciuman manis.

Kebetulan hari ini, Gu Mingcheng juga datang ke perusahaan ini, katanya dia memiliki banyak perusahaan, tidak tahu kenapa dia datang ke perusahaan tempat Jiang Shutong bekerja. 

Telepon di meja Jiang Shutong berdering, ternyata Gu Mingcheng mencarinya.