Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 186 Menjadi Nyonya Gu

Jiang Shutong kembali ke Fengcheng Internasional, dan baru ingat dia hanya membeli pembalut, tadi terlalu terkejut, dia lupa menggunakannya.

Sebenarnya dirumah masih ada beberapa pembalut, setiap kali sebelum menstruasi mengeluarkan banyak darah, akan ada beberapa tanda bercak noda darah, jadi begitu dia melihat noda darah ini, Jiang Shutong tidak terkejut, dia menggunakan sepotong pembalut.

Ketika memasak makan malam, dia tampak marah, dia memasak daging goreng dengan paprika hijau, meskipun Gu Mingcheng tidak menyukainya, dia tetap memasaknya.

Ketika Gu Mingcheng pulang kerja, beberapa masakan telah dihidangkan di meja makan, semua masakan ini dimasak oleh Jiang Shutong.

Terkait daging goreng dengan paprika hijau, tampaknya kedua orang ini sama-sama mengerti apa artinya ini.

Ini adalah ujian Jiang Shutong kepada Gu Mingcheng, sekalipun tidak menyukainya, dia juga harus makan.

Di atas meja, ada hidangan jamur kecil yang sangat disukai Gu Mingcheng, jamur yang tumbuh di gunung dibeli dari supermarket organik, sebelumnya Jiang Shutong tidak pernah mendengar jamur ini, setelah bersama dengannya, dia baru mengetahui ada jamur seperti ini, Jiang Shutong mulai belajar memasak, perlahan-lahan masakannya menjadi sangat enak.

Kebersamaan membuat Jiang Shutong berubah menjaganya.

Lalu, dia juga berubah menjaga Jiang Shutong.

Perubahan seperti ini baru benar, saling menjaga.

Tapi Jiang Shutong sudah berubah, bagaimana dengan dia?

Hobi dan seleranya dirangkum oleh Jiang Shutong dalam kehidupan sehari-hari selama hidup bersama dengannya.

Tapi dia malah memanfaatkan keluarganya sendiri, Jiang Shutong merasa sedih dan tidak adil.

Dia sengaja memasakkan daging goreng paprika hijau.

Pertama-tama Gu Mingcheng memakan jamur terlebih dahulu, lalu mulai memakan paprika hijau, dia tahu Jiang Shutong sedang mengujinya.

Tindakan kecil diantara suami istri, meskipun terlihat kecil, tapi menyimpan tanda tanya yang dalam.

Jika dia tidak makan sesuappun, pasti akan sangat menyakiti hati Jiang Shutong.

Kala itu dia sengaja menyakitinya, kali ini —— dia tidak akan melakukannya.

Jiang Shutong menatapnya.

“Bukankah kamu tidak menyukainya?”tanya Jiang Shutong.

Gu Mingcheng tersenyum ringan, “Apa yang kamu buat, aku suka semuanya!”

Jiang Shutong tidak mengatakan apa-apa.

Setelah makan, dia mencuci piring, karena Jiang Shutong sedang menstruasi jadi tidak boleh menyentuh air dingin.

Mengingat biasanya dirinya di depan orang lain terlihat keras, dan sulit diajak bicara, sekarang dia malah membantunya mencuci piring, Jiang Shutong merasa sangat lega.

Jiang Shutong sedang merapikan tempat tidur.

Setelah cuci piring, dia memeluk pinggang Jiang Shutong dari belakang.

Jiang Shutong berdiri tegak.

“Sebenarnya apa yang terjadi waktu itu?”tanya Jiang Shutong berdiri tegak.

Gu Mingcheng tahu jelas apa yang dia tanyakan.

“Ada beberapa kebenaran, tidak mengerti lebih baik daripada mengerti! Aku tidak ingin kamu tahu.”Gu Mingcheng meniup udara lembut di belakang Jiang Shutong, membuat leher Jiang Shutong terasa geli.

“Aku ingin tahu.”

“Aku selamanya tidak akan memberitahumu!”

Jiang Shutong berpikir, dia juga tidak akan memberitahu Gu Mingcheng bahwa dia telah memahami penyebab kematian neneknya, karena pada akhirnya Gu Mingcheng tetap tidak mengeluarkan dokumen itu, itu artinya masih ada kekhawatiran pada dirinya, kekhawatiran ini, mungkin karena diri Jiang Shutong, karena takut dia marah dan putus dengannya.

Karena itu, Jiang Shutong tidak bisa menjadi orang yang menggali kuburnya sendiri, karena Gu Mingcheng masih memiliki kesadaran, dia tidak bisa melawan dan menolak hati nurani Gu Mingcheng.

“Tidurlah.”ucap Jiang Shutong tidak mengatakan apa-apa.

Memang benar, jika dia seumur hidup tidak tahu alasan kenapa nenek meninggal, mungkin akan lebih bahagia.

Malam ini, Gu Mingcheng tidur memeluk Jiang Shutong.

Keesokan harinya, Gu Mingcheng berpikir cukup lama didalam kantor, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyobek dokumen yang sudah disusun, meskipun sudah meninggal cukup lama dan tidak memiliki kesan pada dirinya, dia tetap bagian keluarganya.

Gu Mingcheng ingin melindungi keluarganya, tapi juga ingin melindungi keluarga Jiang Shutong.

Keluarga Jiang Shutong, juga keluarganya.

Dia membuang dokumen yang disobek ke dalam tong sampah——

Gu Mingcheng dalam suasana hati yang baik hari ini karena dia sudah menemukan jawabannya, di malam hari, seseorang datang mengajaknya minum, dia menyetujuinya.

Ketika minum sampai setengah, teleponnya berdering.

Ternyata dari Jiang Shutong.

Setelah lama menunggu dia tidak pulang, Jiang Shutong merasa khawatir, dan bertanya dimana dirinya berada, kenapa tidak pulang juga tidak bilang?

Meskipun tahu Gu Mingcheng tidak menyukai wanita menanyakan dimana dirinya berada, tapi dia ingin menjadi wanita yang melakukan itu, memangnya apa yang bisa dilakukan Gu Mingcheng pada dirinya?

Ketika Gu Mingcheng menjawab telepon, dia sedang tidak duduk, melainkan menjawab telepon di tengah koridor, mungkin dia tidak menyangka, akan ada suatu hari, dimana dirinya harus melaporkan keberadaannya kepada seorang wanita.

Ini tidak pernah terpikirkan oleh bos besar Gu.

Ketika hari ini tiba, dia merasa sangat terpana.

Dia menjawab telepon di koridor dengan satu tangan di sakunya, berjalan bolak-balik, suaranya sangat rendah, sikapnya menawan, dia mengatakan sedang minum dengan orang lain, sebentar lagi akan pulang, berharap dia tidak marah.

Jiang Shutong sangat marah, minum bir? Apakah tidak ingin dirinya hamil?

Meskipun beberapa hari ini Jiang Shutong sedang menstruasi, tapi itu juga persiapan menuju kehamilan, seharusnya tidak boleh minum kan?

Dia sangat marah dan berkata dengan emosi, “Cepat pulang!”

Dia mematikan telepon tanpa menunggu Gu Mingcheng menjawabnya.

Gu Mingcheng tertegun.

Tidak ada orang yang pernah mematikan teleponnya, terlebih dia belum selesai berbicara.

Kebetulan ada seseorang yang lewat dari samping Gu Mingcheng, dia melihat tampang Gu Mingcheng sangat sedih, orang itu bertanya ada apa, sangat jarang bisa melihat Presdir Gu seperti ini.

“Ada orang yang melacak keberadaanku, aku harus segera pulang!”

Kalimat ini, tidak seperti kalimat yang diucapkan dari mulut Gu Mingcheng, karena kalimat yang biasa diucapkan, sama sekali tidak seperti ini.

Orang yang berbicara dengannya menatapnya dengan penuh arti selama beberapa detik.

“Yang tadi nona Jiang?”tanya orang itu.

Gu Mingcheng mengangguk.

“Aku lihat sebentar lagi sudah naik pangkat menjadi Nyonya Gu.”

Setelah itu, di kembali ke meja, menggosipkan tindakan Gu Mingcheng barusan kepada semuanya.

Untuk sesaat, semua orang tahu Jiang Shutong sebagai “Istri cerewet”, dengar-dengar dia berhasil menundukkan Presdir Gu.

Gu Mingcheng tidak berani tinggal lama dan segera pergi.

Sesampai dirumah, Jiang Shutong menunggunya dibawah, dengan tampang sangat gelisah.

Sebenarnya, dengan kemampuan minum Gu Mingcheng, minum dalam waktu sesingkat itu sama sekali bukanlah masalah.

Dia terhuyung-huyung berjalan kesamping Jiang Shutong, Jiang Shutong memapahnya, sambil bergumam, “Minum begitu banyak.”

Hembusan nafas mabuk terhirup oleh Jiang Shutong, sebuah keseksian tanpa alasan.

Gu Mingcheng membuka kancing kemejanya, ketika berjalan masuk ke lift, dia menggunakan nada bicara mabuk bertanya kepada Jiang Shutong, “Semua orang mengatakan kamu akan menjadi Nyonya Gu, bagaimana pendapatmu?”

Wajah Jiang Shutong merah merona, dia memandang tombol lift, “Ucapan mabuk ini, aku tidak akan menganggap serius.”

Gu Mingcheng tersenyum, giginya terlihat bagus dan rapi, ketika tersenyum dia terlihat sangat seksi.

Jiang Shutong memapah Gu Mingcheng ke sofa, menuangkan segelas air madu, menyuruhnya minum, ketika hendak menaruh gelas ke dapur, Gu Mingcheng menarik lengannya masuk dalam dekapan, wajah Jiang Shutong merah merona.

“Aku benci orang yang minum alkohol!”ucap Jiang Shutong menghadangnya.

“Bukankah kamu juga minum?”

“Sudah sejak lama aku berhenti minum. Demi ——”

“Demi apa?”

Gu Mingcheng tahu demi apa dia melakukannya.

Gu Mingcheng dan Jiang Shutong berguling bermain-main disofa.

Mereka berdua sangat jarang berada dalam situasi seperti ini, Jiang Shutong merasa marah dan manis.

“Demi melahirkan anak untukku kan? Iyakan? Hhm?”bisik Gu Mingcheng disamping telinga Jiang Shutong, memegangi kepala dan menciumnya.

Jiang Shutong terus menghindar, sambil mengatakan, “Benci pria yang minum alkohol!”

Tidak tahu apakah karena alkohol yang mengeluarkan aroma mellow, atau dia yang seksi mengeluarkan aroma mellow, Jiang Shutong merasa aroma ini tidak mengganggu.

“Ingin tahu tidak malam ini aku pergi minum dengan siapa?”ucap Gu Mingcheng berbaring disofa, memandang wajah kiri Jiang Shutong yang berkerut, tampak sangat menawan dan segar.

“Tidak ingin.”

“Ada perempuan, tidak cemburu?”

“Aku bukan botol cuka.”ucap Jiang Shutong tidak senang.

***(botol cuka = asam =mudah cemburu)***

Awalnya Gu Mingcheng yang minum sudah membuatnya marah, dan sekarang malah membuatnya cemburu.

Makna tersiratnya adalah Gu Mingcheng baru botol cuka.

Heh, botol cuka ya botol cuka, dia tidak keberatan, memangnya kenapa seumur hidup menjadi botol cuka?

Jiang Shutong duduk disana, tangan Gu Mingcheng meraba masuk dari bawah roknya.

Jiang Shutong sangat sensitif, seluruh tubuhnya berkeringat, dan sekarang dia tidak bisa melakukannya.

Karena tubuh Jiang Shutong bergerak maju sedikit, tangan Gu Mingcheng tergelincir menyentuh perut kecilnya, sudah tidak seperti dulu yang selalu dingin, suhu ini membuat Gu Mingcheng merasa sangat penuh harapan.

“Menstruasi sakit tidak?”tanya Gu Mingcheng pada Jiang Shutong.

Jiang Shutong mengatakan sedikit sakit, mungkin karena baru datang bulan.

Bagaimanapun ini masalah wanita, Gu Mingcheng tidak menganggapnya serius.

Jiang Shutong terus duduk disana, tidak melakukan apa-apa, tangan Gu Mingcheng yang panas, membuatnya merasa sangat nyaman.

Dari sudut pandang Gu Mingcheng, mata Jiang Shutong sedikit berkedip, dia sedikit malu, tapi tidak enak mengekspresikannya.

Gu Mingcheng memeluk punggungnya, memeluknya dalam dekapannya, lalu menindihnya.

Dia berkata dengan suara serak, “Kemari!”

Dia memeluk Jiang Shutong diatas tubuhnya, menciumnya dengan lembut, kali ini tidak ada hubungannya dengan hasrat, hanya ada hubungan keluarga.

Wanita ini, semakin lama semakin membuatnya merasakan kehangatan keluarga, sebagai seorang pria yang memiliki rasa tanggung jawab dan bangga.

Jiang Shutong adalah orang yang tidak akan dilepaskannya seumur hidup ini.

“Jika suatu hari, aku melukaimu, apa yang akan kamu lakukan?”Tanya Gu Mingcheng tiba-tiba.

Jiang Shutong memikirkan dokumen itu secara alami, “Jika kamu melukaiku, aku tidak ingin melihatmu lagi seumur hidup ini.”

Kejam.

“Pergi tidurlah.”ucap Gu Mingcheng menggendong Jiang Shutong.

Ketika tengah malam, Jiang Shutong mengingat hari ini ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada Gu Mingcheng, setiap kali dia Menstruasi, selalu mengeluarkan banyak darah, dia merasa mungkin siklus PMS tidak normal, karena suasana hatinya akhir-akhir sangat tidak baik, membuat hubungannya engan Gu Mingcheng menjadi pasang surut.

Mungkin bulan depan akan lebih baik, Jiang Shutong tertidur.

Keesokan harinya, ketika Gu Mingcheng pergi, Jiang Shutong masih belum bangun, dan Gu Mingcheng tidak membangunkannya.

Hari ini Gu Mingcheng meeting seharian, termasuk bagaimana membuat perusahaan Lin menjadi lebih baik, dan mengintegrasikan perusahaan Lin dan Mingcheng dengan baik, semua ini adalah masalah penting.

Dia mengatur telepon dalam mode silent.

Meeting strategi integrasi perusahaan adalah sebuah meeting yang sangat penting, ada perusahaan yang bahkan meeting sampai seharian.

Hampir semua pertinggi perusahaan Mingcheng hadir.

Gu Mingcheng sedang memberi arahan, dia tidak tahu, diluar sedang kacau balau.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu