Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 57 Sudah Dewasa, Jadi Tidak Perlu Mengendalikannya (1)

Gu Mingcheng tiba-tiba memeluknya, lalu membuka pintu kamar Jiang Shutong. Ia melempar perempuan itu ke atas ranjang, lalu membuka pakaiannya.

Jiang Shutong pun membiarkannya, bahkan setiap kali dipaksa olehnya, lebih baik untuk bertindak lebih dulu. Sehingga ia pun membuka bajunya. Mereka sangat intim diatas ranjang yang memiliki tinggi 1,8 meter. Saat Gu Mingcheng mendapatkannya, bagaikan mendapatkan berbagai luka .

Jiang Shutong tahu bahwa Gu Mingcheng sangat kuat di ranjang, dia sudah terbiasa dengan itu.

Dalam hatinya ia tertawa, ia tidak tahu apakah akan menyesal jika nanti menemukan orang tidak sekuat dia.

Gu Mingcheng mengecup leher Jiang Shutong lalu menggigitnya. Ia sangat sangat terpana, suka menggigit leher Jiang Shutong.

Karena Ia sudah beberapa kali melakukannya, sehingga Jiang Shutong sudah tahu ini akhirnya.

Setelah beberapa kali bergumul, akhirnya dua orang itu tertidur.

Keesokan harinya, Jiang Shutong bangun lebih dulu, tapi Gu Mingcheng masih tertidur.

Setelah mandi dan sikat gigi Jiang Shutong duduk di depan meja rias, lalu menyisir rambutnya dan merias wajah.

Beberapa saat menyisir rambut, ia melihat di cermin, Gu Mingcheng telah bangun. Dia bersandar di tempat tidur sambil menatap Jiang Shutong.

Tatapan mereka saling bertemu di cermin.

Gu Mingcheng memiringkan kepalanya, dan menatap Jiang Shutong.

Hal itu membuat Jiang Shutong teralihkan, sehingga gerakan menyisirnya melambat.

“Mengapa kamu tidak melanjutkannya?” Gu Mingcheng dengan tenang berkata.

Sekali lagi, ini hal yang tidak dapat ditebak Jiang Shutong. Dia tidak menyangka bahwa semalam Gu Mingcheng sangat ganas dan liar, tetapi sekarang seakan sudah melupakan kemarahannya kemarin.

Dia memang pria yang sangat sulit dibaca, Jiang Shutong sama sekali tidak memahaminya.

Jiang Shutong terdiam, dan terus menyisir rambutnya, mengenakan fondatioun, dan lipstick.

Saat itu ia tidak memandangi Gu Mingcheng.

Setelah mengenakan pakaiannya, Gu Mingcheng turun dari ranjang. Lalu menghampiri Jiang Shutong mencium bibirnya yang baru saja ia oleskan lipstick. Lipsticknya tetap menyala di bibirnya karena itu tahan air.

Setelah Gu Mingcheng mencium Jiang Shutong, ia berencana untuk pergi.

Saat ia berada di depan pintu, Jiang Shutong bertanya, “Presdir Gu, apakah kamu tidak takut akan dipersulit orang lain, karena terus menerus bersama istri orang lain?”

Gu Mingcheng menoleh, “Dalam hidupku, aku belum pernah dipersulit oleh siapapun, hanya aku saja yang bisa mempersulit orang lain.”

Jiang Shutong terkejut, jelas-jelas “kecamannya” itu bukan seperti itu, maksudnya ialah untuk menyindirnya.

Gu Mingcheng sudah tahu, jadi untuk apa repot-repot menjelaskan?

Lalu Gu Mingcheng membuka pintu, dan pergi.

Setelah selesai memakai lisptik, Jiang Shutong berdiri, lalu mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian kerjanya yang berada di luar.

Saat ingin mengambil bajunya, ia melihat diatas ranjang terdapat jiplakan bekas Gu Mingcheng tertidur. Lalu tercium aroma Gu Mingcheng, dan bahkan di atas sprei terdapat satu helai rambut pendek nya yang hitam.

Penemuannya ini membuat Jiang Shutong merasa sangat bersemangat.

Memang perempuan adalah sosok yang aneh, karena terpesona akan pria itu. Semua yang dilalukan pria itu, bahkan sampai ke rambutnya pun membuat nya tergila-gila.

Jiang Shutong menatap rambutnya itu, lalu mengambilnya dan meletaknnya di dalam kotak.

Dalam perjalan ke tempat kerjanya, Jiang Shutong menanyakan kondisi Xu Shenjing, lalu Xu Maoshen berkata ia jauh lebih baik, dan akan dipulangkan hari ini.

Karena kemarin Jiang Shutong pulang lebih awal dan menunda banyak pekerjaannya, jadi hari ini ia akan lembur sampai malam. Dia akan menebus pekerjaannya yang tertunda kemarin.

Jam hampir menuju sepuluh malam, Jiang Shutong sudah menyelesaikan pekerjaannya. Tidak ada satu pun orang di ruang desain kecuali dia.

Dia berdiri di depan pintu, lalu mematikan lampu, dan mengunci pintu.

Baru saja berada di depan pintu, ia menabrak seseorang, ternyata adalah Gu Mingcheng.

Mengapa bertemu dengan dia terus menerus?

Jiang Shutong menatap Gu Mingcheng, dan Gu Mingcheng hanya terdiam. Lalu ia mengambil tangan Jiang Shutong, memasukkannya ke dalam saku mantelnya.

Dia mengenggam tangan Jiang Shutong yang berada di saku, lalu berjalan dengan cepat. Jiang Shutong mau tidak mau mengikutinya.

Saat ingin masuk kedalam lift, Jiang Shutong melihat Xu Maoshen berada di lift.

Gu Mingcheng berkata kepada Xu Maoshen,”Maaf membuatmu lama menunggu!”

“Tidak apa-apa.” Xu Maoshen menjawab.

Lalu memasuki lift.

Jiang Shutong tidak mengerti apa yang terjadi antara kedua orang itu.

Terakhir kalinya, ketika dia pergi untuk mengirim laporan ke Gu Mingcheng, Xu Maoshen melihat tangannya disentuh oleh Gu Mingcheng. Sehingga sekarang Jiang Shutong merasa sangat canggung.

Sehingga ia ingin mengeluarkan tangannya, tapi ia tak berdaya, Gu Mingcheng tidak melepaskannya. Akhirnya sampai tiba di lantai satu ia hanya dapat terdiam tak berdaya.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu