Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 53 Terlambat Bertemu (2)

Dia berjalan sendiri menuruni gunung, biasannya saat menggunakan kendaraan tidak merasakan apa-apa, sekarang jalan terasa sangat panjang, dia berjalan sampai kakinya seperti bukan punya sendiri lagi.

Karena dia sudah membicarakannya dengan Manajer Mo, hari ini selesai mendekorasi dia akan langsung pulang, tidak pergi ke kantor, dia mengirimkan pesan wechat ke pekerja, mengatakan bahwa dia mempunyai urusan dan duluan pergi, menyuruh mereka untuk mendekorasi dengan baik dan jangan sampai ada masalah.

Jiang Yuwei mengirimkannya sebuah pesan wechat, mengajak Jiang Shutong pergi bernyanyi malam ini, Jiang Shutong menyetujuinya, lagipula di malam hari dia juga tidak mempunyai kerjaan.

Jiang Yuwei menjemput Jiang Shutong di jalan, Jiang Shutong tidak mengatakan bahwa dia pergi ke rumah Gu Mingcheng, dia mengatakan ada seorang pelanggan yang ingin mendekorasi jadi dia pergi melihat-lihat, Jiang Yuwei juga tidak banyak bertanya.

“Shutong, lihat rambutmu, seperti habis di itukan orang saja, cepat rapikan.” Jiang yuwei sambil mengemudi, sambil mengambilkan sebuah sisir untuk Jiang Shutong, menyuruh Jiang Shutong untuk menyisir rambutnya.

Di dalam hati Jiang Shutong sedang membantah, dia benar-benar sudah di itukan oleh Gu Mingcheng.

Mereka berdua pergi ke KTV, Jiang Shutong di dalam ruang menyanyi, benar-benar sangat hebat, pada saat Jiang Yuwei menyanyi dia memilih sebuah lagu , lagu itu benar-benar menggambarkan isi hatinya.

Jika saja dia (perempuan) sekarang belum menikah, jika saja dia (laki-laki) tidak mempunyai pacar, jika dia dan dia bersama bukan hanya karena seks ------

Sungguh betapa baiknya!

Jiang Yuwei melihat Jiang Shutong yang menangis sampai tersedu-sedu itu, mengatakan, “kamu mencintai orang seperti apa? Dia sudah menikah?”

Jiang Shutong tidak mengatakan apa-apa.

Hari ini sebenarnya perasaannya benar-benar tidak senang, bermula dari bertemu dengan wanita itu ---- Nie Yingying.

Hantinya ----- sangat cemburu.

Namun sepertinya juga bukan salah Nie Yingying, pria itulah, yang terus membuat Jiang Shutong tidak dapat bertahan, di hadapan Gu Mingcheng, dia tidak dapat bersembunyi, ada rasa ketidakberdayaan dan frustasi yang mendalam, ditambah lagi dia masih belum bercerai dengan Lu Zhiqian, Jiang Shutong merasa hatinya sangat lemah.

Kembali ke rumah, Jiang Shutong menyadari satu hal, hal ini cukup membuatnya tercengang---- dia tidak mempunyai uang lagi.

Awalnya ia pergi bekerja bukan karena uang, tingkat pengeluarannya dari dulu memang sudah tinggi, namun sekarang ia menyadari, gaji setiap bulan yang belum mencapai 20 juta rupiah, sama sekali tidak dapat menahan pengeluarannya, di tambah lagi setelah bekeja, dia setiap hari makan di kantin, terkadang memesan makanan dari luar, ini juga sangat menghabiskan uang.

Dulu saat ada Lu Zhiqian, terkadang hanya sebuah langkah kecil, sudah dapat menutupi beberapa pengeluaran ini, namun sekarang, orang itu sudah tidak ada, dia baru menyadari, dia sendiri benar-benar tidak mempunyai uang lagi, di dalam dompet hanya tersisa 20 ribu lebih.

Jantungnya berdebar kencang, dan dia panik.

Tiba-tiba saja teringat pada saat sehabis tahun baru ketika dia baru mulai bekerja, Gu Mingcheng pernah memberikannya angpao, sejumlah uang itu dia simpan di dalam laci, dia juga tidak melihat ada seberapa banyak, tapi saat di pegang lumayan tebal juga, harusnya masih dapat membantunya.

Hari kedua, Jiang Shutong pergi ke kantor, mengeluarkan sejumlah uang itu dan menghitungnya, ternyata ada 10 juta, terlebih lagi, di dalam setumpuk uang ini, ternyata ada sebuah kartu bank, Jiang Shutong tidak tahu apakah orang lain juga memilikinya, angpao adalah masalah yang sangat sensitif, dia juga tidak berani sembarangan bertanya.

Dia tidak tahu ada berapa banyak uang di dalam kartu bank ini, setelah berpikir, dia mengirimkan Xue Lan pesan wechat: berapa jumlah uang di dalam kartu bank yang ada di dalam angpao yang Presdir berikan pada saat lebaran?

Pada saat itu dia membalas : pada saat lebaran di dalam angpao bukannya hanya ada uang? Mana ada kartu?

Jiang Shutong tidak mengerti, apakah orang lain tidak memilikinya?

Tapi kenapa dia ada ?

Setelah beberapa saat, Xue Lan mengirimkan pesan wechat lagi : mungkin menurut Presdir, kamu dan kami tidak sama.

Jiang Shutong terdiam, kenapa kata-kata ini dikatakan dengan sangat penuh arti?

Jiang Shutong pergi ke mesin ATM yang di lantai bawah untuk mengecek, namun dia tidak mengetahui kata sandinya.

Uang macam apa ini?

Dia berpikir, sudah memberikannya uang, namun tidak memberitahu kata sandinya, apa maksud dari ini? Apakah ingin dia sendiri yang pergi memohonnya? Namun hal memohon ini tidak bisa dilakukan oleh Jiang Shutong.

Jiang Shutong ingin mengembalikan sejumlah uang ini ke Gu Mingcheng, namun Manajer Mo dengan santai mengatakan tentang informasi terbaru tentang Presdir, sepertinya dia pergi keluar kota lagi, dengar-dengar pekerjaan keluar kotanya kali ini membutuhkan waktu yang lama, perlu 10 hari

Hati Jiang Shutong seperti di patuk oleh sesuatu, dia sudah tidak adakah?

Kartu itu, Jiang Shutong selalu menyimpannya di dalam dompetnya, dan menutup mulutnya, terlebih lagi dia tidak mengetahui kata sandinya, buat apa dia memberikan kartu ini?

Namun sekarang Jiang Shutong sudah mulai membawa bekalnya sendiri, memasak sendiri benar-benar lebih hemat, di dalam kantor juga banyak orang yang membawa bekal, juga dapat mengurangi jumlah makan di luar yang berminyak, mudah gendut, Jiang Shutong berumur 24 tahun dan juga sangat memperhatikan bentuk tubuhnya.

Di awal, dia membuat yang lebih gampang, seperti tomat yang di goreng dengan telur dan sejenisnya, tapi makanan yang kita buat sendiri selalu terasa enak jika di makan.

Setelah 10 hari, Gu Mingcheng pulang dari luar kota, ia turun dari pesawat jam 11, pesawat tidak menyediakan makan siang, dari bandara pulang sampai kantor, dia langsung berjalan ke kantin.

Kebetulan jam makan siang, melihat ke seluruh penjuru kantin, dia merasa sedikit kecewa karena tidak menemukan Jiang Shutong

Orang-orang yang bertemu dengannya tidak berhenti menyapa, “selamat siang Presdir Gu”

“Presdir Gu sudah kembali dari luar negeri ya.”

Dia menjawab, lalu berjalan masuk ke dalam kantin.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu