Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 41 Masih Tidak Berani Melihatku?

Jiang Shutong merasa sketsa gambar hari ini tidak bisa diselesaikan, dan memutuskan untuk pergi, membiarkan Lu Zhiqian menunggu terlalu lama juga tidak terlalu baik.

Jiang Shutong naik taksi pergi ke lokasi yang diberikan Lu Zhiqian, pemeriksaan Lu Zhiqian masih belum selesai, Jiang Shutong menunggunya diluar.

Saat Lu Zhiqian keluar, sangat lelah, menatap Jiang Shutong dan berkata, “Giliranmu!”

Dia juga sudah melihat bekas ciuman di leher Jiang Shutong, berwarna biru gelap, tidak besar, tapi sangat jelas.

Lu Zhiqian tahu apa yang terjadi, pasti orang itu.

Begitu terang-terangan, urusan selingkuhpun tidak ditutup-tutupi?

Ini pertama kalinya Jiang Shutong bertemu dengan Psikiater, tentu saja gugup, tapi dokter mengatakan, tidak perlu gugup, dia hanya membantu Jiang Shutong menganalisis perasaan saja.

Kebetulan, akhir-akhir ini hati Jiang Shutong juga gusar.

Psikiater sangat baik, pertama-tama bertanya perasaan Jiang Shutong terhadap Lu Zhiqian, Jiang Shutong menjawab, “Tidak bisa dijelaskan, sewaktu menikah, aku hanya berpikir untuk melewati hidup dengannya, karena sudah menikah, tidak ada orang yang menikah demi perceraian.”

“Kalau begitu apakah di dalam hatimu ada memikirkan orang lain?” tanya Psikiater.

Dalam hati Jiang Shutong terbesit bayangan Gu Mingcheng, tapi bayangan orang itu segera hilang.

“Tidak ada!” tatapan Jiang Shutong menyipit.

Psikiater sudah melihat dia berbohong, dan mengatakan, “Kalau tidak begini, nyonya Lu, kamu berbaring di kasur, aku akan menghipnotismu, untuk melihat isi dalam hatimu seperti apa, dengan begini kamu bisa melihat dengan jelas isi hatimu, dan juga bisa membantu menjalani pernikahan ini, bagaimana menurutmu?”

Jiang Shutong sedikit takut, dia punya banyak rahasia, begitu di hipnotis, tidak tahu apa-apa lagi, dan akan ketahuan oleh orang lain, Gu Mingcheng adalah rahasia dia yang tersembunyi paling dalam dihatinya, dia tidak akan mengatakannya.

Tapi saat ini, dia duduk dengan tenang di ruang terapi, kalau dia tidak berbaring di ranjang, Lu Zhiqian pasti mengira dia takut, punya niat untuk merusak pernikahan ini, dia juga berharap pernikahan ini bisa ada ending yang baik.

Sulit keluar dari mulut harimau, dia akhirnya berbaring di kasur.

Setelah psikiater mengatakan sesuatu, dia sudah kehilangan kesadaran, lalu psikiater langsung mulai bertanya.

“Kamu suka Lu Zhiqian?”

“Biasa saja.”

“Suka siapa?”

Dalam hati Jiang Shutong tersembunyi nama ini, begitu ditanya orang lain, dibawah alam sadar dia juga tidak mengatakannya.

Psikiater tahu dia menyembunyikan sesuatu, dan bertanya “Siapa nama pria pertamamu?”

Jiang Shutong masih tidak mengatakannya.

“Kamu kenal dia?”

Jiang Shutong menganggukkan kepala.

“Sering ketemu?”

Jiang Shutong mengatkaan “Hmm”.

“Bagaimana perasaanmu dengannya?”

“Tidak tahu. Sangat suka saat dia menginginkanku, aku suka pria begini.”apa yang dikatakan Jiang Shutong memang benar.

“Suka dia yang di ranjang?”

Jiang Shutong menganggukkan kepala.

“Kamu suka pria yang menghamilimu?”

“Dia adalah cinta pertamaku, bagaimana tidak suka?”

Atau mungkin orang yang dalam pengobatan, tanpa pertahanan, intinya, perkataan Jiang Shutong ini, dia sendiri juga belum tahu, tapi psikiater terkejut, ternyata,yang membuat Lu Zhiqian keberatan adalah orang yang sama?

Kalau pria pertama adalah orang asing, psikiater masih bisa menyembuhkan, tapi kali ini, Jiang Shutong hanya memiliki seorang pria, bagaimana menyembuhkannya?

Percikan cinta yang kedua terjadi bukan karena sengaja, tapi karena adanya yang pertama, makanya baru ada yang kedua, mereka berdua pasti sering berhubungan, perasaan juga semakin mendalam——

Jiang Shutong terbaring cukup lama di kasur, dan baru sadar, ada semacam perasaan baru sadar dari alam yang gelap, dia tahu dia sudah memberitahu psikiater semuanya, dan dengan ragu bertanya, “Dokter, apa aku ada salah bicara?”

“Tidak ada.” dokternya perempuan,senyumnya sangat baik, menghilangkan kekhawatiran dan kewaspadaan Jiang Shutong, "Selain itu, kata-kata bawah sadar tidak salah, tetapi biasanya tidak berani mengatakannya."

Raut wajah Jiang Shutong berubah putih pucat, “Dokter, apa yang ku katakan?”

“Benar tidak ada.”

Dokter menyuruh Jiang Shutong keluar, lalu meminta Lu Zhiqian seorang diri masuk.

Jiang Shutong tidak tahu apa maksud dokter, dia duduk dengan tenang di koridor, merasa ada orang yang melihatnya dari belakang.

Apakah dokter akan memberitahu Lu Zhiqian, apa yang dia katakan?

Selang kemudian, Lu Zhiqian keluar, dia mengepalkan tangannya dengan kuat, matanya membesar, Jiang Shutong tahu dia emosi, tapi tidak tahu itu karena apa.

Dia jalan didepan, Jiang Shutong mengikuti dari belakang, naik ke mobil dan pulang ke rumah.

Begitu masuk, Lu Zhiqian langsung menampar Jiang Shutong, hingga telinga Jiang Shutong berdengung, bahkan dia tersungkur jatuh ke lantai, sudut mulutnya berdarah.

Tepat saat ini, Lu Zhiqian membuka lampu, Jiang Shutong memegang bibir sendiri, ada cairan merah, itu darah.

Dia tersenyum dingin, ternyata Lu Zhiqian tahu, dokter sudah memberitahunya.

Jiang Shutong merasa datang ke psikiater sama seperti masuk dalam perangkap, sama sekali tidak pernah bisa kembali lagi.

“Murahan, ku kira kamu tidak pernah merayu Gu Mingcheng, ternyata kalian cinta lama bersemi kembali, Pria pertamamu adalah dia!”dia berjalan ke hadapan Jiang Shutong, menjambak rambut panjangnya, “Pantas saja mau cerai denganku, mau ke pelukan pria lain, ku beritahu kamu, perasaan Gu Mingcheng padamu hanya main-main saja, kau wanita yang sudah menikah, apa yang dia inginkan? Dia hanya inginkan dadamu yang besar, body-mu yang bagus, lainnya——”

Lu Zhiqian “ Huh, “Aku tidak mengerti atas dasar apa kamu jadi nyonya Lu! Hari ini kamu bahkan tidak tahu malu menerima ciumannya di leher lalu pergi psikiater, kamu bahkan tidak bisa meninggalkannya, kenapa masih mau pergi ke psikiater denganku?”

Selesai marah, dia membanting pintu kamar, dan masuk tidur.

Jiang Shutong terkejut, melihat di cermin ada bekas ciuman di leher, meskipun bekas ciuman kecil, tapi Jiang Shutong tahu, dia menggigitnya. Dia terduduk bengong di lantai sambil menangis.

Karena masalah ini, Lu Zhiqian tidak ingin cerai, dia tidak bisa dengan mudah melepaskan Jiang Shutong, dan, dia akan menggunakan segala macam cara.

Jiang Shutong merasa hidupnya akan berakhir, saat hatinya masih belum memutuskan memilih yang mana, Lu Zhiqian sudah memutuskan dia akan tamat.

Keesokan harinya Manajer Mo mengatakan ada kegiatan pelatihan untuk arsitek landscape senior, dia sudah mendaftarkan Jiang Shutong, tapi tempat pelatihan ada di Shanghai, jadi Jiang Shutong dapat mempertimbangkannya.

Jiang Shutong tidak mengatakan apa-apa, dan langsung menyetujui, kesempatan meninggalkan kota Hai, sudah lama dia ingin meninggalkan rumah ini.

Sekarang dia juga ingin pergi meninggalkan Gu Mingcheng.

Hatinya sudah mantap untuk cerai dengan Lu Zhiqian, jadi, dalam waktu dekat ini, dia tidak akan mengungkit “Cerai” pada Lu Zhiqian, menghindari dia marah, dia ingin mengumpulkan bukti, dan menyerang balik.

“Formulir pendaftaran ada di Presiden sana, kamu ambil sendiri,” kata Manajer Mo pada Jiang Shutong.

Jiang Shutong menjawab “Hhm”.

Manajer Mo bilang waktu pendaftaran sisa satu hari, karena biaya pelatihan sangat mahal, uang biaya Jiang Shutong berasal dari perusahaan, terlebih lagi, dia bawahan Manajer Mo.

Saat jalan didepan kantor Gu Mingcheng, sepertinya tidak ada orang didalam.

Jiang Shutong masuk, di dalam tidak ada orang, dia memanggil Presiden Gu beberapa kali, tapi tidak ada yang menjawab, tepat saat dia berbalik badan pergi, terdengar suara dari pintu kaca belakang.

Jiang Shutong secara naluriah memandang dan melihat Gu Mingcheng keluar dengan handuk mandi melilitnya dan menyeka rambutnya.

Jiang Shutong dalam hati berrkata, sebenarnya dia tahu tidak ini sedang jam kerja?

Ini adalah pertama kalinya Jiang Shutong melihat seluruh tubuhnya, tentu saja, bagian-bagian tertentu tertutup.

Untungnya kantornya ada pemanas udara, jadinya tidak dingin,

Kulitnya sangat indah, berwana coklat, bahunya berotot, lengannya juga berotot, ada 8 pack di perut, cahaya hari ini lumayan, rambutnya lebat, karena dia menyeka rambutnya dengan handuk, jadi dari posisi Jiang Shutong bisa melihat percikan air dari kepalanya.

Tubuhnya tinggi, kakinya panjang.

Ternyata, didunia ini ada kriteria “Pria seksi”

“Tutup pintunya.” kata Gu Mingcheng pada Jiang Shutong, dengan nada dingin, dia masih marah dengan masalah kemarin.

Jiang Shutong sedikit bengong, lalu sadar pergi menutup pintu.

“Presiden Gu, aku datang untuk mengambil formulir pendaftaran. Manajer Mo bilang dia sudah membantuku mendaftar.” kata Jiang Shutong dengan wajah merah, pria ini sering muncul dalam mimpinya.

Dia bertengkar dengan Gu Mingcheng hari itu, orang lain bertengkar sebelum ke ranjang dan rujuk setelah dari ranjang, tapi mereka tidak pernah seranjang, Jiang Shutong sudah memaafkannya di dalam hati.

Hari ini, dia memasang tampang dingin, Jiang Shutong tidak berani menatapnya, matanya hanya melihat yang lain.

Gu Mingcheng melihat dia yang begini, mengatakan sesuatu, “Sudah pernah mengandung anakku, masih tidak berani melihatku?”

Jiang Shutong menutup kedua bibirnya, dan tetap melihat arah lain, ada beberapa hal, tidak bisa diselesaikan dengan sepatah dua kata bisa selesai, seperti masalah Gu Mingcheng ini, ini memang reaksi dirinya sendiri, tidak bisa dikatakan tidak peduli lalu dengan mudah tidak peduli.

“Anda setuju?” tanya balik Jiang Shutong.

“Bibirmu kenapa?” Gu Mingcheng melihat ada memar di sudut mulut Jiang Shutong.

“Tidak, tidak ada.” ucap Jiang Shutong, pagi ini di cermin juga tidak melihat dibibir ada memar, apa cahaya di ruangan Presiden terlalu bagus, jadi dia bisa melihatnya?

“Kemari kulihat!”perintah Gu Mingcheng dengan suara lembut, meskipun terdengar lembut, tapi juga merupakan perintah.

Jiang Shutong tidak bergerak.

“Kamu tidak kemari ingin aku yang kesana?” tanya balik Gu Mingcheng.

Tapi dia berpakaian begitu, bagaimana Jiang Shutong harus menghadapinya?

“Kemari.” perintah Gu Mingcheng.

Dengan menurut Jiang Shutong pergi kesana.

Dia yang sedang duduk di kursi, dan Jiang Shutong yang barusan menuju kesana, dengan satu tarikan dia menarik Jiang Shutong duduk di pahanya.

Jiang Shutong tidak tenang, karena dia bisa merasakan, dia kapan saja bisa menyentuh——

Area pria itu.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu