Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 154 Keributan Besar Di Acara Pesta Pernikahan

Jiang Shutong berkata kalau beberapa hari lagi dia akan pulang, karena apabila dia bepergian sambil membawa anak tidak leluasa, apalagi dia semakin frustasi karena tinggal dirumah kantor Hainan, jadi kali ini dia tidak membawa anaknya ikut serta.

Xu Maoshen mengangguk, dia tahu kalau Jiang Shutong ingin pergi menyendiri sementara waktu.

Sebelum Jiang Shutong berangkat, Xu Maoshen memberinya sebotol obat suplemen supaya tidurnya nyenyak, karena belakangan ini menjaga Jiang Duomi jadi tidurnya tidak cukup.

Jiang Shutong tertawa sambil bertanya pada Xu Maoshen, kenapa bisa mengingat masalah tidurnya.

Xu Maoshen berkata kalau belakangan ini Jiang Shutong sendirian mengurus anak dengan susah payah dan dia bisa melihatnya, jadi biarlah kali ini Jiang Shutong pergi menghirup udara segar dan tidur yang nyenyak, karena untuk kedepannya dia adalah sandaran Duomi.

Kata “sandaran” ini menambah berat beban dan tanggung jawab Jiang Shutong.

Benar juga, dia harus beristirahat dengan baik supaya bisa menjadi sandaran untuk Duomi.

Kemudian Jiang shutong menerima obat tersebut.

Xu Maoshen berpesan “Tiap hari harus minum tepat waktu ya!”

“Baiklah.”

Jiang Shutong menaruh obat itu ke dalam koper.

Hari itu adalah hari pernikahan Gu Mingcheng dan jadwal pesawat Jiang Shutong adalah pagi hari sama seperti jadwal perjalanannya yang dulu, jadi dia pergi ke Shanghai dan ketika pesawatnya mendarat dia teringat kalau dia dan Gu Mingcheng pernah saling mengantar kepergian beberapa kali, hubungan mereka waktu itu diibaratkan seperti madu dalam minyak (saling bergabung).

Kemudian dia melihat toko pakaiannya lagi dan lagi, dan pergi ke tempat-tempat yang pernah dia datangi bersama dengan Gu Mingcheng sekali lagi seperti Shanghai Tower, Jalan Buxing, Jalan Nanjing, kemudian dia pergi ke kedai ramen dan makan ramen sendirian, dan dia duduk persis di kursi yang ia duduki waktu itu bersama Gu Mingcheng, waktu itu baru saja selesai makan, Gu Mingcheng mencium dirinya----

Besok, dia akan mencium wanita lain!

Sambil makan ramen, air mata Jiang Shutong menetes jatuh ke dalam mangkuknya.

Dulu ketika Lu Zhiqian menikah, dia mengira kalau hidupnya hanya begitu saja dan tidak pernah terpikirkan kalau dia akan mencintai seseorang menggunakan kehidupannya, seluas lautan.

……

Sementara itu di sebuah hotel bintang lima terkenal di kota Hai, Gu Mingcheng sedang melangsungkan pernikahan.

Karena pernikahan kali ini digelar lebih awal dan waktunya tidak cukup maka dia memutuskan kalau pengurusan surat nikahnya akan diurus belakangan setelah urusan resepsi selesai, dan Lin Meisu yang memang sangat menyukai dia pun menyetujuinya.

Gu Mingcheng melihat arloji di tangannya, waktu menunjukkan pukul 10 dan acara pernikahan akan dimulai jam 11:40.

Dia merokok di kamar mandi belakang, dia melihat ke cermin dimana Lin Meisu sedang didandani, Lin Meisu kelihatannya sangat senang.

Benar juga, wanita mana yang tidak bahagia saat menikah?

……

Jiang Yuwei sudah bersiap menuju tempat pernikahan, namun dia merasa kelopak matanya berkedut terus, sepertinya ada hal buruk yang akan terjadi.

Dia memikirkan hal ini baik-baik, dan berpikir dengan cermat, hanya sebuah video tidak mungkin pernikahan Gu Mingcheng dengan Lin Meisu bisa dicegah, karena mereka mau menikah pasti keputusan tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang, dan satu hal lagi mengenai Jiang Shutong, dari awal inilah yang membuat Jiang Yuwei khawatir, meskipun percobaannya yang pertama berhasil, Lin Meisu tidak jadi menikah dengan Gu Mingcheng, namun akhirnya jika kembali berbaikan dengan Jiang Shutong, bukankah dia seperti badut yang dengan polosnya dipakai oleh Gu Mingcheng sebagai senjatanya?

Dipikir-pikir lagi akhirnya dia pergi ke rumah Jiang Shutong dan kebetulan Xu Maoshen mau pergi, Jiang Yuwei berkata kalau dia ingin menengok anak.

Padahal Xu Maoshen terburu-buru mau pergi menghadiri pernikahan Gu Mingcheng, dan lagi Jiang Shutong tidak ada dirumah, meskipun dia tahu kalau Jiang Yu Wei bukan orang baik namun karena Jiang Shutong tidak ada dan dirumah hanya ada seorang anak kecil, sejahat apapun Jiang Yuwei tidak mungkin dia membunuh anak kecil bukan, jadi sebelum Xu Maoshen pergi dia berpesan pada Bibi untuk menjaga anaknya dengan baik.

Bibi menyanggupinya.

Disaat Jiang Yuwei menengok anak itu, dalam hatinya malah muncul niat buruk.

“Kenapa hari ini Shutong tidak kelihatan?” Jiang Yuwei menepuk-nepuk anak itu, lalu dia melihat arlojinya, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat, kalau kali ini dia tidak berhasil memisahkan Gu Mingcheng dan Lin Meisu, maka tugasnya belum selesai dan posisi sebagai Nyonya Gu akan lepas dari tangannya.

“Tidak tahu.” Bibi pengasuh sedang membuat susu untuk anak itu, “Tapi Nona Jiang, karena anda adalah adiknya Nyonya maka aku tidak akan menyembunyikan apa-apa darimu, semalam ketika aku sedang turun tangga sepertinya aku mendengar Tuan dan Nyonya sedang berdiskusi tentang urusan cerai!”

Jiang Yuwei merasa hatinya seperti dipukul dengan palu godam, ternyata inilah penyebab kelopak matanya berkedut terus!

Jadi sekarang Jiang Shutong bercerai dengan Xu Maoshen, apa maksudnya?

“Lalu sekarang Shutong pergi kemana?” Jiang Yuwei terus bertanya.

“Pergi ke Shanghai, katanya pergi jalan-jalan! Tuan bilang kalau Nyonya sudah cukup lelah menjaga anak, jadi dia sengaja menyuruhnya pergi!” Bibi sudah selesai membuat susu kemudian memberi anak itu minum.

Jiang Yuwei terus mengerutkan keningnya, kenapa Jiang Shutong malah memilih bercerai? Kalau dirinya berhasil memisahkan Gu Mingcheng dan Lin Meisu, maka bukankah Jiang Shutong yang akan malah menikmati hasilnya?

Jiang Yuwei memandang bayi yang berada didalam ranjang ayun, tatapannya terpaku pada tubuh bayi kecil ini.

“Apakah Jiang Shutong bersikap baik kepada anak ini?” Jiang Yuwei pura-pura bertanya pada Bibi pengasuh.

“Sangat baik! Nyonya sangat baik kepada gadis kecil ini! Bahkan seperti ibu kandungnya.” Meskipun bibi pengasuh baru mulai bekerja baru-baru ini, namun melihat tubuh Jiang Shutong yang tidak seperti wanita habis melahirkan malah seperti gadis dan dia pun tidak pernah menyusui, serta melihat Tuan dan Nyonya yang tidak malu-malu untuk saling berbagi tentang urusan mengurus anak, maka Bibi pengasuh pun tahu dengan sendirinya.

Jiang Yuwei menganggukkan kepala.

“Oh iya, Bibi, karena hari ini aku tidak ada urusan, sini biar aku gendong Duomi dan bawa dia berjalan-jalan, jadi kamu juga bisa istirahat sebentar! Aku tahu kalau mengurus anak itu sangat melelahkan!” Jiang Yuwei sudah menggendong anak itu, kemudian menyelimuti tubuh Duomi dengan selimut.

Angin musim semi cukup kencang, jadi Jiang Yuwei memakaikan topi ke kepala bayi itu.

“Ini -------“ Bibi merasa ragu karena Tuan menyuruhnya menjaga bayi itu dengan baik.

“Ah, kamu tidak usah khawatir, aku kan adiknya Shutong! Bibi dari anak ini lho!”

Dipikir-pikir lagi, benar juga, kalau dilihat dari statusnya maka hubungan Duomi dengan Jiang Yuwei lebih dekat dari dirinya.

“Kalau begitu kamu harus membawa pulang anak ini sebelum Tuan kembali!”

Jiang Yuwei menyanggupinya.

Setelah keluar dari pintu vila Jiang Shutong, Jiang Yuwei naik mobil sewaan menuju ke tempat pernikahan Gu Mingcheng.

Jiang Yuwei memandang bayi itu, bukannya dia tidak suka anak kecil, meskipun anak ini sangat lucu tapi dia tidak ada sedikit pun hubungan darah dengan bayi itu, hanya saja Jiang Shutong menganggapnya sebagai permata.

Acara pernikahan Gu Mingcheng sudah mau dimulai, Jiang Yuwei sangat gembira dia bisa sampai tepat sebelum kedua mempelai naik ke panggung.

Dia menggendong anak itu, dan Gu Mingcheng pernah bertemu jadi dia tahu kalau anak itu adalah Jiang Duomi.

“Mana Jiang Shutong?” Gu Mingcheng bertanya pada Jiang Yuwei, karena setahu dia Jiang Shutong tidak mungkin membiarkan Jiang Yuwei menggendong anak ini, kemudian suaranya terdengar tajam, “Berikan anak itu padaku!”

Jiang Yuwei menggendong anak itu dengan erat di ruang rias, ditambah lagi dia berdiri di samping jendela kaca karena posisi inilah yang paling mengancam, tempat ini adalah lantai 4 di hotel bintang lima, dan ruang rias yang yang paling luas adalah di lantai 4 dan pernikahan juga dilaksanakan di aula lantai 4.

“Lin Meisu! Dasar perempuan cabul, apa yang telah kamu dan Deng Xianyu lakukan?” Sebelah tangan Jiang Yuwei menggendong bayi, dan tangan yang satunya lagi mengeluarkan handphone, dia mencari video yang dikirimkan oleh seseorang.

“Apa yang telah aku lakukan?” kedua tangan Lin Meisu mengangkat gaun pengantinnya.

Jiang Yuwei tertawa dingin kemudian mulai memutar video.

Dalam video itu terlihat sebuah hotel yang berada di Shanghai, Lin Meisu pikir hotel itu adalah tempat dia dan Gu Mingcheng terjadi hubungan, dia memperhatikan dengan serius, dan menatap Gu Mingcheng dengan pandangan terkejut, namun ekspresi wajah Gu Mingcheng malah sangat tenang, dan tatapannya terus mengawasi bayi itu.

Di dalam video itu, ada seseorang yang masuk ke dalam kamar, lalu ekspresi Lin Meisu berubah menjadi pucat pasi, malam itu dia mematikan lampu, seingat dia begitu Gu Mingcheng masuk ke kamar langsung mematikan lampu, lalu menciumnya di belakang pintu dan keduanya naik ke atas ranjang dan melakukan hubungan badan.

Tapi jelas-jelas malam itu adalah Gu Mingcheng, lalu kenapa yang ada di video adalah orang lain?

Malam itu, Lin Meisu merasa sepertinya dia minum obat, yang efeknya bisa membuat orang berhalusinasi.

Lin Meisu tidak begitu kenal dengan pria yang masuk ke kamarnya, tapi pria ini pernah bertemu dengan Lin Meisu sekali ketika di Shanghai, dan dia tertarik dengan Lin Meisu bahkan sampai berniat mengejarnya, namun pria itu membenci dirinya sendiri yang tidak pantas bagi Lin Meisu----

Tiba-tiba di ada orang yang masuk ke ruang rias dengan emosi membara, orang ini adalah --- Deng Xianyu.

Pria yang berada di dalam video itu sekarang baru saja datang dan berada disamping Lin Meisu.

Ketika hari itu Gu Mingcheng berada di Shanghai, rupanya Deng Xianyu juga ada disana, Gu Mingcheng telah membaca maksud Deng Xianyu dalam sekejap, dan hal yang terjadi selanjutnya sudah diperkirakan oleh Gu Mingcheng, Lin Meisu sama sekali tidak tahu apa-apa, dia terus berada dalam kegelapan.

Begitu melihat Jiang Yuwei sedang memutar video tersebut, Deng Xianyu berkata dengan penuh emosi, “Sudah hentikan videonya!”

Jiang Yuwei “haha” tertawa dingin, “Pemeran utama pria sudah datang!” Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke Gu Mingcheng, “Presdir Gu, apakah kamu masih mau menikahi wanita yang sudah tidur dengan pria lain?”

Gu Mingcheng menyalakan sebatang rokok, dia menghisap rokoknya sambil memejamkan mata, namun pandangannya tidak berpaling dari bayi itu, selebihnya Jiang Yuwei tampil sesuai dengan naskah yang diberikan, meskipun Jiang Yuwei tidak tahu siapa sutradara dibalik ini semua.

Hanya saja Gu Mingcheng tidak memperkirakan kalau Jiang Yuwei membawa Jiang Duomi.

“Presdir Gu, jadi apakah hari ini kamu akan menikahi perempuan ini atau tidak?” Jiang Yuwei meletakkan bayi itu dekat jendela.

Jiang Yuwei sendiri tidak begitu jelas apakah ancaman terhadap Gu Mingcheng ini akan mempan karena yang ada di dalam gendongannya adalah anak perempuan mantan pacarnya, kalau cara ini berhasil maka berarti Gu Mingcheng masih menyimpan perasaan pada Jiang Shutong, kalau cara ini tidak berguna maka ini membuktikan kalau Gu Mingcheng tidak punya perasaan kepada anak yang tidak ada hubungannya dengan dia, jadi harusnya pria ini tidak peduli.

Gu Mingcheng tidak tahu Jiang Yuwei berpikir seperti ini.

“Kalau Mingcheng mau menikahi marga Lin, maka harus melewati diriku!” tiba-tiba terdengar suara dari depan pintu. Orang itu adalah Ye Qiu.

Sepertinya Gu Mingcheng sudah memperkirakan kalau Ye Qiu akan datang, karena ekspresinya tidak terlihat terkejut.

“Kirimkan video itu padaku! Akun wechatku adalah yeqiu1966!” Suara langkah Ye Qiu terdengar nyaring, kemudian dia berjalan ke samping Lin Meisu, dan menampar Lin Meisu bolak-balik dan tertawa dingin, “Bagaimana Ibumu menjebak kakak perempuanku waktu itu? Maka hari ini aku pun akan membalas dendam untuk dirinya! Lagipula beberapa tahun ini kamu sendiri sudah melakukan banyak hal buruk, apakah kamu sendiri tidak tahu? Kamu diam-diam mengikuti Gu Mingcheng, kemudian menghancurkan kaca toko milik Jiang Shutong, dan juga menyuruh orang untuk menabrak mobil Jiang Shutong --- Waktu itu orang-orang mengira itu semua adalah kecelakaan, siapapun tidak ada yang menyangka kalau kamu adalah dalang dibalik ini semua.”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu