Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 590 Beruntung, Aku Mempunyai Bayi

Setelah Qiu Dong Yue duduk, makanan pun datang.

Dia sering pusing sejak masa hamil, oleh karena itu dia meletakkan tangannya diatas meja untuk menopang kepalanya.

Kali ini Miao Yingdong lebih banyak memesan menu daging, kemudian seekor ikan dan sayur yang sedikit.

"Apakah tante yang memberitahu kalau sekarang saya lebih menyukai daging?" tanya Qiu Dong Yue.

Sebelum masa hamil, dia tidak begitu menyukai daging namun sekarang ia akan tidak senang jika tidak ada daging.

Miao Yingdong makan dalam jumlah yang sedikit dan terus menatap Qiu Dong Yue.

"Ya." katanya.

Walaupun Qiu Dong Yue makan dengan pelan, namun daging yang dimakan tidaklah sedikit.

"Sebenarnya saya sangat membencimu saat ini," kata Qiu Dong Yue.

"Kebencian seperti apa?" tanya Miao Yingdong sambil mengocok minuman anggur di tangannya.

"Benci !" Cinta dan Kebencian yang saling berkaitan.

"Mau menelanku atau membenci hingga kram?" tanyanya dengan senyum kepada Qiu Dong Yue.

Qiu Dong Yue tidak menjawabnya lagi, tangannya menutupi perutnya dengan lembut.

Sekarang dia tahu bagaimana rasanya dari sesorang yang belum lahir sudah mulai prihatin, menyakitkan dan sensitif. Rasa prihatin seperti ini berbeda dengan rasa prihatin terhadap Miao Yingdong.

Bagaimanapun Miao Yingdong berbeda dengan dirinya.

Anak kecil didalam perutnya membuatnya merasakan bagaimana sakitnya kulit yang terpotong.

Ini adalah bentuk kasih sayang. Qiu Dong Yue baru merasakan kasih sayang untuk pertama kali dalam hidupnya.

Awalnya dia mengira dirinya sangat tidak peduli namun sekarang dia rela untuk berkomunikasi dengan keluarganya.

Porsi makanan Qiu Dong Yue saat ini adalah dua kali porsi makan sebelumnya.

"Kurangi sedikit makananmu." kata Miao Yingdong.

Hal tersebut tidak dipedulikan Qiu Dong Yue, hatinya sangat marah karena membiarkannya tinggal diatas gunung selama lima bulan.

Walaupun sebelumnya dia salah karena menggugurkan kedua anaknya namun sekarang dia sudah tidak berperilaku seperti itu.

Qiu Dong Yue makan dengan lebih kejam lagi, seperti harimau yang menelan makanan.

Miao Yingdong melihat sikapnya yang memberontak dan berpikir bahwa inilah sikap yang harus dimiliki oleh gadis usia dua puluhan tahun.

Setelah selesai makan, Miao Yingdong mengantar Qiu Dong Yue kembali ke atas gunung.

Qiu Dong Yue memegang lengan Miao Yingdong karena perutnya yang besar membuatnya tidak nyaman dan leluasa.

Dia berharap bisa memegang lengannya selamanya tanpa membiarkan dirinya sendirian lagi.

TIbalah di tempat tinggalnya, Qiu Dong Yue pun masuk ke kamar tidurnya, Miao Yingdong pun berbalik badan dan ingin pergi.

Tangan Qiu Dong Yue mengepal erat dan membelakangi dirinya.

Sikapnya dalam berjalan membuat dirinya sangat benci.

Badannya bersandar ke samping sambil menatapnya berjalan dengan langkah yang begitu cepat.

Perut Qiu Dong Yue pun sakit, anaknya berguling-guling didalam perutnya.

Sebelumnya anak tersebut juga bergerak-gerak didalm perutnya, namun kali ini sangatlah jelas, Qiu Dong Yue pun sangat terkejut, memuutarkan kepalanya dan melihat kembali orang tersebut, dia bahkan sudah berjalan hampir mendekati pintu utama.

Dia berdiri disana dan berteriak dengan keras, "Kamu Kembali !"

Miao Yingdong berhenti sebentar, memutar badan dan kemudian masuk kembali.

Qiu Dong Yue berbalik badan dan mengarahkan tangannya ke dada Miao Yingdong dan berkata "Cukuplah kalau kamu tidak perhatian denganku, anak ini adalah anakmu, apakah kamu tidak perhatian?"

Kemudian dia menatapnya dengan mata berlinang air mata.

Qiu Dong Yue mempunyai temperamen yang menawan, sejak dia naik ke atas gunung, sejak mengandung anak tersebut, sejak mimpi buruk terkait masa kanak-kanak telah menjauhnya darinya sedikit demi sedikit dan sejak dia mulai belajar bahasa spanyol, dirinya menjadi lebih senang, elegan dan bangga.

Anak tersebut masih bergerak, dia meraih tangan Miao Yingdong dan menyentuh perutnya.

"Ini adalah anakmu, dia bergerak dengan sangat aktif kali ini, apakah kamu tidak perhatian?" tanya Qiu Dong Yue dan menatap ke arahnya.

Saat ini dia sangat membencinya, kedua mata penuh dengan kebencian.

Miao Yingdong memberikan pesan kepada tante untuk membawanya tidur.

Dia menggendong Qiu Dong Yue dan pergi ke kamar tidur.

"Tidak ringan." katanya.

Qiu Dong Yue memegang erat lehernya dan tidak mengucapkan satu katapun.

Di tempat tidur, Qiu Dong Yue meletakkan lehernya di dada Miao Yingdong sambil menangis dan berkata "Aku tahu kalau menggugurkan anakmu adalah kesalahan saya, sampai kapan kamu akan menghukummku, sudah setengah tahun, apakah belum cukup? Aku mengandung anakmu dan tinggal sendirian diatas gunung, kamu pun tidak datang untuk melihat kami, sudah lima bulan, kamu datang tidak melebihi lima hari disini. "

Miao Yingdong terus memejamkan matanya dan tidak berkata satu ucapan pun.

Melihatnya tidak bersuara, Qiu Dong Yue bertanya "Apakah akhir akhir ini pekerjaanmu sibuk?"

"Sama seperti dulu !"

Kebencian Qiu Dong Yue semakin menjadi karena ia tidak datang menjenguknya walaupun tidak sibuk, sepertinya ini adalah hukuman untuk dia.

Qiu Dong Yue tidak ingin dirinya pergi.

Jadi, mereka kembali mengalami peristiwa seperti malam sebelumnya, keduanya memiliki hubungan yang intim.

Dia senantiasa melindungi perut Qiu Dong Yue ketika bergerak dan sangat berhati-hati.

Qiu Dong Yue merasa bahwa kemungkinan besar ia datang karena tujuan ini.

Walaupun ia datang karena tujuan itu, Qiu Dong Yue juga tidak rela untuk membiarkannya pergi.

Dia sudah berkata bahwa setelah Qiu Dong Yue melahirkan anak tersebut, dia akan memberikan surat persetujuan perceraian kepadanya.

Hari kedua, ketika Qiu Dong Yue bangun, ia batuk beberapa kali.

Miao Yingdong yang berada di dalam kamar mendengarnya tetapi ia tidak berkata apapun.

Qiu Dong Yue sangatlah emosi.

Dia mengambil bantal dari kasur dan melemparkannya ke arah Miao Yingdong.

Miao Yingdong berjalan dengan cepat sehingga kecepatan bantal yang dilempar itu tidak mengenainya dan jatuh ke lantai.

Miao Yingdong kemudian berbalik badan untuk melihat apa yang terjadi.

Terlihat gadis kecil dan alat yang dia miliki.

Lumayan segar dan ia pun mulai melemparkan barang ke arahnya.

Setelah beberapa saat, ia berjalan ke ruang tamu dari kamarnya dan berkata kepada tante, "Aku sudah batuk, pergi belikan obat untukku."

Miao Yingdong pun tidak melihatnya dan segera pergi dari ruang tamu.

Qiu Dong Yue mengetahui bahwa ia sudah pergi, air matanya pun tidak berhenti mengalir.

Dia mulai memukul perutnya dan berkata "Ayahmu selalu datang untuk melihatmu, bukan aku. "

Kemudian dia melihatnya dan kembali menangis.

Walaupun dalam tangisan yang keras, tante tahu bahwa tangisan itu memiliki suka cita yang dalam.

Tiba-tiba dia membalikkan badannya dan berkata kepadanya, "Miao Yingdong, apakah kamu tidak tahu akibat dari batuk yang aku alami terhadap anak ini ?"

"Tunggu Nyonya Miao batuk dengan kondisi yang lebih mirip lagi!" kata Miao Yingdong.

Qiu Dong Yue menghentakan kaki dengan marah dan berdiri di ruang tamu.

Setelah Miao Yingdong pergi, muncul kebencian didalam diri Qiu Dong Yue.

Ketika Miao Yingdong sudah masuk kedalam mobil, Qiu Dong Yue mengirimkan pesan WeChat kepadanya: Kapan perceraiannya?

Miao Yingdong hanya tertawa dan tidak membalasnya.

Permainan yang ditunjukkan Qiu Dong Yue, sama sekali tidak mempengaruhi dirinya.

Ia terus berkata; "Tidak berbicara? Apakah kamu seekor anak anjing? Kamu adalah Anak Anjing!"

Dengan umur Miao Yingdong yang sudah tiga puluhan tahun, baru kali ini dia dipanggil dengan anak anjing.

Dia mengambil handphonenya dan menjawabnya dengan rekaman suara : Suamimu sedang menyetir mobil ! Saya adalah anak anjing, lalu anak tersebut adalah siapa?

Qiu Dong Yue tidak bisa berkata apapun, hanya bisa emosi saja.

Dia langsung mengambil bantal yang ada di kasur dan melemparkannya ke lantai.

Dia sangat emosi.

Dia menjawab: Kamu adalah anak anjing, ya itulah kamu !

Qiu Dong Yue marah.

Setelah beberapa saat, tante memeberi tahu Qiu Dong Yue bahwa sebentar lagi dokter akan datang untuk memeriksa kondisinya.

Dengan kondisi yang tidak begitu sadar, dia mengiyakannya.

Setelah dokter memeriksa tekanan darahnya dan detak jantung janin, semua dalam kondisi stabil.

Qiu Dong Yue tiba tiba terpikir dan berkata, "Dokter, anak laki-laki atau perempuan?"

Dokter tersenyum dan berkata "Tuan Miao tidak memperkenankan saya untuk memberi tahu."

"Dia tahu?" tanya Qiu Dong Yue dengan penuh penasaran.

"Benar."

"Kenapa dia tidak mengizinkanmu untuk memberitahu?" tanya kembali oleh Qiu Dong Yue, "Jika dia tidak mengizinkanmu untuk memberitahu, bagaimana aku bisa menyiapkan baju untuk anak? kemudian peralatan bayi lainnya?"

"Tuan Miao mengatakan bahwa dia akan mempersiapkannya."

Qiu Dong Yue dengan kedua matanya menatap dan berkata apakah dia bisa mempersiapkannya dengan baik?

Rumah Miao Yingdong.

Niantong melihat kamar dan merasa bahwa jika sudah ada anak, rumah ini akan kekecilan."

"Kali ini menyusahkanmu, Niantong." kata Miao Yingdong.

Seperti biasa, tampilan yang tidak aneh.

"Tidak susah." Niantong senang, "Tapi bukankah selama ini kakak mengidamkan anak perempuan, kali ini adalah anak laki-laki, bagaimana perasaanmu?"

"Takdir. Apa yang bisa diperbuat? Benih yang ditabur dan inilah hasil panennya, kita tidak bisa menyalahkan yang diatas !" kata Miao Yingdong, sepertinya suasana hatinya akhir akhir ini lumayan bagus.

Semenjak mengandung anak ini, suasana hati Qiu Dong Yue tidak tenang dan pergerakannya juga tidak biasa.

Musim panas sudah berlalu, cuaca pun agak sedikit dingin, namun suhu badannya tetaplah tinggi, tidur juga tidak tenang, sering sekali berjalan didalam kamar.

Saat ini dia sering membacakan puisi Spanyol yang berhubungan dengan ilmu psikologi.

Akhir-akhir ini, dia sering berjalan didalam ruangan layaknya seorang biarawati yang sedang berlatih untuk menenangkan pikiran.

Perjalanan ini amat panjang dan sunyi.

Saya berjalan didalam kegelapan, tersandung dan jatuh,

Kemudian berdiri, pikiran saya menjadi kosong, kaki saya,

Berpijak pada bebatuan dan daun kering

Dibalik badan saya, orang lain juga berpijak pada batu dan daun kering.

Ketika saya melambat, dia juga melambat,

Namun saya lari, dia juga lari menghilang. Saya membalikkan badan namun tidak ada orang.

........

Qiu Dong Yue merasa bahwa puisi ini sangat cocok dengan suasana hatinya.

Setiap kali dia marah, ia akan membacakan puisi ini.

Hari itu, setelah dokter memeriksanya dan pergi, Qiu Dong Yue mengirimkan pesan WeChat kepada Miao Yingdong : Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan?

Miao Yingdong tidak menjawab karena dia sedang sibuk dan sama sekali tidak melihat handphone.

Qiu Dong Yue mengira bahwa Miao Yingdong sengaja tidak menjawabnya, dia sangat membencinya dan mengirimkan pesan: Saya membencimu ! Saya membencimu ! Disaat kamu mengurungku, disitulah aku sangat membencimu.

Setelah beberapa saat, Miao Yingdong membalasnya; Membenciku sudah kamu katakan berulang kali, apakah tidak ada kata lain yang lebih baru?

Qiu Dong Yue kembali menjawab "Lagi pula aku adalah ibu dari anak, atas dasar apa kamu tidak memberitahu jenis kelamin anak itu kepadaku?

Miao Yingdong tidak menjawab lagi.

Qiu Dong Yue semakin emosi dan hampir menjatuhkan handphone ke sudut sofa.

Qiu Dong Yue menutupi kepalanya dan terlihat gila sambil berkata "Aku membencimu, Miao Yingdong, aku membencimu!"

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu