Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 235 Aku Wanitamu

Jadi, tidak menyadari mobil jalur kanan tidak diatur oleh lampu merah, lalu ditabrak mobil dari belakang.

Jiang Shutong mendengar suara  “brak”, karena tahu tabrakan cukup parah, jadi dia turun dari mobil pergi melihatnya.

Pemilik mobil dibelakang juga turun, ketika melihat plat mobil 8888, wajahnya pucat, dia tahu ini mobil Gu Mingcheng, pemilik mobil dibelakang hanya mengendarai Hainan Mazda, menabrak mobil Audi A8 seharga 4 miliar, tidak usah dipikirkan resikonya juga sudah tahu.

Sejujurnya, Jiang Shutong senang menabrakkan mobil.

Dia merasa dirinya sedikit psycho, demi Gu Mingcheng dia melakukan segalanya.

Karena kecelakaan mobil, pria itu pasti akan mengkhawatirkan dirinya atau bagaimana, dia akan maju membantunya menyelesaikan masalah.

Di Frankfrut selama empat tahun, tidak ada orang yang membantunya menyelesaikan masalah seperti ini.

Dia sangat menginginkan perhatian dan kasih sayang seperti ini.

Selama sudah mendapatkannya, hatinya akan merasa lebih baik.

Jadi, hal pertama yang dia dilakukan adalah menelepon Gu Mingcheng, mengatakan terjadi kecelakaan, pemilik mobil ini adalah dia, Jiang Shutong tidak tahu harus bagaimana mengatasinya, mobil berhenti di pinggir jalan.

Sesuai dugaan, kalimat pertama yang Gu Mingcheng tanyakan adalah: “Tidak terluka kan?”

Nada yang sangat panik.

Tiba-tiba hati Jiang Shutong berubah menjadi matahari yang cerah dan hangat.

Demi pikiran kecilnya, hatinya merasa bersalah.

“Tidak apa-apa, ketika aku berhenti, aku ditabrak orang dari belakang, aku tidak apa-apa, hanya saja tidak tahu bagaimana mengatasinya, asuransi mobilmu aku juga tidak tahu.”ucap Jiang Shutong.

“Aku segera sampai!”ucap Gu Mingcheng.

“Sebenarnya kamu bisa memberitahuku asuransi——”Jiang Shutong tiba-tiba merasa, ini terlalu merepotkan dia yang datang langsung kesini, dia tidak lain hanya ingin mendengar dia menanyakan kalimat khawatir, tujuan ini sudah tercapai.

Gu Mingcheng sudah mematikan telepon, sepuluh menit kemudian, mobil sampai.

Dia menyelesaikan masalah dengan pihak kepolisian lalu lintas, mobil ini akan dikirim ke bengkel, untuk sementara Jiang Shutong tidak boleh menyetir, ini cukup mengecewakan.

Meskipun BMW merah itu bagus, tetapi dia tidak pernah mengendarainya.

Jiang Shutong menginginkan mobil seperti ini, dia pernah mengendarainya, dan memiliki aromanya, lalu dia juga mengendarainya.

Jiang Shutong duduk di mobil Gu Mingcheng pulang.

Dalam perjalanan, Gu Mingcheng mulai menceramahi Jiang Shutong, “Mobil di jalur kanan tidak diatur oleh lampu merah, apakah kamu tidak tahu?”

Bagaimanapun, Jiang Shutong baru saja mengalami kecelakaan mobil dan masih panik.

Dia sama sekali tidak tahu isi pikiran dan kebahagiaan wanita pujaannya.

“Tidak tahu!”Jiang Shutong mencondongkan kepala keluar jendela.

“Apakah kamu tidak belajar ketika membuat SIM?” Gu Mingcheng mengerutkan kening, dan terus menceramahinya.

“Kamu juga tidak mengajarkannya!” Jiang Shutong masih melihat keluar jendela dengan pikiran santai.

Gu Mingcheng meliriknya, dan segera mengerti pikiran wanita itu.

Apakah segala sesuatu, hanya dia yang mengajarkannya, wanita ini baru bisa?

Jiang Shutong tahu dia menatap dirinya dengan penasaran, matanya terus memandang keluar, Gu Mingcheng terus memandangnya terlihat jelas di kaca.

“Ada yang menjual chestnut, berhenti, aku mau beli!”tidak tahan melihat tatapannya, Jiang Shutong menyuruhnya berhenti dipinggir jalan.

Membeli sekantong chestnut goreng dan keduanya pulang ke rumah.

Ken masih di kantor, nanti pulang kerja, supir akan mengantarnya pulang, sore hari ini adalah waktu berdua Jiang Shutong dan Gu Mingcheng.

Sesampai dirumah, Jiang Shutong terbengong, hingga lupa turun dari mobil.

“Ingin bermain dimobil, aku bisa menemanimu!”ucap Gu Mingcheng.

Jiang Shutong meliriknya, lalu membuka pintu turun.

Namun, sepanjang perjalanan, Gu Mingcheng sudah mengerti isi pikiran Jiang Shutong.

Baru memasuki ruangan, dia merangkul bahu Jiang Shutong.

Jiang Shutong yang dipapah olehnya, menyandarkan punggungnya ke belakang, dia menatapnya dengan tatapan menawan tetapi tenang, tatapan matanya jelas-jelas tertulis “Apa pendapatmu tentang aku?”

Gu Mingcheng menggertakkan giginya dengan keras.

Wanita ini iblis! Menggodanya, dan selangkahpun tidak membiarkan dia naik.

“Dasar brengsek!” dia menggertakkan gigi mengatakan kalimat ini.

Jiang Shutong tahu dia tidak mengatakan untuk dirinya, dia sedang mengatakan keadaan ini, dia tidak bisa mengontrol keadaan ini.

“Begitu banyak trik? Ehn?”Kata Gu Mingcheng dengan emosi yang dalam, suara serak dan menggertakkan giginya.

Setiap kali, wanita ini bisa dengan mudah memancing hasratnya.

Dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Jiang Shutong tidak tahu “Trik”apa yang dia maksud, jika dimulai dari Adam, dia tahu, seluruh dirinya, sudah diterawang olehnya.

Gu Mingcheng menggendongnya, lalu meletakkannya di tempat tidur di kamar tidur di lantai pertama.

Wanita ini, tidak cukup kuat menahan pelampiasan amarah dalam hatinya, Gu Mingcheng bahkan merasa jauh untuk pergi ke lantai dua dan langsung di menyelesaikannya lantai pertama.

Perasaan——nyaman.

Jiang Shutong berbaring di tempat tidur, “Aku benci kamu!”

“Benci apa?”Gu Mingcheng juga berbaring telanjang di sampingnya.

“Benci kamu tidak pernah memakai kondom. Setiap kali membuatku ketakutan.”

Gu Mingcheng mendekati Jiang Shutong dan mencubit dagunya.

Tubuh Gu Mingcheng bersandar di samping tempat tidur,jadi wajah Jiang Shutong sekarang dekat dengan dada Gu Mingcheng.

“Tidak ingin melahirkan anak untukku?”

“Tidak ingin begitu cepat!”

Jadi, maksudnya jangan begitu cepat, tetapi bersedia melahirkan untuknya.

Di bawah sinar matahari yang tenang, Jiang Shutong berbaring di sana, bulu halus di wajahnya bersinar, dan tidak ada jejak pori-pori yang terlihat.

Gu Mingcheng tersenyum, bangkit memakai pakaiannya.

Beberapa hari ini, Jiang Shutong tinggal di kamar Gu Mingcheng, setiap hari ada aroma yang akrab di ruangan itu.

Aroma pria dan wanita.

Hari ini, Jiang Shutong sedang menggambar di pabrik.

Dengan adanya semangat Gu Mingcheng, Jiang Shutong menjadi lebih cantik, bahkan ketika menggambar, sudut bibirnya terangkat.

Yin dan Yang seimbang, Sekarang suasana hati Jiang Shutong sangat tenang.

Gu Mingcheng meneleponnya, menyuruhnya datang ke perusahaan.

Dia menyimpan kanvas, lalu pergi.

Sikapnya sangat lugas, membuat Gu Mingcheng sedikit tertegun.

Beberapa hari ini, Gu Mingcheng telah memperbaiki BMW merah, namun, Jiang Shutong tidak bersedia mengendarainya, dia suka mengendarai Audi A8 Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng sedikit mengerti artinya, tapi bagaimanapun, dia bukan wanita, wanita tidak bisa menunjukkannya dengan jelas, dia tidak bisa melihat kesombongan Jiang Shutong ketika mengendarai mobil ini.

Ketika Jiang Shutong mengetuk pintu masuk, Gu Mingcheng sedang menulis sesuatu.

“Kemarilah.” Melihat Jiang Shutong, Gu Mingcheng meletakkan penanya, kursinya berputar kesamping, siap-siap menyambut kedatangan Jiang Shutong.

Jiang Shutong baru berjalan di depannya, seluruh tubuhnya ditarik oleh Gu Mingcheng, dia duduk dipangkuannya, satu tangannya merangkul leher Gu Mingcheng.

“Kali ini kenapa? Kenapa datang begitu mudah?”Gu Mingcheng memandang Jiang Shutong.

Hari ini Jiang Shutong memakai lipstik, biasanya, dia lebih sering memakai makeup natural, bibirnya memakai lipstik YSL.

Satu tangan lagi merangkul leher Gu Mingcheng, kedua tangan memeluknya, “Aku ini wanitamu, kamu menyuruh aku datang, mana berani aku tidak datang?”

Nada lemah gadis kecil, nada centil, dan nada disukai pria semuanya ada dalam kalimat ini.

Gu Mingcheng mengakui, dia kehilangan kesabaran ketika mendengar kalimat ini, apalagi hatinya penuh dengan perasaan terangsang, serasa ingin mengeluarkannya, beberapa bagian tubuhnya ingin menyemprot keluar.

Wanita ini, setiap saat dapat membuat hatinya terangsang, membuat dirinya tersiksa sampai tidak bisa membayangkannya.

Hari ini hanya kalimat ini,dia tidak menyangka dirinya tidak bisa menahannya.

Jiang Shutong dengan lembut mencium leher Gu Mingcheng, dan juga mencium kerahnya.

Gu Mingcheng melihat lipstik aneh di bibirnya, menoleh kesamping memandang kerahnya sendiri.

“Kamu membuat kotor, siapa yang mencucinya?”

“Suruh istrimu mencucinya, aku tidak ada hak!”Jiang Shutong bersandar di bahu Gu Mingcheng dan berbisik lembut, meniup ke telinga Gu Mingcheng.

Terkait masalah tidak bisa menjadi istri Gu Mingcheng, Jiang Shutong sudah pasrah, lagipula, istri tidak lebih dari selir! Sekarang dia mengejek identitas sendiri.

Sekarang dia hanya seorang wanita yang membantunya melahirkan seorang anak, bukan siapanya pria itu, jika tidak bisa menjadi hubungan serius, hanya bisa jadi “pencuri” pria itu.

Tidak bisa dibilang mencuri !

Dia sudah lebih dulu diambil oleh Gu Mingcheng.

Sudah diambil dari dulu.

Gu Mingcheng menggertakkan gigi, beberapa hari terakhir, Jiang Shutong terus membuatnya menggertakkan gigi, tidak tahu berapa kali dalam sehari menginginkan dia, baru bisa memadamkan semua provokasi wanita itu.

“Siapa istriku?”Gu Mingcheng menggerakkan kedua lengan Jiang Shutong, ingin dia menghadapnya, tetapi Jiang Shutong bersikeras menempel di bahu Gu Mingcheng, tidak ingin menghadapnya.

“Aku mana tahu, wanita terhormat mana yang ingin kamu nikahi!”

Gu Mingcheng segera meletakkan Jiang Shutong di mejanya dan membuka kancing bajunya.

Jika api ini tidak padam, cepat atau lambat akan membakarnya.

Jiang Shutong duduk di mejanya, menghadapnya dengan tangan di belakang, memegang mejanya, menatap matanya yang menawan dan tak berdaya.

Ini bukan lagi masalah masa lalu, dimana tidak berani menghadapinya.

Setelah selesai melakukannya, Gu Mingcheng memakaikan baju Jiang Shutong, mengancingkan kemejanya, menghadap Jiang Shutong berkata, “Beberapa tahun terakhir Qiao Sinian mengembangkan bisnis di Selatan, sebenarnya aku tidak perlu memikirkannya, tetapi akhir-akhir ini hatiku tidak tenang, tidak tahu kenapa, ingin mengatakannya kepadamu.”

Jiang Shutong sudah duduk di kursi kantornya, Gu Mingcheng berdiri disamping, dia merapikan pakaiannya, “Aku tidak mengerti masalah bisnis.”

“Aku tahu kamu tidak mengerti, tetapi aku hanya ingin mengatakan isi hatiku saja.”ucap Gu Mingcheng menepuk kepala Jiang Shutong.

Kekuatan keluarga Qiao, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan Mingcheng, tetapi tidak tahu kenapa Gu Mingcheng merasa tidak tenang, ada beberapa kegelisahan, atau mungkin indera keenamnya terlalu sensitif.

Setelah ini, Jiang Shutong kelelahan, dia menggosok kepalanya, dan tidak mengindahkan kata-kata Gu Mingcheng, karena dia tahu seberapa sulit masalah ini, Gu Mingcheng tetap memiliki solusi.

Bahkan jika dia berada pada titik rendah untuk sementara waktu, cepat atau lambat dia akan bangkit kembali.

Jadi, dia menopang kepalanya dengan tangan, menutup matanya, dan tidak memasukkan masalah ini ke hati.

Malam hari, Jiang Shutong pulang, lagipula jaraknya sangat dekat, dia pulang melihat bagaimana keadaan ayahnya, ayahnya seorang diri dirumah, jika terjadi sesuatu, tidak ada yang tahu, terlebih dua hari yang lalu kepalanya baru saja terbentur.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu