Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 64 Kalau Mau Kerja, Silahkan, Kalau Tidak Mau, Silahkan Pergi (1)

Kata-kata Deng Xianyu cukup halus dan bermakna, bermaksud memberi kode kepada Jiang Shutong yang sudah mendapatkan komisi, jadi otomatis harus mentraktirnya makan ?

Jika Deng Xianyu mengajak Jiang Shutong keluar, Jiang Shutong memang mau mempertimbangkannya, tetapi karena wanita yang diminta traktir, jika Jiang Shutong menolak, sepertinya akan dianggap pelit, Meskipun Jiang Shutong tidak mendapatkan komisi, Jiang Shutong tetap setuju dengan sukarela.

Di malam hari, Jiang Shutong masih berpakaian dan dengan dandanan biasa, tiba di tempat yang ditunjuk.

Jiang Shutong pikir tidak ada topik pembicaraan, tetapi ternyata Deng Xianyu adalah orang yang sangat inspiratif, dia bisa membicarakan tentang kota asalnya, makanan khas, dan kota kuno, bahkan membuat Jiang Shutong tertarik mendengarnya, Jiang Shutong mendengarkannya dengan tangan di pipinya, dan membuatnya ingin pergi ke tempat yang dibicarakannya.

Segera setelah habis makan, Jiang Shutong ingin naik taksi pulang.

Deng Xianyu ingin mengantarnya, Jiang Shutong buru-buru melambaikan tangan menolak, "tidak, tidak usah, aku bisa naik taksi pulang."

Jiang Shutong takut, Jika Deng Xianyu tahu di mana dia tinggal, dia akan…..

Mungkin itu perasaan insecure-nya, Jiang Shutong, bahkan sejak dia masih kecil, ada siswa laki-laki yang mengantarkan surat cinta kepadanya, Kewaspadaannya juga bisa dibilang naluri.

"Aku sekalian pulang, kamu takut apa ?" Deng Xianyu telah naik mobil dan menawarkan kepada Jiang Shutong.

"Aku sudah bercerai." Jiang Shutong bermaksud mengatakan bahwa wanita yang sudah bercerai lebih baik jangan terlalu dekat dengan pria.

"Kalau sudah bercerai, Apa yang kamu khawatirkan lagi?" Deng Xianyu berkata sambil tersenyum.

Jiang Shutong tidak bisa menolak dan masuk ke mobilnya, memang tidak mudah untuk mendapatkan taksi di sini.

"Sekarang banyak wanita yang belum menikah, dan mereka juga melakukan apa yang dilakukan oleh wanita yang sudah menikah, Aku tidak menyangka kamu begitu memegang teguh tradisi kuno."

Sebuah kalimat umum ini malah membuat wajah Jiang Shutong memerah, membuat dia menjadi salah tingkah.

Tidak ada percakapan lagi sampai ke rumah Jiang Shutong.

Bangunan yang disewa Jiang Shutong adalah area perumahan lama, yang relatif murah, Rumahnya itu di gang kecil dan mobil tidak bisa masuk, Karena itu, Jiang Shutong minta diturunkan di jalan utama.

Baru saja keluar dari mobil, Jiang Shutong baru saja menginjak trotoar, Dia tersandung dan keseleo kakinya, Sangat menyakitkan, Selain itu, karena dia membeli sepatu ini hanya seharga 400 ribu rupiah kemarin, Karena Jiang Shutong tahu bahwa dia tidak kaya, dia juga harus menurunkan harga sepatu yang biasa dia beli dari beberapa juta rupiah menjadi beberapa ratus ribu, tentu saja, tumit sepatu murah tidak kuat, Dia terhuyung dan hampir jatuh.

Jiang Shutong dari kecil sampai sekarang, Ini pertama kalinya dia bertemu situasi ini, Secara alami, dia merasa sangat malu.

Deng Xianyu melihat sikapnya yang canggung dan buru-buru bertanya apa yang terjadi.

"Tidak ada!"

Jiang Shutong baru saja selesai mengatakan itu, tubuhnya miring lagi, hampir jatuh.

Deng Xianyu melihat itu dan turun dari mobil.

Meskipun Jiang Shutong mencoba yang terbaik untuk menutupi rasa malunya, Deng Xianyu bisa melihatnya, Deng Xianyu melihatnya dengan santai, Nona Jiang, yang biasanya tampak anggun, juga bisa bertemu dengan situasi memalukan seperti ini.

"Ayo pergi, Aku akan membantumu sampai ke atas." Deng Xianyu menawarkan jasanya untuk membantu.

Jiang Shutong berpikir, meskipun masih musim semi, masih sangat dingin, Jelas tidak bisa kalau melepas sepatu, ya sudah, kalau dipapah sampai rumah juga tidak apa-apa, apalagi sudah diantar pulang, kalau menolak, itu keras kepala namanya.

Deng Xianyu meraih bahunya dan membawanya ke lift selangkah demi selangkah.

Jiang Shutong tidak tahu bahwa ada mobil lain di ujung jalan.

Lampu jalan disana tidak menyala, Gu Mingcheng menyipitkan mata sambil merokok di dalam mobil dan memperhatikan pemandangan itu, Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Jiang Shutong, karena Jiang Shutong bisa menyembunyikan semua dengan baik, tetapi dia melihat bahwa Deng Xianyu membantu Jiang Shutong berjalan masuk ke dalam gang.

Gu Mingcheng tidak tahu sisa kejadiannya.

Gu Mingcheng juga tidak ingin tahu, memacu mobilnya pergi dari sana.

"Tuan Deng, kamu pulang saja." Jiang Shutong berkata ketika sampai di lift, dia sangat takut rumahnya ada pria asing, karena dia seorang wanita.

Deng Xianyu tersenyum dan diam saja, Ketika lift terbuka, dia masuk.

Sebaliknya, Jiang Shutong tidak tahu harus bilang apa.

Di rumah, Jiang Shutong mengganti sandal dan berkata, "tidak ada sandal pria di rumahku, kamu tidak perlu buka sepatu."

Jiang Shutong duduk di sofa.

Deng Xianyu mendekat, berjongkok di depan Jiang Shutong, mengangkat kaki wanita itu dan mulai mengusapnya.

Jiang Shutong terbengong, dari kecil hingga besar, belum pernah ada yang mengusap kakinya.

Melepas kaus kaki Jiang Shutong, melihat pergelangan kakinya merah dan bengkak.

"Sakit tidak?" Deng Xianyu mengangkat wajahnya dan bertanya.

"Tidak, Kurasa aku akan baik-baik saja setelah beberapa hari."

Deng Xianyu tidak berbicara, hanya mengusap kakinya, ini yang membuat Jiang Shutong merasa malu.

Deng Xianyu selesai mengusap, mengambil mantelnya dan mau pergi, Jiang Shutong melihat arlojinya dan Deng Xianyu mengusapnya selama 20 menit,

Tangannya sangat kuat.

Setelah memikirkannya, Jiang Shutong mengirimi Deng Xianyu sebuah pesan Wechat: Terima kasih.

Mungkin karena Deng Xianyu sedang mengemudi, Dia tidak membalas pesannya.

Keesokan harinya, Jiang Shutong mengganti sepasang sepatu datar (flat shoes) untuk pergi bekerja, Sebelum dia duduk, dia menerima pesan Wechat dari Gu Mingcheng: Temani aku menjamu klien malam ini.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu