Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 229 Dia Kehilangan Keduanya

Kemarin Malam, di saat dalam perjalan Xu Maoshen dan Bai Mei mengantar Jiang Shutong pulang, dua orang berdiskusi untuk mengirim pesan wechat kepada Gu Mingcheng, sebenarnya ingin Xu Maoshen yang mengirimnya, tetapi setelah di pikir-pikir, bagaimana pun ini adalah urusan pribadi berdua, seorang lelaki dewasa Xu Maoshen merasa tidaknyaman, atau Bai Mei saja yang mengirimnya.

Bai Mei mengirim satu pesan : Mingcheng, hari ini Jiang Shutong tidak senang.

Gu Mingcheng tahu, masalah ini berpengaruh dengan kepercayaan diri Jiang Shutong.

Sedikit terkejut dalam hati.

Sebenarnya ingin bertaruh dengan dirinya sendiri, tidak disangka : Sudah kalah bertaruh!

Jiang Shutong selalu tinggal di rumah seharian, hari ketiga, amarahnya sudah reda.

Sebenarnnya Xiao Qu hanya seorang pemicu, dia tahu dia dan Gu Mingcheng tidak akan terjadi masalah apa-apa, tetapi masalah Gu Qingyuan adalah perselisihan yang tidak bisa didamaikan dari awal sampai akhir, ini membuatnya sedih.

Sama seperti apa yang dirinya pikirkan saat pertama, akhirnya sudah memprediksikan, mengapa sampai setidak tenang itu, dan mencari masalah sendiri?

Jadi, hari kedua pada sore hari, dia membawa Ken pulang ke rumah Gu Mingcheng.

Yang tidak dia ketahui adalah, siang ini, Gu Mingcheng mendapatkan kasus persalinan.

Gu Mingcheng duduk di atas sofa, ini adalah saat-saat keadaan kehilangan kesabaran yang jarang terjadi di dalam kehidupan, semuanya seperti berkaitan dengan Jiang Shutong!

Kelihatannya, dirinya benar-benar terlalu tinggi menilainya, awalnya berpikir, dia bisa menghadapi kesulitan bersama dengan dirinya, tetapi setelah mengetahui sikap Gu Qingyuan, dia malah menggugurkan anaknya.

Kapan hamilnya, dia pun tidak tahu!

Dia sangat benci sampai rasanya giginya gatal!

Awalnya berpikir ingin menarik kekayaannya kali ini, melihat tekadnya.

Tetapi jawabannya membuatnya kehilangan kedua-duanya.

Sumber dari kasus ini, dia tidak memeriksanya, dia merasa tidak ada orang yang kebosanan sampai memalsukan bukti surat pengaborsian orang lain.

Pasti Jiang Shutong sengaja membiarkan orang lain mengirimnya sampai ke rumahnya.

Dia memang menggugurkannya untuk memperlihatkan kepadanya!

Karena perkataan Gu Qingyuan, dia sengaja menggugurkannya untuk memperlihatkan kepadanya!

Gu Mingcheng tidak pernah marah sedih dan sakit hati seperti hari ini !

Marah, karena dia menggugurkan anaknya!

Sedih, karena anaknya berkurang satu!

Sakit hati, karena dia sudah beberapa kali keguguran!

Puncak hati Gu Mingcheng seperti diaduk oleh orang lain, sangat menyakitkan, tetapi karena sangat menyakitkan seperti ini, membangkitkan kebencian di hatinya.

Tepat saat ini, Jiang Shutong sudah pulang, dia membawa anaknya.

Karena masih marah, jadi, Jiang Shutong meninggalkan anaknya di ruang tamu, naik ke lantai atas sendiri untuk mengganti baju.

Dalam segala proses, mereka berdua tidak mengatakan apapun.

Gu Mingcheng menemani anaknya bermain di lantai bawah dengan hati yang tidak ada disini, baru saja siang hari terlewatkan, Ken mengantuk, Gu Mingcheng menggendongnya dan membawanya sampai ke kamarnya, lalu membuka pintu kamar tidur Jiang Shutong.

Jiang Shutong membuka pintu.

Sebenarnya Gu Mingcheng menggantungkan air matanya, melihat Jiang Shutong, tiba-tiba membuka matanya, seperti seekor cheetah.

Pandangan yang ganas dan cepat itu tiba-tiba menembus Jiang Shutong, membuatnya seluruh tubuhnya dingin, ketakutan, membuatnya melangkah mundur selangkah dengan sendirinya.

Gu Mingcheng mendekatinya selangkah demi selangkah, menyudutkan Jiang Shutong sampai ke dinding.

Sekejap dia memegang dagu Jiang Shutong, menghadapkan wajahnya ke atas, dan menghadapinya, “Sudah digugurkan?”

Jiang Shutong mengerutkan alisnya, mengapa dia mengucapkan hal-hal seperti itu?

Tangan Gu Mingcheng lainnya membuang selembar kasus itu, sudut mata Jiang Shutong langsung melihat tulisan tangan yang diatasnya.

Sangat aneh, bagaimana bisa ada masalah seperti ini, malam pada dua hari yang lalu dia memang pernah pergi ke rumah sakit ini, tetapi yang dia lihat jelas-jelas adalah operasi bagian luka terjatuh dan melepuh.

Gu Mingcheng mendapat hasutan dari siapa lagi?

Namun, mengingat sikap Gu Qingyuan dan melihat penampilan berbicara dan tertawanya dan Xiao Qu saat di dalam mobil, juga penampilannya saat memegang wajah dirinya yang sekarang, Jiang Shutong dengan sangat tegas, mengatakan satu kata, “Betul! Aku tidak ingin melahirkan anakmu lagi!”

Saat bertemu Gu Mingcheng pelipisnya pun tiba-tiba menonjol.

Ternyata, dia benar-benar tidak menunggu sampai mendapat Jiang Shutong yang dia harapkan.

Gigi Gu Mingcheng merasa gatal dan menyesal, dia langsung melempar Jiang Shutong ke atas tempat tidur, menggigit Jiang Shutong dengan ganas!

Jiang Shutong kesakitan sampai atas kepalanya berkeringatan, tangannya memegang seprai dengan erat, tetapi dia masih tidak mengatakan apapun.

Dia juga merasa ada sesuatu yang keras menusuk kakinya, tetapi, sekarang pikirannya tidak disana.

Dia tahu, Gu Mingcheng salah paham mengira di dalam keadaan kegugurannya, bahkan jika bagaimana pun, dia juga tidak akan menggerakkan Jiang Shutong.

Meskipun nafsunya tinggi, tetapi dia punya perhitungan.

Jiang Shutong bertaruh, dia bisa mengontrol dirinya.

“Siapa yang mengizinkanmu menggugurkan anakku? Apakah sebelumnya kamu dan aku sudah berdiskusi?” Gu Mingcheng menggigit telinga Jiang Shutong dengan erat.

Menggigit sampai bagian akar telinganya memanas.

Jiang Shutong tidak berbicara.

Dia merasa sangat aneh, bagaimana masalah ini terjadi, siapa yang mengirimkan kasus ini kepada Gu Mingcheng?

Sebenarnya satu masalah tentang kecemburuan, sekejap berevolusi menjadi krisis kepercayaan!

Jiang Shutong menggigit bibirnya dengan erat, tidak berbicara.

Gu Mingcheng berdiri dari atas tubuh Jiang Shutong, berhadapan dengan tubuh Jiang Shutong yang lusuh yang berada di atas tempat tidur, lalu mendengus dengan dingin, berjalan keluar, Jiang Shutong mendengar dia pergi ke toilet, dengan suara air yang berisik!

Jiang Shutong sudah tidak tahu dia pergi melakukan apa!

Tetapi, dari samping dia mengambil selimut untuk menutup dirinya, perlahan mulai menangis.

Dia sudah membuat dirinya merobek beberapa bajunya.

Dan pastinya, dia bukan menangis karena bajunya.

Sebaliknya sekarang mereka berdua memiliki krisis kepercayaan yang sangat parah.

Awalnya hanya cemburu saja!

Setelah Gu Mingcheng keluar dari toilet, menelepon salah satu perantara, mengirim satu bibi untuk datang memasak, memasak untuk beberapa hari, menjaga perempuan yang baru mengaborsi.

Jiang Shutong mendengar perkataannya, merasa barusan dirinya sedikit keterlaluan, jelas-jelas tidak mengaborsinya, siapa yang dia layani?

Tetapi sekarang dia tidak bisa mundur lagi, amarah Gu Mingcheng yang sekarang, hari disaat Jiang Shutong mengenalnya, sangatlah sedikit.

Sudahlah, biarkan dia mengira dirinya baru mengaborsi anaknya, dia juga ingin melihat, pria yang menghadapi dia yang baru mengaborsi, bagaimana sikapnya yang sebenarnya!

Gu Mingcheng pergi ke perusahaan, barusan dia sudah menelepon, memanggil pekerja paruh waktu untuk datang dahulu, menjaga mereka berdua ibu dan anak.

Sampai di perusahaan, saat Gu Mingcheng baru membuka pintu, langsung menendang meja yang ada di belakangnya.

Membuat barang-barang yang ada di meja, seluruhnya dijatuhkan!

Sekretaris Gu Mingcheng mendengar suara yang ada di kamar, masuk dan membereskan barang-barangnnya, Gu Mingcheng mengatakan satu kalimat, “Tidak perlu dibereskan! Kamu keluar saja duluan, anggap saja aku tidak ada.”

Sekretarisnya tidak berani banyak bicara, melihat suasana hati Presdir tidak baik, dia pun keluar.

Di dalam kantor Gu Mingcheng menyalakan satu batang rokok, saat menghisap hisapan pertama, dia memeramkan matanya sebentar.

Sialan sudah lama tidak merokok!

Demi anaknya, dia sudah lama tidak merokok!

Hari ini perempuan itu membunuh satu anaknya!

Sudah tiga!

Totalnya sudah ada tiga!

Tidak banyak perempuan yang bisa mengalami keguguran yang sangat sering, meskipun waktunya terpisah sedikit, tetapi bagaimanapun saat baru melahirkan Ken tidak berjarak berapa tahun, keadaan tubuhnya disebelumnya, juga tidak baik.

Dia juga tahu dirinya berbuat seperti ini sedikit keterlaluan, tetapi dia tidak dapat menahan dorongan hatinya!

Setiap saat wanita ini selalu bisa menginjak garis akhirnya dan memanjat ke atas, harus membuatnya marah, dia baru sungguh-sungguh!

Perempuan ini, benar-benar sialan dan sudah berhutang untuk membereskannya!

Yang paling buruknya, seumur hidupnya dia masih tidak bisa melepaskan perempuan ini!

Di dalam kantor Gu Mingcheng merokok sampai sore, Qiao Wei pun datang.

Dalam empat tahun ini, Qiao Wei tahu persis keadaannya saat memasuki pintu kantornya, terkadang meminjam uang, terkadang untuk mencibir, namun cibiran Qiao Wei juga memicu pemikiran kecil akan perpecahan dan perselisihan, dia tidak berani langsung mencibir Gu Mingcheng.

Qiao Wei adalah seorang pelupa yang luar biasa, setiap kali datang dia melupakan apa yang Gu Mingcheng lakukan kepadanya waktu itu, sangat tidak merasa malu.

Kali ini tersenyum dan meringis lagi, melihat Gu Mingcheng sedang merokok, dia bertanya, “Ada apa? Kakak!”

Gu Mingcheng mengerutkan alisnya dan melihat Qiao Wei, “Pergi!”

Qiao Wei merasa tidak menyenangkan, lalu pergi.

Namun dia sudah tahu, kasus pengaborsian itu sementara sudah menghasut perselisihan antara Jiang Shutong dan Gu Mingcheng.

Dia juga tahu masalah ini tidak akan lama, cepat atau lambat akan ketahuan, tetapi jika dia melihat mereka berdua penuh kasih sayang, juga sangat merusak pemandangan!

……

Tidak lama pengasuh pun datang, dan mengatakan alasan dia datang kepada Jiang Shutong, Gu Mingcheng lah yang membiarkannya datang untuk melayaninya.

Dalam hati Jiang Shutong hangat juga malu.

Bahkan jika lelaki ini sangat marah, dalam hatinya masih mengkhawatirkan dirinya, yang membuatnya malu adalah, kebohongan ini sedikit terlalu tergesa-gesa, dan juga sedikit maksud menipu semua orang, sekarang pengasuh sudah datang, bagaimana dia harus menjelaskan kepada Gu Mingcheng!

Pengasuh adalah orang desa, namun tangan dan kakinya bersih dan lincah, adalah tangan yang ahli untuk bekerja.

Jiang Shutong memakai rok dalam berbahan sutra, dia tidak tahu, seluruh tubuhnya ada tanda gigitan, seluruh perutnya juga ada.

Jika itu tertinggal saat malam hari akan lebih baik, saat dia bangun di pagi hari dia bisa melihatnya sambil bercermin, tetapi dengan sengaja di sore hari, saat pengasuh datang, dia baru bangun dari tempat tidur.

Lalu pengasuh bercanda, “Memukul adalah sayang, marah adalah cinta! Kita ingin mencari suami yang seperti ini masih belum ketemu disana, nyonya dan tuan sudah menikah berapa tahun? Anak sudah sebesar ini.”

Ken baru terbangun dari tidur siangnya, dan keluar dari kamar.

Jiang Shutong baru melihat, tubuhnya, seluruhnya adalah tanda gigitan, buru-buru pergi ke kamar dan membungkus dengan mantel rajut.

Sedikit aneh jika mulut bibi ini tidak baik, namun yang dia katakan juga memang kebenarannya.

Bibi itu mulai membuatkan Jiang Shutong sup ayam dengan air gula merah, katanya spesial untuk perempuan yang keguguran.

Jiang Shutong semakin lama semakin tidak percaya diri, dia ingin menjelaskan masalah ini kepada Gu Mingcheng, saat itu dirinya hanya marah sesaat.

Sudah jam delapan malam, dia belum pulang.

Jiang Shutong berjalan sana kemari di dalam kamar dengan khawatir.

Dengan telanjang kaki, dari jendela dia melihat ke lantai bawah, belum ada pergerakan.

Bibi melihat Jiang Shutong telanjang kaki, buru-buru berjalan masuk, memakaikan sendal kepada Jiang Shutong, “Sudah keguguran dan tidak memakai alas kaki, bukankah ini mencari penyakit sendiri? Segera pakailah.”

Jiang Shutong kesal dan bingung.

Mendengar ada suara mobil di lantai bawah, Jiang Shutong menyandar di jendela dan melihat, ternyata dia sudah pulang, sudah jam sebelas.

Jiang Shutong buru-buru berlari ke lantai bawah.

Gu Mingcheng dengan wajah yang dingin, melihat Jiang Shutong, tidak mempedulikannya, naik ke lantai atas tanpa berbicara!

Bibi membawa sandal Jiang Shutong, mengikutinya sampai lantai bawah, “Pakailah sandal, mengapa kamu selalu suka menelanjangkan kaki?”

Saat Gu Mingcheng baru masuk, tidak memperhatikan kakinya, sekarang berjalan di tangga, wajahnya melihat ke bawah sekilas!

Dan terlihat, Jiang Shutong melihatnya dengan mata penuh air mata.

Tidak percaya diri, merasa bersalah, tatapan ingin berbicara tetapi masih ragu-ragu.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu