Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 397 Niantong Khawatir Kalau Paman Nan Tidak Menyayangi Niantong Lagi

Ketika Miao Yingjiu pulang ke rumah, seekor anjing Samoyed menyambutnya.

“Baobao?” Miao Yingjiu terkejut campur gembira.

“Aku tahu kalau kamu pasti kangen dengan Baobao, maka aku mengirimkannya kemari! Bagaimana kau mau berterima kasih padaku?” Shenyang berjalan memutar dan berhenti di depan Miao Yingjiu.

Miao Yingjiu tertawa terbahak-bahak, “Apa yang kau mau? Tur 7 hari di Maldives, atau ke Thailand?”

“Aku masih belum menemukan teman yang bisa menemaniku tour berdua!” Shenyang berkata, “Ohya, kamu sering mengungkit soal Gu Niantong yang memikat itu, bukankah dia orang kota Hai? Apakah kali ini kamu sudah bertemu dengannya?”

“Niantong pergi kuliah di Amerika! Dia itu batu permata kesayangan kakakku, orang biasa tidak akan boleh menyentuhnya! Istilah kasarnya, dia adalah kakak iparku, meskipun umurnya lebih muda 4 tahun dariku!” Miao Yingjiu menjelaskan dengan sungguh-sungguh.

Shenyang belum bertemu dengan orang cantik, dia mau pergi ke hotelnya.

Shenyang punya misophobia, begitu pula dengan Miao Yingjiu.

Malam hari, Miao Yingjiu pergi membawa anjingnya “Baobao” jalan-jalan dengan mengenakan pakaian olahraga, kemudian dia mendengar suara cuitan preman dari sekeliling.

“Waaah, lekukan dadanya seksi seperti ombak yang bergelombang”

“Lihat pinggangnya ramping sekali, apakah bisa menahan beban itu.”

Miao Yingjiu menoleh ke arah orang-orang yang berbicara, pemandangan ini cukup memalukan untuk ukuran pemukiman elit.

Dia juga tahu kalau dia balik melawan maka akan menjadi semakin runyam, jadi dia memilih untuk mengabaikan orang-orang itu, dan tidak berkata apa-apa, kelihatannya lain kali dia harus pakai baju yang lebih tertutup.

Dan lagi, beberapa hari ini dia benar-benar sial, baru saja hari kedua mobil barunya sudah mogok di jalan.

Mungkin karena cara pengoperasiannya yang salah, atau memang mobil ini pada dasarnya ada masalah, yang jelas mobilnya mogok di tengah jalan.

Dia memnbuka kap mobilnya dan bingung tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Kebetulan sekali mobil Gu Weiheng lewat.

Meskipun dia duduk di kursi penumpang belakang, Gu Weiheng tetap saja bisa melihat dia.

Awalnya dimulai dari Xiao Jiu keluarga Miao, lalu dia memberinya ikat pinggang, kemudian masalah baju seragam --

Pagi-pagi, kebetulan sekali mobilnya rusak di jalan yang biasa dilewati oleh Gu Weiheng ketika pergi bekerja.

Satu per satu kejadian yang muncul.

Kelihatannya sulit untuk tidak membuat Gu Weiheng salah paham.

Meskipun dia memang benar-benar tidak berprasangka buruk padanya.

“Pinggirkan mobilnya, lalu suruh dia naik!” Gu Weiheng berkata pada supirnya.

Dia tidak sama dengan Gu Mingcheng, Gu Weiheng suka berangkat kerja pagi-pagi dan duduk di belakang, dia tidak suka menyetir sendiri, karena ketika dia baru saja mengambil alih perusahaan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan pagi-pagi, dan GU Mingcheng memberinya tekanan yang sangat besar, tentu saja dia tidak boleh berdiri dibawah naungan cahaya Gu Mingcheng.

Akan tetapi, nama “Group Mingcheng” ini membawa jejak dan simbol ayahnya, dia tetapi harus mempertahankannya.

Apalagi, Gu Mingcheng adalah pendiri Group Mingcheng.

Sopir itu menghentikan mobilnya disamping mobil Miao Yingjiu.

Sebuah mobil Maybach, dan Miao Yingjiu tidak tahu siapa yang berada di dalamnya.

Gu Weiheng duduk di belakang, meskipun Miao Yingjiu melongok berusaha melihat tapi tetap saja tidak kelihatan.

Namun Gu Weiheng bisa melihat ekspresi wajahnya dengan jelas.

Sopirnya turun dan meminta Nona Miao untuk naik ke dalam.

“Presdir Gu? Presdir Gu yang mana?” Miao Yingjiu bertanya.

Karena di dalam keluarga Gu Mingcheng ada 3 orang Presdir Gu.

Kalau di kota Hai bisa dipastikan lebih banyak lagi.

“Presdir Group Mingcheng.”

Miao Yingjiu merasa senang sekaligus terkejut, di kehidupan lampau pastilah dia menjadi pengurus kuda disamping Tuhan, maka di kehidupan sekarang dia merasa terberkati!

Mobil Miao Yingjiu untuk sementara tidak bisa ditangani, jadi hanya bisa menelepon bengkel 4S dan menyuruh mereka menderek mobilnya.

Ketika dia berdiri di jalan menelepon bengkel 4S, meskipun Gu Weiheng di mobil tidak bisa mendengar apa yang dikatakan, tapi dia bisa merasakan gadis ini lihai dalam mengurus sesuatu dan elegan.

Miao Yingjiu naik ke mobil lalu berkata, “Terima kasih Presdir Gu!”

Sikapnya tidak terlihat sederhana dan sopan, malah terlihat sangat puas.

Gu Weiheng bersandar ke pintu, dan berkata, “Antar kemana?”

“Ke Gedung Internasional Dasha, kantor K&D.” Begitu Miao Yingjiu naik ke mobil, Gu Weiheng merasa aura di dalam mobil menjadi terang.

Miao Yingjiu benar-benar menjadi bunga mawar yang bersinar!

Handphone Miao Yingjiu berdering, ternyata telepon dari Shenyang, dia mengabarkan kalau Baobao sakit, mungkin karena kemarin Miao Yingjiu membawanya pergi jalan-jalan sehingga masuk angin.

Miao Yingjiu sangat panik, “Baobao kenapa? Masuk angin? Batuk?”

“Sepertinya tidak parah. Sebentar lagi aku akan membawanya periksa ke dokter hewan!”

“Hari ini aku ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan, kalau pulang nanti aku akan menengoknya. Kamu tunggu di rumah sakit hewan ya, jangan pergi. Muuacchh!” Miao Yingjiu memberikan ciuman ke handphonenya.

Gu Weiheng yang sedang memejamkan mata mendengarnya, tapi dia tidak merespon.

Setelah selesai mengantar Miao Yingjiu ke kantornya, mobil Gu Weiheng berbalik dan mengarah ke kantor Group Mingcheng.

Ketika sedang meeting, bawahannya menyodorkan setumpuk dokumen ke depan Gu Weiheng, Gu Weiheng membaca tumpukan dokumen itu dengan alis berkerut cukup lama, kemudian melempar semua dokumen itu keluar, dan dalam sekejap kertas-kertas itu bertebaran, seluruh orang di dalam ruangan memandang Gu Weiheng.

“Buat lagi!” Gu Weiheng berkata.

Bawahannya memungut lembaran kertas satu persatu, dia mengomel di dalam hati : sudah galak, sombong pula, benar-benar kebalikannya dengan Tuan Kedua Gu.

Dulu Gu Weiheng sangat riang, namun setelah mengambil alih Group MIngcheng, dia berubah menjadi angkuh dan galak, banyak bawahan yang takut padanya.

Orang yang diam-diam suka padanya juga ada, tapi rasa sukanya pun diikuti dengan rasa takut!

Sepertinya rasa takut pada Gu Mingcheng sudah melebihi level rasa takut orang biasa pada lelaki.

Tidak ada orang yang berani membuatnya marah.

Terkecuali sekretarisnya Yang Liu yang terkadang berani mengambil resiko itu.

……

New York. Rumah Nan Liyuan.,

Menstruasinya sudah telat satu minggu.

Gu Niantong membeli kertas testpack, kemudian mencobanya, sepertinya memang benar ---

Dia duduk di sofa, tangannya bertumpu di depan meja, disatu sisi merasa gembira tapi juga gugup, dan Nan Liyuan masih belum tahu.

Malamnya, setelah Nan Liyuan pulang ke rumah.

Gu Niantong berkata, “Ada sebuah kabar yang bagi dirimu adalah kabar baik, tapi bagiku kabar itu setengah baik dan setengah buruk bagiku.”

”Apa?” Nan Liyuan duduk di sebelah Gu Niantong, tangannya memeluk bahu Gu Niantong.

“Kamu mau jadi ayah lho!” Gu Niantong berkata.

Nan Liyuan menatap Gu Niantong tanpa berkedip selama 10 menit, setelah menstabilkan perasaannya, “Ya, lalu? Apakah kamu tidak mau?”

“Bukan. Aku khawatir Professor Edmond akan memberikan tugas yang lebih berat padaku, tapi aku tidak bisa! Masih ada lagi ----“ Gu Niantong berkata dengan nada ragu-ragu pada Nan Liyuan.

“Kenapa?”

Tiba-tiba Gu Niantong menangis, “Ada lagi, aku khawatir kalau nanti kamu sudah punya anak, Paman Nan tidak akan sayang pada Niantong lagi!”

Nan Liyuan tertawa, “Dasar bodoh. Aku akan sayang dua-duanya!”

“Kamu kan bilang begitu! Tapi nanti, kamu pasti akan lebih sayang pada Baobao.” Sambil berkata dia terisak-isak dan mengelap air matanya.

Nan Liyuan tidak tahu harus menangis atau tertawa menghadapi karakter Niantong yang seperti ini.

”Kamu harus bersumpah!” Sambil terisak-isak, dia menyuruh Nan Liyuan bersumpah.

Berhadapan dengan permainan gadis kecil seperti ini, sulit bagi Nan Liyuan untuk tidak serius.

Kemudian Niantong baru berhenti menangis.

Nan Liyuan menunduk dan tersenyum samar.

Hari kedua, di ruang praktek Prof. Edmond.

Prof. Edmond membuat Gu Niantong bekerja lembur supaya bisa menyelesaikan sebuah perhiasan.

Belakangan ini Ye maochen sering datang ke ruang praktek Edmond, namun dia hanya memasang muka cool dan tidak berbicara dengan Gu Niantong.

Gu Niantong merasa curiga mendengar ucapan Prof. Edmond.

“Profesor, apakah saya bisa diberi keringanan tugas?” Gu Niantong berkata dengan ragu-ragu.

“Kenapa?” Prof. Edmond bertanya.

Gu Niantong yang dulu, selalu menerima tugas yang diberikan senang hati, bahkan diselesaikan dengan sempurna dan tidak meminta keringanan apapun.

“Profesor, saya hamil. Karena 3 bulan pertama merupakan masa-masa yang rawan, dan saya dulu pernah keguguran, saya takut kalau ----“ Jawab Gu Niantong.

Dan karena Prof. Edmond adalah orang barat yang konsepnya adalah “people-oriented”.

Dia berkata sambil tersenyum, “Sudah hamil ya? Kalau begitu tidak boleh terlalu lelah. Nanti kalau ada kompetisi, maka kamu bisa memilih untuk pergi, aku juga akan memberimu pilihan, masih ada lagi, untuk laga final kamu tetap harus hadir, karena itu adalah momen dimana kamu bisa naik dalam sekejap, dan sebelum melahirkan anak kamu juga bisa mempertimbangkan apa yang mau dikerjakan. Bisa saja nanti ada inspirasi yang tidak bisa ditebak.”

“Ya. Baiklah, terima kasih Profesor.”

Gu Niantong sangat gembira.

Ye maochen yang sedang mengerjakan perhiasan disamping juga mendengarnya, dia menggertakkan giginya, dan meremas telapak tangannya sendiri.

Sudah punya anak ---

Anak dari laki-laki itu.

Mendengar Profesor Edmond berkata begitu, Gu Niantong merasa lega, tadinya dia mengira kalau Profesor Edmond akan menganggap dia lebih haus akan kasih sayang dan melepaskan kesempatan karirnya.

Setelah pekerjaan Gu Niantong menyelesaikan pekerjaannya, dia bersiap untuk pulang, dan hari ini Nan Liyuan berkata dia mau datang menjemput.

Dan seterusnya dia datang menjemputnya setiap hari.

Baru saja dia mengambil tas punggungnya dan berjalan keluar, dia sudah dihalangi oleh Ye maochen.

“Hamil anaknya ya?” Dia berdiri di depannya dan bertanya.

Gu Niantong melirik sekilas, “Iya benar. Kenapa?”

Gu Niantong mau melewati dia dari samping, namun pergelangan tangannya dipegang oleh Ye maochen, Gu Niantong terkejut dan bersuara, “Aaah”.

Kedua tangan Gu Niantong terulur, dia berusaha melepaskan diri dari pegangan Ye maochen dengan panik, “Kamu mau apa? Sebentar lagi suamiku akan datang!”

Tiba-tiba terdengar suara dari arah samping yang mengarah ke Gu Niantong, “Lepaskan dia!”

Gu Niantong menoleh ke samping, Nan Liyuan datang sambil mengenakan kacamata hitam, dia menunjuk Ye maochen, dan melangkah menghampiri dia dengan langkah-langkah lebar.

Detik itu Gu Niantong merasa Ye maochen takut akan Nan Liyuan.

Dan detik itu juga Gu Niantong merasa, Nan Liyuan benar-benar sangat tampan.

Begitu melihat Nan Liyuan datang, Ye maochen menggertakkan giginya erat-erat serta mengayunkan lengan Gu Niantong dengan keras.

Gu Niantong berteriak lagi, karena lengannya sakit.

Lalu dia berdesis.

Nan Liyuan berjalan ke depannya lalu menggendong Gu Niantong.

Kedua tangan Gu Niantong memeluk leher Nan Liyuan, tadi dia merasa takut dan panik, namun sekarang dia sudah tidak takut lagi.

Dia tersenyum kecil sambil menatap Nan Liyuan.

Nan Liyuan masih sangat marah, apalagi Ye maochen sering datang ke kampus Niantong, dan Niantong sekarang hamil, dia tidak bisa melindunginya.

Gu Niantong memandang Nan Liyuan dengan tatapan penuh cinta, apa yang tersimpan di balik matanya tidak bisa disembunyikan.

“Apa yang kamu lihat?” Nan Liyuan bertanya.

“Lihat kamu tampan!”

“Kamu ini masih bisa berkata seperti itu, apa tidak takut? Kalau aku tidak datang, dirimu bagaimana?” Nan Liyuan bertanya.

“Disini kan area kampus, aku sudah menyimpan telepon 911 di handphone, dan kalau dia berani melakukan sesuatu padaku, maka aku akan merekamnya, aku akan membuat namanya buruk!” Ternyata Gu Niantong sudah memikirkan tindakan selanjutnya untuk menghadapi Ye maochen.

“Kalau begitu apa kamu tahu, ketika dia meraba tanganmu maka hatiku terasa sangat sakit?” Nan Liyuan menggendong Gu Niantong ke dalam mobil.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu