Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 61 Selingkuhan (2)

“Pasien ada gejala awal kanker hati, untungnya bisa dideteksi awal dan bisa dirawat.” Dokter berkata pada Jiang Shutong dan Xu Maoshen.

Ekspresi Dokter sangat datar, tetapi Jiang Shutong hampir saja terjatuh.

Dia tidak tahu apa yang harus dia perbuat, dia tidak berdaya.

Awalnya ibu mertuanya berdiri berlawanan dengan Jiang Shutong, sekarang Jiang Shutong merasa sangat kasihan padanya.

Xu Maoshen tiba-tiba menahan Jiang Shutong, Jiang Shutong berkata padanya,”kamu, kamu pergi masuk, panggil ayah mertuaku, Tanya dia bagaimana perawatannya.”

Xu Maoshen membantu Jiang Shutong untuk duduk di kursi terdekat, dan berkata, “Oke, aku akan masuk.”

Jiang Shutong menyandarkan kepalanya di kursi, dan merasa bahwa ini adalah karena perbuatannya.

Ini bukan salah Gu Mingcheng, Xu Maoshen berkata ini salah manajer professional, walaupun tanpa Gu Mingcheng, mereka akan menemukan cara lain. Hanya masalah waktu sebelum mereka bisa mengambil uangnya.

Jiang Shutong menundukan kepalanya, dan melihat sepasang kaki pria muncul di depan kakinya.

Saat di rumah Lu, dia merasa melihat bayangan pria ini, jadi dia tahu yang datang adalah Gu Mingcheng.

“Aku meneleponmu tapi kamu tidak menjawab, Lalu Xu Maoshen meneleponku, aku minta dia datang denganku. Hidup itu seperti mimpi, diatas dan dibawah, mungkin pada titik tertentu, akan menghancurkanmu dalam satu waktu.” Tangan Jiang Shutong perlahan turun.

Ini adalah akumulasi yang Jiang Shutong hadapi hari ini. Dia berpikir dia akan sangat bahagia saat dia sudah bercerai, tetapi sekarang, dia merasa harus melakukan banyak hal untuk keluarga Lu dibandingkan sebelumnya.

Gu Mingcheng duduk di sebelah Jiang Shutong dan bertanya, “Apakah kamu masih menyalahkan aku?”

“Tidak ada!Tanpa kamupun, perusahaannya akan seperti ini, terimakasih selalu membantuku saat aku dalam masalah.” Jiang Shutong tersenyum dengan lembut.

Kelihatannya, sejak perceraiannya, dia bisa bersama dengan Gu Mingcheng dengan tenang. Sebelumnya, dia selalu merasa bahwa dia harus menyembunyikan dirinya yang asli saat sedang bersama Gu Mingcheng. Dia ingin pergi dari Gu Mingcheng, tapi dia tidak mampu. Dia sangat dilemma, berpikir keras, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan.”

Sekarang, jauh lebih baik.

Dokter berkata ibu mertua bangun, dan membiarkan Jiang Shutong untuk masuk.

Jiang Shutong masuk dengan hati-hati, dan Gu Mingcheng menunggunya di luar.

Ketika masuk, tangan Jiang Shutong dipegang oleh ibu mertua dan dia berkata,”Shutong, aku ingin merawatmu seperti anak perempuanku sendiri saat kamu masuk ke keluarga Lu, aku tidak tahu apa yang salah dengan kamu dan Zhiqian ada masalah apa. Tidak harmonis sepanjang waktu, bagaimana aku berharap untuk menggendong cucu, tapi aku sangat tidak menyangka kamu sampai mengajukan perceraian.”

Ibu mertua sekarang sudah sangat kurus seperti batang kayu, dan Jiang Shutong merasa sangat kasihan.

Di masa lalu, Jiang Shutong adalah menantunya, dia memiliki permintaan untuk menantunya. Sekarang sudah bukan, tentu saja permintaanya sudah banyak berkurang.

“Ini salahku, ini salahku.” Jiang Shutong menundukan kepalanya dan meneteskan air mata.

Ibu mertua sedang koma sekarang, setelah mengatakan ini pada Jiang Shutong, Jiang Shutong berpikir ibu mertua sedang memikirkannya, tapi lama tidak berbicara, ternyata ibu mertua sudah dalam kondisi tidak sadar.

Kelihatannya, penyakitnya sangat cepat menyebar.

Dokter berkata pada Jiang Shutong, “diskusikan dengan ayahmu bagaimana perawatannya, sekarang ada 2 metode perawatan. Satu, konservatif, pasien mungkin tidak hidup sampai 3 tahun, lainnya operasi langsung, tapi sangat mahal.

Jiang Shutong berdiri tidak bergerak, dia tidak pernah berpikir bahwa uang bukan masalah sebelumnya, tapi sekarang….

Masalah mertuanya sama saja dengan masalah keluarga Jiang Shutong. Rumah dijual untuk membayar hutang Lu Zhiqian. Dua orang tua ini sudah memasuki masa tua mereka, dan ayah mertua rambutnya berubah putih hanya dalam semalam.

Jiang Shutong menggigit bibirnya dengan erat, kejadian luar biasa selalu terjadi secepat kilat, pada saat dia di Shanghai, dia tidak pernah berpikir keluarga Lu akan mengalami hal seperti ini.

Dia sangat kejam dan berkata, “Ibu mertuaku baru berumur 50 an, aku tidak bisa melihatnya….”

Matanya sudah lembab dengan air mata.

“kita tidak punya uang untuk operasi!” ayah mertua berkata dengan khawatir.

“kalau begitu pinjam saja! Lu Zhiqian adalah mantan keluarga dan temanku, aku yang urus.” Hati Jiang Shutong sudah bertekat.

Setelah keluar, Jiang Shutong tidak memberitahu Gu Mingcheng tentang janjinya, Gu Mingcheng tidak memiliki kesan baik pada Lu Zhiqian, jika dia memberi tahu Gu Mingcheng dia sudah berjanji membantu ibu Lu Zhiqian, dia tidak berani menduga tahu apa yang akan dikatakan oleh Gu Mingcheng.

Ditambah, hubungan Jiang Shutong dan Gu Mingcheng belum dibuka di publik, dan dia tidak tahu, dirinya di hati Gu Mingcheng memiliki status apa.

Juga benar, setelah bercerai, sekarang muncul lagi hutang untuk ibu mertua.

Tapi meminjam uang juga tidak mudah, ini bukan sekedar satu dua puluh juta, tapi miliaran.

Sebelumnya Jiang Shutong tidak pernah khawatir tentang uang, sekarang baru tahu, bahwa uang sedikit tidak ada gunanya.

Bukan karena dia tidak mau meminta pinjaman dari Gu Mingcheng, dia takut jika dua orang terlibat dalam hubungan uang, dan ini karena untuk ibu mertuanya, hal seperti ini, bagaimanapun sangat aneh.

Disisi lain, meskipun Jiang Shutong beberapa hari ini tidak ada membuat masalah, Jiang Shutong tahu, ada beberapa orang yang mengikutinya. Dia ingin pergi ke Shanghai dan bertanya pada Lu Zhiqian, menjual rumah untuk biaya pengobatan ibunya.