Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - BAB 544 Dia Sudah Tidak Bisa Meninggalkannya

Tangan Qiu Yuedong yang menarik seprai berhenti sebentar, “Aku tahu kamu menyampaikan apa dengan kata-kata ini! Aku tidak bosan melayani, aku ingin selamanya bersama dengan kamu! Tapi aku adalah mahasiswa, aku ada urusan di sekolah, aku tidak ada, hatiku tidak tenang!”

Selesai berbicara, Qiu Dongyue pergi ke kamar mandi, memasukkan seprai ke dalam mesin cuci, lalu mencucinya.

Saat keluar, Miao Yingdong masih bertahan dengan posisi awalnya, duduk di atas sofa, “Pergi berapa lama?”

“Satu hari, atau dua hari? Aku tidak tahu ada masalah apa disekolah, merasa hatiku tidak tenang!”

“Kalau begitu bagaimana denganku?”

Masalah bagaimana dengan dia, juga suadh memohonkan kepada Qiu Dongyue kah?

“Kalau kamu setuju, sementara carikan satu Bibi untukmu, satu atau dua hari, bagaimanapun bisa menerima!”

“Aku tidak bisa menerima!” Miao Yingdong berkata.

Kepercayaannya sangat besar!

Orang yang sakit adalah kamu, kamu masih tidak menerima? Qiu Dongyue mengkritik dalam hati.

“Jika kamu tidak ingin menerima, suruh orang rumah datang saja, atau kamu pulang ke rumah Miao, atau, suruh tante datang, membawa Bibi, menjagamu satu atau dua hari, aku akan pulang secepatnya!” Qiu Dongyue seperti memberikan dua pilihan padanya, dia yang pergi, atau Xu Qian yang datang.

“Suruh ibuku datang membawa seorang Bibi, hari ini, kamu telepon dia!” Miao Yingdong memerintah.

Jika bukan karena dia tidak bisa melihat, Qiu Dongyue benar-benar akan murka, itu adalah ibumu!

Menelepon pun menyuruhku!

Xu Qian melihat telepon dari Qiu Dongyue, sedikit senang, bagaimanapun, setelah dia pulang, terus tidak menghubunginya, Xu Qian tentu saja tahu, hatinya ada kesulitan, karena sebelum melakukan hal ini, juga tidak memberitahunya.

Xu Qian bertanya ada apa kepadanya, Qiu Dongyue mengatakan keadaan disini, dengan rendah hati dan sopan mengatakan permintaan Miao Yingdong.

Xu Qian tentu saja mengatakan tidak ada masalah, karena adalah anak kandungnya sendiri, dan lagi, dirumah sekarang hanya tinggal Miao Zhengtao seorang, tidak butuh dilayani.

“Setelah aku selesai mencuci seprai, menjemur, mungkin tante sudah boleh datang, aku baru pergi, baikkah?” Qiu Dongyue membungkuk, bersandar pada lutut Miao Yingdong, bertanya padanya.

“Em.”

Beberapa waktu ini, Qiu Dongyue membersihkan rumah, melihat kain kasa mata Miao Yingdong, setelah memastikan tidak ada masalah, Xu Qian sudah datang, membawa seorang Bibi untuk memasak.

Sebentar saja rumah sudah menjadi ramai.

“Tante, aku kembali ke sekolah satu dua hari, akan segera kembali!”

“Jangan buru-buru! Lakukan saja urusanmu dulu.”

Miao Yingdong disana berdeham.

Xu Qian segera mengubah kata-katanya, “Oh, benar, aku belum terbiasa dengan udara digunung ini, sepertinya kamu harus cepat kembali!”

Miao Yingdong tidak bisa meliha, apakah juga menganggap Qiu Dongyue juga tidak bisa melihat? Dia sudah melihat.

Mungkin dia ingin supaya dirinya cepat kembali.

Qiu Dongyue turun gunung, Miao Yingdong mulai emosian.

Memang jika tidak bisa melihat akan menjadi emosian.

Sebelumnya mengatakan kepada Nan Liyuan terbiasa dengan kehidupan gelap, hanya karena---ada dia.

Sudah ganti orang, sama saja seperti dia jatuh ke neraka, apalagi orang itu adalah ibunya.

Saat Qiu Dongyue turun gunung, dibawah gunung bertemu dengan seseorang—Jihong.

Karena bukan lagi Nyonya Kaya seperti dulu, sekarang pakaiannya lebih sederhana.

Qiu Dongyue sangat membenci Jihong, melihat dia membuatnya merasa kesal.

Dia tahu Jihong datang mencari dia, tapi dia tidak mempedulikan Jihong, berjalan melewatinya.

“Qiu Dongyue, ayahmu masuk rumah sakit! Kekurangan uang! Biaya rumah sakit dia, aku tidak peduli! Dengar-dengar kamu sudah bersama dengan Miao Yingdong yang kaya, apakah tidak bisa mengeluarkan sedikit uang untuk menolong ayahmu?” Jihong berkata dengan sombong.

Qiu Dongyue hanya tertegun sebentar, tapi tidak berhenti.

“Benar-benar anak yang berhati besi, ayahmu sudah hampir mati, walaupun tidak mengeluarkan uang, seharusnya pergi menjenguknya! Jika kamu tidak mengeluarkan uang, aku akan langsung pergi mencari Miao Yingdong, kalian berdua bersama sepanjang hari, aku tidak percaya, mertuanya nya sendiri sudah menjadi seperti ini, dia masih bisa tidak peduli!” Jihong mengangkat kepala, berkata dengan nada masam.

“Pergi cari! Lebih baik jika kamu pergi sekarang, Tante Xu juga ada, jika kamu tidak takut mati, pergi saja!” Qiu Dongyue membalas menjawab.

Ternyata, Ekspresi wajah Jihong berubah, lalu, pergi dengan tidak senang.

“Ini alamat ayahmu! Sudah hampir mati. Aku takut tidak ada yang mengurus mayatnya ketika dia mati!” Jihong berkata, selesai berbicara langsung pergi.

Qiu Yuedong berdiri disana, hatinya sangat kacau.

Awalnya dia tidak ingin menjenguk, dia tahu, jika dia pergi, permintaan Jihong akan lebih banyak, mungkin akan meminta uang padanya, dia sendiri tidak menghasilkan banyak dari bekerja magang, gaji karyawan magang memang tidak tinggi, untuk makan dia sendiri saja sudah menghabiskan cukup banyak, uang Miao Yingdong, dia tidak akan menggunakan.

Qiu Dongyue pergi ke sekolah, sekarang sekolah libur, tidak ada masalah, dia membereskan barang-barangnya, pergi ke ruang dosen melihat sebentar, nilainya pas-pas untuk lulus, setiap kali dia selalu begitu, selalu pas dengan standar.

Awalnya ingin kembali ke rumah Miao Yingdong, tapi hatinya tidak bisa merelakan Qiu Minghe.

Pria tua dengan rambut putih yang tinggal di daerah kumuh,sering membuar hatinya sangat sakit sangat tidak nyaman.

Dia menelepon ke Miao Yingdong, bertanya bagaimana disana?

Disana belum berbicara, sudah terdengar suara erangan Miao Yingdong.

“Ada apa?” Qiu Dongyue bertanya panik.

“Mengganti obat, kepalaku terbentur!” nada bicara Miao Yingdong tidak senang.

Memang Miao Yingdong awalnya sudah kesal, jadi melihat Bibi, emosinya langsung keluar.

Saat makan, walaupun dia tidak mengatakan apapun, tapi Xu Qian bisa melihat, dia tidak senang, sangat tidak senang.

“Berikan teleponmu ke Bibi, aku ingin berbicara sebentar!”

Miao Yingdong memberikan telepon ke Bibi.

Qiu Dongyue memberitahu dengan rinci saat mengganti obat, mungkin ada yang terlewatkan olehnya, saat membuka sampai mata, harus membuka kain yang menempel dimatanya, dengan pelan-pelan,jika tidak maka akan sakit, yang lainnya, harus meletakkan tangan dibelakang kepalanya, supaya kepalanya tidak terbentur, dan lagi, dia sendiri harus berdiri di area yang terpapar cahaya matahari, menghalangi cahaya yang masuk, jika tidak saat membuka kain, mata Miao Yingdong akan terkena cahaya matahari yang menusuk, sangat kesulitan.

Bibi mendengarnya, menghela nafas, tidak menyangka mengganti obat saja banyak sekali tahapnya!

Ini semua bukan yang diberitahukan oleh dokter pada Qiu Dongyue, tapi dia sendiri yang membuatnya.

Bisa dilihat, dia sangat hati-hati.

Saat Qiu Dongyue mengatakan kepada bibi ini semua, Miao Yingdong juga mendengar disamping.

Saat dia mengganti perban, juga tidak merasa bagaimana, tidak ada rasa tidak terbiasa, sampai sekarang, membandingkan dengan cara Bibi, benar-benar sangat berbeda.

Dia tahu jika Qiu Dongyue akan terganggu, tapi tidak menyangka akan terganggu seperti ini.

Tadi pagi Miao Yingdong berkata dirinya sendiri tidak masalah, sekarang dibandigkan, dia benar-benar ingin Qiu Dongyue cepat kembali.

Qiu Dongyue akhirnya tidak membuang ikatan darah, pergi ke rumah sakit, ingin mencuri lihat sebentar, bagaimana keadaan Qiu Minghe?

Baru saja melewati lorong, melihat Jihong keluar dari kamar pasien ayahnya dengan marah.

Qiu Dongyue segera bersembunyi.

Melihat dia seperti itu, Qiu Minghe tidak akan mendapatkan kebaikankan?

Qiu Dongyue merasa tidak tega.

Dia mendekat ke kamar pasien ayahnya.

Melihat ayahnya berbaring di atas ranjang, sedang mengobrol dengan anak kecil itu, anak bodoh yang dia lihat terakhir kali, yaitu adiknya yang satu ayah beda ibu.

Adik sekarang mengupas pisang untuk ayah, menyuapi ayah sesuap demi sesuap.

Melihat seperti ini, Qiu Dongyue ingin menangis.

Hubungan yang paling bersih, hanya seperti ini.

Perasaan ini, dia tidak memiliki dari kecil, tapi adiknya ini ada.

Mendengar adiknya berkata, “Papa, makan!”

Beberapa waktu tidak bertemu, Qiu Minghe sudah menjadi sangat kurus, dia sudah seperti orang sekarat.

Qiu Dongyue pergi bekerja magang, juga demi membantunya membayar utang.

Walau dia melakukan hal yang seberapa salahpun, tapi dia sudah memberikan dirinya sebuah nyawa, dia tidak boleh membuat dia begitu sengsara.

Qiu Dongyue menunduk memikirkan hal ini, Qiu Minghe sudah melihat dia.

Dia dengan percaya diri berkata sambil tersenyum, “Yueran?”

Lalu melambaikan tangan menyuruh Qiu Dongyue masuk.

Qiu Dongyue masuk, adik bodoh melihat dia, buru-buru mengambil kursi, dia duduk disebelah adik.

“Kamu sakit apa?” Qiu Dongyue bertanya.

“Kanker!” Qiu Minghe tidak berbicara, adik yang mengatakan, dia tidak begitu mengerti kanker itu apa, hanya tahu kanker, tadi mama masuk bertengkar dengan papa, karena mama ingin ayah menyerah dengan pengobatan, lagipula sudah terlambat, memasukan begitu banyak uang hanya sia-sia saja, cepat atau lambat akan mati.

“Apa?” Qiu Dongyue terkejut.

Qiu Minghe mendapatkan karmannya, dan sangat kejam, pertama keluarga bangkrut, sekarang dia hampir—

Jadi, dia tidak pernah menyalahkan Xu Qian, ini adalah takdir Qiu Minghe!

Jihong sendiri memiliki uang pribadi, tapi dia pasti tidak bersedia mengeluarkan untuknya berobat.

Qiu Dongyue melihat Qiu Minghe begitu kasihan, sangat ingin memberikan dia uang.

Tapi, uang dia sendiri tidak cukup.

Dia juga takut terlalu lama berada disini, akan menimbulkan banyak perasaan terhadap Qiu Minghe, Qiu Dongyue tidak pernah kebal terhadap orang tua yang kasihan seperti ini.

Jadi, dia pergi, dia ingin diam-diam memberikan sedikit uang pengobatan untuk Qiu Minghe.

Saat turun kebawah, Qiu Dongyue terus berpikir satu hal, dia tidak tahu apakah nasibnya terlalu tidak bagus, atau nasibnya terlalu keras, orang-orang disisinya semua sakit, pertama Xu Shian, lalu Miao Yingdong, dan sekarang Qiu Minghe—

Memikirkan hal ini, dia sedikit bergidik.

Saat pergi membayar uang, suster dibawah memberitahunya, mengatakan uang pengobatan ini sudah ada yang membayar.

Qiu Dongyue tidak mengerti, setahu dia, pasti bukan Jihong.

Jadi siapa?

Qiu Dongyue dengan perlahan berjalan keluar dari rumah sakit, melihat di kursi panjang rumah sakit, ada seseorang yang duduk disana : Xu Shian!

Tidak perlu ditanya lagi, pasti dia yang membayar uang pengobatan.

Xu Shian mewakili kehangatan masa muda Qiu Dongyue, melihat dia, membuat hati Qiu Dongyue terasa hangat, sangat tenang.

“Kenapa kamu disini? Uangmu, kamu yang membayarkah?” Qiu Dongyue duduk disamping Xu Shian, bertanya.

“Benar! Tidak disangka Yueran kamu bisa datang. Kemampuanku terbatas, tidak bisa melakukan banyak! Aku sudah bekerja untuk sementara waktu, hanya bisa melakukan seperti ini! Nyawaku ini diberikan olehmu! Aku sekarang mengembalikannya padamu.” Xu Shian berkata.

Qiu Dongyue memberitahukan semua jalan pikirnya kepada Xu Shian.

Xu Shian berkata, “Yueran, kenapa kamu berpikir begitu? Ini bukan salahmu, sebaliknya jika tidak ada kamu, kami akan masuk ke tempat yang lebih berbahaya, aku bisa mati, ayahmu bisa mati, Ethan, dengan latar belakang dia, pasti tidak akan ada masalah, tapi, kesadaran diri orang datang dari dalam, seharusnya, sekarang dia juga tidak bisa meninggalkanmu lagi kan?”

Mendengar kata-kata menghibur Xu Shian ini, Qiu Dongyue merasa hatinya sangat tenang, dia sedikit tersenyum berkata, “Aku juga tidak tahu, apakah dia bisa meninggalkanku atau tidak!”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu