Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 407 Mungkin Pria Itu Tidak Cukup Kuat

Suke masih duduk di atas pangkuan Gu Weiheng, lalu dia mendongak menatap Miao Yingjiu, dan bertanya, “Siapa yang kamu panggil Bao Bao kedua?”

“Dia memanggilku!” Gu Weiheng menjawab, dia menatap tajam Miao Yingjiu.

“kedua” ini bisa berarti menunjukkan posisi dia di rumah, bisa juga bermakna lain ---

Gu Weiheng tidak mengerti kalau memang “kedua” ini berarti makna yang lain, maka apanya yang “kedua”?

Suke duduk sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya di atas pangkuan Gu Weiheng, “Pangeran kedua Gu, lihat wanita ini, mulutnya asal bicara, bahkan berani menumpahkan tanah di kepalamu.”

Tangan Gu Weiheng masih memegang kaleng bir, dan gerakan goyang Suke menyebabkan birnya tumpah.

Dia mengerutkan kening dan menghardik, “Jangan bergerak.”

Miao Yingjiu tersedak mendengar ucapannya, hah, laki-laki ini ---

Apakah mau berhubungan intim disini?

Lalu kenapa kalau wanita itu terus bergerak?

Suke sama saja dengan Miao Yingjiu, dia salah paham dan mengira kalau pesonanya dirinya tidak terbatas, dan gerakannya semakin kencang.

Akhirnya Gu Weiheng menatap mata Miao Yingjiu lekat-lekat, “Direktur Miao, apakah anda bersedia menari denganku?”

Miao Yingjiu tertawa, tawanya terdengar angkuh, “Pangeran Kedua Gu, ada orang yang berharga disamping anda, kenapa aku harus merasa tersinggung karena dipermainkan. Aku tidak mau berdansa dengan kamu.”

Selesai bicara Miao Yingjiu langsung pergi, dia bersikap seperti itu sampai hatinya sendiri merasa dingin.

Gu Weiheng berdiri, dia tidak memperdulikan Suke, lalu berjalan mengikuti Miao Yingjiu dari belakang.

Dilihat dari belakang bentuk tubuh Miao Yingjiu sebenarnya cukup bagus, dan memancarkan aura tersendiri yang elegan dan memikat laki-laki.

Gu Weiheng yang memakai baju hitam dan dimasukkan ke dalam celana, juga terlihat sangat tampan.

Miao Yingjiu tidak memperhatikan Gu Weiheng yang berada di belakang, dia merasa pinggangnya dipeluk orang, dan langkahnya terhenti, dia hampir saja jatuh karena dia mengenakan sepatu hak tinggi.

Tangan yang satunya lagi digenggam oleh Gu Weiheng, lalu Gu Weiheng membawanya ke arena dansa.

Gu Weiheng tidak memperkirakan kejadian hari ini.

Tadinya dia datang hanya untuk memberikan muka pada Shen Yang, sekaligus mengingatkan Suke.

Tidak terpikir olehnya untuk dansa, apalagi biasanya dia jarang menyanyi dan berdansa.

Miao Yingjiu merasa gelisah tapi bukan karena dia dipaksa berdansa oleh Gu Weiheng.

Dia menengadahkan kepala, menatap Gu Weiheng.

Sorot matanya tajam menusuk, dibawah tatapan matanya yang dingin, orang-orang seperti dipaksa kembali ke bentuk semula.

Akan tetapi Gu Weiheng tidak sedang menatap balik, dia sedang melihat berbagai macam lelaki yang menari di arena dansa.

Banyak orang yang memandang ke arah Miao Yingjiu, dengan melihat tatapan Miao Yingjiu bisa dibilang melihat mereka juga, lalu dia memalingkan kepalanya, sebagai salah seorang laki-laki di kerumunan ini, dia mengerti apa maksud tatapan mereka.

“Kenapa? Apakah pangeran kedua Gu tidak berani memandangku?” Miao Yingjiu menengadah sambil menatap Gu Weiheng, nada bicaranya terdengar angkuh.

Barulah Gu Weiheng menarik kembali pandangannya, dia menunduk memandang Miao Yingjiu di dalam pelukannya, “Seperti yang Direktur Miao katakan, aura yang bersinar bisa menekan orang lain, hanya ada beberapa orang yang berani memandang kamu, itupun hanya sekedar curi-curi pandang.”

Miao Yingjiu tersenyum, “Terima kasih atas pujiannya, Presdir Gu!”

Miao Yingjiu melihat ada pandangan tidak puas dari Suke yang menggertakkan gigi sambil menghentakkan kaki.

Benar juga, wanitanya Pangeran kedua Gu.

Meskipun tidak resmi, tapi memang benar dia adalah pacarnya.

Hati Miao Yingjiu terasa sakit ketika memikirkan hal ini.

Selesai dansa, Miao Yingjiu masih merasa dirinya seperti melayang-layang.

Gu Weiheng, meskipun laki-laki ini playboy, tapi dia punya pesona tersendiri yang tidak dimiliki oleh lelaki lainnya---

Dia merangkul pinggangnya.

Dia menggenggam tangannya.

Membuat Miao Yingjiu yang sekarang berdiri di atas arena tari tenggelam dalam pesonanya dan tidak dapat melepaskan diri.

Sepertinya setiap lelaki playboy punya pesona yang tidak terbatas, ganas dan buas.

Miao Yingjiu tahu kalau dirinya larut dalam pesonanya, dan terkena racun dari Gu Weiheng.

Segala ucapannya yang dulu, seperti dia tidak jauh bedanya dengan anjing, kemudian ingin mencampakkan dirinya, semua itu hanya ucapan belaka.

Seluruh perasaan gadis kecilnya berlindung di balik kata-katanya yang tajam.

Mungkin dia lebih suka perempuan yang manis dan lembut, dan tidak suka pada gadis seperti dia.

Para lelaki keluarga Gu sepertinya suka dengan tipe gadis yang lembut seperti itu.

Tidak seperti dirinya.

Gu Weiheng berada di dalam mobil.

Suke duduk disampingnya.

“Apakah malam ini kamu ada sembarangan bicara?” tanya Gu weiheng.

“Mana ada? Bukankah kamu lihat aku ada disampingmu, dan bukankah malam ini sudah kukatakan padamu?” Suke mulai berkata dengan lemah lembut.

Dia mulai mengetahui kekuatan dari kelembutan seorang wanita, jadi sebisa mungkin dia memanfaatkannya

Gu Weiheng tidak menjawab.

“Apakah malam ini mau menginap dirumah?” tanya Suke.

“Malam ini ada urusan, aku mau pulang ke vila tengah gunung!”

Begitu mendengar Gu Weiheng akan pulang ke vila tengah gunung, dia pun memalingkan wajahnya.

Dia tahu kalau seumur hidupnya, dia tidak akan bisa menandingi Presdir Gu dan Nyonya Gu.

Gu Weiheng merasa sangat lelah, tadinya dia ingin naik ke atas dan minum, namun baru saja duduk di sofa, Suke langsung duduk di atas pangkuannya dan mulai membuka ikat pinggangnya.

Gu Weiheng tidak melawan, baginya hal seperti ini sudah seperti mesin yang berjalan otomatis, siapapun lawan mainnya tidak masalah, yang penting dia suka.

Kenapa dia sudah lama tidak berganti pasangan selain Suke, itu karena Suke awalnya lumayan patuh namun belakangan ini sudah semakin memberontak, Gu Weiheng sudah mulai memperhitungkan apakah sudah waktunya dia berganti pacar----

Permintaannya kepada pasangan di tempat tidurnya sangat sederhana : simple, harus bersih dan polos.

Sama seperti wanita simpanan pada direktur.

Suke menindihnya ke atas sofa, dan ketika mau masuk, tiba-tiba muncul suara : “Bao Bao kedua” di dalam benak Gu weiheng.

Suara tersebut sedang mentertawakan dia.

Sepertinya hubungan dia dengan Suke sedang melakukan transaksi yang remeh, dia merasa menikmati permainan tersebut tapi orang lain malah menertawakannya.

Tiba-tiba Gu Weiheng bangkit dari sofa, dia berkata pada Suke, “aku sudah lelah! Pulang sana.”

Suke sudah melepas celananya, dia hanya mengenakan G-string.

Gu Weiheng pulang ke rumah dan Jiang Shutong sedang menunggunya, sedangkan Gu Mingcheng sudah naik ke atas.

Cara keluarga Gu memang begitu, hal-hal kecil akan dibahas oleh Jiang Shutong, kalau sudah dibahas oleh Gu Mingcheng maka itu urusan besar.

Hal-hal biasa tidak akan mengganggu Gu Mingcheng.

Namun tidak peduli baik itu masalah besar atau masalah kecil pasti dikomunikasikan dengan orang tuanya.

“Weiheng, bagaimana kesanmu pada Xiao Jiu?” Jiang Shutong yang sedang duduk di sofa bertanya, “Aku, kakakmu, serta adikmu merasa dia sangat cocok, ditambah lagi dia adalah adik sepupu Nan Liyuan, asal-usulnya terlihat jelas, jadi—“

Sebenarnya sampai sekarang Jiang Shutong masih tidak tahu asal-usul Miao Yingjiu, namun dia sangat menyukainya, dan hubungan Niantong dengan Xiao Jiu sangat baik, biasanya hubungan baik antara adik ipar menjadi persyaratan yang baik dalam keluarga.

“Tidak ada kesan yang mendalam.”

Jiang Shutong cukup kecewa, kelihatannya Gu Weiheng dan Xiao Jiu benar-benar tidak ada chemistry, ibarat pepatah buah yang dipaksakan rasanya tidak manis.

Weiheng sudah berumur 26 tahun, tekanan pekerjaannya juga besar, jadi Jiang Shutong berharap ada orang yang bisa membantu mengurangi tekanannya.

Sekarang ini seluruh beban keluarga Gu ditanggung oleh seorang anak laki-lakinya, dia merasa kasihan.

“Kalau kamu memang tidak suka dengan Xiao Jiu, maka lain kali Mama akan bantu kamu cari apakah di keluarga Shi ada yang cocok.”

Perkataan ini tidak dianggap oleh Gu Weiheng, baginya hanya masuk kuping kanan keluar dari kuping kiri, dia pun pergi tidur.

Setelah mandi, dia setengah berbaring di kasur melihat data.

Belakangan ini, dia ingin memperluas cakupan bisnis Group Mingcheng, mereka sudah belasan tahun main tanah, dan membeli banyak perusahaan, dan sekarang juga sudah banyak perusahaan baru yang muncul.

Namun yang dia ingin perluas bukan hanya soal tanah dan aset, tapi dia ingin investasi di bidang perfilman.

Setumpuk dokumen yang berada di tangannya, semua dicarikan oleh Yang Liu.

Handphonenya berbunyi.

Setelah berbunyi cukup lama dia baru melihatnya.

“Master, sedang apa?”

Di bawahnya ada beberapa chat yang belum dibuka, “kelihatannya sedang tidak ditempat.”

“Sedang membaca data.”

“Data apa.”

“urusan bisnis.”

“Master berbisnis apa?”

“Apa saja, yang penting untung.”

“Coba katakan, siapa tahu aku mengerti.”

Gu Weiheng tentu saja tahu kalau dia mengerti, Xiao Jiu membuka perusahaan sendiri dari Amerika sampai ke China, dan tahu tentang neraca dan laporan aset dan kewajiban, sedikit pun Gu Weiheng tidak meragukannya.

“Aku ingin memperluas cakupan bisnis perusahan, melakukan hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya, misalnya perfilman, atau investasi.”

“Bagus sekali, lalu selanjutnya bagaimana?”

“Bisnis pembiayaan ada periode waktunya, aku tidak bisa menunggu begitu lama.” Gu Weiheng berkata.

Tadinya kata-kata ini akan dia siapkan untuk besok dibicarakan dengan Gu Mingcheng, bagaimana pun juga ini adalah salah satu pemikirannya.

Jadilah dia mengatakannya pada Miao Yingjiu, karena masalah ini masih berkutat di hatinya, dia belum menemukan cara yang tepat.

“Modal Venture?”

“aku tidak percaya dengan orang.”

“Aku kenalkan padamu.”

Gu Weiheng berpikir, kalau orang yang dikenalkan oleh Miao Yingjiu pasti tahu dia adalah Gu Weiheng, sedangkan Gu Weiheng tidak ingin membiarkan dia tahu identitas dirinya, siapa tahu nanti kalau sudah bosan ngobrol maka tidak ada lagi yang bisa dibahas.

Mengenai urusan uang dia akan mencari cara, karena sekarang seluruh uang yang ada sedang diputar, Group Mingcheng sudah seperti bola salju besar, semakin berguling semakin besar, jadi dia harus hati-hati dan memperhatikan jangan sampai ada orang yang mengambil kesempatan untuk membuat lubang, apalagi terlalu muluk-muluk.

Sudah sejak awal Gu Mingcheng tidak mengurus hal-hal ini lagi, dia sudah menyerahkan seluruh kehormatan dan tekanan pada Gu Weiheng.

Gu Weiheng tidak menjawab.

Disebelah sana, Miao Yingjiu menunggu cukup lama tapi tetap tidak tahu bagaimana pemikiran “Feng Guo Wu Heng” mungkin sudah pergi mengecek data jadi tidak membalas pesan, bisa juga dia merasa teman dari dunia maya tidak bisa diandalkan.

Dulu dia hanya tahu kalau “Feng Guo Wu Heng” berbisnis, sering meeting, sering main sampai setengah kemudian ditinggal pergi, entah pergi inspeksi atau dinas luar, dan video call dengan kantor cabang, tapi dia sering tidak menjelaskan.

Sampai ketika melihat foto Gu Weiheng, bahkan Miao Yingjiu sempat berpikir ada kemungkinan berpacaran dengan Feng Guo Wu Heng, apalagi yang namanya di dunia maya, batas imajinasi itu sangat besar, mungkin yang Miao Yingjiu suka adalah pria yang dingin, dan sensual, tidak banyak bicara namun bisa menarik perhatian orang, dan ketika dia bertemu dengan Gu Weiheng, dia pun mencurahkan seluruh hatinya pada Gu Weiheng, tapi belakangan ini dia mulai mundur, karena Gu Weiheng tidak tertarik padanya.

Ditambah lagi, dia sangat playboy.

Miao Yingjiu pergi mandi, setelah selesai, dia melihat Feng Guo Wu Heng mengiriminya sebuah chat.

Feng Guo Wu Heng tidak pernah menyapa dia lebih dulu.

Miao Yingjiu membaca isinya : wanita tidak perlu mengerti banyak hal, seperti burung kecil yang dekat dengan orang, kalau tidak mana ada pria yang mau mendekatimu.

Perkataan ini terasa aneh.

Apakah karena Miao Yingjiu ingin mengenalkan orang modal Venture padanya, maka dia membalas dengan negatif?

Benar-benar sebuah pola pikir yang patriarki!

“Kalau begitu mungkin saja lelaki itu yang tidak cukup kuat!” Miao Yingjiu membalas chatnya.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu