Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 597 Pria Tampan Pendamping (2)

Dan juga, adiknya ini sebenarnya tiba-tiba datang? Atau sudah ada rencana?

Setelah Robinson pergi, Li Chuanying berbaring ke ranjang yang lain, menghela nafas panjang.

Lalu mengatakan, “Sudah selesai!”

“Sudah selesai memanfaatkanku?” Ming Yuan berkata.

Li Chuanying menatap ke arah Ming Yuan, “Wah, IQ mu lebih tinggi daripada dia.”

“Setinggi bagaimanapun tetap di permainkan olehmu seperti menepuk tangan?” Ming Yuan berkata dengan getir.

Tapi jika dipikirkan, jelas-jelas dia yang datang sendiri, hanya saja sekalian di manfaatkan saja.

Bahkan jika dia tidak datang, Li Chuanying juga masih bisa melewati rintangan ini.

Dia adalah wanita yang begitu pintar, jika orang lain memiliki rencana, maka dia ada cara untuk melewatinya.

“Terakhir kali kamu mengatakan kamu sudah ada pria, sebenarnya siapa?” ranjang Ming Yuan dan Li Chuanying bersebelahan.

Ming Yuan memiringkan badan bertanya pada dia.

Li Chuanying meletakkan tangan di belakang kepalanya, menyipitkan mata, “Kenapa harus memberitahumu?”

Ming Yuan melihat dia, cahaya matahari menyinari wajahnya, bulu matanya sangat panjang, berkilau, membuat orang yang melihatnya merasa kasihan.

Tapi IQ dia, tidak perlu dikasihani oleh orang lain.

Orang lain hanya akan dipermainkan olehnya.

Ming Yuan sekarang sedikit ingin tahu kenapa mantan pacarnya ingin putus dengan dia—tidak bisa mengontrol dia.

Keinginan dan ambisinya, bukan sesuatu yang bisa dimenangkan oleh mantan pacarnya.

Ingin mengontrol, tapi malah tidak bisa, jadi sekarang sudah berpisah, juga tidak merasa rela tidak menerima.

Li Chuanying masih mengingat saat itu dia masih di sekolah, suatu hari, kira-kira siang hari, ada seorang pria, membawa seekor anjing berjalan di taman sekolah, tubuh pria ini, tidak bisa dikatakan aroma apa, hanya merasa dia tampan, sangat keren, memakai T-shirt hitam, membuat hati Li Chuanying saat itu berdegup, pertama kali dalam hidup, tertarik dengan seorang pria.

Ternyata benar-benar ada kata pria maskulin.

Sampai hari itu melakukan dengan Ming Yuan, otaknya terus memikirkan, ini adalah pria yang dia lihat waktu itu, postur tubuhnya mirip, ototnya juga mirip, jadi, dia tidak membuka lampu, ingin terus mempertahankan rasa misterius ini.

Tapi, pada akhirnya, rasa misterius itu tidak bisa di pertahankan.

Jauh dilubuk hatinya, dia sedikit benci dengan Ming Yuan.

Sampai sekarang dia tidak tahu nama pria itu, sejak hari itu tidak pernah melihat lagi!

“Ayo jalan, adik.” Li Chuanying duduk, berkata kepada Ming Yuan disebelah.

“Terhadap seseorang yang pernah tidur bersama denganmu, kamu selalu menyebut adik, apakah ini cocok?” Ming Yuan juga duduk, keduanya duduk di atas ranjang hotel, berhadapan.

Li Chuanying tersenyum, “Jadi kamu ingin menjadi apa? Aku pelihara sebagai pria tampan pendamping?”

Ming Yuan menggertakkan gigi, “Apakah kamu selalu tidak begitu masuk akal?”

“Sudah terbiasa!” Selesai berkata, Li Chuanying mengambil tas dan pergi.

Mawar yang berduri.

Orang biasanya tidak berani menyentuh!

3 hari kemudian, Ceng Fan mengundang rekan kerja untuk pergi bermain mahjong kerumah dia.

“Siapa saja?” Ming Yuan sepertinya bertanya dengan tidak nyaman.

Bisnis keluarga Ming, juga terkenal, dapat dibandingkan dengan keluarga Miao, luas rumah tentu saja tidak perlu dikatakan.

Datang 10 orang pun tidak masalah.

“Aku mengundang semua orang China di bagian penelitian, kamu ingin siapa yang datang?” Ceng Fan bertanya.

Ming Yuan hanya menjawab “Oh”.

Malam itu, ternyata banyak orang yang datang, Joson, Jack juga datang, orang China juga datang.

Hanya Li Chuanying yang tidak datang.

Ming Yuan awalnya duduk dengan bosan disofa untuk menunggu, tapi dia tidak datang.

Ming Yuan lalu membuang bukunya, pergi ke bawah.

Li Chuanying saat ini, sedang menulis laporan tentang bahan suhu tinggi di laboratorium, mengerjakan anggaran dengan komputer, sangat serius, dari kecil sudah merupakan genius.

Dia juga berpikir orang yang bermain mahjong bukan “penduduk yang baik”, kehidupan orang yang bermain mahjong dan kartu adalah orang yang sedang menyia-nyiakan waktu.

Jadi, dia tidak pergi.

Ming Yuan sudah lama berada di Amerika, sudah harus kembali ke Venezuela.

Sebelum pergi, dia menelepon Li Chuanying.

Saat Li Chuanying melihat nomor telepon ini, merasa ragu sejenak.

Bagaimanapun,malam itu dia menelepon ke nomor ini, mengatakan kepada orang itu untuk pergi.

Dia sedikit tidak berani menjawab.

Tapi pada akhirnya menjawab juga, karena sekarang, dia sudah tahu siapa penelepon itu.

“Halo.” Dia mengangkat telepon.

Dari sana, terdengar suara bernafas Ming Yuan, suara nafas ini membawa hormon yang kuat, memasuki telinga Li Chuanying.

Nafas yang begitu menarik orang ini, membuat Li Chuanying tidak tahan.

“Aku sudah mau pergi, ingin bertemu denganmu.” Ming Yuan berkata.

“Pergi kemana?”Dia bertanya.

“Venezuela.”

Dari sana, terdengar suara tertawa ringan Li Chuanying, “Lupa jika kamu biasanya berada di Venezuela, lupa jika sekarang kamu adalah kepala keluarga Ming.”

“Apakah ada waktu? Jika ada, kita keluar makan.”Ming Yuan berkata.

“Saat pulang kerja, seharusnya ada waktu.” Li Chuanying berkata.

“Kalau begitu besok sore saat pulang kerja, dimana?”Ming Yuan bertanya.

“Terserah. Ini bukan kencan, mengapa melakukan dengan begitu resmi?” Li Chuanying sepertinya sedang melakukan percobaan, Ming Yuan bisa mendengar suara mesin dari sana.

“Siapa bilang bukan kencan?” Ming Yuan bertanya.

Li Chuanying tertawa “hehe”, tidak terduga, seperti sedang menertawakan Ming Yuan yang omong kosong.

Tapi akhirnya dia menyetujui, yaitu di jalan kecil pinggiran kota yang tidak jauh dari institut.

Saat jam 7 malam, Ming Yuan menunggu disana, Li Chuanying datang dengan berlari, sambil berkata, “Maaf, kakak hari ini sedikit sibuk.”

“Aku sudah mau pergi, kamu tidak memberikan aku sesuatu?” Ming Yuan bertanya.

“Lihat, terlambat mengatakan bukan? Jika kamu mengatakan lebih awal, aku akan mempersiapkan. Kamu juga tidak mengatakan, membuat aku tanpa persiapan. Oh ya, didepan ada restoran Cina yang lumayan enak, kakak traktir kamu.” Li Chuanying berkata.

Dia selalu menghadapi hidupnya dengan ceroboh, membuat gerakan mengancam, sangat mempesona sampai membuat orang tidak bisa membuka mata.

“Bisa tidak jangan selalu mengatakan kakak?” Ming Yuan mengernyit.

“Oh, kalau begitu aku harus mengatakan apa? Harus memanggilmu apa? Tuan muda keluarga Ming?” Li Chuanying bertanya lagi.

“Bukankah waktu itu kamu mengatakan aku adalah pria tampan pendamping mu, kelak, panggil begitu saja.” Ming Yuan berkata.

Langkah kaki Li Chuanying berhenti sebentar, “Aku hanya bercanda, kenapa kamu menganggap rendah dirimu sendiri? Dan lagi, aku juga tidak memelihara kamu. Yang paling baik dari kamu memang wajah cantikmu.”

Lalu, dia tertawa.

“Benar-benar tidak memberikan aku sesuatu?” Ming Yuan bertanya.

“Tidak mempersiapkan.”

Ming Yuan juga tidak memaksa, keduanya masuk ke restoran Cina, makan.

Setelah makan, saat Ming Yuan akan pergi, Li Chuanying mengeluarkan satu botol kaca kecil dari kantongnya, sama seperti botol permohonan.

“Ini berikan padamu! Memilih dengan asal, sebenarnya tidak termasuk hadiah, botol ini sudah cacat saat melakukan percobaan, tapi didalamnya tersimpan hidrogen, aku juga menyimpan satu bunga di dalamnya, lihat bisa disimpan berapa lama, lihat keuntunganmu. Berikan padamu, apakah kamu menganggap remeh atau tidak?” Li Chuanying menopang dagunya, bertanya.

“Tidak meremehkan.”Ming Yuan tersenyum, wajah tersenyumnya terlihat sangat tampan, giginya sangat putih.

Li Chuanying juga tersenyum.

……

Miao Yingdong menyuruh orang untuk menyelidiki semua informasi tentang Qiu Dongyue.

Sebelum dia mengirimkan Qiu Dongyue ke gunung.

Dia sudah menyuruh sekretaris menyelidiki, menyelidiki saat Qiu Dongyue pertama kali masuk ke panti asuhan, foto saat itu, sampai masuk ke SMA, foto saat kuliah, semuanya sudah diselidiki.

Dia ingin melihat, apakah dia benar-benar memiliki sindrom stockholm.

“Pergi selidiki.” Dia berkata kepada sekretaris.

Dia jarang memerintahkan sekretaris untuk melakukan hal-hal pribadi, ini adalah pertama kalinya.

Setelah selesai memberi perintah, dia bersandar di kursi, menutup matanya.

Dalam kepalanya terus bermunculan kata : Yueran—

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu