Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 470 Letak Saja Di Sana Setelah Menjahitnya

Xu Qian hanya tertawa tanpa mengatakan apa pun pada saat Miao Yingdong menceritakan masalah Gu Weiheng datang ke Amerika untuk menjumpai Xiao Jiu secara diam-diam.

"Sebenarnya Gu Weiheng sangat cerdas, tetapi dia tidak peduli dengan kecerdasannya ini. Sementara dia juga tidak sering menggunkan kecerdasan dan perhitungan semcam ini. Dia memiliki semacam sikap kedermawanan yang menentang kehidupan dan menggoda orang" Miao Yingdong berkata, dia tertawa tanpa sadar pada saat teringat dengan orang itu yang meletak tangannya ke dalam saku dengan sikap yang sangat sombong.

"Dia meminta kamu mengaturnya dan membiarkan kamu menyaksikannya. Hal ini dilakukan dengan pintar dan cerah. Bagus" Setelah berkata, Xu Qian pun pergi menuangkan air.

Miao Yingdong tahu bahwa ibu sekarang sudah memiliki kesan baik terhadap Gu Weiheng, tetapi masih terlalu jauh kalau berkata Gu Weiheng sudah berhasil menaklukan Xu Qian.

Tetapi tidak perlu khawatir, Miao Yingdong percaya Gu Weiheng, bocah itu tidak peduli, dia tidak pernah memasukkan masalah dia berhasil menggoda orang ke dalam hati.

"Ying Dong, Xiao Jiu saja sudah memiliki pacar. Kalau kamu kapan? Kamu sudah mau 35, usiamu sudah tidak kecil lagi"

Miao Yingdong tertawa, "Buat apa anda khawatir kepada aku? aku tidak memiliki wanita di sisiku"

"Aku selalu membantah cara seperti kencan buta, tetapi kalau kamu tidak bisa menemukan wanita yang sesuai, aku juga bisa memperkenalkan beberapa kepadamu. Sisiku ada banyak wanita berkelas tinggi"

.........

Rumah Niantong.

Yueran sudah meninggalkan rumah Miao Yingdong selama 5 hari, dalam 5 hari ini Miao Yingdong tidak datang ke rumah Niantong.

Niantong sudah sedikit tidak tenang.

Sesuai dengan logika, ketika abang tahu Yueran datang ke rumah Niantong, seharunsya dia akan sering-sering datang menjenguknya.

Waktu makan, Niantong mengomel, "Mengapa beberapa hari ini abang tidak datang?"

Nan Liyuan yang mendengar kata-kata ini langsung merasa cemburu.

"Kamu kangen kepadanya?"

"Iya" Niantong menjawab.

"Kalau kangen, malam ini mencoba saja!" Nan Liyuan berkata dengan nada suara tidak senang.

Nan Liyuang menjalani hari-harinya dengan penuh ketakutan pada saat menghapadi istri muda manja seperti Niantong.

Seiring penambahan usia, Niantong seperti bunga peony yang baru saja mekar, berada di masa paling cantik, harum dan bercahaya. Niantong sekarakgn sudah tidak seperti dia yang dulu yang memiliki kesadaran rendah, setelah mengikuti Nan Liyuan dan melahirkan 2 anak, ditambah 1 anak yang masih berada di kandungannya, Niantong sekarang malah menjalani hidup dengan cara yang semakin trasnparan.

Seperti dengan ayah kandungnya.

Gu Weiheng mewarasi sifat arogan Gu Mingcheng, sementara Gu Niantong mewarisi kastilnya Gu Mingcheng.

Terkadang, ada banyak pikiran belum sempat Nan Liyuan katakan, tetapi Niantong sudah tahu.

Setiap hari Nan Liyuan memiliki perasaan krisis.

Pria bermarga Ye itu juga belum menikah.

Hari keuda setelah Yueran datang ke rumah Niantong, Niantong memberikan sedikit baju yang dia baru beli kepada Yueran dengan alasan bahwa dia tidak bisa memakainya karena perutnya yang membesar.

Yueran merasa kaget, baju yang dipakai Niantong semua adalah baju yang sangat mahal. Yueran tidak tahu apakah dia harus mengambilnya.

"Kalau kamu tidak mau mengambil, aku akan membuangnya ke tong sampah. Mereka terlalu memakan tempat, baju dua anakku beserta baju aku dan Liyuan sudah memenuhi seluruh lemari. Rumah kami memiliki terlalu banyak anggota. Baju ini adalah baju baru, bentuk tubuhmu juga lumayan mirip bersama tubuhku, pakai saja, hari ini tidak perlu melepaskannya lagi" Setelah berkata, Niantong pun memberikan baju itu ke Yueran.

Niantong memerintah Yueran untuk memakainya.

Yueran memakainya dan Niantong bahkan membantu dia menyisir rambutnya.

Rambut Yueran yang biasa keriting diikat menjadi rambut kuda, selain itu Niantong juga memakaikan bedak di wajah Yueran, hal ini membuat Yueran terlihat sangat bercahaya.

"Aku paling suka mengikat rambut gadis, tunggu Nan Xiang kami tumbuh besar di masa depan, aku akan menyisir rambutnya setiap hari" Niantong berkata.

Nan Liyuan yang mendengar kata-kata ini merasa kehangatan di dalam hatinya tanpa alasan.

"Oh iya, sore ini kamu ada membuat sup ikan rebus, aku meminta supir mengantar kamu ke rumah abang, abang sendirian juga lumayan susah, semalam aku sudah memperkenalkan seorang koki baru untuk abang, sepertinya dia akan pergi bekerja hari ini" Niantong berkata.

"aku?"

"Iya, apakah ada masalah dengan itu? Aku hamil, Li Yuan mau pergi ke kantor, pembantu lain tidak ada yang tahu rumah abang dimana!" Niantong berkata.

Yueran berpikir, benar juga.

Tetapi dia merasa tidak enak dengan hal itu.

Dia tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan dia terhadap Miao Yingdong, dia hanay tahu dirinya merasa sangat tertekan.

Hal ini adalah semacam pembatahan gadis lemah terhadap orang tingkat atas yang mempermainkannya, Yueran tidak bisa mengatakan apa pun juga.

Karena mau bagaimanpun, dia sendiri yang pergi meminta Miao Yingdong untuk mempermainkannya.

Yueran tahu kalau dia pergi, berarti dia harus menghadapi dipermalukan lagi, tetapi dia tidak bisa tidak pergi.

Dia menghutang budi terhadap Niantong.

Sore hari jam 5.30, setelah memasak untuk Niantong, Yueran pun berangkat ke rumah Miao Yingdong sambil membawa sup.

Orang yang mengantar dia adalah supir Nan Liyuan.

Yueran merasa sangat gelisah di sepanjang jalan.

Yueran lupa mengembalikan kunci rumah Miao Yingdong kepadanya, kebetulan dia bisa menggunakan kesemapatan ini untuk sekalin mengembalikan kunci.

Setelah tiba, Yueran mengetuk pintu, sekarang dia sudah tidak bekerja di rumah Miao Yingdong, tentu saja tidak bagus untuk membuka pintu dengan sembarang.

Pintu terbuka dan sebuah wajah asing milik wanita berusia menengah muncul.

Yueran melamun 2 menit sebelum berkata, "Salam kenal, aku adalalah orang yang sebelumnya bekerja di rumah Tuan Miao. aku datang untuk mengantar sup ikan untuk Tuan Miao!"

"Iyakah? Bagus. Tuan Miao sangat tidak puas dengan masakan aku semalam, aku bahkan tidak berani bersuara, kamu cepat masuk menjelaskan kepada aku" Sambiol berkata, koki itu pun menarik Yueran masuk.

Sepertinya Tuan Miao masih belum pulang, Qiao Yueran pun masuk ke dalam rumah.

Qiao Yueran memberi tahu makanan yang disukai dan tidak disukai oleh Tuan Miao kepada koki itu di dapur.

Pintu terbuka.

Qiao Yueran mendengar suara, dia menebak Miao Yingdong sudah pulang, waktu berbicara dia merasa agak kehilangan fokus.

Miao Yingdong yang mendengar ada suara di dapur melirik ke arah dapur saat melewatinya.

Dia melihat bayangan belakang wanita yang kurus.

"Tuan Miao tidak suka makan lada, kalau mau memasak itu, kamu menghancurkan lada atau menggunakan bubuk lada. Dia juga tidak suka bawang putih, lalu dia juga tidak suka makanan dingin, dia suka makanan hangat. Kamu bisa sering-sering membuat makanan ringan tradisional China, dia sangat suka---"

Miao Yingdong yang mendengar kata-kata Qiao Yueran hanya diam saja dan masuk ke kamarnya sendiri untuk mengganti baju.

Dalam waktu sejenak, bibi sudah selesai memasak, Qiao Yueran membantu dia membawa makanan ke ruang tamu.

Miao Yingdong tidak tahu apakah Niantong ada memberi tahu Miao Yingdong masalah dia datang mengantar sup ikan.

Setelah bibi memasak, dia berkata kepada Miao Yingdong, "Tuan, makanan sudah siap dimakan"

Setelah itu bibi langsung pulang.

Sepertinya dia takut akan dimarahi kalau terus berada di sini.

Qiao Yueran juga ingin pulang, dia tidak ingin berada di sini bersama pria ini.

Tetapi Qiao Yueran harus menuangkan sup ikan ke dalam mangkuk Miao Yingdong dulu, karena dia mau membawa pulang tempat menaruh sup ikan ini.

Qiao Yueran mengetuk pintu kamar Miao Yingdong, pintu tidak tertutup, Miao Yingdong sedang mengganti baju sambil membelakangi Qiao Yueran.

Dia sedang melepaskan kancing kemeja, sepertinya ada sesuatu terjadi sehingga dia langsung melepaskan baju itu dan membuangnya ke dalam tong sampah.

Setelah itu, bagian belakangnya yang berotot pun menjadi telanjang.

"Pergi mengambil kemejaku!" Qiao Yueran berkata, dia tahu Qiao Yueran berdiri di sana tanpa melihat ke arah pintu.

Qiao Yueran tahu Miao Yingdong sedang berbicara dengannya, mungkin karena pembantu yang bru masih belum begitu mengerti, jadi dia meminta bantuan Qiao Yueran.

Qiao Yueran berdiri di luar pintu dan merasa malu untuk masuk.

Waktu Qiao Yueran bekerja di rumah Miao Yingdong tidak panjang, selain itu dia tidak pernah melakukan pekerjaan seperti membantu dia mengganti kemeja.

Qiao Yueran membersihkan rumah saja pada saat Miao Yingdong tidak berada di rumah.

"Kamu sedang meragu aku? Bagian mana tubuhku yang belum pernah kamui melihat?" Miao Yingdong menoleh ke Qiao Yueran.

Qiao Yueran mendorong pintu dan pergi ke lemari Miao Yingdong untuk mencari sebuah kemeja, kemudian berjalan ke hadapan Miao Yingdong.

"Bantu aku memakainya!" Miao Yingdong memerintah.

Padahal Qiao Yueran jelas menyadari Miao Yingdong sedang marah, tetapi dia tidak tahu mengapa dia marah.

Qiao Yueran memiliki tinggi tubuh yang lebih rendah satu kepala dari Miao Yingdong, sambil memakaikan kemeja Miao Yingdong, Qiao Yueran berkata, "Rumah Niantong memasak sup ikan, dia meminta aku mengantarnya kepadamu!"

"Kamu yang memasaknya?" Miao Yingdong menundukkan kepalanya dan bertanya kepada Qiao Yueran.

"Iya"

"Membantu aku mengucapkan terima kasih kepada Niantong"

"Baik" Qiao Yueran mengangkat kepalanya dan mengancingkan kancing kedua kemeja.

Miao Yingdong terus menundukkan kepalanya dari tadi, sepertinya dia sedang melihat Qiao Yueran.

Detak jantung Qiao Yueran berdetak dengan kencang.

"Tuan Miao, mengapa anda masih mengganti kemeja setelah pulang rumah?" Qiao Yueran bertanya.

"Nanti masih harus keluar"

"Oh" Qiao Yueran berpura-pura tertawa, "Sepertinya bisnis Tuan Miao benar-benar berjalan dengan baik"

"Bukan bisnis. Aku mau pergi kencan buta, ibuku yang memperkenalkan" Miao Yingdong tetap menundukkan kepalanya, sepertinya dia sedang melihat Qiao Yueran.

Pada saat itu Qiao Yueran telah selesai mengancingkan kemeja Miao Yingdong, dia tertawa dengan kepala tertunduk, "Iya"

Setelah itu Miao Yingdong pun keluar dari kamar untuk makan.

Qiao Yueran berkata dia mau pulang.

"Nanti aku antar kamu saja!"

"Supir Niantong di lantai bawah"

"Tadi aku melihatnya, aku sudah meminta dia untuk pulang. Bukannya malam ini kamu juga tidak pulang ke rumah Niantong? Aku mengantar kamu ke sekolah"

Qiao Yueran tidak tahu harus berkata apa, mengapa orang ini begitu?

Qiao Yueran mengambil kemeja yang tadi Miao Yingdong buang dari tong sampah dan memeriksanya dengan cermat.

Di bawah satu kancing ada sebuah garis, mungkin Tuan Miao terlalu kasar ketika melepas baju, jadi sebuah garis kecil pun tertarik.

Melihat Tuan Miao sedang makan, Qiao Yueran pun mencari alat menjahit dan bermaksud untk menjahit baju itu.

Meskipun jam sekarang adalah jam sore, tetapi untuk menjahit pakaian, cahaya matahari pada saat ini tetap tidak cukup terang.

Qiao Yueran pergi ke balkoni.

Miao Yingdong bertanya, "Kamu mau buat apa?"

"Masalah baju ini hanya satu garis kecil ini, setelah dijahit sedikit masih bisa dipakai!" Qiao Yueran sangat familier dengan pekerjaan menjahit, "Tuan Miao, baju anda begitu mahal, terlalu boros kalau membuangnya!"

"Setelah menjahit pun aku tidak akan memakainya!" Lauk di atas meja sangat banyak, tetapi satu-satu makanan yang merupakan selera Miao Yingdong hanya sup ikan ini.

Tidak bisa menyalahkan Miao Yingdong terlalu memilih, dia sudah kecanduan dengan masakan Yueran, Niantong sengaja mencarikan seorang koki yang pintar bekerja tetapi tidak pengertian untuk dia.

Pembantu itu bisa membersihkan, tetapi pengertian dia dalam memasak benar-benar sangat buruk, bahkan tidak memiliki 10% dari Yueran.

Harus begitu baru bisa membandingkan seberapa membutuh Miao Yingdong kepada Qiao Yueran.

Hal ini juga membuat Miao Yingdong teringat dengan Yueran setiap kali dia makan.

Qiao Yueran melamun sejenak dan berkata dengan nada suara agak malu, "Apakah Tuan Miao benar-benar tidak mau pakai lagi?"

"Tidak mau!"

"Kalau begitu apakah kamu boleh memberikannya kepada aku? Terlalu sayang kalau membuangnya!"

Gerakan makan Miao Yingdong berhenti sejenak, apa maksud Qiao Yueran sekarang? Miao Yingdong mengerti--- dia ingin memberikan kemeja ini kepada pacarnya.

"Letakkan saja di sana setelah menjahitnya" Miao Yingdong berkata.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu