Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 415 Kalau Begitu Mau Diganti Apa? Gu Bao?

Jiang Shutong memilih beberapa puluh orang dari semua orang itu. Semua orang itu adalah beberapa orang yang menurutnya cukup cantik dan berpendidikan, lalu menyuruh Gu Weiheng untuk kencan buta.

Jadi, beberapa hari ini, kebanyakan waktu yang dimiliki oleh Gu Weiheng kalau tidak di restoran barat ya di kafe teh.

Dia tidak banyak bicara, biasanya dia hanya bersandar di kursi dan melihat wanita di hadapannya.

Masalah cantik tidaknya, dia sudah tidak perlu memilih. Karena Jiang Shutong sangat membenci wajah cantik yang dibuat-buat. Jadi wanita-wanita yang dia pilih, kebanyakan memang cantik alami, bagian dada pun juga asli.

Beberapa hari kesan yang paling mendalam untuk Gu Weiheng adalah sembrono.

Ada beberapa wanita yang ketika makan, memang sengaja dimut-imutkan makannya. Ini di mata Gu Weiheng adalah sembrono. Makan sup bersuara, di mata Gu Weiheng adalah tidak berpendidikan, satu kaki disilangkan ke kaki yang lain, di benak Gu Weiheng adalah tidak sopan. Padahal jelas sekali rasa haus keinginan di mata mereka, tapi malah memperlihatkan dirinya tampak begitu muda dan polos. Dia paling memandang rendah wanita semacam ini.

Samar-samar dalam ingatanya, wanita baik harusnya seperti sosok Miao Yingjiu, kedua kakinya selalu ke arah yang sama, makan sup tak bersuara, makan tidak bicara, tatapan mata yang tidak terlalu bergejolak, bagaikan laut luas, damai dan tajam. Melihatnya saja, bisa membuat orang punya rasa aman dan tenang.

Gu Weiheng semakin banyak pergi kencan buta, juga semakin sering dia kecewa.

Di dunia ini mana ada banyak orang seperti Miao Yingjiu?

Wanita yang ikut kencan buta itu, hanya ada satu pemikiran dalam benaknya ketika melihat Gu Weiheng yaitu dia sangat tampan, berwajah dingin, tidak suka bicara, menakutkan, sehingga membuat mereka ingin sekali mendapatkannya.

Beberapa di antara wanita-wanita yang ikut kencan buta juga selalu menutup wajahnya ketika makan di meja makan, bicara dengan suara yang sangat pelan, wanita yang tampaknya sangat hangat dan lembut.

Tapi pada akhirnya, Gu Weiheng bangkit berdiri lalu pergi. Wanita itu megikuti langkah Gu Weiheng dari belakang, lalu bertanya, “Presdir Gu, aku mananya yang tidak bagus, tolong kamu katakan kepadaku!”

“Tidak ada gundukan di dadamu, tidak ada konten yang bagus dalam matamu!” ucap Gu Weiheng. Terlebih dia sangat tidak suka dengan wanita yang lembut dan manjanya dibuta-buat seperti itu.

Wanita itu melepaskan lengan Gu Weiheng dengan kecewa.

Ketika sarapan hari itu, Jiang Shutong tanya ke Gu Weiheng bagaimana hasil dari kencan buta beberapa hari ini. Gu Weiheng berkata tidak ada satupun yang dia sukai.

“Xiao Jiu, tidak ada yang kamu suka, satupun dari wanita terkenal itu tidak ada yang kamu suka, sebenarnya kamu suka siapa sih? Gu Weiheng, jangan-jangan sudah ada seseorang di hatimu ya?” tanya Jiang Shutong. Selama sudah ada seseorang di hati, barulah tidak ingin memilih dan tidak suka satu pun dari mereka, bahkan hanya melihat kekurangan saja di orang lain.

Gu Weiheng tidak bicara, Sedangkan Gu Mingcheng hanya memperhatikan dengan tatapan dinginnya.

Ketika pergi ke kantor, Ethan tanya ke Gu Weiheng sibuk apa selama beberapa hari ini, kenapa tidak pergi ke lokasi kontruksi.

“Kencan buta.” Ucap Gu Weiheng menundukkan kepala menulis sesuatu. Dua kata yang keluar dari mulut Gu Weiheng ini begitu tajam dan lugasnya.

Ethan tidak mengucapkan apa-apa, hanya membatin dalam hati, memang kalau wanitanya sedikit tidak bisa jadi tuan.

Demi membuat Ming Yingjiu memutusan rasa sukanya kepada Gu Weiheng. Miao Yingdong pun mengirimi pesan wechat ke Ming Yingjiu : Gu Weiheng akhir-akhir ini pergi kencan buta lagi.

Ketika melihat pesan ini, Ming Yingjiu hanya tersenyum pahit saja.

Dia dari awal sampai akhir adalah orang yang baik hati dan murah hati, Gu Weiheng juga tidak pernah menjanjikannya apapun kepadanya jadi tidak ada keharusan untuk bertanggung jawab atasnya.

Terlebih lagi, keduanya tidak mungkin akan bisa bersama di masa depan.

“Kakak, tidak usah terlalu peduli. Kerjakan baik-baik saja pekerjaanmu.”

*

Malam hari.

Gu Weiheng berdiri untuk merokok lagi di balkon.

Biasanya dia akan merokok tapi jarang juga merokok. Tapi akhir-akhir ini dia setiap hari berdiri di sini untuk merokok.

Ada pesan masuk lagi dari “Miao Jia Xiao Jiu”

"Aku dengar orang yang aku suka itu, akhir-akhir ini pergi kencan buta! Aku lumayan sedih jadinya.”

Gu Weiheng sangat penasaran, bagaimana dia bisa tahu? China dan Amerika kan sangat jauh jaraknya.

Tapi jika dipikirkan lagi, kemungkinan yang bisa terjadi adalah Jiang Shutong dan Gu Niantong membicarakan hal itu ketika video call. Lalu Gu Niantong mengatakannya ke Miao Yingjiu.

Feng Guo Wu Heng : Bukannya memang ingin jadi teman biasa, kenapa sedih?

Miao Jia Xiao Jiu : Pikiran mengatakan ingin melupakan tapi hati tidak bisa. Karena bagaimana pun dia adalah orang pertama yang aku sukai! Jika kencan buta, kuperkirakan mungkin akan segera menikah.

Feng Guo Wu Heng : Hanya bertemu saja, bertemu lalu suka atau tidaknya masih belum tahu! Mungkin perlahan dia baru tahu kebaikanmu.

Miao Jia Xiao Jiu : Tidak, sepertinya tidak ditakdirkan. Jarak tempat tinggal yang jauh, takdir dari kehidupan masing-masing. Apa yang aku suka, dia tidak suka. Apa yang dia suka, aku tidak bisa.

Feng Guo Wu Heng : Contohnya

Miao Jia Xiao Jiu : Aku suka main catur, tapi dia tidak bisa.

Feng Guo Wu Heng : Kalau begitu kamu bisa mengajarinya.

Miao Jia Xiao Jiu diam cukup lama dan barulah dia berkata : Master jika malam ini ada waktu luang, mari kita bermain catur?”

Feng Guo Weu Heng setuju. Dia sudah sangat lama sekali tidak bermain catur.

Malam hari ini, Feng Guo Wu Heng memilih mengalah, sehingga hasil keduanya pun seri.

Keesokan harinya, dia fokus memeriksa dokumen pada operasi modal. Dia telah membaca banyak dokumen sebelumnya. Tapi jika mau benar-benar memahami semuanya, masih harus terus belajar. Jika mendaftar kelas di perguruan tinggi, itu terlalu lambat. Terlebih, semuanya dibagi sesuai level dan levelnya terlalu rendah. Akhir-akhir ini, Ethan sepertinya pergi ke Inggris. Bagaimana pun dia memang sering pergi ke mana-mana naik pesawat. Kalau tidak, dia akan jadi guru terbaik yang bisa dipilih. Hanya saja, Gu Weiheng tidak ingin diajari olehnya.

Gu Weiheng menelepon Yang Liu dan menyuruhnya untuk memesan tiket pesawat ke Amerika.

“Mau kapan?”

“Lebih cepat lebih baik.”

Yang Liu pun memesankan tiket pesawat besok pagi untuk Gu Weiheng,

Malam hari, Ketika Gu Weiheng sudah pulang ke rumah, dia mengatakan kalau dia besok mau pergi ke Amerika.

Jiang Shutong bertanya ada apa kesana.

“Segmentasi pasar modal, ruang lingkup penerapan grup. Banyak sekali masalah yang tidak begitu jelas.”

“Jadi, kamu berniat pergi ke sana dan minta Miao Yingjiu mengajarimu?” kata Gu Mingcheng langsung tahu maksud Gu Weiheng.

Gu Weiheng berhenti sejenak, baru berkata, “Em.”

Gu Mingcheng tidak berkata apapun lagi.

Jalan pikir dari ketiga anak itu, Gu Mingcheng sangat memahami jelas, hanya saja kalau anak kedua ini cukup agak merepotkan.

Gu Weiheng sampai ke Amerika sore hari waktu China, pagi hari waktu Amerika.

Gu Weiheng dan Miao Yingjiu keduanya tidak punya kontak masing-masing. Gu Weiheng juga tidak mungkin untuk membocorkan dirinya kalau Feng Guo Wu Heng itu adalah dia.

Dia pun akhirnya langsung pergi ke kantor pusak AAK grup. Dia langsung mengetuk pintu dan masuk ke kantor Ming Yingjiu.

Pagi hari Miao Yingjiu cukup sangat sibuk, setelan Givenchy dengan rambut setengah panjang yang terurai dan masih tampak bercahaya. Ketika melihat Gu Weiheng masuk ke kantornya, Miao Yingjiu terkejut dan cukup lama baru tersadar dari keterkejutannya.

“Kamu kenapa...kenapa bisa muncul tiba-tiba di kantorku? Apa ada urusan?” jantung Miao Yingjiu ‘deg deg deg’ berdegup sangat kencang.

“Ada beberapa masalah yang aku tidak paham, aku ingin memintamu mengajariku sebentar Nona Miao!” setumpuk dokumen di tangan Gu Weiheng.

Poin-poin penting telah dia tandai.

“Kamu khusus datang dari China?”

“Iya benar.”

Dia pun berjalan memutar di kantor Miao Yingjiu lalu berdiri di samping Miao Yingjiu dan memberikan setumpuk dokumen itu untuk diperiksa oleh Miao Yingjiu.

Miao Yingjiu pun memeriksanya dengan seksama dan detail. Banyak sekali masalah yang harus dianalisis satu persatu. Dia pun mengambil sebuah pena dari tempat alat tulis, lalu mengangkat kepala dan berkata kepada Gu Weiheng, “Di sana ada kursi, kamu pindahkan ke sini saja. Aku menerangkan semua ini pelan-pelan kepadamu.”

Gu Weiheng sangat mematuhi perintahnya, dia pun menarik kursi itu ke samping Miao Yingjiu lalu duduk di sampingnya.

Kursi ini lebih pendek dibandingkan kursi kantor Miao Yingjiu. Tapi untung saja dia tinggi. Jadi ketika sudah duduk setidaknya tingginya hampir sama dengan Miao Yingjiu.

Miao Yingjiu memberi Gu Weiheng analisis yang terperinci dan komprehensif sesuai dengan isi dokumen itu. Terkadang dia akan melihat wajah Gu Weiheng untuk memeriksa apa Gu Weiheng mengerti atau tidak.

Mungkin karena sudah terbiasa jadi seorang yang jenius sejak kekcil, jadi ketika menjelaskan atau menerangkan sesuatu kepada orang lain, dia sangat serius dan rendah hati. Suaranya pelan tapi jelas, pengetahuan dan isi yang sangat dalam dan susah, dia menerangkannya sangat santai dan mudah untuk dipahami. Bagaimana guru mengajar, bagaimana juga dia mengajar. Dia sepenuhnya tidak memandang rendah siapapun, hanya ingin memberikan semua ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk dibagikan ke orang lain.

Perasaan ini, membuat Gu Weiheng merasa hangat.

Ini pertama kalinya Gu Weiheng merasakan kehangatan di samping seorang wanita, bukan seks.

Miao Yingjiu memeriksa dokumen, isinya sungguh banyak kira-kira masih ada seratus halaman lagi. Dia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

“Dokumen ini sangat banyak, sebentar lagi aku ada rapat. Setelah rapat selesai, baru aku akan menerangkan lagi padamu, oke?” dia membereskan dokumennya sendiri. Sikapnya itu jelas seolah sedang menghibur dan membujuk anak kecil, mungkin dia takut Gu Weiheng cari ribut.

“Aku main basket dulu kalau begitu!” kata Gu Weiheng dan meninggalkan semua dokumennya di meja kantor Miao Yingjiu. Baru saja mau berjalan keluar, Miao Yingjiu memanggilnya, “Berapa nomer teleponmu? Atau wechat. Begitu rapatnya selesai, aku akan meneleponmu.”

Gu Weiheng memberikan nomer ponsel kerjanya ke Miao Yingjiu.

Dulu ketika datang ke kantor AAK ini , dia melihat ada sebuah lapangan basket besar.

Sekarang adalah waktu kerja jadi tidak ada orang. Dia pun melepas bajunya dan mulai bermain basket.

Otot perut yang ada di tubuhnya terlihat sangat jelas.

Sekarang, dia seolah kembali ke masa sekolah. Tekanan yang ada dibenaknya dalam sekejap menghilang.

Karena Ming Yingjiu begitu stabil bagaikan gunung.

Ketika mulai rapat, Ming Yingjiu terus melihat jam.

Mungkin sejak lahir orang dari keluarga Miao mempunyai gen bisnis. Gen dari generasi satu ke satunya berkumpul dan sampai ke gen Miao Yingjiu. Rapat bukanlah masalah untuknya, seolah sama seperti bermain saja.

Miao Yingjiu terlahir memang untuk menjalani bisnis.

Selesai rapat, ketika berjalan di koridor mau ke kantornya, dia melihat banyak orang yang melihat ke luar dari jendela. Kebanyakan adalah karyawan wanita.

“Ada apa?” tanya Miao Yingjiu.

“The young man playing basketball is really handsome!”jawab salah satu dari mereka.

Miao Yingjiu pun ikut melihat keluar.

Ternyata Gu Weiheng yang sedang bermain basket. Kemampuan melompatnya sungguh sangat bagus. Gerakan tri poin basketnya juga sangat tampan.

Suasana hati Miao Yingjiu hari ini sangat baik. Dia pun mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan wechat ke Gu Weiheng.

Tapi, Gu Weiheng sedang bermain basket jadi dia tidak mendengar dering ponselnya. Karena Miao Yingjiu melihat dia tidak mengeluarkan dan memeriksa ponselnya.

Jadi telepon beberapa kali pun, tidak ada respon darinya atau mungkin tidak dengar.

Miao Yingjiu memanggil seorang karyawan wanita lalu menyuruhnya memanggil Gu Weiheng masuk ke kantor.

Karyawan itu tanya bagaimana memanggil Gu Weiheng. Miao Yingjiu pun emngajari karyawan wanita itu itu satu demi satu kalimat. Karena bagaimana pun karyawan wanita itu tidak paham bahasa mandarin.

Walaupun Gu Weiheng mengerti Bahasa Inggris, tapi ada beberapa ucapan yang tidak akan lagi terasa maksudnya jika menggunakan Bahasa Inggris.

Karyawan wanita itu berusaha keras untuk menghafalnya sampai dia tiba di lantai bawah.

Miao Yingjiu terus melihatnya dari jendela, sambil menahan tawanya.

Karyawan wanita itu berkata ke Gu Weiheng, “Murid Bao Bao kedua, walikelas bilang mulai pelajarannya!”

Mendengar ini, Gu Weiheng tidak bisa menahan diri mengerutkan keningnya.

“ Bao Bao kedua.” Perihal ini belum berlalu juga?

Kedua tangan Miao Yingjiu disilangkan di belakang, memegang dokumen rapat. Dia melihat karyawan wanita itu menunjuk ke arahnya. Gu Weiheng pun mengikuti arah yang dilihat karyawan wanita itu.

Miao Yingjiu terus menahan tawanya, sampai tidak tertawa.

Gu Weiheng pun mengambil kemejanya lalu mengusap keringatnya dengan kemejanya itu. Setelah itu mengikuti karyawan wanita itu naik ke lantai atas.

Setelah masuk ke dalam kantor. Kemejanya masih di letakkan di pundaknya.

“Kedepannya, apa bisa tidak memanggilku Bao Bao kedua?” kata Gu Weiheng mengerutkan keningnya menunjukkan kalau dia menolak panggilan “Bao Bao kedua” ini.

Punggung Miao Yingjiu perlahan bersandar di kursinya, kedua tangannya dilipat di depan.

“Oh? Tidak suka? Kalau begitu harus diganti dengan apa? Gu Bao ?”

Ini mah jelas-jelas namanya presdir wanita arogan yang menggoda kelinci putih kecil!

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu