Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 570 Sekarang Mulai Mengejar Orang? (1)

Yang dipikirkan Qiu Dongyue adalah: dia sudah datang ke Venezuela, ia adalah kreditor dirinya sendiri, ia setiap hari menghadap kreditor, bagaimana bisa tetap tenang?

Terlebih lagi, dia punya perasaan terhadapnya, dia tidak bisa melakukan yang dilakukannya, datang dalam diam dan pergi dalam diam, ia selamanya menjadi awan yang tidak bisa di sentuh.

Qiu Dongyue tiba-tiba menutup telepon.

Tidak membiarkannya datang juga tidak benar, ia memiliki kaki, ia pergi kemana ia ingin pergi, Qiu Dongyue merasa begitu, menghadapi hutang yang begitu besar, hatinya begitu gugup.

Walaupun mengambil 100 juta dari Qiu Minghe, tetapi 100 juta ini semua telah menjadi air yang mengalir di galangan kapal, sepeser pun tidak bisa diambil.

Berjuta-juta, uang besar seperti Miao Yingdong, uang ini juga bukan uang kecil, intinya adalah, kartunya hilang, tetapi resiko setelahnya masih ada.

Qiu Dongyue mengambil nafas panjang, menstabilkan emosinya.

Dua hari setelah itu Miao Yingdong datang, ia keluar dari bandara baru menelpon Ming Yuan.

Begitu Ming Yuan mendengar Miao Yingdong yang menelpon, ia langsung berdiri dari kursinya, berkata, “Kak Dong, anda…anda sudah datang? Angin berhembus dengan sangat cepat, tidak diduga anda datang begitu cepat.”

Insiden mencuri uang jutaan ini, meskipun pelakunya adalah Ming Yuan, ia hanya bisa berpura-pura tidak mengetahuinya, jadi dia sekarang adalah penjahat yang berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Ming Yuan dengan cepat menelpon Qiu Dongyue, Qiu Dongyue bergegas datang dari galangan kapal, bagaimanpun ia adalah pelaku dalam masalah ini, dia sangat sadar diri dan tahu urusannya sendiri, melarikan diri bukanlah caranya.

Lebih cepat mati maka lebih cepat berinkarnasi.

Saat Miao Yingdong masuk ke kantor Ming Yuan, Ming Yuan Song Yang dan Qiu Dongyue berdiri didepan pintu menyambut Miao Yingdong.

Qiu Dongyue menunduk.

Miao Yingdong duduk diatas sofa, bagaimanapun kursi adalah area kerja Ming Yuan.

Miao Yingdong melihat tiga orang ini, Song Yang tidak yakin, Qiu Dongyue berdiri disebelahnya, kedua tangannya dibelakang punggung, sambil menunduk.

Melihatnya, hati Miao Yingdong tiba-tiba menjadi sangat sangat stabil.

Tidak merasa gelisah seperti saat dirumah.

“kartu kredit ku hilang, lalu bagaimana?” Miao Yingdong melempar tasnya ke bagian lain sofa.

Qiu Dongyue mengerutkan kening.

Miao Yingdong melihat Song Yang sedang memperhatikannya, ia mulai menyipitkan mata, mulai melihat Qiu Dongyue.

“Yue, bagaimana?” ia bertanya padanya.

Wajah Qiu Dongyue memerah, pandangan matanya berganti arah ke Ming Yuan, sangat jelas, ingin meminjam uang Ming Yuan.

“Aku juga tidak punya uang. Akhir-akhir ini tidak ada uang!” Ming Yuan mengerutkan kening.

Song Yang melihat tampilan Miao Yingdong yang angkuh, ia berkata pada Yue satu kalimat, “berapa banyak? Aku pinjamkan!”

Qiu Dongyue seperti telah menangkap sebuah harapan untuk menyelamatkan nyawanya, ia juga tidak tahu berapa banyak, hanya mendengar Miao Yingdong bicara, sudah menggesek miliaran.

“Berapa banyak?” Qiu Dongyue bertanya pada Miao Yingdong.

Tangan Miao Yingdong sambil memegang dagunya, meneliti ekspresi Qiu Dongyue dan Song Yang dengan cukup lama, lalu berkata, “nanti aku kirim kan screenshot nya.”

“Ok.”

“Aku tinggal dimana?” Tanya Miao Yingdong lagi.

Lagipula ia datang sebagai kreditor yang ditipu kali ini, jadi entah kenapa menjadi diatas.

“Tinggal…” Ming Yuan juga sedang berpikir, Miao Yingdong tinggal dimana.

“Saat datang terakhir kali, kamar yang aku tinggali sudah ada orang kah?” Tanya Miao Yingdong.

Lagipula kamar yang terakhir kali ia tinggali, tidak asing lagi baginya, semua kondisinya tidak memuaskan.

Ming Yuan tidak tahu tempat terakhir kali dia tinggal ada dimana, tetapi Song Yang tahu.

“Sudah ada orang.” Jawab Song Yang.

“Siapa?” Miao Yingdong menaikkan pandangan dan bertanya.

“Aku!” Qiu Dongyue menjawab.

Qiu Dongyue sudah pernah berpikir, karena dia sudah disini, tidak mungkin langsung pergi, bagaimanapun harus istirahat sebentar, atau menunggunya mengembalikan semua uang padanya.

Setelah berkata “Tidak menyukainya”, kali ini ia datang bukan karena cinta, tetapi karena hutang.

Qiu Dongyue juga merasa dua orang yang berbeda satu sama lain, setelah itu tidak berkumpul dengannya lagi.

“Pergi bukakan pintu untuk ku.” Kata Miao Yingdong.

Qiu Dongyue terdiam sejenak, dengan cara yang mencolok, laki-laki itu tinggal disini, lalu ia tinggal dimana?

Qiu Dongyue dengan ekspresi malu melihat Ming Yuan.

Jelas bahwa ketiga murid sedang menghadapi hukuman dari guru, menghadapi guru yang memiliki beberapa kesenjangan generasi dengan mereka.

“Yue kamu… kalau malam ini tidak ada tempat tinggal, tinggal denganku, Ethan sudah terbiasa dengan tempat ini, maka biarkan dia! Pergi bukakan pintu untuk Ethan, Ethan karena perjalanan, pasti sudah lelah. Biarkan ia istirahat dengan baik.” Pantas Ming Yuan menjadi pemimpin, ia mengatur segalanya dengan teratur.

Qiu Dongyue merasa ide Ming Yuan tidak buruk.

Rumah Ming Chonglun di Venezuela di tahun itu, sekarang juga sudah menjadi milik Ming Yuan.

Sekelompok orang datang ketempat tinggal Qiu Dongyue, Qiu Dongyue masuk terlebih dahulu untuk membereskan barang yang tidak seharusnya dilihat oleh Miao Yingdong, setelah ia membereskan semua, seperti pembalut, celana dalam dan lainnya.

Lalu, Ming Yuan menarik tangan Qiu Dongyue dan pergi.

Song Yang berjalan di paling akhir.

Melihat Ming Yuan menarik tangan Qiu Dongyue, Miao Yingdong merasa, tidak peduli bagaimana ia terhadap Qiu Dongyue, pada akhirnya dia tetap berharga di hati Ming Yuan.

Dulu, dia merawat dirinya sendiri dengan hati-hati, sekarang ada seseorang yang merawatnya dengan hati-hati.

Miao Yingdong masuk ke dalam kamar Qiu Dongyue, berbaring diatas kasur, menutup mata untuk beristirahat.

Sekarang semua dipenuhi baunya.

Aroma shampo yang ringan, mungkin tadi malam ia juga tidur dengan menyalakan dupa, aroma pengharum pakaian, aroma tubuh gadis itu, semua ini, meskipun sebelumnya ia pernah menciumnya, tetapi tidak pernah mencium dengan teliti.

Ia seperti masuk kedalam kelembutan, sangat menenangkan.

Setelah berbaring diatas kasur, membuat semua lelah menjadi lenyap, ia berdiri dari tempat tidur, melihat barang-barang perempuan itu, diatas meja ada catatan yang penuh tulisan, selain tulisan tangannya, sepertinya ada tilisan tangan orang lain, siapa, dia tidak perlu menebaknya.

Didalam lemari pakaian, baju tertata dengan sangat rapi, di dalam laci, tertata rapi pakaian dalam dan pembalut.

Dulu saat ia disini, ia teringat dulu disini lebih mengarah pada gaya laki-laki, begitu dia datang, berubah menjadi gaya perempuan.

Setelah ia mandi, ia tidur siang lagi.

Saat tengah malam, ia menjadi sangat segar dan pergi ke kantin untuk makan.

Makanan di kantin, dia tidak pernah terbiasa memakannya, tetapi karena sudah memiliki ekspektasi terhadap makanan 明氏, jadi, saat makan, malah tidak menyadari betapa tidak enaknya makanan itu.

Ia sendirian ditempat yang menghadap jendela , sedang makan dengan elegan.

Dari sana, Ming Yuan dan Qiu Dongyue muncul, Qiu Dongyue merangkul Cheng, ketiga orang itu sedang mengobrol dan tertawa.

Song Yang juga datang dari sana, keempat orang itu seperti bertelepati untuk duduk di meja yang sama.

Qiu Dongyue membelakanginya.

Miao Yingdong selalu diam, atau mungkin, Ming Yuan tidak menduga dia akan pergi makan sendirian, jadi, tidak sadar akan Miao Yingdong.

Cheng yang pertama kali menyadari ada Miao Yingdong, dengan semangat dan gembira datang membawa piring.

Memanggil “Paman Miao” “Paman Miao” .

Ming Yuan berkata satu kalimat, “Sudah makan beberapa lama, tidak melihat ada orang besar disini!”

Juga datang membawa makanannya dan duduk.

Song Yang dan Qiu Dongyue juga mengikuti.

Miao Yingdong tidak duduk berhadapan dengan Qiu Dongyue, perempuan itu berhadapan dengan Song Yang.

Ada semacam masakan, Song Yang sudah memesan dan bertanya apa Qiu Dongyue mau, Qiu Dongyue berkata, “Aku tidak mau.”