Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 199 Dia Harus Membooking Seluruh Hotel

Karena tidak ada penerjemah profesional, semua orang tidak memperhatikan perbedaan kata daddy dan papa.

Meskipun Gu Mingcheng bisa mendengarnya, tetap dia tidak banyak berpikir.

Pada saat ini Xu Maoshen terengah-engah berjalan masuk ke kantor, berkata, “Benar-benar tidak bisa mengejar kecepatan anak kecil, anak Jiang Shutong larinya cepat sekali.”

Zhu Yun menatap Ken, “Anak siapa ini?”

“Bibi Jiang Shutong.”jawab Shenjing.

Gu Mingcheng tidak memberikan respon apapun, dia hanya duduk ditempat tidur.

Zhu Yun seperti menemukan benua baru, dia menarik Ken ke hadapannya, menatapnya dengan teliti lalu tersenyum, “Obat dokter Tan memang benar berguna, Mingcheng anakmu ini sangat ganteng.”

Gu Mingcheng tertawa dengan ironi, ini benar-benar lelucon besar.

Xu Maoshen juga mengatakan ini anak Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng duduk dari tempat tidur, dengan posisi telanjang, membelai kepala anak ini, “Jika dia adalah anakku, aku akan membooking seluruh hotel bintang lima di kota Hai bahkan sampai hotel di China Selatan, untuk menyenangkannya! Sayangnya, bukan.”

Dia tersenyum pahit.

Semua orang ini tidak tahu ketika Jiang Shutong pergi sedang menstruasi, bahkan tidak pernah melihat Adam, dan tidak tahu semua kebetulan ini.

Hanya karena dia memiliki hubungan dengan dia saat itu, ini benar-benar sangat konyol.

Ken berdiri didepan Gu Mingcheng, melihat dada Gu Mingcheng yang memiliki otot, dia tidak bisa menahan senyum, lalu menyentuh dada berotot itu.

Beberapa orang yang hadir melihatnya.

“Kenapa sama seperti ibumu!”Gu Mingcheng tiba-tiba meraih tangan Ken.

Ken tidak bisa lari, dia hanya bisa tersenyum.

Gu Mingcheng juga tersenyum.

Secara logika, ini adalah anak musuhnya, seharusnya tidak memiliki hubungan baik dengannya.

Tetapi ini sangat berbeda.

Sama seperti ketika Gu Mingcheng menjemput Ken untuk pertama kalinya malam itu, ada semacam perasaan yang tidak disengaja.

Zhu Yun tidak bisa menahan diri lalu berkata, “Tidak disangka Jiang Shutong masih memiliki hobi seperti ini.”

Xu Maoshen hanya menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa.

Mungkin karena tindakan ini, hubungan Ken dengan Gu Mingcheng secara alami menjadi lebih dekat.

Gu Mingcheng mengenakan pakaiannya dan berkata kepada Ken, “Nanti malam ada turnamen tenis terbuka China-Jerman, paman bawa kamu pergi lihat pertandingan, oke?”

Mengingat Ken tidak bisa mengerti bahasa Mandarin, dan Xiao Qu masih belum datang, ini pertama kalinya Gu Mingcheng cemas karena keterlambatan karyawannya.

Ken tidak mengenali tulisan Jerman yang ada di teleponnya.

Dia hanya bisa menggunakan aplikasi terjemahan untuk menerjemahkan ke Ken.

Setelah Ken mendengarnya dia sangat gembira dan mengganggukkan kepala.

Pemikiran Gu Mingcheng untuk belajar bahasa Jerman muncul pada saat itu.

Dia menelepon sekretaris, menyuruhnya menanyakan butuh berapa lama untuk mempelajari bahasa Jerman dengan cepat, dan tidak perlu tanyakan harga.

Sekretaris bertanya, “Presdir Gu, apakah kita akan mengembangkan bisnis di Jerman? Studi one on one dengan guru tentang kelas bisnis sangat memakan waktu.”

“Bukan bisnis, tetapi sehari-hari!”ucap Gu Mingcheng.

Ketika dia mengatakannya, Zhu Yun dan Xu Maoshen keduanya sudah pergi, Xu Maoshen sekalian membawa Xu Shenjing pergi.

Karena Gu Mingcheng senang melihat anak itu, Xu Maoshen menitipkan Ken kepadanya.

Gu Mingcheng ingin mengirim seseorang untuk memeriksa apa yang telah dilakukan Jiang Shutong selama beberapa tahun ini.

Dia ingin melihatnya, tetapi takut.

Dia takut melihat Jiang Shutong mengenakan gaun pengantin, takut melihatnya hamil, takut melihatnya keluar dari rumah sakit ditemani oleh seorang pria——

Pikiran-pikiran ini memilukan, apalagi melihatnya secara langsung.

Bukannya dia tidak pernah mencurigai Ken, tetapi ini tidak mungkin.

……

Akhir-akhir ini Jiang Shutong sangat sibuk.

Situasi di toko Jerman, harus melapor kepadanya dari jarak jauh, dua tahun yang lalu pabrik di China sudah dibangun ulang, karena Jiang Shutong tidak ada, pabrik itu tidak terurus, untungnya tidak ada biaya sewa. Kepulangannya kali ini, dia ingin mengoperasikan kembali, menjadi pabrik untuk di Shanghai dan Jerman.

Banyak merek asing besar diproduksi di China, Jiang Shutong memiliki keunggulan disini, tentu saja harus dimanfaatkan.

Ketika Gu Mingcheng meneleponnya sekali lagi, Jiang Shutong sudah tidak begitu takut.

Terdengar suara Ken dari ujung telepon, “Mummy, malam ini paman Gu ingin membawaku pergi melihat turnamen tenis China-Jerman, bolehkah aku pergi?”

Jelas-jelas anak ini bersama dengan Bai Mei, kenapa bisa pergi mencari Gu Mingcheng?

Gu Mingcheng merokok, apakah dirinya tidak tahu?

“Kamu berikan telepon ini kepada paman Gu, ada yang ingin aku bicarakan dengannya.”ucap Jiang Shutong kepada Ken.

Begitu panggilan terhubung sampai sekarang, Gu Mingcheng sama sekali tidak muncul.

Jiang Shutong baru saja ingin memohon kepadanya, bisa tidak kurangi merokok, lalu diujung telepon sudah terdengar, “Tidak akan merokok!”

Jiang Shutong tertegun, sepertinya dia selalu tahu apa yang dia pikirkan.

“Nanti malam setelah menonton pertandingan, antar kembali anak itu kepadaku!”

Gu Mingcheng menyetujuinya.

Setelah Gu Mingcheng pergi, tatapan Jiang Shutong melihat dokumen sedikit kacau, tampaknya anak ini lebih bahagia bermain dengan ayahnya——

……

Pukul 6 malam, di stadion terbesar di kota Hai.

Gu Mingcheng membawa Ken dengan mobil, dia tidak suka Ken duduk dibelakang kursi penumpang, dia ingin Ken duduk disamping supir, lalu mengaitkan sabuk pengaman untuknya.

Gu Mingcheng ingin Ken duduk di tempat yang bisa dilihatnya.

Gu Mingcheng memesan tiket di tempat duduk terbaik, dengan jarak pandang terbaik, dia memesan dua tiket.

Sebenarnya dengan tinggi badan Ken, tidak perlu membeli tiket sama sekali.

Gu Mingcheng berpakaian santai, mengenakan kacamata hitam, dia terlihat kasual.

Di pertandingan terbuka China-Jerman, ada orang Jerman itu tidak aneh, ada orang yang bisa berbahasa China dan Jerman juga tidak aneh.

Ada seorang wanita Jerman di sebelahnya, dengan Ken di tengah, bertanya kepada Gu Mingcheng, “Anakmu? Ganteng. Sama seperti ayahnya!”

Gu Mingcheng mengira itu hanya basa-basi, kebetulan Ken memiringkan kepalanya dan tersenyum padanya.

Gu Mingcheng merasa senyuman ini sangat familiar, tetapi dia tidak tahu dari mana perasaan familiar ini berasal.

Hatinya tidak bisa menahan bertanya-tanya: Sebenarnya Ken anak siapa?

Kenapa semua orang begitu yakin dia adalah putranya?

Jika dia adalah putranya, Jiang Shutong tidak mengatakan sepatah katapun, jika iya dia akan perlahan-lahan menahannya.

Tidak peduli bagaimanapun, dia tetap merasa masalah ini tidak mungkin, dia sama sekali tidak bisa mengabaikan masalah menstruasi.

Gu Mingcheng menyentuh kepala Ken dengan lima jari dan melihat lebih dekat, lalu mengerutkan kening.

Hanya Jiang Shutong yang tahu anak siapa ini.

Sepanjang malam pertandingan, dia tidak menontonnya dengan baik, pikirannya kosong, hanya Ken seorang yang bersorak.

Dalam perjalanan pulang, Ken tertidur.

Gu Mingcheng meluruskan kursi untuknya, menutupinya dengan selimut kecil, karena tahu pulang malam akan lebih dingin, jadi dia sudah mempersiapkan ini semua dengan baik.

Seumur hidup ini, selain anak ini dan ibunya, dia tidak pernah memperlakukan orang lain begitu baik?

Jiang Shutong menunggu dengan cemas di bawah rumah Jiang Linian, semenjak Ken sampai di China, dia tidak pernah bermalam diluar, barusan Gu Mingcheng menelepon mengatakan pertandingan telah selesai, dan sekarang akan mengantar anak ini pulang.

Mobil berhenti di pintu rumah Jiang Linian, Jiang Shutong menunggu disana dengan cemas.

Melihat Gu Mingcheng menggendong anak itu, Jiang Shutong maju, dia tidak begitu lega membiarkan seorang pria dewasa menjaga seorang anak kecil.

Ketika mengambil alih Ken, tangan Gu Mingcheng berada dibawah tubuh anak ini, dia tidak sengaja menyentuh tangan Jiang Shutong.

Jiang Shutong merasa seperti ada sengatan listrik, dan Ken hampir saja jatuh ke lantai, untungnya Gu Mingcheng menangkapnya.

Kemudian dia mengatakan, “Sudah merepotkanmu!”

Lalu berbalik.

Semakin lama waktu Jiang Shutong kembali, Gu Mingcheng merasa semakin aneh.

Ketika Adam ke China, dia tinggal di hotel. Tetapi Jiang Shutong terus tinggal dirumah Jiang Linian.

Dan masih banyak lagi——

Gu Mingcheng memikirkannya sambil menyetir.

Meskipun Jiang Shutong tidak akan setuju melakukan test paternitas dan tidak akan mengizinkannya.

Hanya dia seorang yang tahu masalah ini.

Gu Mingcheng menelepon sekretaris, menyuruhnya segera mencari guru bahasa Jerman untuk mengajarkan bahasa sehari-hari.

Dan masalah mempelajari bahasa Jerman, jangan sampai diketahui Jiang Shutong.

……

Jiang Shutong sibuk di China selama sebulan, setelah penyakit ayahnya sembuh, dia ingin kembali ke Jerman dan tentu saja juga membawa Ken.

Xu Maoshen, Gu Mingcheng, Bai Mei, dan Xu Shenjing semua pergi ke bandara untuk mengantarnya, dulu di China, dia hanya milik Gu Mingcheng seorang, sekarang dia dan anak ini adalah milik semuanya.

Bai Mei menarik Xu Shenjing pergi ke toko free tax duty membeli sesuatu untuk Jiang Shutong, karena dia sudah mau pulang.

Ken mengatakan dia tidak tega meninggalkan paman Gu, dia tidak ingin pergi.

Gu Mingcheng berdiri di samping mereka.

Jiang Shutong juga ingin menangis, dia tahu membiarkan anaknya tumbuh dalam keluarga single parent tidak baik dan sangat tidak baik.

Dia menggunakan bahasa Jerman berkata kepada anaknya, “Bukan ibu kejam, tidak membiarkanmu bertemu dengannya, tetapi dia begitu kejam kepada kita, ibu meneleponnya, dia tidak menjawabnya, ibu memutuskan untuk tidak memaafkannya seumur hidup ini! Dan, disampingnya ada begitu banyak wanita, ibu mengkhawatirkanmu.”

Jiang Shutong membujuk Ken, mengatakan dia segera masuk TK, sekarang kembali untuk melakukan test, lagipula paspor kita tidak mengizinkan kita tinggal terlalu lama di China.

Ken dengan enggan mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang ini, lalu setelah melewati pemeriksaan keamanan dan naik ke pesawat.

Gu Mingcheng terus berdiri ditempat.

Sampai dia melihat pesawatnya terbang tinggi.

Heh, tidak maafkan dia.

Seumur hidup.

Ibu dan anak!

Kejam!

Tidak membiarkanmu bertemu dengannya!

Mengatakan dia mempunyai banyak wanita.

Dia mengira Gu Mingcheng tidak mengerti bahasa Jerman!

Dalam perjalanan pulang, hati Gu Mingcheng terus bergejolak, dan gugup.

Seolah hatinya akan melompat keluar.

Dia melihat tempat duduk disamping supir, tempat dimana anak ini pernah duduk sebelumnya.

Apakah dia benar-benar harus membooking seluruh hotel bintang lima?

Bukan kota Hai, bukan Selatan, melainkan——seluruh negara.

……

Sebulan kemudian.

Grup Mingcheng mengadakan konferensi pers untuk memasuki pasar Jerman.

Kali ini memilih untuk memasuki pasar Jerman dibidang peralatan elektronik.

Selain bisnis real estate, Grup Mingcheng baru-baru ini mengembangkan sejumlah bisnis, seperti peralatan elektronik, peralatan peduli lingkungan, dan telah mengakuisisi begitu banyak perusahaan untuk mengintegrasikan bisnis ini.

Bukan pilihan bijak memilih produk elektronik memasuki pasar Jerman, karena Jerman terkenal dengan produksi produk elektronik yang berkualitas.

Tetapi dia ingin mencoba.

Pada konferensi pers, terkadang diterjemahkan ke bahasa Mandarin dan Jerman, kata-kata wartawan China dan Jerman diterjemahkan secara bergantian.

Salah satu kata yang diterjemahkan dengan salah, dikoreksi oleh Gu Mingcheng yang sedang duduk.

Tindakan ini, membuat Jiang Shutong bingung.

Meskipun konferensi pers diadakan di China, Tetapi juga disiarkan di Jerman.

Jiang Shutong selalu mengikuti beritanya.

Tiba-tiba botol di tangan Jiang Shutong jatuh ke lantai—— dia mengerti bahasa Jerman?

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu