Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 114 Salah Tulis Nama (1)

“Orang jaman sekarang, sama perasaan kenapa begitu serius, putus ya putus. Aku kenapa masih mati-matian harus jadi bucin dia?" Shu Yao berkata sambil tersenyum.

Gu Mingcheng mengerutkan kening lagi.

Putus?!

Dia dan Jiang Shutong benar-benar putus!

Jiang Shutong kembali ke Shanghai dan jarang pergi lagi ke perusahaan Xu Maoshen. Karena terpikir Gu Mingcheng, dia sengaja mengurangi kesempatan untuk bertemu dengan Xu Maoshen. Baru-baru ini, dia menaruh seluruh pikirannya di toko. Terkadang dia harus berurusan dengan pesanan. Dia juga merekrut pegawai baru yang secara khusus bertanggung jawab untuk menjalankan dan menghubungi kantor pusat di Kota Hai.

Bisnis di toko berjalan lancar. Karena Gu Mingcheng dan Direktur Ming menandatangani pesanan untuk proyek tertentu, Nyonya Tong jadi datang ke toko Jiang Shutong lebih sering, mengatakan "pasangan kerja dan cinta", selalu tersenyum tiap kali datang.

Dia tidak tahu tentang perpisahan kedua orang itu, dan Jiang Shutong juga tidak pernah mengatakannya.

Pada hari itu, Nyonya Tong akan memesan pakaian untuk Direktur Ming. Namun, dia sangat sibuk baru-baru ini, dia sedang ada di perusahaan Ming, mengatakan bahwa dia tidak bisa membuka pakaiannya. Namun, gaya pakaian dan kain yang digunakan semuanya dipilih. Awalnya, dia mengirim foto ke Jiang Shutong melalui wechat, tetapi karena masalah kain, dia meminta Jiang Shutong untuk mengambilnya secara langsung. Dan, bentuk tubuh Direktur Ming berubah setiap hari, jadi setiap kali, ia harus membuat ukuran baru.

Jiang Shutong sibuk di toko selama seharian. Sebelum dia pergi, dia ingin minum segelas air. sayangnya, tidak ada air di toko. Dia sedang menunggu kiriman air.

Karena jam 3 sore janjian dengan Nyonya Tong, Jiang Shutong mengangkat pergelangan tangannya dan melihat arlojinya. Waktu sudah mepet, dia pergi untuk naik bus.

Dia berpikir setelah turun dari bus, jika bertemu dengan kios koran atau lainnya, dia akan membeli sebotol air untuk diminum. Tapi Perusahaan Ming adalah bangunan besar kelas atas, dan tidak ada kios koran di sekitar setelah turun.

Jiang Shutong naik ke atas begitu lelah dan lapar.

Karena bus berhenti di jalan khusus bus, dan dekat dengan tangga gedung, kantor Direktur Ming ada di lantai dua, jadi Jiang Shutong tidak pergi ke lobby tengah untuk naik lift, dan berjalan ke lantai dua mengenakan sepatu hak tinggi.

Setelah naik, dia merasa bahwa tubuhnya akan pingsan, kering dan haus.

Melihat seseorang yang sedang hamil keluar dari dalam kantor Direktur Ming, lalu Jiang Shutong masuk.

Melihat Jiang Shutong datang, Nyonya Tong tersenyum dan berkata, "Shutong sudah datang."

Direktur Ming sepertinya tidak ada di kantor. Jiang Shutong merasa sedikit lega.

Jiang Shutong tersenyum sungkan, "Nyonya Tong, aku akan minum air dulu, sudah haus sepanjang hari!"

Kantor Direktur Ming, selain meja besar, ada satu meja teh dan sofa.

Di atas meja teh di depan sofa tempat Jiang Shutong duduk, hanya ada satu gelas, air di gelas itu cukup penuh, itu ternyata air teh.

Jiang Shutong menduga, mungkin wanita hamil tadi yang barusan menuangkan, karena dia tidak bisa minum teh, jadi setelah menuangkan air sampai penuh, dia akhirnya juga tidak minum. Jiang Shutong tidak mengatakan apa-apa, dan dia tidak peduli dengan sikapnya. Dia hanya benar-benar haus.

Tidak panas atau dingin, mungkin karena sangat haus jadi tidak peduli.

Jiang Shutong dengan cepat menghabiskan minum habis segelas, dan berniat menuangkan lagi.

Saat Nyonya Tong melihat ini, dia tersenyum pada dirinya.

Itu membuat Jiang Shutong tidak nyaman. "Kenapa?"

Dia bertanya.

"Gelas air ini ada yang sudah pakai." Nyonya Tong khawatir tentang Jiang Shutong yang sedang minum tadi jadi sekarang baru mengatakannya.

Jiang Shutong mengerutkan kening, wanita hamil tadi ?

Dia segera menundukkan kepalanya dan menutup bibirnya dengan erat. Sudah terlambat. Air sudah masuk ke tenggorokan Jiang Shutong, ingin muntah juga sudah tidak bisa.

"Wanita hamil itu?" Tanya Jiang Shutong, dengan sedikit kesadaran.

"Kamu tidak melihat pria tadi?" Nyonya Tong bertanya.

"Siapa?" Tas Jiang Shutong ada di sofa. Sekarang dia bangun dan menuangkan air.

"Presdir Gu." Nyonya Tong terkejut. "Apakah kamu pas naik tidak ketemu dengannya? Suamiku, Tuan Ming pergi mengantarnya!"

Jiang Shutong tiba-tiba menyadari bahwa mungkin mereka baru saja masuk ke lift ketika dirinya naik lewat tangga, jadi dia tidak berpapasan dengan mereka!

Untungnya, tidak berpapasan. Kalau tidak, bertemu pria itu pasti sangat memalukan.

Setelah beberapa saat, Jiang Shutong tiba-tiba mengerti, "Gelas air ini bekas Gu Mingcheng?"

Nyonya Tong mengangguk sambil tersenyum, "kebetulan ya? Jika orang lain yang telah meminumnya, aku dari awal juga tidak beritahu kamu, kalian berdua benar-benar ditakdirkan!"

Jiang Shutong menjilat bibirnya lagi, seolah dia menikmati rasa bibirnya.

"Nyonya Tong, kain seperti maksudmu, Kamu sangat teliti ya." Jiang Shutong berkata sambil tersenyum, mengganti topik pembicaraan.

Lagi pula, tidak ada takdir.

Nyonya Tong dengan senyuman yang lembut, membawa Jiang Shutong ke meja Direktur Ming.

...

Tampaknya Perusahaan Ming akan mengadakan acara dekat-dekat ini, jadi pakaian untuk Direktur Ming sangat formal. Jiang Shutong dengan hati-hati mengingat ukurannya, walaupun AC nya hidup, tapi keringat tetap menetes dari ujung hidungnya.

Nyonya Tong mengundang Jiang Shutong untuk datang ke acara.

Jiang Shutong secara naluriah merasa bahwa Nyonya Tong sedang bercanda, "Aku tidak tahu apa-apa, datang buat apa?”

"Datang untuk membantu. Ada banyak orang di pertemuan itu. Ada hal-hal kecil yang harus dikerjakan, Kamu bisa mengatur meja dan menuangkan air!" Kata Nyonya Tong, menyentuh tangan Jiang Shutong.

Jiang Shutong berpikir NyonyaTong sangat cerdas, tapi dia juga memiliki pengetahuan dari kelas atas.

Karena dia tahu hubungan antara Jiang Shutong dan Gu Mingcheng, dia makin bersemangat dengan Jiang Shutong. Ini seperti memberikan bisnis untuk suaminya, punya istri seperti ini, mengapa khawatir suami sendiri tidak bisa berbuat banyak?

Dalam hal ini, Jiang Shutong tidak bisa mengatakan "sudah putus dengan Gu Mingcheng", bahkan, dia pada dasarnya sama sekali tidak ingin putus dengannya.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu