Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 62 Pacarku, Milliku (1)

Tetapi ini tidak benar. Saat pemilik rumah sudah berganti, kreditur akan tahu kapan harus datang, hanya takutnya uang untuk perawatan medis ibu mertua tidak bisa didapatkan, dan semua hutang pada kreditur akan semakin sulit diatasi.

Jiang Shutong merasa memiliki hati nurani untuk membayar ibu meruanya, tapi dia tidak memiliki kewajiban untuk membayar semua hutang Lu Zhiqian.

Bagaimanapun, pertama hanya bias dengan pinjam uang, dan kemdian Jiang Shutong akan mengembalikannya kemudian.

Saat ayah mertua mencari pinjaman uang, menunggu sampai terkumpul 40 juta rupiah saja, sudah seperti harus sampai menjual peti matinya.

Ingin meminjam uang pada ayahnya, dia dengan ringan berkata,”Pinjamkan uang untuk ibu mertuamu ke dokter?Apa dia punya kemampuan untuk membayar kembali?”

Mendengarkan perkataan ayahnya, tidak ada rasa simpati sama sekali.

Setelah berpikir tentang itu, dia tidak bias berpikir untuk meminjam kepada siapa lagi uang sebanyak itu dalam waktu dekat, kecuali Gu Mingcheng.

Tetapi dua miliaran? Jiang Shutong bagaimana cara mengatakannya?

Jika dia mau meminjami, itu bagus. Jika tidak, bagaimana hubungan Jiang Shutong dengan dia ke depannya?

Saat berpikir demikian, pesan di wechat Jiang Shutong berbunyi. Ini beraal dari Gu Mingcheng : datang ke kantorku sepulang kerja.

Jiang Shutong berpikir, pergi ke kantornya untuk apa?

“Kekurangan uang?” Gu Mingcheng bertanya.

“Bagaimana kamu tahu?” Jiang Shutong berkata.

“Berapa?” Gu Mingcheng tidak menjawab pertanyaan Jiang Shutong dan bertanya hal lain.

“kurang lebih 2 miliar rupiah totalnya, pasien kanker, kamu tahu sendiri—“ Jiang Shutong juga ingin menjelaskan bahwa 2 miliar dari mulutnya bukan angka yang pasti.

Gu Mingcheng menulis cek di meja, “ambil uangnya, dan kembali cari aku kalau tidak cukup.”

Jiang Shutong tertegun, ini terlalu mudah untuk meminjam uang.

Jiang Shutong berpikir Gu Mingcheng akan mengatakan masalah dirinya terlalu usil, bahwa dia masih sangat mencampuri urusan ibu dari mantan suaminya, dan dia malah meminjamkan uang pada Jiang Shutong, dan tidak mengatakan apapun.

Jiang Shutong tidak paham dengan pikiran Gu Mingcheng.

Tapi, nominal tertera di cek sebesar 2 miliar rupiah.

Memberinya lebih dari yang bisa dipinjam Jiang Shutong dari mencari pinjaman, yaitu sekitar 4Lu Zhiqian juta.

Jiang Shutong sangat tergerak, dia akhirnya tahu kenapa banyak sekali wanita yang berharap bias menikahi keluarga kaya sekarang. Mereka tidak melihat saat waktu normal, tetapi saat mereka sakit, ini hanya masalah waktu.

“Terimakasih, aku akan mengembalikan uangmu.” Jiang Shutong berkata dengan ramah.

“Ya?bagaimana kamu mau mengembalikannya?” Gu Mingcheng melihat Jiang Shutong dengan ekspresi tertarik.

Jiang Shutong hanya secara tidak sadar mengatakan akan mengembalikan uangnya, tetapi memang seharusnya mengatakan hal seperti ini sangatlah normal dan beralasan saat meminjam uang. Walaupun tidak jelas kapan waktunya, paling tidak bisa membuat yang dipinjam merasa aman.

Tetapi berpikir tentang itu, dua miliar rupiah adalah uang syang sangat banyak baginya.

Kelihatannya, dia dan Gu Mingcheng tidak bisa lari dari hubungan uang sepanjang waktu.

Dia merasa jijik dengan perasaan berdasarkan uang.

“Aku…akan mencicil sedikit-sedikit.” Jiang Shutong mengatakan ini, kemudian berbalik pergi.

Di perjalanan pulang, Jiang Shutong berpikir bagaimana cara mengembalikan ini?

Melihat perusahaan Gu Mingcheng, divisi dengan profit paling besar adalah divisi internasional, yang bergabung dengan divisi penjualan.

Orang di divisi internasional pada dasarnya adalah mereka yang berbakat di bahasa asing. Belajar bahasa asing adalah kemampuan mereka yang sudah dilatih dari kecil, Jiang Shutong tidak bisa bersaing dengan mereka. Mereka melakukan bisnis internasional, tentu saja pendapatan mereka sangat tinggi.

Yang lain adalah divisi penjualan, ini tidak butuh kemampuan bahasa asing, tapi butuh skil professional tertentu. Disamping itu, ini berhubungan langsung dengan klien. Ditaambah lagi, di pidato Gu Mingcheng terkahir kali yang Jiang Shutong dengar, Xue Lan memujinya, jadi dia pikir ini adalah ide yang bagus untuk pindah ke divisi penjualan.

Orang di divisi penjualan, mengendarai BMW dan Mercedes benz, dan orang di divisi desain bekerja sampai serasa mau mati, sangat tidak bias dibandingkan.

Meskipun begitu, bukan masalah sederhana untuk pindah divisi. Jiang Shutong tidak bisa membiarkan Manajer Mo tahu. Jika tidak, Manajer Mo akan merasa bahwa dia telah gagal melatih dan mengajari Jiang Shutong.

Untuk pindah divisi, Gu Mingcheng harus memberi persetujuan akhir. Jadi, Jiang Shutong berencana untuk bertanya pendapat Gu Mingcheng dahulu. Jika semua yang lain sudah setuju, hanya Gu Mingcheng yang tidak, ini akan sangat memalukan.

Dia mengirim pesan wechat :Presdir Gu, aku ingin pindah divisi ke divisi penjualan, bagaimana menurutmu.

Jiang Shutong sangat gugup menunggu balasan pesan Gu Mingcheng. Jiang Shutong berpikir Gu Mingcheng akan menjawab “Ya” atau “tidak”, tapi dia berkata:”besok malam, denganku pergi ke suatu tempat. Tidak perlu pakai pakaian yang terlalu formal.”

Jiang Shutong menyangka dia tidak membaca pesan wechatnya sama sekali, dan dia bahkan tidak bertanya mengapa Jiang Shutong mau pindah ke divisi penjualan.

Apakah ingin memahami apa yang dipikirkan Jiang Shutong? Jiang Shutong tidak tahu.

Tetapi Jiang Shutong tidak tahu acara apa yang harus didatangi besok, dan sebagai apa dia diundang, akhirnya, waktu pulang kerja tiba.

“dalam kapasitas apa aku pergi ?” Tanya Jiang Shutong.

“pacarku, milikku.”

2 kata ini, terpancar di mata Jiang Shutong, bahkan membuat hatinya bergejolak

Dia barusan menanyakan hal ini, dan tidak menyangka jawaban Gu Mingcheng adalah seperti itu.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu