Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 100 Screenshot Transferan (2)

Orang asing itu menengok ke belakang dan melihat Xu Maoshen, lalu Jiang Shutong bergegas menghampirinya dan langsung meraih lengan Xu Maoshen, kelihatannya seperti dia sudah punya pegangan, sedangkan alis Gu Mingcheng terus berkerut menyaksikan tindakan Jiang Shutong.

Orang asing itu menatap Xu Maoshen, lalu dia pergi sambil memaki-maki.

Gu Mingcheng berdeham dengan nada dingin, kemudian dia juga pergi, disaat-saat genting seperti ini malah merangkul lengan lelaki lain, lelaki manapun tidak akan sanggup menerimanya.

Jiang Shutong berkata dalam hati : Kenapa tidak dengar penjelasanku dulu?

Meskipun sebenarnya dia tahu kalau tindakan dia barusan membuat Xu Maoshen merasa tidak enak, dan dia juga tahu kalau Gu Mingcheng telah salah paham.

“Kenapa kalian bisa datang kesini?” Jiang Shutong langsung melepaskan pegangannya seperti disetrum.

“Ada tim dari Amerika yang datang, dan kebetulan mantan istriku salah satu diantaranya, jadi aku kemari untuk mengantarkan anakku bertemu dengan ibunya. Dia sekarang sedang di lantai atas, bisakah kamu jelaskan tindakanmu yang tadi? Bagaimana Mingcheng bisa salah paham padaku?” Xu Maoshen terdengar sangat panik.

Jiang Shutong tertawa lirih, meskipun tindakannya tadi susah dibayangkan untuk orang biasa, tapi dia bertindak seperti itu ada alasannya.

“Sudahlah, lambat laun dia sendiri akan mengerti. Hari ini aku mau kembali ke Shanghai, lebih baik jangan kemalaman.” Setelah bicara Jiang Shutong pun berjalan keluar dari lobi utama.

“Jiang Shutong.” Xu Maoshen memanggilnya.

“Ya?” Jiang Shutong menengok ke belakang.

“Kamu kan perempuan, dan lagipula kamu tinggal di Shanghai sendirian, jadi harus hati-hati, kalau ada masalah, telepon aku, jangan sampai dirimu merasa tidak enak merepotkan orang ya!” Xu Maoshen ini benar-benar tipe orang yang menasehati dengan perkataan yang tulus dan lembut.

Perkataan ini membuat hati Jiang Shutong terasa hangat, dia pun tersenyum dan menganggukkan kepala.

Setelah Jiang Shutong naik ke pesawat, perasaannya kacau karena uang 1 miliar rupiah pemberian Ye Qiu.

Setibanya di Shanghai, dia pergi ke bank dan mentransfer uang 1 miliar itu ke Gu Mingcheng.

Dan juga dia sekalian mensinkronisasi kartunya dengan handphone, jadi kalau nanti mau transfer bisa lebih mudah, daripada tiap kali dia selalu dipandang remeh oleh Gu Mingcheng.

Hari kedua, di pagi hari, perwakilan group dari amerika datang ke kantor Gu Mingcheng untuk negosiasi, Gu Mingcheng agak terkejut melihat orang asing yang kemarin menggoda Jiang Shutong.

Bahkan, orang asing itu adalah orang no.1 di perwakilan group Amerika, hanya saja orang itu tidak pernah menampakkan diri dan low profile, namun caranya dalam berbisnis sangat menakutkan, tipe perusahaan yang bisa melakukan segala cara untuk bekerja sama.

Lantas apakah Jiang Shutong memang mengenal orang asing ini?

Kalau tebakannya benar, kemarin itu Jiang Shutong berpura-pura tidak mengenalinya, ini semua karena dia tahu kalau orang asing datang untuk negosiasi dengan Gu Mingcheng, jadi supaya tidak ada gesekan diantara Mingcheng dan orang asing tersebut, maka Jiang Shutong berpura-pura tidak mengenalinya dan dia begitu ramah dan mesra kepada Xu Maoshen, supaya orang asing itu mengira dia adalah pacarnya Xu Maoshen, dan dia tidak ada hubungan apapun dengan Mingcheng.

Begitu menyadari niat Jiang Shutong, hati Gu Mingcheng seketika merasa sesak, dia merasa menyesal telah salah paham dan marah pada Jiang Shutong, menyesal karena dia tidak memberikan kesempatan pada Jiang Shutong untuk menjelaskan, bahkan dia cemburu pada Xu Maoshen.

Meskipun kemarin orang asing itu hanya melihatnya sekilas, tapi tetap saja dia ingat pada Gu Mingcheng.

Namun karena tidak ada konflik langsung diantara mereka, jadi kebenciannya hanya sedikit. Ditambah lagi kemarin Gu Mingcheng menatap orang dengan tatapan dingin, dan orang asing itu merasa agak menyesal dan dirinya merasa malu.

Siapa yang posisinya lebih tinggi dan lebih rendah, dalam sekejap pasti akan terlihat!

Kalau kemarin dia dan Gu Mingcheng berkelahi, maka hari ini pasti tidak akan seperti ini, pasti akan ada banyak keributan.

Akan tetapi, Gu Mingcheng hanya tersenyum dingin, kemudian menolaknya, “Aku tidak pernah mau berurusan dengan orang yang tidak punya etika!”

Dia beranjak pergi dengan meninggalkan aura seorang pimpinan.

Dalam negosiasi kali ini dialah yang punya inisiatif, kalau misalnya kemarin dia terlibat perkelahian dengan orang asing itu, bisa jadi dalam pertemuan ini kedua belah pihak merasa sungkan, namun kali ini yang merasa malu dan marah adalah orang asing tersebut, sedangkan dia merasa sangat menyesal pada Jiang Shutong.

Dia kembali ke kantor dan mengirimkan sebuah chat ke Jiang Shutong : kenapa kamu masih ingat orang asing itu?

Saat itu Jiang Shutong sedang sibuk di toko : “Ketika waktu itu kita pergi ke Amerika, dan saat dirimu sedang negosiasi dengan orang asing, aku berjalan keluar, dan kebetulan aku melihat orang asing itu berjalan keluar dari perusahaan tersebut, dan aku terkejut melihatnya, serta dia juga tinggal di seberang gedung Mingcheng, ditambah lagi dia dan Direktur Xu baru saja turun, aku menebak kalau kalian belum pernah bertemu, meskipun dia bukanlah perwakilan dari group tapi tetap saja dia ada hubungannya dengan group, apalagi urusan bisnis seperti ini, segala sesuatu berubah dengan cepat, aku tidak ingin kalian berkelahi sebelum negosiasi dimulai, jadi --- ohya, bagaimana dengan hasil negosiasinya?”

Ternyata seperti yang diperkirakan oleh Mingcheng.

Dia membalas chat Jiang Shutong : Tidak ada yang bisa dibahas dengan orang seperti itu, negosiasi itu bahkan sudah selesai sebelum dimulai.

Jiang Shutong menghela napas : Ini salahku.

Dan Gu Mingcheng membalas pesannya : Bukan, ini karena aku yang sudah tahu lebih dulu mengenai orang ini.

Baru saja dia selesai membalas chat Jiang Shutong, kemudian masuk sebuah chat dari Ye Qiu, ternyata isinya screenshot, yang tampak adalah : kemarin dia mentransfer 1 miliar rupiah untuk Jiang Shutong.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu