Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 361 Apakah Kamu Mau Datang Tidur Di Kamarku?

Gu Niantong tidak ingin berbicara dengan Nan Liyuan, tetapi dia juga tidak berani bergerak.

Setelah 30 menit, Cai Cai pun tiba dengan sekantong besar softex, setelah masuk ke dalam ruangan Cai Cai langsung berkata kepada Nan Liyuan, "Kali ini agak buru-buru, lain kali aku akan memesan satu kardus ke sini, aku membeli softex merek jepang, nyonya tidak apa-apa kan?"

"Kakak Xiao Cai" Gu Niantong memanggilnya sambil menangis, suasana hati Gu Niantong hari ini terasa seperti naik roller coaster, sementara tubuhnya terasa tidak bertenaga.

Gu Niantong berdiri dari sofa, tissue yang berada di atas sudah dibasahi oleh darah.

"Kamu pergi ke kamar mandi, aku akan memberesnya!" Nan Liyuan berkata kepada Gu Niantong.

Gu Niantong kembali ke kamar untuk mengambil celana dalamnya sebelum pergi ke kamar mandi, selimut yang tadi masih membungkusi tubuhnya.

Gu Niantong benar-benar tidak pernah terlihat begitu berantakan selama kehidupannya, sementara Nan Liyuan yang menyaksikan semua ini.

Melihat Nan Liyuan membuang setumpuk tissue itu, Cai Cai sibuk berkata, "Presdir, biarkan aku saja, masalah seperti ini mana bisa membiar kamu buat!"

"Masalah sendiri, tidak bisa setiap kali meminta bantu kamu juga!" Nan Liyuan membuang semua tissue itu ke dalam tong sampah kamar mandi, pada saat itu Gu Niantong sedang menyuci di dalam kamar mandi, melihat Nan Liyuan masuk, Gu Niantong merasa sangat malu, dia menatap ke Nan Liyuan dengan tatapan polos yang lembut dan malu.

Setelah beberapa saat, Gu Niantong pun keluar dari kamar mandi, dia merasa jauh lebih baikan dan segar meskipun perutnya masih terasa sakit.

Gu Niantong duduk di atas sofa, melihat Nan Liyuan sibuk mengurus kerjanya, dari waktu ke waktu Nan Liyuan akan menoleh kepadanya, tetapi Gu Niantong malah menyembunyikan dirinya ke belakang Cai Cai dengan tatapannya tetap tertuju ke Nan Liyuan.

Tetapi Gu Niantong tadi baru saja bersumpah bahwa dia mau membenci Nan Liyuan selamanya.

Pada saat Nan Liyuan menoleh kepadanya, Gu Niantong malah semakin menyembunyikan dirinya.

Seolah-olah seperti anak yang baru saja melakukan sesuatu yang salah dan tidak berani menatap ke orang tuanya.

Setelah Nan Liyuan pergi ke kamar mandi, Cai Cai pun berbicara dengan Gu Niantong.

"Nyonya---" Cai Cai memulai.

"Kamu memanggil aku Niantong saja, semua anggota keluarga aku memanggil aku begitu, Qiao Qiao juga memanggil aku Niantong" Gu Niantong memegang lengan Cai Cai.

Xiao Cai tertawa, dia sudah mengenal Gu Niantong beberapa saat, lagian usia dia juga sudah 40 tahu lebih, dua kali lipat lebih tua dari Gu Niantong, memanggil dia Niantong tentu saja tidak kelewatan, "Niantong, apakah kamu merasa sakit?"

"Sakit. Tetapi sepertinya sudah tidak sesakit tadi"

"Semua ini adalah berkat Presdir"

Gu Niantong mengira kata-kata Cai Cai itu bermaksud bahwa Nan Liyuan telah menjaga Gu Niantong dengan baik, akhirnya Gu Niantong mengangguk, "Iya"

"Kakak Xiao Cai, masalah seperti ini saja harus merepotkan kamu, benar-benar sangat maaf!" Gu Niantong berkata.

"Tidak apa-apa, aku hanya memiliki seorang anak putra, aku sangat ingin memiliki seorang anak gadis, aku menganggap kamu itu anak gadis aku" Cai Cai mengelus wajah Gu Niantong.

Wajah Gu Niantong terlihat sangat lembut, kulitnya terlihat bersih dan jernih, Xiao Cai dari kemarin sudah ingin menyentuhnya.

Setelah menyentuh, Xiao Cai bahkan merasa ingin menyentuh lagi.

Kebetulan waktu itu Nan Liyuan keluar dari kamar mandi, lengan bajunya dilipat sampai bagian siku dan tangannya sedang memegang sesuatu, tetapi Gu Niantong tidak memperhatikan hal itu.

Tetapi Cai Cai malah tiba-tiba merasa ketakutan, tadi dia berkata dia menganggap Gu Niantong itu anak putrinya, kalau begitu Presdir -----

"Kalau sudah tidak ada masalah, aku akan pergi dulu, aku harus pulang memasak untuk anakku!" Setelah itu Cai Cai pun meninggalkan tempat.

Setelah Cai Cai pergi, Nan Liyuan pergi ke teras.

Gu Niantong tidak pernah berpikir, dia menikah dengan Nan Liyuan sambil membawa sifat manjanya, yaitu sifat 'masalah apa pun harus orang lain melakukan untuknya', Gu Niantong memiliki sikap yang baik, cantik dan memiliki keluarga kaya raya, tetapi setelah tinggal bersama, Nan Liyuan baru menyadari kekurangan Gu Niantong itu juga butuh dihargai, kadang-kadang Gu Niantong akan merasa Nan Liyuan sangat baik kepadanya, tetapi dia tidak pernah merasa sangat berterima kasih dengan hal itu, karena dulu di rumah dia juga diperlakukan seperti itu, orang lain akan melakukan semuanya untuk dia, tentu saja Gu Niantong menganggap semua ini adalah hal biasa.

Pada saat ini Nan Liyuan sudah menjemur celana dalam Gu Niantong di teras, pintu teras itu pintu kaca yang tembus pandang.

Wajah Gu Niantong langsung memerah, mamanya pernah berkata bahwa pria akan membawa nasib buruk kalau mencuci celana dalam wanita.

Pada saat Nan Liyuan menutupi pintu teras, Gu Niantong berkata, "Lain kali kamu tidak perlu membantu aku mencuci celana dalam. Aku bisa melakukannya sendiri"

Pada biasanya Gu Niantong akan langsung membuang celana dalamnya, dia sangat jarang mencucinya, waktu masih di rumah, mama yang menyucinya, Gu Niantong bahkan tidak berani meminta bantu pembantu di rumah.

Membiarkan Nan Liyuan seorang pria dewasa melakukan hal seperti ini, Gu Niantong tentu saja merasa malu.

Yang penting Nan Liyuan sudah menyaksikan masa terburuk dan terjelek Gu Niantong selama kehidupan ini, hal ini membuat Gu Niantong merasa dirinya sudah semakin dekat dengan Nan Liyuan, perasaan seperti ini membuat hatinya terasa hangat.

"Paman Nan" Gu Niantong memanggilnya dengan lembut.

Panggilan ini membawa sangat banyak perasaan untuk Nan Liyuan di bawah senja ini.

Nan Liyuan menjawab "Iya" dengan suara serak.

Gu Xingjiang dan Du Ruo tiba pada jam 7 sore.

Ini adalah pertama kali Gu Xingjiang mengunjungi rumah Nan Liyuan, setelah tiba di lantai bawah mereka baru sadar harus membeli sesuatu untuk Niantong, akhirnya Du Ruo pun pergi ke supermarket dan Gu Xingjiang naik duluan.

Nan Liyuan tidak mengetahui kedatangan Gu Xingjiang, dia sadar bahwa Gu Xingjiang menggantikan keluarga Gu datang mencari tahu masalah kali ini, di bawah kondisi seperti ini, biasanya Nan Liyuan akan mengundang dia pergi makan di hotel, tetapi setelah berpikir tentang kondisi Gu Niantong, Nan Liyuan akhirnya menelpon dan mengundang seorang koki datang untuk memasak di rumahnya.

Gu Niantong langsung berlari ke pelukan Gu Xingjiang dan melingkari leher kakaknya dengan kedua tangan, kepalanya menyandar di dada kakaknya sambil memanggil, "Bang, kakak"

Gerakan seperti ini membuat Nan Liyuan mengerutkan alisnya, dia merasa sangat iri.

Gu Niantong kadang-kadang juga bertingkah seperti ini di depannya.

Gu Niantong sangat suka memeluk leher pria, awalnya Nan Liyuan mengira Gu Niantong hanya suka memeluk lehernya, tetapi melihat adegan ini, sepertinya Gu Niantong juga suka memeluk leher kakaknya, seharusnya dia juga suka memeluk leher papanya, penampilan Gu Niantong di dalam pelukan Gu Xingjiang sekarang terlihat sangat lembut dan manis.

Meskipun Gu Niantong dan kakaknya memiliki perbedaan usia 9 tahun, Nan Liyuan tetap merasa sangat iri.

Jadi suka memeluk leher pria itu hanya sebuah kebiasaan?

Gerakan ini tidak berarti dia sangat menyukai pria tersebut?

Gu Niantong duduk di atas sofa sambil berbicara dengan kakaknya, Nan Liyuan pun memerintah orang membawa obat herbal penambah darah keluar untuknya.

Gu Xingjiang menatap ke obat tersebut sambil melamun.

Setelah sangat lama, Du Ruo baru tiba, dia membeli banyak cemilan untuk Gu Niantong.

Gu Niantong tentu saja sangat menyukai cemilan itu.

"Kenapa, bukannya kamu berkata dia sembarang bertingkah dengan wanita? Gu Xingjiang berbisik ke telinga Gu Niantong.

"Salah paham" Gu Niantong juga merasa tingkah lakunya memanggil abagnya ke sini terlalu mendadak, lalu dia juga merasa tingkah dirinya langsung memberi tahu sekeluarga ketika bertemu dengan sedikit masalah terlalu kekanakan, Gu Niantong merasa kebiasaan ini harus diubah.

Du Ruo dan Gu Xingjiang pun makan malam di rumah Nan Liyuan, Gu Niantong merasa sangat bahagia, setelah makan, koki pun mencuci piring sebelum meninggalkan tempat.

Du Ruo dan Gu Xingjiang tidur di kamar tidur tamu.

Nan Liyuan sendiri juga kembali ke dalam kamar.

Sementara Gu Niantong tidak bisa tidur malam hari ini, dia bangun dan pergi ke teras untuk melihat celana dalamnya yang dicuci oleh Nan Liyuan, Gu Niantong terus menatap ke celana itu dengan diam, celana dalam itu sudah kering, celana dalam berwarna putih itu dicuci dengan bersih, sama sekali tidak ada bekas noda darah.

Pada saat itu, Gu Niantong merasa sepertinya dia melihat isi hati Nan Liyuan.

Sepertinya dari saat itu, Gu Niantong pun berkembang dalma waktu pendek.

Seperti bambu, awalnya harus tertanam di bawha tanah, butuh 3 tahun untuk berkembang sampai tinggi 3 meter, tetapi setelah 3 tahun, bambu itu akan tumbuh dengan kecepatan 10cm per hari.

Gu Niantong merasa dulu dia tidak pernah berkembang, tetapi sekarang dia tiba-tiba berkembang dan bertumbuh dewasa.

Pada saat Gu Niantong kembali ke kamarnya, kebetulan pintu kamar Nan Liyuan juga terbuka.

Setelah saling menatap beberapa saat, Gu Niantong memasang senyuman ringan.

"Mau datang tidur di kamarku?" Nan Liyuan bertanya.

"Tidak! Aku bisa tidur sendiri" Kata-kata Gu Niantong kali ini terdengar seperti seorang dewasa.

Setelah itu Gu Niantong pun masuk ke kamarnya sendiri.

Dia merasa sangat bersalah bertingkah seperti itu dengan Nan Liyuan.

Sementara di kamar sebelah, Du Ruo juga berkata kepada Gu Xingjiang, "Aku merasa paman Nan benar-benar sangat sayang Niantong! Mungkin Niantong sendiri tidak sadar"

"Orang yang dipilih papaku tidak akan salah"

Besok pagi, Gu Xingjiang dan Du Ruo pun sudah mau pergi, sebelum pergi, Gu Xingjiang memeluk Gu Niantong dan menarik Gu Niantong ke sisi sudut.

Gerakan ini membuat Nan Liyuan dan Du Ruo merasa sangat iri.

"Niantong, dengarin kata-kata papa, setelah melewati Nan Liyuan, kamu tidak akan bertemu dengan pria seperti ini lagi, jangan sembarang bertingkah lagi!" Gu Xingjiang berkata kepada Gu Niantong.

Sejak semalam, Gu Niantong juga merasa tidak semua pria di dunia ini bisa bertindak seperti Nan Liyuan, paling tidak papa Gu Niantong tidak pernah mencucikan celana dalamnya.

Gu Niantong mengangguk.

Gu Xingjiang dan Du Ruo pun sudah pergi.

Gu Niantong menarik tangan Nan Liyuan pada saat dia mau naik ke lantai atas, seperti kemarin, Nan Liyuan pun memegang tangan Gu Niantong kembali.

Gu Niantong sangat ingin menangis, karena dia takut, dia takut kalau suatu hari Nan Liyuan sudah pergi, dia harus bagaimana?

Kehidupan ini begitu panjang, waktu itu begitu panjang, bagaimana kalau suatu hari Gu Niantong tiba-tiba tersesat?

Gu Niantong memutuskan untuk tidak berpikir tentang masalah Xi Yao lagi, lagian Gu Niantong juga sudah menikah dengan Nan Liyuan, Gu Niantong memutuskan mau menjalani hidupnya dengan baik.

Tetapi dalam beberapa hari ini, Gu Niantong tetap tidak mau tidur bersama Nan Liyuan.

Meskipun dia sudah berpikir dengan baik, tetapi Gu Niantong memiliki phobia kuman, dia tidak ingin tidur bersama dengan pria yang telah dipeluk oleh wanita lain.

Nan Liyuan juga tidak memaksa, dia mengerti.

Setelah melewati masa menstruasinya, Gu Niantong pun kembali ke sekolah pada hari kamis, tetapi dia pulang lagi pada hari jumat.

Karena sore jumat tidak ada kelas, Gu Niantong pun pulang dengan naik taksi sendiri tanpa memberi tahu Nan Liyuan.

Setelah pulang, Gu Niantong melihat ada nota pembayaran RS tertempel di luar pintu, 200 juta lebih, di kertas itu juga tertulis harus membayar denda kalau telat membayar.

Karena tidak ada urusan lain juga, Gu Niantong pun memberi tahu Nan Liyuan bahwa dia mau pergi ke kantornya, Karena Xi Yao, Gu Niantong sekarang sudah memiliki trauma di dalam hatinya, dia sudah tidak berani mengunjungi kantor Nan Liyuan secara tiba-tiba, dia takut akan melihat adegan yang membuat dirinya marah lagi.

Sekarang Gu Niantong lumayan percaya kepada Nan Liyuan, tetapi ada beberapa masalah, dia tetap tidak ingin menyaksikan dengan matanya.

Gu Niantong memberi tahu jam berapa dia akan tiba di kantor, setelah tiba dia akan mencari Nan Liyuan di ruangan mana dengan jelas.

Nan Liyuan pun mengerti pemikiran Gu Niantong dengan jelas.

Nan Liyuan berkata dia ada satu rapat sore, rapat yang diakan untuk para atasan dari perusahaan-perusaahan perhiasan yang dia beli, Nan Liyuan juga berkata Gu Niantong boleh pergi kalau dia ingin, tetapi dia tidak diperbolehkan untuk berbicara, sekarang masih ada satu jam dari jam rapat, jadi Nan Liyuan meminta Gu Niantong untuk keramas dulu di rumah sebelum supir pergi menjemputnya.

Tidak diperbolehkan bicara ya tidak bicara, lagian Gu Niantong juga tidak mengerti apa pun.

Gu Niantong merasa mau bagaima pun, perusahaan perhiasan itu akan menjadi miliknya di masa depan, jadi tentu saja dia harus menghadiri rapat itu!

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu