Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 153 Memeluk Dia Ke Dalam Pelukan

Jiang shutong berhenti bicara, menyuruh bibi mencari selimut, dia membawa botol susu dan barang-barang lain, sampai di bawah, begitu mobil Gu Mingcheng sampai, mereka langsung masuk ke dalam mobil, menghemat waktu.

bibi memayungi Jiang Shutong.

Dengan cepat, sebuat mobil Toyota berhenti di depan pintu gerbang villa Jiang Shutong.

Gu Mingcheng keluar dari mobil sambil membawa payung, memayungi kepala Jiang Shutong, secara spontan satu lengannya lagi merangkul bahu Jiang Shutong, agar dia masuk ke dalam mobil.

Meskipun jarak dari gerbang ke mobil lumayan dekat, tetapi kepala dan badan Jiang Shutong banyak kena air hujan, dia buru-buru melihat kondisi anak, tidur dengan nyenyak, tidak ada yang aneh.

Dengan cepat tiba di rumah sakit, Jiang Shutong menemanin anaknya di dalam ruang periksa, Gu Mingcheng pergi membayar uang, penagihan segala macam.

Ketika gu Mingcheng kembali, Jiang Shutong sedang duduk di atas kursi koridor, terlihat sangat lelah.

Dia menggosok kedua tangannya dengan kuat, merasa tertekan, gelisah, dan tidak berdaya.

Kesibukkan tadi sudah berakhir, Gu Mingcheng datang ke hadapan Jiang Shutong, menatap dia.

Jiang Shutong masih menundukkan kepala, menutup wajahnya dengan kedua tangan, masih belum melihat dia.

Gu Mingcheng mengernyit, tangannya merangkul, memeluk Jiang Shutong ke dalam pelukkannya.

Jiang Shutong terkejut, dia merasa frustasi, tidak sesuai dengan ekspektasinya, dan, pernikahan dia sudah diumumkan, dia baru saja meniduri wanita lain, kemudian dan datang mencari dia, apa maksudnya ?

Kedua tangan Jiang Shutong mendorong pinggangnya, ingin melepaskan.

“Jangan bergerak!” Gu Mingcheng berkata dengan emosi, dan dengan memaksa merangkul kepala Jiang Shutong ke bagian pinggangnya, lagipula dia dalam posisi duduk!

Jiang Shutong tidak bisa melepasnya.

Sepertinya dia tiba-tiba merasa emosi, mulai memukul Gu Mingcheng dengan kuat.

Gu Mingcheng membiarkan dia memukul, sama sekali tidak bergerak.

Tatapannya menuju ke samping, matanya mulai basah.

Jiang Shutong tidak mengetahui bahwa Gu Mingcheng sudah mengetahui semuanya, setidaknya beberapa masalah inti, Gu Mingcheng sudah mengetahui, sekarang Jiang Shutong hanya ingin melepaskan dirinya.

Karena tenaga dia terlalu kuat, tampaknya Gu Mingcheng juga tidak ingin memaksa, jadi melepaskan dia.

Kemudian, Jiang Shutong memeototi Gu Mingcheng, tidak berkata satu kata pun.

Kemudian dia melihat bibi yang di samping, bibi duduk di kursi sebelah sana, dia sepertinya tidak melihat apa-apa.

Jiang Shutong berdiri, mengusap air mata, berkata, “Aku ingin melihat anak!”

Masuk ke dalam, tidak ingin mempedulikan dengan Gu Mingcheng.

Jiang Shutong sangat takut hubungan dia dengan Gu Mingcheng sekarang ini, takut dia tidak menjaga perasaan, jatuh kedalam jurang, semua yang dia lakukan akan sia-sia, dia mengatakan bahwa anak sudah tidak apa-apa, menyuruh Gu Mingcheng untuk pulang, kemungkin masih perlu rawat inap di rumah sakit beberapa hari, pada saat itu, dia bisa naik taksi pulang.

Jiang Shutong sangat tegas, Gu Mingcheng tidak membantah, kemudian pergi.

Beberapa hari sebelum menikah, ponsel Jiang Yuwei sering menerima foto dan video, tidak diketahui pengirimnya.

Karena Jiang Yuwei sellau ingin menikah dengan Gu Mingcheng, merasa stress, tetapi keluarga Lin Meishu adalah konsorsium terbesar di kota Shanghai, dia tidak boleh menyentuhnya, berbeda dengan Jiang Shutong, mengetahui akar dan dasarnya, kelemahan Jiang Shutong, ada dalam genggamannya.

Ketika Jiang Yuwei melihat video-video tersebut, merasa sangat-sangat senang, karena di dalam video ada orang yang dia kenal——mantan kerja dia, Deng Xianyu.

Dengar-dengar pernikahan Gu Mingcheng akan didalam di Kota Hai, hotel bintang lima.

Satu hari sebelum pernikahan, Ye Qiu datang mencari Gu Mingcheng.

Sebelumnya dia mengetahui Gu Mingcheng pernah pacaran dengan Lin Meishu, tidak menyangka pernikahan diadakan begitu cepat, dimajukan hampir setengah tahun.

Villa Gu.

“Mingcheng, apakah kamu sudah lupa bagaimana ibumu meninggal?“ Ye Qiu dengan berat berkata kepada Gu Mingcheng “Betapa sengsara saat ibumu meninggal, apakah kamu sudah lupa?”

Gu Mingcheng berdiri di sana menuang air, tangan berhenti sejenak, “Masih ingat, tetapi aku menyukai dia, bagaimana?”

“Mingcheng, saat itu kamu bilang kamu menyukai Jiang Shutong, tetapi sekarang, dengan cepat kamu menyukai wanita yang seperti ini, apa yang kamu pikirkan?” Ye Qiu jalan ke samping Gu Mingcheng, menarik lengannya.

Ketika Gu Mingcheng mendengar nama “Jiang Shutong”, tangan berhenti.

“Mengapa setiap kali aku menyukai seorang wanita, kamu pasti akan ikut campur tangan, apakah kamu tidak bisa melihat aku bahagia?” Suara Gu Mingcheng terdengar sangat santai, sepertinya mood-nya tidak dipengaruhi oleh Ye Qiu.

“Mingcheng, Jiang Shutong itu karena status dia, riwayat pernikahan dia, tetapi kali ini, lebih parah, Keluarga Lin adalah musuhmu, mengapa kamu bisa menikahi dia? Pada saat itu, ibu dia yang membunuh ibumu, pernikahan ini, bukan aku saja yang tidak setuju, ayahmu pasti tidak akan setuju.” Meskipun Ye Qiu tidak dekat dengan Gu Mingcheng, Tetapi Ibu Gu Mingcheng adalah kakak kandung dia, dia tidak mungkin membiarkan Gu Mingcheng menikahi wanita keluarga Lin.

“Aku dan dia——” Gu Mingcheng perlahan-lahan duduk di atas sofa, “Sudah pernah meniduri, tidak mungkin setelah meniduri seorang wanita, tetapi tidak bertanggung jawab?”

“Mingcheng, emang kenapa kalau kamu sudah meniduri, wanita sekarang, berapa banyak yang masih perawan, barangkali wanita Lin itu juga tidak peduli, dengarkan kata-kataku, jangan menikah dengan dia!” Ye Qiu sudah tidak bisa memikirkan cara lain lagi.

Di dalam hati Gu Mingcheng timbul gambaran malam yang bergairah dengan Jiang Shutong, dia melarikan diri dengan panik, meninggalkan satu tangkai bunga segar yang berwarna merah di atas kasur, Jiang Shutong sudah melupakan dia, tetapi dia masih ingat Jiang Shutong, mengingat dirinya seumur hidup.

“Pernikahan ini, aku pasti akan menikah!” Gu Mingcheng menundukkan kepala, dan muncul senyuman di wajahnya, Ye Qiu datang kesini untuk menghentikan dia menikah, tidak tau mengapa dia tertawa.

Ye Qiu sudah sangat marah, “Mingcheng, sejujurnya, semakin kamu ingin menikah, semakin aku membuat kamu tidak jadi menikah . Begini, Mingcheng, jika kamu setuju untuk tidak menikah dengan dia, kemudian hari, kamu menyukai gadis keluarga siapapun, aku tidak akan mengatur lagi, boleh?”

Sikap Ye Qiu, sudah memohon kepada Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng hanya tersenyum di ujung pipi, menyilang kedua kakinya, tidak berbicara, “Sebenarnya, aku menyukai siapapun, kamu juga tidak berhak mengatur. Tetapi, kamu sering mengomeli aku, merasa menyebalkan sekali.”

Ye Qiu mengangkat tangan, “Mingcheng, aku bersumpah, selama kamu tidak menikahi putri keluarga Lin, seterusnya kamu ingin menyukai siapa saja silahkan, aku benar-benar tidak mengatur lagi! Boleh?”

“Tidak!” Tanpa ragu-ragu Gu Mingcheng berkata, “Lin Meishu, aku pasti akan menikahinya!”

Selesai berkata, langsung naik ke atas.

Ye Qiu tidak tinggal di rumah Gu Mingcheng, setelah Gu Mingcheng naik ke atas, dengan emosi dia pergi dari sini.

Kamu ingin menikah, aku akan membuat kamu tidak jadi menikahinya.

……

Pada saat ini, Jiang Shutong berada di rumah, mengendong anak, Jiang Duomi tidak demam lagi.

Barusan Zhu Yun mengirim pesan lewat Wechat ke dia, menyuruh dia pergi ke rumah sakit, katanya Dokter Tan punya obat yang bagus.

Jiang Shutong berkata: Terima kasih Dokter Zhu, tidak perlu, aku sekarang sedang menjaga anak dirumah.

Zhu Yun merasa sangat cemas ketika mendengarkan kata-kata ini, dia Langsung menelpon Jiang Shutong : “Shutong, melahirkan adalah hal yang paling penting bagi seorang wanita, bagaimana kamu boleh tidak pergi? Dokter Tan sudah berusaha semaksimal untuk membuat obat ini, khusus untuk kondisi tubuh rahimmu yang dingin, membuat dalam bentuk pil, jauh lebih efektif di bandingan dengan obat herbal.”

Dalam pikiran Jiang Shutong muncul satu kalimat, salah satu teman sekolah dia yang mengatakan, katanya demi mempunyai anak, pernah menggunakan obat tradisional China satu tahun, satu mangkuk demi satu mangkuk minum obat herbal tersebut, dari perkataannya terdengar sangat pahit, Jiang Shutong merasa, hidup sudah sampai seperti ini, sudah begini hancur demi menjadi alat untuk melahirkan anak, tidak akan pergi!

Yang paling penting, mengenai hal tentang dia sendiri tidak akan bisa hamil lagi, dia sudah lapang dada menerima, menerima nasib.

“Begini, Dokter Zhu, sekarang kami mengadopsi satu anak lagi, satu anak laki-laki dan satu anak perempuan sudah cukup, apabila makan obat tersebut, kami perlu mencegah kehamilan lagi, menderita sekali.” Jiang Shutong berkata seperti ini.

Membuat Zhu Yun mereasa tidak berdaya, dia memberitahu reaksi Jiang Shutong kepada Gu Mingcheng.

Sebenarnya di dalam hati Jiang Shutong berpikir, setelah mengalami kejadian yang seperti ini dengan Gu Mingcheng, seumur hidup ini, dia mungkin tidak akan jatuh cinta pada siapapun lagi, meskipun dia menikah dengan seseorang, dia juga tidak akan punya anak dengan orang tersebut.

Perkiraan dia terhadap diri dia sendiri adalah seumur hidup ini tidak akan pernah menikah, membawa Duomi melanjutkan kehidupan, sepasang ibu dan anak berdua.

Besok Gu Mingcheng akan menikah, dia tadi baru saja berselisih dengan Xu Maoshen, katanya setelah bercerai, dia akan membawa Doumi pindah ke Hainan, pergi sejauh-jauhnya dari mereka.

Xu Maoshen tidak berbicara, kondisi saat itu, dia sangat ingin merokok, bagaimanapun Duomi masih bayi, dia tidak merokok, tetapi hatinya merasa sangat gelisah.

Dia juga tidak tau apa yang Gu Mingcheng pikirkan, mengapa tiba-tiba ingin menikah.

Jiang Shutong kembali ke lantai atas, pikir-pikir, sebaiknya dia mengirim sebuah pesan lewat Wechat, bagaimanapun besok adalah hari penting dalam hidup dia.

Tetapi dirinya tidak tahu harus mengucapkan apa, untuk menunjukkan restunya, dan tidak menampakkan keegoisan dirinya sendiri, selain itu, besok pria itu akan menikah, sepertinya tidak akan ada halangan apapun, tidak mungkin terjadi perubahan karena kata-kata Jiang Shutong.

Dia bahkan sampai cari di internet, dan pada akhirnya mengirim sebuah pesan kepada Gu Mingcheng : “Presdir Gu, selamat menempuh hidup baru, semoga hubungan kalian bisa langgeng sampai tua, dan segera mendapatkan momongan!

Sebuah pesan yang sangat biasa dikirim.

Gu Mingcheng sedang berjalan di atas tangga, ketika ponsel berdering, dia langsung mengeluarkan ponselnya, melihat pesan ini dari Jiang Shutong.

Segera mendapatkan momongan!

Satu kalimat segera mendapatkan momongan, dia sudah mengetahui apa yang wanita itu pikirkan!

Pasti karena takut akan membebani dia!

Jiang Shutong berpikir bahwa malam ini dia akan tidur dengan nyenyak, karena Jiang Duomi malam ini sangat tenang, tidur dengan nyenyak.

Cuaca di musim semi, sedikit panas, cuaca yang penuh dengan harapan.

Apabila bisa bertemu dengan Gu Mingcheng di musim yang lain, Jiang Shutong berharap itu adalah musim semi, apabila begitu, ketika mengenang semua yang terjadi bersama dia, akan menjadi lebih indah, tidak seperti ini, bertemu di musim dingin, kecuali salju, hanya hawa dingin, kenangan menjadi tidak indah, menyedihkan, membuat dia merasa sakit hati.

Dia yang pengertian, sombong, penuh cinta kasih, semua ini, satu demi satu adegan, ditayangkan seperti film.

Air mata Jiang Shutong jatuh ke atas bantal, besok benar-benar adalah hari besar, tidak tahu apakah dia memakai jas yang dia sendiri buat untuk Gu Mingcheng, apakah panas, karena jas ini disediakan untuk musim gugur, Jiang Shutong menangis, mata menatap atap rumah, dan tertawa.

Dia yang mengalah, tetapi berharap dia akan mengalami hari itu, Jiang Shutong merasa, semua usaha yang di lakukan, sepertinya semuanya sepadan.

Keesokan hari adalah hari pernikahan Gu Mingcheng, Jiang Shutong mengatakan bahwa setelah hari ini, dia tidak akan tinggal di rumah Xu Maoshen lagi, berkata dengan orang lain, mereka berdua sudah bercerai, karena hari ini, Jiang Shutong ingin pergi ke Kota Hainan, dia merasa telah banyak merepotkan Xu Maoshen, merasa tidak enak hati.

Xu Maoshen mengetahui, Jiang Shutong tidak ingin berada di kota Gu Mingcheng mengadakan pernikahan, dia tidak memaksa, hanya menjawab iya.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu