Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 182 Anak itu

Gu Mingcheng terkejut dengan sensitivitas Jiang Shutong, terkadang wanita ini sangat sensitif dan mengejutkan.

“Bagaimana kamu tahu?” Gu Mingcheng melepas pakaiannya dan bertanya dengan santai.

Jiang Shutong berjalan dua langkah ke depan, memeluk pinggang Gu Mingcheng dari belakang, menempelkan wajahnya ke punggung Gu Mingcheng, “Karena aku tahu kamu pergi ke Kanada untuk masalah bibi, kecemasan dan kegelisahan di matamu beberapa hari yang lalu menghilang, dan merasa lega. Aku pikir didunia ini, hanya ada beberapa hal yang bisa membuatmu cemas, aku hanya menebaknya.”

Gu Mingcheng terdiam beberapa saat, memang benar, Ye Qiu mengirim foto Ye Xia kepada Jiang Shutong, itu sangat wajar dia bisa menebaknya, beberapa hari ini Gu Mingcheng tinggal di Villa tidak pulang, ini pasti bukan masalah perusahaan, jika masalah perusahaan dia pasti akan pulang ke Fengcheng Internasional.

“Sudah ketemu.”

Jiang Shutong masih bersandar di punggung Gu Mingcheng, tidak berbicara, seolah-olah mengkhawatirkan sesuatu.

“Apa yang ingin kamu katakan?” Tanya Gu Mingcheng.

“Bisakah aku bertemu dengan bibi? Aku tahu dia tinggal Villa.”setelah memendam cukup lama, Jiang Shutong akhirnya bertanya dengan hati-hati.

Gu Mingcheng sangat khawatir.

Dia sudah membuat rencana yang matang di hatinya, dia tidak ingin bergabung dengan ibunya, melawan ayahnya, terlebih mereka adalah satu keluarga, dia tetap ingin seperti ini, setidaknya, situasi saat ini tidak berubah, lagipula masalah ini sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu, orang-orang sudah lupa tentang masalah ini, selama dia tidak mengungkitnya, tidak akan ada yang tahu——

Terkait identitas ibunya, dia bisa menjadi bibi, bisa menjadi orang lain, selama dia berada disampingnya itu sudah cukup.

Tidak mengubah situasi sekarang, adalah situasi yang paling baik, dan ibunya yang hilang telah ditemukan.

Tapi Jiang Shutong ingin bertemu dengan ibunya, Gu Mingcheng mempunyai pertimbangan sendiri, meskipun ibunya sekarang kurang sadar dan menolak untuk berbicara, dia percaya ini hanya sementara.

“Oke? Mingcheng.” Jiang Shutong memegang pinggangnya, menggerakkan tangannya dengan lembut, menggaruk hati Gu Mingcheng, dan perasaan ini membuat hasrat prianya meningkat.

Ketika dia bertemu wanita lain, dia tidak merasakan hal itu sama sekali, bahkan jika wanita itu sangat cantik dan menawan, dia bahkan tidak akan melihatnya lebih lama.

Seluruh tubuhnya sudah terperangkap oleh wanita ini.

Jiang Shutong adalah perampok hidupnya, ketika bertemu dengannya, semuanya hilang bagai serigala yang kalah dalam pertempuran, dan dia tidak lagi seperti dulu.

“Begitu terburu-buru ingin bertemu ibu mertua?”tanya Gu Mingcheng, seolah-olah sedang menggoda Jiang Shutong dengan sengaja, “Gadis baik, harus mengerti menahan diri.”

Jiang Shutong berdiri dibelakangnya, tidak bisa menahan senyum malu.

Jadi, apakah dia mengakui dirinya sebagai menantu Ye Xia?

“Hanya ingin bertemu. Lagipula dia adalah orang yang berada di sekitarmu. Karena kamu mencintainya, jadi, aku juga sangat mencintainya.”

Matahari hari itu bersinar terang melompat-lompat dihati Jiang Shutong, Jiang Shutong ingin mengekspresikan arti dari “Mencintai seseorang termasuk keburukannya.”

“Menantu jelek juga ingin bertemu mertua, benarkan? Dan sekarang kondisinya tidak baik, aku juga sangat mengkhawatirkannya!”ucap Jiang Shutong tersenyum, menunjukkan gigi putih rapinya yang sangat cantik.

“Mengakui diri sendiri sebagai menantu?”tawa Gu Mingcheng.

Kedua orang ini berbicara omong kosong.

Jiang Shutong awalnya dalam suasana hati yang baik, dalam hati seorang wanita, selama memiliki cinta pria itu sudah cukup, dia tidak ingin Gu Mingcheng seperti itu, semakin banyak hal yang diketahui, memiliki kekhawatiran yang semakin banyak dan kekhawatiran ini ada hubungannya dengan Jiang Shutong.

Jiang Shutong yang awalnya menempelkan wajah dipunggung Gu Mingcheng, sekarang berubah menundukkan kepala di punggungnya, dan sangat malu, “Jangan dibilang!”

“Kapan ingin bertemu?”tanya Gu Mingcheng.

“Kapan saja bisa, aku tidak ada kerjaan.”

Gu Mingcheng mengerutkan kening, masalah ini harus diatasi secepat mungkin, jika telat kondisi ibu akan semakin membaik, dan mungkin bisa mengingat semua kejadian, ini sangat tidak menguntungkan.

“Malam ini saja, kita pergi ke Villa, tidak kembali tinggal disini.”ucap Gu Mingcheng.

Setelah selang sesaat, Jiang Shutong menjawab “Oh”seolah-olah ada hal yang tidak enak hati diungkapkan.

“Kenapa?”tanya Gu Mingcheng.

“Apakah itu baik memberitahunya kita sudah tinggal bersama?”

“Apanya yang tidak baik? Anak kita sudah hampir ada dua.”

Jiang Shutong memukul ringan tubuh Gu Minghcneg, “Bodoh!”

Gu Mingcheng tersenyum, tetapi senyum tulus ini dengan cepat menghilang, dan lebih banyak kecemasan.

Maksud dia adalah tidak boleh membiarkan Jiang Shutong mengetahui masalah ini, tinggal bersama dengannya seumur hidup seperti ini, ada beberapa hal tidak diketahui lebih bahagia dibanding mengetahuinya.

……

Malam hari, Jiang Shutong berdandan cukup lama, dandan yang digunakan tidak terlalu menor, cocok untuk bertemu keluarga, jangan membuat orang tua merasa dirinya terlalu mewah……

Dia mencoba banyak pakaian, tapi tidak ada satupun yang puas.

“Mingcheng, bagaimana dengan baju ini?”

“Bagaimana dengan yang ini?”

Gu Mingcheng dengan malas bersandar di tempat tidur, melihat dia berdandan, satu tangannya dibelakang tempat tidur, memandang Jiang Shutong penuh dengan minat.

Hari ini Jiang Shutong bertanya kepadanya hampir sepuluh kali, apakah baju ini cantik.

Dia menjawab dengan serempak: “Cantik.”

Gu Mingcheng hanya bisa bekerja sama.

Sebenarnya dia lebih gugup daripada Jiang Shutong, karena takut terjadi kekacauan, dia mengeluarkan sebatang rokok.

Ketika Jiang Shutong sedang mengganti baju, memakai rok, dengan atasan bra renda hitam, yang membuat dadanya tegap dan berisi, dari cermin dia melihat Gu Mingcheng mengeluarkan rokok, dia berbalik mengambil rokok itu dan membuangnya ke tong sampah.

“Tidak boleh merokok!”tampangnya cukup galak.

Pinggangnya dipegang erat oleh Gu Mingcheng, “Aku tidak merokok, terus hisap apa?”

Nada bicara itu seakan ingin memakan Jiang Shutong, membuat hati Jiang Shutong berdegup kencang dan wajahnya merah merona.

“Da——dasar tidak tahu malu!”

“Miliki kamu saja sudah bisa!”Gu Mingcheng meletakkan dada Jiang Shutong di bibirnya dan mulai menciumnya, lalu mulai melepaskan celananya ——

Rencanya ingin segera pergi menemui ibu mertua, bagaimanapun harus lebih serius.

Tapi hasratnya terlalu besar, Jiang Shutong merasa bagaimanapun juga tidak bisa serius.

Setelah itu, Jiang Shutong memilih satu pakaian, pergi ke Villa di gunung bersama dengan Gu Mingcheng.

Sebelum pergi kesana Gu Mingcheng sudah memberitahu pengasuh, akan ada orang penting yang datang, dan memintanya untuk memakaikan pakaian rapi pada Ye Xia, saat ini Ye Xia, duduk disofa menunggu Jiang Shutong.

Awalnya Jiang Shutong merangkul lengan Gu Mingcheng, tetapi ketika sampai didepan pintu, dia melepaskannya.

Ye Xia terus memandang Jiang Shutong, dan mengerutkan kening.

Gu Mingcheng sangat memperhatikan ekspresi Ye Xia, jika ada yang salah, dia bisa segera mengambil tindakan pencegahan.

Jiang Shutong berjalan ke hadapan Ye Xia, membungkukkan badan dan berkata: “Apa kabar bibi!”

Gu Mingcheng berkata disamping, “Pacarku, Jiang Shutong.”

Ekspresi Ye Xia bukan sedang melihat Jiang Shutong, tetapi seakan sedang mencari sesuatu dari ingatannya.

Ekspresinya membuat Gu Mingcheng sedikit cemberut, untungnya ibunya masih tidak bisa berbicara.

Gu Mingcheng tidak pernah melihat wajah nenek Jiang Shutong seperti apa, tidak tahu berapa mirip dirinya dengan Jiang Shutong, kala itu ibunya dikurung oleh ayahnya karena masalah ini, kesan nenek Jiang Shutong pasti terukir jelas di hatinya.

Pertemuan kali ini tidak boleh terlalu lama, Gu Mingcheng berubah pikiran, malam ini tidak tinggal di Villa, kita kembali ke Fengcheng International.

Jiang Shutong tidak tahu disini ada sedikit masalah, dia duduk di samping Ye Xia sambil tersenyum dan meraih tangan Ye Xia.

Ibu Jiang Shutong sudah meninggal, rasa sakit ini terukir jelas di hatinya, jadi begitu melihat wanita paruh baya dengan usia yang sama dia merasa sangat akrab.

“Bibi, apakah kamu baik-baik saja?”tanya Jiang Shutong pada Ye Xia.

Gu Mingcheng duduk sendirian di sofa, tatapannya selalu mengarah kesana.

Pengasuh menuangkan air di gelas dan menaruhnya di depan Jiang Shutong.

Karena Gu Mingcheng dan Ye Xia memiliki gelas sendiri, hanya Jiang Shutong yang tidak ada.

Airnya panas.

Jiang Shutong mengangkat gelas dan ingin minum air.

Dia tidak menyadari ekspresi Ye Xia menjadi semakin tegang, tepat ketika cangkir Jiang Shutong hampir menyentuh bibirnya, Ye Xia tiba-tiba memukul cangkir Jiang Shutong dan berkata, “Jangan minum!”

Tindakan ini menyakiti Jiang Shutong.

Dan juga membuat Gu Mingcheng mengerutkan kening dengan erat.

Dia tahu apa yang terjadi pada saat itu, tetapi dia tidak tahu nenek Jiang Shutong menggunakan gelas kaca untuk minum, gelas kaca itu membuat ibunya mengenal kembali kenangan lama, dia memukul gelas Jiang Shutong, dan tampaknya Jiang Shutong sangat mirip dengan neneknya.

Dalam keadaan tergesa-gesa, Ye Xia mulai berbicara.

Jiang Shutong merasa Ye Xia tidak menyukai dirinya, jika tidak tidak mungkin dia melakukan tindakan memukul gelasnya, membuat seluruh bajunya basah.

Gu Mingcheng menarik tangan Jiang Shutong dan berkata: “Bajumu basah, ayo kembali ke Fengcheng Internasional ganti baju.”

Jiang Shutong mengangguk, meskipun sebelumnya pernah mengatakan akan tinggal disini, tampaknya hari ini dia harus pulang.

Gu Mingcheng meminta pengasuh merawat Ye Xia, dan dia membawa Jiang Shutong pergi.

Ye Xia tiba-tiba seperti orang gila terus berkata, “Jangan minum, Jangan minum, tidak boleh minum!”

Jiang Shutong mengerutkan kening, berulang kali memikirkan apa maksud dari perkataan Ye Xia.

Sepertinya bukan karena tidak menyukainya, melainkan sedang mengingatkannya.

Tapi Ye Xia tidak mengenal dirinya, apa yang dia ingatkan?

Mungkin karena psikologisnya tidak stabil.

Jiang Shutong masuk ke mobil Gu Mingcheng, suasana hatinya memburuk, terlebih ini adalah pertama kali dirinya bertemu dengan calon ibu mertua, dan sudah terjadi masalah seperti ini.

Jiang Shutong memutar sudut bajunya sendiri, dirinya terlihat sedih, dan berkata: “Apakah bibi tidak menyukaiku?”

“Jangan asal pikir, tidak ada hal seperti itu.”jawab Gu Mingcheng santai, hatinya sedang memikirkan masalah lain.

Tampaknya, Jiang Shutong dan neneknya sangat mirip, jika sangat mirip, kedepannya masalah ini tidak mudah diatasi, cepat atau lambat pasti akan ketahuan!

Gu Mingcheng sangat khawatir.

Setelah mengantar Jiang Shutong, Gu Mingcheng khawatir dengan keadaan Ye Xia, setelah membujuk Jiang Shutong tidur, dia kembali ke Villa.

Kebetulan Ye Xia sedang berada dikamar, menatap lurus kedepan dan terus berkata, “Anak itu, anak itu——”

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu