Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 436 Siapa Ying-ying?

Miao Yingjiu meneruskan rapatnya dengan serius.

Diluar Gu Weiheng bersiul ringan sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana dan menatap ke arah ruang rapat.

Miao Yingjiu masih tidak mendengar, sedangkan bawahannya juga tidak berani menegur karena Miao Yingjiu tidak merespon.

Melihat siulannya tidak digubris, akhirnya Gu Weiheng memanggil, “ABG, ada yang mencarimu!”

Miao Yingjiu mengerutkan alis, ABG? Siapa yang dia panggil?

Melihat Miao Yingjiu yang tidak merespon, lalu Gu Weiheng mengganti panggilannya menjadi, “Ying-ying, ada yang mencarimu.”

Panggilan Ying-ying berasal dari sebuah kalimat yang sangat dia sukai “Ying artinya air sungai yang jernih”, Gu Weiheng merasa kalimat ini sangat indah.

Hati Miao Yingjiu terketuk, sewaktu kecil ibu memanggilnya Ying-ying dan entah kenapa belakangan orang-orang mulai memanggilnya Xiao Jiu, mungkin panggilan Xiao Jiu terasa lebih lucu, akan tetapi di dalam lubuk hatinya dia merasa Ying-ying adalah sebuah nama yang sangat indah.

Kemudian Miao Yingjiu berpura-pura tidak tahu siapa “Ying-ying” yang dimaksud, karena sekarang tidak ada orang yang memangilnya Ying-ying.

“Miao Yingjiu, Gu Weiheng mencarimu!” Gu Weiheng menghentikan candaannya dan berkata dengan serius.

Miao Yingjiu bangkit dari kursinya dan berjalan keluar dari ruang meeting sambil menutup pintu, meninggalkan para pemegang saham yang tidak mengerti bahasa Mandarin, tentu saja di antaranya ada beberapa orang China, mereka pun berpikir kalau orang yang berani memanggil nama “Miao Yingjiu” ini pastilah orang yang hubungannya sangat dekat.

“Siapa yang kamu panggil ABG?” Miao Yingjiu bertanya balik sambil mengerutkan alis.

Gu Weiheng tertawa, “kamu”.

“Kenapa memanggilku dengan sebutan itu?” Miao Yingjiu berjalan mendekat.

“Aku ini (anak ke) dua, dan kamu sembilan (jiu=sembilan) yang melebur menjadi satu, bukankah hasilnya delapan belas (ABG=18 tahun)?” Gu Weiheng mengelus kepala Miao Yingjiu.

“Aku sedang rapat!” Dia buru-buru merapikan rambutnya lalu bergumam, “dasar, kalau aku ini delapan belas, maka kamu juga delapan belas!”

“Benar, aku ini delapan belas dewasa, kamu delapan belas cabe-cabe ya? Hari ini aku mau mengunjungi kampus lamaku, Harvard dan jogging disana, sekalian bawa Baobao, jadi kamu tidak usah mengurusnya.” Gu Weiheng berkata padanya.

Miao Yingjiu membantunya menyeka keringat di leher Gu Weiheng, “selesai rapat nanti aku sudah tidak ada urusan lain, jadi aku akan menyusulmu ke Harvard.”

“Baiklah! Baobao, ayo pergi.” Anjingnya langsung menghampiri Gu Weiheng, melihat pemandangan tersebut diantara kerumunan orang berjas dan berdasi merupakan sesuatu yang langka tapi juga terlihat sangat elegan.

Miao Yingjiu menunduk dan menyembunyikan senyumnya, dia bergumam, “ABG.” Kedengarannya lumayan!

Setelah selesai rapat, Miao Yingjiu mengemudikan mobilnya pergi ke Harvard tanpa menelepon Gu Weiheng, dulu ketika dia bertemu dengannya, dia selalu merasa Gu Weiheng seperti orang yang sedang memikul sebuah batu yang sangat berat di pundaknya, dia belum pernah sekalipun melihat Gu Weiheng dalam kondisi santai, dan juga belum pernah melihat dia berlari, tapi sebaliknya kemampuan basketnya cukup bagus.

Akhirnya dia melihat Gu Weiheng jogging sambil membawa Baobao di salah satu lorong kampus, sembari berlari sambil menyeka keringat.

Miao Yingjiu hanya menatapnya tanpa bersuara.

Dia membunyikan klakson dari belakang, lalu Gu Weiheng berlari ke pinggir sambil memanggil anjingnya, “Baobao, kemari.”

Pelan-pelan mobil Miao Yingjiu sejajar dengannya lalu Gu Weiheng menoleh dan mendapati ternyata Miao Yingjiu.

Jauh di depan Gu Weiheng ada dua orang gadis yang sedang berjalan, Miao Yingjiu berkata, “Direktur Gu, apakah kamu sedang jogging atau sedang menggoda gadis.”

Dia mengemudikan mobilnya dengan sangat pelan.

Gu Weiheng tertawa kecil, dia menoleh kemudian bersiul ke arah Miao Yingjiu, “menggoda dirimu!”

Miao Yingjiu baru menyadari kalau Gu Weiheng adalah orang biasa ketika tidak sedang berhubungan badan, dia sendiri tidak akan mampu mengambil keuntungan darinya, malah kebalikannya Gu Weiheng yang selalu memanfaatkan dirinya, lebih tepatnya Miao Yingjiu lebih naif dalam banyak hal, dan mungkin juga karena jabatannya lebih tinggi jadi dia tidak terlalu peduli akan hal-hal remeh, namun begitu Gu Weiheng melakukannya maka dia merasakan sakit yang lebih mendalam dibanding Gu Weiheng.

Ternyata Gu Weiheng cukup sabar.

Setelah Gu Weiheng selesai jogging di halaman kampus, kemudian dia naik ke mobil Miao Yingjiu dan siap-siap pulang ke rumah untuk mandi, mereview data-data yang ada lalu malamnya pergi bertemu dengan klien untuk membahas urusan bisnis yang bernilai puluhan juta.

Dia menggendong Baobao dan mendudukkannya di kursi belakang, lalu mengelus bulunya dengan lembut dan penuh kasih sayang, dia memperlakukan anjingnya seperti seorang wanita yang menyayangi hewan peliharaannya.

Miao Yingjiu memperhatikannya dari kaca spion, dia merasa Gu Weiheng seperti seorang wanita yang menyayangi peliharaannya sendiri, baik lelaki ataupun perempuan yang memiliki sifat seperti ini memiliki kualitas kepribadian yang tinggi, dan tidak setiap lelaki memiliki karakter tersebut.

Setelah sampai dirumah, Gu Weiheng pergi mandi dan dia lupa menyiapkan pakaian, lalu menyuruh Miao Yingjiu mengambilkan celana dalamnya.

Miao Yingjiu baru saja berganti baju, dan dia melihat memang Gu Weiheng tidak membawa pakaiannya ke dalam, mungkin dia lupa.

Ketika Miao Yingjiu membuka pintu, dia langsung ditarik ke dalam oleh Gu Weiheng, dia membungkukkan badannya dan mulai mencium Miao Yingjiu.

Air pancuran kamar mandi membuat sekujur tubuh Miao Yingjiu basah.

Kemudian Gu Weiheng melepaskan baju Miao Yingjiu, mereka mandi bersama dan bermesraan di dalam.

Waktu kebersamaan mereka tidaklah banyak, jadi setiap kali bertemu Gu Weiheng merasa gembira tapi disisi lain dia juga merasa sedih dan marah, karena keesokan harinya Gu Weiheng harus pulang.

Gu Weiheng merendahkan tubuhnya sedemikian rupa, dan kali ini dia memperlakukannya dengan sangat lembut.

Malam itu, Gu Weiheng mengenakan setelan jas, ketika dia memakai baju biasa saja sudah terlihat tampan, karena bahunya yang bidang dan perawakannya yang tinggi membuatnya terlihat sangat tampan dalam balutan jas.

Waktu yang tersisa tidak banyak dan Miao Yingjiu merasa hatinya tidak rela dan gusar, tadinya dia berniat mengantar Gu Weiheng pergi, namun ditolak oleh Gu Weiheng karena dia belum tahu akan pulang jam berapa, lebih baik Miao Yingjiu makan dan beristirahat dirumah.

Begitu Gu Weiheng pergi, Miao Yingjiu pun menangis lagi.

Kenapa waktu bersama-sama yang seharusnya penuh dengan kegembiraan malah berubah menjadi sedih.

Dia mencoba untuk berpikir positif dengan memikirkan hal-hal yang gembira, akan tetapi begitu teringat besok pagi mereka akan berpisah, hatinya pun menjadi gundah.

Kegembiraan yang dia rasakan kelihatannya sangat berharga, setiap kali dia mengingat kegembiraan ini, dia tertawa dan menangis di saat yang bersamaan.

Pukul sepuluh malam, dia masih belum pulang jadi Miao Yingjiu bersiap pergi tidur.

Dia khawatir kalau dia sudah tidur saat Gu Weiheng pulang, maka dia memberikannya kunci rumah.

Ketika Miao Yingjiu terbangun dalam kondisi setengah sadar, Gu Weiheng sedang menciumnya.

Dia melepas jasnya, dan hanya mengenakan kemeja yang dimasukkan ke dalam celana sambil mencium Miao Yingjiu, rasanya sangat seksi.

Melihat Miao Yingjiu membuka matanya, dia menghentikan ciuman di bibirnya, dan beralih ke telinga serta dadanya.

Miao Yingjiu mencium bau alkohol.

“Habis minum ya?” Dia bertanya sambil mengelus kepala Gu Weiheng.

“Uhm.”

“Apakah kamu main perempuan?” dia bertanya lagi.

Gu Weiheng tertegun sejenak, “Apakah kamu benar-benar tidak percaya padaku?”

Dipikir-pikir lagi benar juga, Miao Yingjiu sudah menjadi pacarnya maka sepatutnya dia percaya padanya.

Gu Weiheng sudah melepaskan pakaiannya, karena besok dia sudah mau pergi maka malam ini mereka akan bergumul semalaman kalau Miao Yingjiu tidak mengantuk.

Malam yang penuh dengan hujan badai, Gu Weiheng sangat hot dan bergairah bahkan Miao Yingjiu dibuat tidak tahan olehnya.

Pukul empat dini hari Miao Yingjiu pun tertidur lelap.

Keesokan harinya dia mengantarnya pergi.

Dulu ketika berpisah di bandara biasanya Miao Yingjiu merasa gembira karena bisa bersama lagi dengan Gu Weiheng, akan tetapi kali semakin kesini dia merasa pesimis.

Ternyata Gu Weiheng bukan tipe orang yang stabil.

Meskipun dia percaya padanya, akan tetapi jarak yang jauh bisa memudarkan perasaan mereka, apalagi dia begitu tampan.,

Hari kedua Gu Weiheng bangun lebih awal karena dia akan berangkat, tiap kali ada yang dipikirkan maka dia pasti akan bangun lebih pagi.

Ini pertama kalinya dia bangun lebih pagi dari Miao Yingjiu, dan dia melihat air mata yang mengalir dari sudut matanya dan jatuh di atas bantal.

Hatinya terasa seperti ditusuk dengan jarum, sampai saat ini dia hanya pernah melihatnya menangis satu kali.

Bagaimana ketika tidak terlihat?

Dia mengguncang pelan bahunya menyuruhnya bangun, “Ying-ying, ayo bangun!”

Miao Yingjiu masih sangat mengantuk, lalu dia membalikkan badan dan merangkul leher Gu Weiheng, air matanya terus bercucuran tanpa henti.

Gu Weiheng tidak berkata apa-apa, dia mengangkat tubuh Miao Yingjiu lalu memeluknya.

Sekali lagi perpisahan di bandara.

Setelah Gu Weiheng pulang ke China, kemudian membuat gabungan namanya dengan Miao Yingjiu menjadi huruf font di komputer dan dia mengirimkan gambarnya ke Miao YIngjiu.

Dia juga menulis sendiri “ABG”.

Nama Miao Yingjiu dan Gu Weiheng ditulis bersama, sedangkan “ABG” dibuat terpisah, dia juga membuatkan sebuah stempel untuk Miao Yingjiu yang akan diberikan padanya di pertemuan berikutnya.

Miao Yingjiu bertanya, yang mana yang ditulis oleh dirinya dan mana yang ditulis oleh dia.

Gu Weiheng berkata kalau dia sendiri sudah lupa.

Tulisannya benar-benar sangat mirip sehingga susah untuk dibedakan.

Malam itu Gu Mingcheng mengajak Gu Weiheng untuk mengobrol di ruang baca.

Kalau sudah seperti ini biasanya pembicaraan akan panjang.

Gu Mingcheng duduk di atas kursi, sedangkan Gu Weiheng berdiri disana.

“Apakah sudah lolos?” tanya Gu MIngcheng.

“Belum. Namun tebakanku, sepertinya mereka tidak akan membiarkanku lolos karena aku sudah menghukumnya!” Gu Weiheng melipat kedua tangannya ke belakang, dia mengenakan T-shirt hitam yang menjadi favoritnya.

“Apakah waktu itu bukan ujian yang asli?”

“Iya, ujiannya benar, namun bukan berarti aku tidak perlu pergi!”

“Ada dendam yang harus dibalaskan. Sama seperti ketika aku muda dulu, namun ada juga dendam yang tidak harus dibalas, sebenarnya hal ini tidak ada hubungannya dengan Xiao Jiu. Aku bisa mengerti niat dan tujuan keluarga Miao. Kalau kamu tidak terima maka aku juga bisa mengerti, apalagi kamu kan masih muda. Namun kali ini yang terlihat bukan cuma sikap keluarga Miao, akan tetapi juga satu kekurangan terbesar mereka!” Gu Mingcheng menyilangkan kedua tangannya di depan dadan.

“Maksudnya?” Sebenarnya Gu Weiheng tidak memperhatikan ini semua.

“Sudahlah, kamu masih terlalu dini untuk tahu tentang hal ini, dan urusannya panjang! Yang penting kamu dan Xiao Jiu baik-baik saja, ohya sekarang bagaimana hubungan kalian berdua?” Gu Mingcheng bertanya lagi, “Aku tidak begitu jelas tentang hubungan kalian, awalnya Xiao Jiu yang mengejar dirimu, lalu ganti dirimu yang mengejarnya, tapi kelihatannya dia yang lebih banyak mengalah padamu, dan sekarang aku sudah mengerti, keluarga Miao berpikiran terbuka dan belum pernah bertemu orang seperti kamu, jadi begitu kamu merajuk dia kehilangan cara dan berusaha membujuk dirimu—“

“Ayah---“ Gu Weiheng berkata sambil mengerutkan kening, dia tidak suka dengan kata-kata merajuk tersebut.

“kamu tidak suka istilah ini?” Gu Mingcheng menebak ekspresi wajah Gu Weiheng, “namun tidak masalah karena Yin dan Yang saling berdampingan, dan segala sesuatu di dunia ini pasti punya hal yang berlawanan, kalau ada orang yang bisa saling melengkapi dan saling mendukung dalam bisnis maka aku pun sangat gembira, dengar-dengar tulisan kalian berdua pun sama ya, benarkah?”

“Agak susah dibedakan ketika tanda tangan.” Gu Weiheng menjawab dengan jujur.

“Katakan dengan jujur, bagaimana dengan Xiaojiu? Kalau kamu sudah memutuskan untuk bersama dengannya seumur hidup maka aku akan membantumu menariknya kesini!” Gu Mingcheng telah melihat karakteristik keluarga Miao dengan kacamata seorang pengamat.

Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh Gu Weiheng misalnya senioritas dan jabatannya, jadi dia harus turun tangan.

“Ying-ying sangat baik!”

Gu Mingcheng mengerutkan alisnya, “Ying-ying itu siapa?”

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu