Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 309 Urusan Yang Kamu Kerjakan Ternyata Banyak Juga

Akan tetapi, Du Ruo berlagak seperti tidak ada yang terjadi, berpura-pura tidak tahu apa-apa.

Malamnya, dia menelepon ayahnya dan berkata kalau dia bersedia menerima tawaran dari perusahaan di Jalan Jianjiang, dan kalau boleh besok dia akan mulai bekerja disana.

Kemudian, Du Ruo menelepon Shen Ke, dia mengajukan pengunduran diri dari Group Lan Jiang karena dia akan meneruskan bisnis keluarganya.

“Resign? Kenapa mendadak?” Shen Ke bertanya.

“Iya, benar, karena ayahku terus menerus menghalangi kakak jadi keputusan ini juga sangat mendadak. Direktur Shen, maaf, posisiku disini adalah anak magang, seharusnya tidak ada prosedur yang harus dilalui kan?”

Shen Ke bergumam sendiri, memang sebenarnya tidak ada yang perlu diurus, tapi entah kenapa Du Rup merasa hal ini tidak mudah.

Shen Ke bilang dia mau bertanya pada HRD dulu, dan Du Ruo pun mengiyakannya, dia juga tahu kalau orang yang ditelepon adalah Gu Xingjiang.

Mendengar laporan dari Shen Ke, Gu Xingjiang hanya berkata, “Kalau memang seperti itu, setujui saja.”

Semenjak waktu itu Du Ruo diam-diam pergi rumah Du Jinming, dia sudah menebak kalau hubungan antara ayah-anak ini sepertinya rumit, Du Jinming telah terkenal selama bertahun-tahun, dia pasti tidak bodoh dengan mudahnya mengusir anak perempuannya keluar, kemudian ditarik lagi.

Dan lagi, sekarang Gu Jingxiang juga tidak berani menyinggung batas kesabaran Du Jinming.

Kalau dulu, dia pasti sudah tidak ambil pusing!

Kemudian Du Ruo resign dari Group Lan Jiang dengan lancar, dan mulai kerja di perusahaan listrik Jiangning, jabatannya adalah asisten direktur, dan suatu hari nanti posisi Direktur akan dipegang oleh dirinya.

Hari ini, ketika dia pulang kerja, dia melihat Gu Xingjiang berdiri dibawah menunggunya, dia mengemudikan mobil Audi A8.

Hubungan mereka berdua belum pernah dibahas, tapi mereka berdua sama-sama mengerti.

Sikap Du Ruo sekarang biasa-biasa saja, dia tidak ingin terlalu banyak berhubungan dengan Gu Xingjiang, dia hanya menganggapnya sebagai anak orang kaya yang sering bermain perempuan.

Wanita yang memesan lagu, dan wanita yang berpelukan dengannya---

Keluarga Gu benar-benar mata keranjang!

Dia tahu Gu Xingjiang sedang menunggunya, maka Du Ruo pun naik ke atas mobil Gu Xingjiang.

“Kenapa mendadak resign?” Gu Xingjiang bertanya, karena sudah beberapa hari tidak bertemu dia pun rasanya tidak sabar untuk bertanya.

Dia terobsesi pada Du Ruo, dia sudah terkena racunnya Du Ruo!

“Masalah dirumahku sangat mendadak. Dan lagi, Jiang Chaoyuan, ketika kakakku melihat aku dan dirimu bersama di aula dia pun melaporkan hal tersebut pada ayahku, ayahku sangat menentang aku berhubungan dengan seorang supir, dia telah mengenalkan padaku seorang dokter, tapi aku sama sekali tidak berminat pada dokter itu, jadi aku tidak pergi! Jadi, Jiang Chaoyuan, kita tidak usah berhubungan lagi ya.” Selesai Du Ruo bicara dia pun turun dari mobil.

Selesai mendengar ucapannya, Gu XingJiang merasa benci hingga giginya gemetar!

Apa yang sedang dia pikirkan?

Hari itu setelah Chen Huan datang, dia sudah melihat rekaman video di aula, dia juga melihat Du Ruo juga naik ke lift, jadi apakah dia mendengarnya atau tidak?

Berdasarkan pengamatan Gu Xingjiang, sekarang Du Ruo sudah tahu kenyataannya, jadi dia mendadak resign karena hal ini.

Tapi dia tidak menjelaskan apa-apa, Gu Xingjiang juga tidak bisa asal bicara di depannya, kalau sampai dia mengagetkan seekor ular, bukankah nanti dia sendiri yang akan mendapat masalah?

Dulu dia tidak menyadari kalau Du Ruo begitu lihai!

Jadi hubungan mereka berdua sekarang ini telah sampai ke jalan buntu!

Kemudian dia menelepon Gu Saner, karena Gu Saner orangnya sangat disukai oleh orang lain, Du Ruo pun menyukainya, dia berniat menyuruh Gu Saner supaya membujuk Du Ruo, istilahnya sekali melangkah dua tiga pulau terlampaui.

Tak disangka, suara Gu Saner di telepon terdengar tidak jelas, nada suaranya terdengar sangat tinggi, “Kak, sekarang aku tidak ada waktu meladenimu. Aku sedang sibuk!”

Mantan pacar Luo Ruixi adalah anak dari keluarga Yu yang kaya kota Ning, sebuah keluarga yang punya uang dan punya kekuasaan, demi membuat sebuah surat cinta dia pun mengajak orang berdua itu ketemuan bersama.

Dia pikir kedua orang ini pasti pernah tidur bersama, ditambah surat cinta, serta isu booking hotel, pasti suasananya sangat meriah, Gu Saner telah memberitahukan wartawan, dia berkata di hotel itu ada artis dan fansnya yang booking hotel, selanjutnya biarlah wartawan yang membuat headline.

Wartawan itu membuka pintu dan melihat dua orang yang sedang telanjang bukanlah artis, tapi malah putera keluarga Yu, mereka malah seperti mendapat sumber berita yang baru, dan mulai dari sekarang nama putera keluarga Yu di keluarga besar kota Ning turun drastis, dan sekarang ini media massa mulai menyiapkan klarifikasinya.

Gu Saner dan Luo Ruixi duduk di belakang para wartawan, Gu Saner menyilangkan tangannya, ekspresi wajahnya terlihat sangat puas, “Rasakan!”

Dia juga melirik Luo Ruixi, dia terlihat marah tapi juga sedih.

Bisa jadi, setelah konferensi pers ini dibuka, Luo Ruixi sudah tidak ada hubungan lagi dengan keluarga Yu!

Setelah konferensi pers dimulai, maka sudah pasti si marga Yu itu menyangkal, dia berkata bersama dengan pacarnya!

Jadi dulu Luo Ruixi sudah jadi mantannya.

Di kantor Nan Liyuan, dia sedang menunduk menulis sesuatu, lalu telepon dari Xiyao berdering dan dia langsung menyalakan televisi, ada sebuah berita hiburan, namun dia tidak tertarik, dan jawaban Nan Liyuan hanya 2 patah kata : tidak sempat!

Xiyao terdiam, lalu menimpali, “ada Nona Gu Saner.”

Nan Liyuan mengerutkan keningnya, lalu menyalakan televisi.

Di kantornya ada sebuah layar proyektor sebesar 40 inchi, digantung di panggung hiburan, begitu melihat konferensi pers ternyata tokoh utamanya bukan Gu Saner, dia pun tidak tahu kenapa Xiyao memaksanya nonton.

Kemudian, kamera berputar dan dia melihat Gu Niantong dan Luo Ruixi duduk di barisan paling belakang.

Yang satu sorot matanya licik, yang satu lagi sorot matanya suram.

Putera keluarga kaya yang bermarga Yu berkata, kalau ada orang yang telah membuat surat cinta palsu untuk mereka berdua, dan dikirimkan terpisah ke dia dan pacarnya, sengaja membuat berita mereka terkuak, orang ini benar-benar keji.

Nan Liyuan baru mengerti kenapa hari itu Gu Saner meminta dirinya menulis surat cinta.

Ternyata inilah tujuannya.

Sikapnya pada Gu Saner waktu itu cukup buruk, sekarang dia merasa dirinya jahat sekali.

Dia telah berbuat salah pada seorang gadis yang manis.

Namun kalau melihat rencananya, kenapa rasanya tidak cocok sama sekali dengan pembawaannya yang manis!

Seumur hidupnya baru pertama kali Nan Liyuan merasakannya, pikiran yang lembut yang perlahan muncul dari rasa bersalah.

Ada sebuah perasaan manis yang muncul dari dalam hati lelaki tua ini.

Posisi kamera beralih ke arah Gu Saner dan Luo Ruixi, mereka berdua duduk di barisan paling belakang, serta mereka mengelus dahi bersamaan.

Nan Liyuan mengelus dagunya, dia sepertinya tertarik melihat pemandangan ini.

Kalau suatu hari Gu Saner menggunakan cara seperti ini untuk menghadapinya, bagaimana responnya?

Acara konferensi pers sudah berakhir, putera keluarga Yu langsung berjalan ke barisan terakhir menghampiri Gu Saner dan Luo Ruixi, pria bermarga Yu itu langsung mencengkeram bahu Gu Saner.

Sejak kecil belum pernah ada orang yang bersikap seperti itu terhadap Gu Saner, dan lagi dia paling tidak suka kalau ada pria asing yang menyentuhnya, dia merasa jijik dan benci, rasanya dia ingin cepat-cepat menyingkirkan orang ini.

“Hai kamu, marga Yu, lepaskan tanganmu! Jangan bikin malu!” Gu Saner berteriak, karena sentuhan marga Yu tersebut, seluruh tubuhnya terasa mengkerut.

Luo Ruixi juga menendang pria marga Yu itu dari samping.

“Ruixi pasti tidak mungkin bisa memikirkan ide aneh seperti ini, kalau bukan dirimu---“ Pria bermarga Yu itu berkata sambil menggertakkan gigi.

Namun, semua orang di kota Hai juga tahu identitas Gu Saner,

Pria bermarga Yu juga tahu kalau dia sama sekali tidak bisa menyentuh Gu Saner sedikit pun, meskipun keluarganya punya uang dan kekuasaan, akan tetapi dia juga masih punya otak, kalau dia melakukannya maka besoknya dia akan dicabik-cabik menjadi potongan kecil, bahkan dia juga tahu kalau sudah sampai ke dalam tangan Gu Saner, maka seumur hidupnya pasti akan hancur!

Gu Saner merasa sekujur tubuhnya bergidik, kemudian melepaskan diri dari pegangan pria marga Yu tersebut.

Dan pria itu pun mau tidak mau melepaskan pegangannya.

Setelah masalah ini lewat, maka tugas Gu Saner membantu Luo Ruixi sudah selesai, dia pun pindah ke rumah Gu Xingjiang.

Gu Xingjiang membiarkan dia mencari Du Ruo untuk melihat bagaimana cara berpikir Du Ruo.

“Aku kan bukan ibu-ibu PKK , kenapa harus aku yang mengurusi urusan kecil seperti ini? Urusan orang ketiga aku yang urus, dan urusan mengejar pacar juga---“ Gu Saner pindah ke sebuah kamar paling besar di lantai atas rumah Gu Xingjiang, “Satu lagi, kalau kamu naksir orang, apakah kamu pernah memberinya sebuah hadiah, harusnya kan kamu sendiri yang paling mengerti isi hatimu, sedangkan dia?”

Dipikir lagi, Gu Xingjiang memang belum pernah mengejar perempuan, jadi ucapannya Gu Saner memang benar, apalagi dia kan perempuan, jadi dia bisa mengerti perasaannya.

Gu Xingjiang bilang dia blm pernah memberikan sesuatu, dan dia juga tidak tahu harus memberi barang apa, kalau terlalu mahal maka perempuan itu pasti tidak mau, kalau yang murah ---

Gu Xingjiang benar-benar tidak tahu barang apa yang harganya murah.

“Kalau begitu biar aku yang urus. Jarang-jarang aku bisa suka ipar yang sekarang ini!”

Gu Xingjiang kemudian mengundang Nan Liyuan datang ke rumah ketika hari itu hujan, karena Gu Xingjiang menyadari kalau anak perusahaan Group Liyuan sudah menyebar ke seluruh penjuru negeri, hanya di kota Hai saja yang masih belum ada cabangnya, dia pun merasa penasaran siapakah orang di kota Hai yang mempengaruhinya sedemikian rupa sehingga dia tidak menyentuh kota Hai sama sekali.

Ketika Nan Liyuan datang, Gu Saner sedang mengenakan kacamata plastik putih besar yang hampir menutup setengah wajahnya, dia sedang berada di meja ujung sedang mengelas dan memotong, dan disebelahnya ada sebuah lampu meja yang terang.

Sikap Gu Saner benar-benar sangat serius, bahkan saking seriusnya sampai dia tidak mendengar Nan Liyuan datang.

Kemudian Nan Liyuan duduk di sofa dan berbincang dengan Gu Xingjiang, posisinya kebetulan agak miring sehingga pandangannya melewati Gu Xingjiang, dan dia melihat Gu Saner yang posisinya tidak jauh dari mereka.

Kalau tidak salah, dia sedang mengasah, sepertinya sedang membuat batu permata.

Gu Xingjiang pergi ke dapur menuangkan segelas kopi untuk Nan Liyuan.

Nan Liyuan berdiri kemudian melangkah ke samping Gu Saner, dan Gu Saner masih belum menyadarinya.

Setelah Gu Saner meletakkan bor listriknya, Nan Liyuan bertanya, “Kamu sekolah jurusan apa?”

Gu Saner mendongak, dia melihat Paman Nan lalu tersenyum manis, “Paman Nan? Tumben datang kemari? Mana kakakku? Aku belajar desain batu permata!”

“Maksudku, orang biasa tidak akan bisa membuat batu yang garis singgungnya mencapai 200 lebih! Untuk siapa batu itu?”

“Aku membuatnya untuk pacar kakakku, belum apa-apa mereka berdua sudah ribut, dan kami sekeluarga yang membantunya mencari alasan, apalagi kali ini kebohongannya tanpa ada sedikitpun kebenaran, meskipun nona itu tidak berkata apa-apa dan berlagak tidak tahu! Jadi alasannya adalah ayahnya tidak mengizinkan dia untuk berpacaran dengan seorang supir, bukankah cara ini berarti memaksa kakakku untuk mengakui identitasnya? Orang itu bisa membungkam kakakku, hebat bukan?”

Jari-jemari Gu Saner panjang dan halus, gerakannya ketika menyusun batu-batu permata itu sangat terampil dan terlihat cantik .

“Urusan yang kamu kerjakan ternyata banyak juga ya!” Setelah terdiam beberapa lama perkataan ini muncul dari mulut Nan Liyuan.

Nadanya terdengar seperti mentertawakan.

“Oh ya, waktu itu aku yang membuat pria marga Yu bermasalah, kamu sudah tahu ya? Mungkin kamu tidak tahu mereka berdua telah menggunakan berbagai macam pose di atas ranjang, sangat panas!” Gu Saner menunduk menyusun batu permatanya, tidak ada sedikitpun rasa menyesal dalam ucapannya.

“kamu cukup paham ya!” Nan Liyuan berkata.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu