Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 83 Hari Esok Terhalang Gunung Tinggi 2

Menurut agensi ini, orang-orang tertarik dengan sekolah internasional disini, jadi mereka ingin membeli rumah ini.

Jiang Shutong mengingatnya, memang benar ada sekolah internasional di dekat mansion, tetapi biayanya sangat tinggi, orang awam tidak akan pernah mempertimbangkannya, disini juga bukan terbilang kawasan sekolahan, Jiang Shutong juga tidak memiliki anak, jadi ia tidak terlalu memperhatikan.

Pembelinya tidak datang, digantikan oleh orang lain yang mengurusnya, ada lagi orang lain yaitu merupakan petugas perantara (makelar), jadi sampai dengan Jiang Shutong menerima uang, ia tidak tahu rupanya seperti apa.

2 miliar adalah jumlah uang yang sangat besar, apalagi 24 miliar, hati Jiang Shutong sangat tidak karuan, dia buru-buru mencari Gu Mingcheng untuk mengembalikan uang kepadanya. Dia tidak pergi ke perusahaan karena takut canggung ketika dia bertemu mantan rekan kerja, sebaliknya, Jiang Shutong mengajaknya ke sebuah kedai kopi.

Jiang Shutong dengan hati-hati menghitung utang Lu Zhiqian pada Gu Mingcheng dan uang yang menjadi utangnya sendiri pada pria itu, angka pada cek itu sedikitpun tidak kurang, Jiang Shutong memegangi gelas kopinya, menunggu Gu Mingcheng datang.

Sebelumnya Jiang Shutong tidak memberitahu Gu Mingcheng tujuan mereka bertemu.

Setelah Gu Mingcheng berjalan masuk, Jiang Shutong seperti takut cek dalam genggamannya akan terbang, sehingga ia dengan cepat menyodorkannya ke depan Gu Mingcheng, “Tuan Gu, aku telah menjual mansionku, kamu semua utangku dan Lu Zhiqian ada di dalamnya.”

Gu Mingcheng menunduk menatap cek tersebut, jumlahnya ada 12 miliar lebih.

Angka-angka tersebut juga ditulis dengan hati-hati oleh Jiang Shutong, ia sangat takut salah menulisnya.

Gu Mingcheng melihat bagian kosong cek itu, Jiang Shutong menundukkan kepalanya dan menghela nafas panjang, perasaan bebas dari hutang dan ringan, seperti melepaskan beban berat ribuan kg pada tubuhnya, ia merasa sinar mentari begitu hangat, dan seluruh tubuhnya terasa ringan.

Terasa menyenangkan sekali.

Gu Mingcheng menengadah, menatap Jiang Shutong yang sedang menunduk di depannya, “Kenapa menghela nafas?”

Jiang Shutong tidak menyangka akan pertanyaannya, ia tersenyum, “Aku senang sudah melunasi hutang. Kali ini aku akan pergi dengan bebas."

“Bebas?” Gu Mingcheng menekankan ucapannya.

“Hmm.” Jiang Shutong menjawabnya dengan riang.

“Bagaimana kamu mengenal Shu Yao?” Gu Mingcheng mengubah topik pembicaraan dan menanyakan pertanyaan yang mengganggunya selama ini.

“Apakah kamu benar—“ belum sempat Jiang Shutong berkata “Apakah kamu benar mengenalnya”, ponselnya berdering, dan deringnya terasa sangat mendesak.

Jiang Shutong merasa sangat tidak normal dan berkata, "Maaf, aku angkat telepon dulu."

Telepon itu datang dari pegawai Jiang Shutong, dia mengatakan bahwa ada seorang pemabuk yang melewati toko pada tengah malam dan mengambil batu kemudian menghancurkan pintu kaca toko itu., kaca jenis ini adalah kaca plexiglass yang sangat mahal, pegawai tersebut tidak tahu bagaimana menghadapinya, jadi dia menelepon Jiang Shutong.

Jiang Shutong terdiam sesaat.

Meskipun tokonya sudah berjalan beberapa bulan, tapi ia sama sekali tidak mempunyai pengalaman seperti ini, jika menemukan masalah seperti ini di kota Hai, Lu Zhiqian yang akan menanganinya, sehingga ia tidak tahu harus berbuat apa.

“Kamu—“ masalah ini tidak mungkin menunggunya pulang baru diurus, siapa tahu ada yang menggunakan kesempatan ini dan masuk ke toko mencuri pakaian-pakaian disana, bagaimana? Dia hanya bisa bertanya apakah ada pencurian, pegawai berkata tidak, berandal itu mabuk dan tidak sadarkan diri, hal ini terlihat saat dia mengawasi kamera pengintaian pagi ini, setelah menghancurkan toko, pemabuk itu berbaring di sana, tidak bergerak, hanya menghalangi lubang yang dia pecahkan, jadi tidak ada orang yang masuk.

Jiang Shutong mengangguk, tapi bagaimana cara memperbaiki pintu?

“Ada apa?”Gu Mingcheng melihat Jiang Shutong yang bingung, tidak sabar dan tidak berdaya, bertanya.

Jiang Shutong tiba-tiba teringat bahwa Gu Mingcheng adalah tuan tanahnya sendiri, dia buru-buru menutupi telepon dalam genggamannya dan mengatakan hal ini kepada Gu Mingcheng.

“Berikan ponselmu.”Gu Mingcheng menyodorkan tangannya ingin menyambut ponsel Jiang Shutong.

“Apa yang akan kamu lakukan?” Jiang Shutong sedikit ragu, takut bagaimana jika Gu Mingcheng akan membuat rencana yang tidak bisa ia terima akibatnya?

Gu Mingcheng mengerutkan alis, “Aku akan mengurusnya.”

“Ta—“ Jiang Shutong masih ragu.

Gu Mingcheng segera merebut ponselnya dan berkata pada pegawai untuk menyisakan satu orang untuk menjaga toko, dan dia akan segera mengirim tukang untuk memperbaiki.

Petugas itu kelihatannya bingung, "tetapi tukang properti selalu mengambil uang dengan semangat tetapi lamban dalam menangani kerjaan, kalau-kalau mereka tidak bisa memperbaikinya hari ini –“

Pegawai tersebut juga khawatir, jika tidak selesai, apakah ia akan bermalam di toko?

“Serahkan padaku.” Gu Mingcheng berkata dengan mantap, “Aku akan menelepon perusahaan properti sekarang.”

Kemudian, Gu Mingcheng mengeluarkan ponselnya sendiri dan menghubungi perusahaan properti lalu menjelaskan keadaan, dan meminta mereka harus memperbaiki pintu kaca tersebut hari ini juga dengan kualitas kaca yang sama seperti sebelumnya.

Jiang Shutong hanya menatap Gu Mingcheng dengan cemas dan menunggu jawaban.

Setelah Gu Mingcheng meletakkan telepon, Jiang Shutong bertanya dengan cemas, "Apakah sudah selesai?"

“Hmm.”

Jiang Shutong mengelus dada lega, dia benar-benar takut tadi, jika barang-barangnya dicuri, maka ia akan rugi miliaran rupiah.

“Kamu kapan pulang ke Shanghai?”Tanya Gu Mingcheng.

“Lebih cepat lebih baik.”Jawab Jiang Shutong.

Benar-benar tidak bisa bernostalgia lagi di kota Hai.

Gu Mingcheng langsung pergi meninggalkan kedai kopi tanpa mengucapkan “selamat tinggal”.

Jiang Shutong melihat kepergian punggung yang tegas itu.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu