Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 565 Paman Miao yang Membuat Kakak Menangis Setiap Hari

Kepala Qiu Dongyue menindih lengan kirinya, dia melihat jari-jari tangan kanannya dan memainkan jarinya.

Miao Yingdong melihat Qiu Dongyue tidak menanggapinya cukup lama, kemudian dia sedikit menoleh.

"Kapan kamu--kamu mengidap penyakit ini? Bagaimana kamu mengetahuinya?" Qiu Dongyue bertanya dengan santai.

"Sudah tua! Beragam penyakit sering bermunculan. Semua organ di dalam tubuh harus diganti." Miao Yingdong masih membolak-balik buku.

Namun, Qiu Dongyue mendengar buku-buku itu hanya di bolak-balik satu per satu, tetapi Miao Yingdong tidak membacanya.

"Jantungku hanya ada satu" Qiu Dongyue berkata.

“Kenapa?” Miao Yingdong bertanya.

"Jika aku punya dua, aku akan memberimu satu!"

Miao Yingdong tidak berbicara, dia hanya mengangkat bibirnya dan tersenyum ringan.

“Aku keluar sebentar!” Kemudian Miao Yingdong membantu Qiu Dongyue mematikan lampu, lalu keluar.

Qiu Dongyue mendengar suara samar-samar ganti baju dan suara pintu tertutup.

Saat ini sudah tengah malam, mengapa dia keluar?

Tapi Qiu Dongyue tidak bisa berjalan kemana-mana-------tidak ada pakaian yang bisa dia pakai.

Qiu Dongyue bangkit dan mengambil handuk mandi kemudian membungkus dirinya dan pergi ke balkon.

Pakaian dalamnya dan bajunya semua tergantung di atas, apakah Miao Yingdong yang menjemurnya?

Seingat Qiu Dongyue, Miao Yingdong tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya.

Qiu Dongyue juga punya pertanyaan, apakah Miao Yingdong menyuci pakaian dalamnya dengan tangan atau mesin cuci?

Dulu saat Qiu Dongyue membantu Miao Yingdong mencuci pakaian, dia tidak pernah menggunakan mesin cuci.

Qiu Dongyue mengambil pakaian dalamnya dan mengeringkannya dengan pengering rambut. Saat dipakai masih terasa hangat.

Kemudian Qiu Dongyue mencari kemeja Miao Yingdong untuk dipakai, kemudian bagian bawah menggunakan selembar kain untuk dijadikan rok.

Meskipun di depan cermin Qiu Dongyue kelihatan gemuk dan besar saat memakai baju Miao Yingdong, tetapi Qiu Dongyue juga tampak mungil dan imut.

Sweater dan mantel Qiu Dongyue masih tergantung di balkon, jadi Qiu Dongyue sudah pasti tidak bisa keluar.

Qiu Dongyue tidak tahu mengapa Miao Yingdong keluar?

Kemudian Qiu Dongyue mengambil lagi mantel Miao Yingdong dan memakainya, dia bersiap untuk keluar dan mencari Cheng.

Saat berjalan sampai di depan pintu, Qiu Dongyue sangat ingin melihat apakah kata sandi rumah Miao Yingdong telah diubah. Saat mencoba memasukkan kata sandi lama, pintunya langsung terbuka.

Tampaknya tidak di ubah.

Miao Yingdong menanyakan alamat rumah Ji Hong pada Xu Qian saat di jalan.

Xu Qian bertanya kepada bos itu dan memberitahu Miao Yingdong.

Miao Yingdong pergi ke kediaman Ji Hong.

Miao Yingdong telah mendengar sekilas dari panggilan telepon Qiu Dongyue dan Song Yang.

Cheng hilang.

Miao Yingdong mengamati dari dalam mobil, di seberang gedung ini, ada jalan yang sangat lebar, di seberangnya lagi ada gedung lain yang bertingkat rendah.

Miao Yingdong keluar dari mobil dan naik ke gedung itu.

Miao Yingdong naik ke atas melalui tangga.

Di tengah-tengah malam, Miao Yingdong tidak takut.

Tak lama kemudiab, Miao Yingdong sudah sampai di lantai paling atas.

Miao Yingdong mulai memanggil, "Cheng, Cheng!"

Miao Yingdong mulai mencari, Cheng bersembunyi di dalam sebuah tangki air yang besar, dia sedang ketakutan, tubuhnya gemetaran.

Di tengah malam, seluruh tubuh Cheng basah kuyup oleh air hujan, seperti sup ayam.

Meskipun hujan sudah berhenti sekarang, tetapi cuacanya masih sangat dingin.

Cheng belum pernah bertemu dengan Miao Yingdong, jadi dia tidak mengenalinya.

Namun, seorang pria yang tinggi dan besar datang mencarinya, Cheng kemudian bertanya, "Siapa kamu? Apakah kamu kenal denganku?"

Ternyata adalah Cheng!

"Aku datang untuk mencarimu. Ayo, ikut aku."

Kaki Cheng mati rasa dan Miao Yingdong membantunya keluar dari tangki air.

Begitu keluar, Cheng memeluk pinggang Miao Yingdong dan menangis.

Banyak perkataan yang tidak bisa dia katakan, dia hanya bisa menangis.

“Ayo pergi!” Miao Yingdong memegangi bahu Cheng dan pergi.

Setelah masuk ke dalam mobil, Miao Yingdong mengambil selimut yang sangat tebal, Miao Yingdong membiarkan Cheng duduk di belakang mobil dan tertutup dengan selimut.

Cheng tertidur, bagaimanapun juga, dia telah melewati angin dan hujan semalaman dan juga perlakuan kasar dari ibunya.

Dalam tidurnya, Cheng berseru, "Kakak, kakak--"

Lalu Cheng menangis lagi.

Miao Yingdong memarkir mobil di pinggir jalan.

"Kamu duduk di depan!"

Cheng duduk dengan patuh di sebelahnya, kepalanya miring ke arah tangan Miao Yingdong, seperti sangat bergantung padanya, kemudian dia memanggil Miao Yingdong, "Paman!"

Paman?

Memang, usia Miao Yingdong hampir 20 tahun lebih tua dari Cheng, Cheng memanggilnya Paman, itu tidak kelewatan!

Barusan Cheng duduk sendirian di belakang mobil dan merasa sangat kesepian. Sekarang Cheng sudah tidak mengantuk, jadi dia ingin berbicara dengan Miao Yingdong.

“Paman, dimana kakak?” Cheng bertanya.

"Apakah Qiu Dongyue?"

"Um."

"Dia ada di rumahku. Kamu bisa melihatnya setelah ke rumahku."

"Oh, Paman, kamu siapanya kakak?" Cheng bertanya lagi.

"Aku - aku adalah ----" Miao Yingdong bahkan tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini. "Aku adalah------pemimpinnya."

Cheng tidak mengerti apa arti pemimpin, dia hanya menganggukkan kepalanya dengan bingung.

“Bagaimana kabarmu di Venezuela? Kamu dan kakakmu?” Miao Yingdong bertanya lagi.

"Um, sangat bagus. Kakakku belajar setiap hari, latihan tinju dan pergi ke perusahaan," Cheng berkata

Miao Yingdong tertawa dan bertanya, "Tinju? Dia?"

"Um, paman, jangan memandang rendah kakak. Kakak sangat pandai meninju! Kakakku sangat hebat. Aku tidur dengan kakakku dan abang setiap malam," Cheng melanjutkannya.

"Abang yang mana?"

"Abang Song."

“Tidur bersama?” Miao Yingdong bertanya lagi sambil mengerutkan keningnya.

"Um."

Miao Yingdong tidak berbicara lagi, bahkan sampai di rumah, dia juga tidak berbicara.

Sesampai di rumah, Miao Yingdong pikir Qiu Dongyue sedang berbaring dengan patuh, tetapi selimutnya sudah dingin dan sepertinya dia sudah lama pergi.

"Masih bisa lari meskipun sudah tidak berpakaian! Benar-benar hebat!" Miao Yingdong bergumam dengan galak.

“Kamu pergi mandi dulu, lalu tidur!” Miao Yingdong berkata kepada Cheng.

“Oh.” Cheng melihat Miao Yingdong yang tidak senang, dia juga merasa sedikit takut, tidak tahu apa kesalahan yang telah dia buat.

Setelah mandi, Cheng langsung pergi ke kamar tempat Qiu Dongyue tidur.

Miao Yingdong menelepon Qiu Dongyue dan berkata Cheng sudah ditemukan.

“Sungguh?” Qiu Dongyue sangat senang, kemudian berbisik ke orang disampingnya, “Cheng sudah ditemukan.”

Tidak perlu bertanya, Miao Yingdong juga tahu dengan siapa Qiu Dongyue berbicara.

Qiu Dongyue berkata dia sebentar lagi akan datang ke rumahnya untuk menjemput anak itu, terima kasih Miao Yingdong.

Miao Yingdong menutup telepon.

Saat Cheng sedang tidur, tiba-tiba berteriak dengan keras, "Ah-"

Miao Yingdong baru saja berbaring di kamarnya, tiba-tiba mendengar teriakan itu, lalu keluar lagi dari kamar.

Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya Miao Yingdong merawat anak sebesar itu dalam hidupnya. Cheng berusia lima belas atau enam belas tahun dan memiliki kecerdasan rendah. Untungnya, meskipun memiliki kecerdasan rendah, tetapi dia sangat patuh.

Di masa lalu, Miao Yingdong bahkan tidak ingin bertemu dengan orang dewasa yang normal, apalagi anak sebesar itu.

Ini adalah pertama kalinya dalam tiga puluh lima tahun, Miao Yingdong merawat anak muda dengan kecerdasan rendah.

Miao Yingdong duduk di tempat tidur Cheng dan bertanya, "Ada apa?"

Cheng bangun, tiba-tiba memeluk Miao Yingdong dan mulai menangis, "Kapan kakak akan datang? Aku takut, aku takut pada ibuku, aku sangat takut-----sangat ketakutan—"

"Bagaimana biasanya kakakmu menenangkanmu?"

"Kakak akan menepukku hingga tertidur!"

Miao Yingdong menepuk Cheng hingga tertidur sambil memikirkan di mana Qiu Dongyue sekarang.

Tidak perlu bertanya, pasti sedang bersama Song Yang lagi.

Kotak itu.

Song Yang bertanya pada Qiu Dongyue, "Siapa yang telah menemukan Cheng?"

"Miao Yingdong!" Qiu Dongyue berkata.

"Bukankah kalian sudah putus? Mengapa dia bisa menemukan Cheng?" Song Yang bertanya dengan cemberut.

“Siapa yang tahu, nasib buruk?” Qiu Dongyue sedang menunggu taksi di pinggir jalan.

Pakaian yang Qiu Dongyue pakai begitu dilihat sudah tahu bahwa itu adalah pakaian pria, tetapi karena sudah tengah malam, jadi tidak ada yang memperhatikannya.

Song Yang memperhatikannya, hanya saja saat itu sedang mencari Cheng, jadi dia tidak berpikir banyak, tetapi Qiu Dongyue mengenakan pakaian pria, dia sudah menyadarinya sejak awal.

Sekarang Song Yang sudah tahu bahwa pakaian itu adalah milik Miao Yingdong.

Meskipun Qiu Dongyue berpakaian seperti itu dan tidak ada yang aneh, tetapi setelah mengetahui bahwa itu adalah pakaian Miao Yingdong, Song Yang menjadi semakin marah.

"Kamu pergi ke rumahnya saja. Aku akan kembali ke hotel. Aku akan menelepon untuk memberitahu kepada polisi." Setelah selesai berbicara, Song Yang pergi.

Qiu Dongyue sangat marah melihat Song Yang pergi begitu saja.

Setelah Qiu Dongyue kembali ke rumah Miao Yingdong, Qiu Dongyue menduga Miao Yingdong mungkin sudah tidur, jadi dia tidak mengetuk pintu karena takut akan membangunkannya, jadi dia langsung masuk ke dalam dengan menggunakan kata sandi.

Qiu Dongyue menduga Cheng mungkin tidur di kamarnya,kemudian dia bergegas.

Dari jauh, terlihat Miao Yingdong sedang menepuk Cheng hingga tertidur.

Ternyata Miao Yingdong melakukan tindakan ini, Qiu Dongyue agak sulit mempercayainya.

Qiu Dongyue telah menyalakan lampu luar, tapi dia tidak menyalakan lampu di kamar Cheng.

Kemudian Qiu Dongyue melepas mantel Miao Yingdong dan berjalan ke sisi Cheng dan berbisik pelan, "Cheng."

"Dia sudah tertidur."

"Terima kasih ya. Di mana kamu menemukannya? Aku, Song Yang dan polisi mencarinya semalaman dan tidak bisa menemukannya." Qiu Dongyue duduk di samping Miao Yingdong.

"Di tangki air atas gedung seberang."

Qiu Dongyue menghitung sesuai dengan waktu saat dirinya keluar. Miao Yingdong mungkin langsung menemukan Cheng begitu dia keluar. Dia sama sekali tidak mencarinya kemana-mana. Qiu Dongyue merasa aneh mengapa Miao Yingdong bisa berpikir bahwa Cheng akan ada di sana.

“Bagaimana kamu tahu Cheng ada di sana?” Qiu Dongyue bertanya lagi.

"Aku menebaknya."

"Meskipun menebak, pasti melalui proses berpikir, bagaimana cara kamu berpikir? Dari kecil, kamu hidup dalam keluarga yang bahagia, tidak memiliki pengalaman pahit dan terluka, bagaimana kamu bisa menebaknya dengan benar?"

Miao Yingdong tidak menjawabnya, kemudian kembali ke kamarnya dan tidur.

Keesokan paginya, Qiu Dongyue berpikir karena dirinya dan Cheng tinggal di rumah Miao Yingdong. Dirinya harus bangun untuk menyiapkan sarapan, kalau tidak, mereka hanya bisa merepotkan Miao Yingdong.

Qiu Dongyue pergi ke balkon dan melihat pakaiannya yang sebagian besar sudah kering, kemudian dia memakainya dan bersiap untuk menyiapkan sarapan.

Tapi Miao Yingdong sudah menyiapkan sarapan, Qiu Dongyue memperhatikannya cukup lama di depan pintu dapur.

Qiu Dongyue ingat dengan sangat jelas bahwa Miao Yingdong sangat jarang menyiapkan sarapan.

Di pagi senja, Qiu Dongyue berdiri di depan pintu dapur dan sedang mengikat rambutnya.

Miao Yingdong melirik ke samping, seolah-olah sedang melihat bubur yang ada di dalam panci.

Tapi Qiu Dongyue tahu jelas dari posisi Miao Yingdong, Miao Yingdong bisa melihat Qiu Dongyue dengan jelas.

Bagaimanapun juga, dapur dulu adalah dunia Qiu Dongyue.

Qiu Dongyue teringat saat dimana dirinya menjaga Miao Yingdong, tiba-tiba Qiu Dongyue sangat merindukan waktu dulu.

Saat itu, hanya ada Miao Yingdong dan Qiu Dongyue.

Jika bukan karena Miao Yingdong mengusir Qiu Dongyue, Qiu Dongyue rela memasak untuk Miao Yingdong seumur hidup.

"Mengapa hanya berdiri? Masuk dan sajikan mangkuk!" Miao Yingdong sudah siap memasak, kemudian berpesan pada Qiu Dongyue di luar.

"Um."

Orang paling takut kembali ke masa lalu dan mengingat hal-hal lama.

Terutama hal-hal lama semacam ini, hatimu tidak bisa berdamai.

Qiu Dongyue mengeluarkan mangkuk dan duduk diam di tepi meja sambil makan.

Miao Yingdong menyadari bahwa Qiu Dongyue sudah tidak takut untuk menatap matanya sekarang.

Miao Yingdong tidak tahu, Qiu Dongyue telah berlatih berapa lama.

Cheng sudah bangun, setelah bangun, dia langsung menyapa paman dan kakak.

Qiu Dongyue mengajarinya kebiasaan ini.

Miao Yingdong menyadari bahwa jarang sekali, dirinya bisa menerima anak itu.

Miao Yingdong pernah berpikir bahwa jika ada anak laki-laki di rumah, dirinya pasti merasa risih.

“Dia adalah Paman Miao!” Qiu Dongyue secara resmi memperkenalkannya kepada Cheng. Bagaimanapun juga, Miao Yingdong menemukan Cheng tadi malam.

"Oh," Cheng tiba-tiba menyadari, "Paman Miao yang sering membuat kakak menangis setiap hari?"

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu