Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 97 Ditusuk Tepat di Hati (2)

Jiang Shutong masuk ke kantor dan melihat pria yang menumpukan satu kaki ke kaki lainnya, pria itu sedang merokok.

“Nona Jiang yang telah terbiasa dengan gemerlapnya kota Shanghai yang besar, terlambat sudah menjadi kebiasaan.” Gu Mingcheng terlihat santai, ia selalu bicara dengan nada santai pula.

Tangan Jiang Shutong yang memegang tas agak kaku sebentar, kenapa merasa pria itu masih saja menyindirnya.

Meskipun Jiang Shutong hidup di Shanghai, tapi dia masih hidup di rumah sewaan. Meskipun kota Hai tidak sebesar Shanghai, tapi ekonominya cukup makmur. Sebagai orang kaya nomor satu yang jumlah kekayaannya jauh di atas nomor dua, dengan aset mencapai puluhan triliun, tempat mana yang tidak bisa Gu Mingcheng kunjungi?

Jadi, Jiang Shutong yakin, Gu Mingcheng pasti menyindir dirinya sendiri, mengapa? Apa karena dirinya sendiri terlambat?

Jiang Shutong berbalik dan membuat teh.

“Ingin berinvestasi?” Jiang Shutong tidak menangkap maksud Gu Mingcheng, pria itu akhirnya mulai serius.

“Ehm, aku tidak tahu kemana harus berinvestasi. Aku tahu uangku tidak boleh kuputar sendiri, uang yang menghasilkan uang adalah pekerjaan lebih mudah.” Jiang Shutong duduk di kursi depan Gu Mingcheng, “Presdir Xu bilang Kamu sangat paham soal ini, jadi——”

“Bagaimana jika berinvestasi di Mingcheng Group?”

Jiang Shutong tidak mengerti apa maksud perkataan Gu Mingcheng, pandangan matanya bingung dan ragu-ragu ke arah Gu Mingcheng.

“Kamu tidak percaya padaku, atau tidak percaya pada perusahaan?” Gu Mingcheng paham akan kekhawatiran Jiang Shutong.

“Aku tidak bermaksud begitu, aku hanya tidak menyangka, kesana kemari dan tiba-tiba harus berinvestasi di perusahaanmu, aku punya semacam perasaan ditipu.” Hati Jiang Shutong masih mengambang. Membiarkan Jiang Shutong berinvestasi di perusahaannya jelas bukan niat Gu Mingcheng, sudah sejak lama Jiang Shutong memikirkan ini, Jiang Shutong punya perasaan seperti ditipu selangkah demi selangkah oleh Gu Mingcheng

“Pembagian laba 20% pada akhir tahun. Pertimbangkan sendiri.” Gu Mingcheng tahu bahwa Jiang Shutong tidak paham, pria tersebut terlalu malas untuk menjelaskan konsep umumnya pada Jiang Shutong dan memutuskan langsung menyebut hasilnya, mungkin Jiang Shutong bisa mentaksir sendiri baik-buruknya.

Jiang Shutong melamun, Gu Mingcheng mengubah topik pembicaraan lagi, “kamu kemana barusan?”

“Ibu mertuaku mencariku, dia ingin aku kembali dengan Lu Zhiqian.” Soal ini, Jiang Shutong tidak perlu ambil pusing, ia langsung memberi jawaban.

Gu Mingcheng awalnya bersandar santai di punggung sofa, ketika mendengar hal ini, ia berpindah bersandar ke meja teh, kemudian menjetikkan abu rokoknya ke asbak. Pria tersebut tampak mendengus dingin, kemudian berkata dengan nada tenangnya yang biasa, “Sepertinya banyak orang yang mengejarmu ya.”

Jiang Shutong terpaku pada asbak, di kantornya selalu ada sebuah asbak, meskipun Jiang Shutong sendiri tidak merokok, tapi jaga-jaga jika dibutuhkan, bagaimana kalau ada seorang pria perokok datang?

Tak disangka, Gu Mingcheng adalah orang pertama yang mengisi asbak ini.

“Aku satu-satunya pria yang pernah tidur denganmu kan?” Gu Mingcheng bertanya lagi.

Jiang Shutong menuang teh untuk dirinya sendiri, mendengar kalimat ini, hatinya merasa gugup, dalam hati ia berpikir : Bagaimana Gu Mingcheng bisa tahu?

Gelas teh-nya sangat dangkal, tanpa disadari, airnya meluber keluar.

“Airnya tumpah.” Pria itu berkata dengan santai.

“Hah?”

“Gugup kenapa? Apa aku tepat sasaran?” Suara Gu Mingcheng terdengar santai, menguji batas mental Jiang Shutong.

Gu Mingcheng selalu memiliki kemampuan untuk berjalan di atas hati Jiang Shutong, ia tidak mengambil langkah maju, tapi juga tidak melepaskan Jiang Shutong. Dia menggelitik hati Jiang Shutong, membuatnya terasa gatal, berdebar——

Jiang Shutong tidak ingin meneruskan topik ini, ia berkata, “Akhir-akhir ini aku mengamati, orang-orang yang datang membeli baju di toko-ku adalah wanita muda yang belum menikah, banyak orang yang tidak bekerja, banyak yang berspekulasi bermain saham, investasi juga banyak, aku pikir ini adalah salah satu cara menghasilkan uang, jangan pernah memasukkan seluruh telur ke dalam keranjang*.”

*jangan pernah memegang seluruh uang sendiri, uangnya harus di-investasikan supaya menghasilkan lebih banyak

Jiang Shutong berkata dengan serius.

“Seorang wanita di posisi atas, jika tidak mempunyai sugar daddy yang kaya, pasti mempunyai seorang kekasih.”

Selesai Gu Mingcheng bicara, Jiang Shutong tidak mengerti maksud pria itu, ia memandang Gu Mingcheng dengan ragu.

Gu Mingcheng paham betul kondisi keluarga Jiang Shutong, atau jangan-jangan dia sedang menekankan pada kata seorang kekasih?

Gu Mingcheng melihat ekspresi dalam Jiang Shutong, sambil mencondongan tubuh, yang membuat telinga Jiang Shutong panas, Gu Mingcheng berkata dengan nada menggoda, “Kenapa? Tidak tertarik jadi wanita di posisi atas?”

Telinga Jiang Shutong pelan-pelan memerah, barusan saja ia memikirkan baik-baik maksud Gu Mingcheng, tapi tanpa diduga, yang Gu Mingcheng tekankan adalah tiga kata ‘wanita di posisi atas’.

Jiang Shutong terlalu marah sampai tidak bisa bicara, yang sedang Jiang Shutong bicarakan adalah bisnis.

Marah karena merasa malu, dari mulutnya hanya keluar “Kamu——kamu——“

“Benar juga, ketika kita berdua masih bersama, keadaan dimana kamu jadi wanita di posisi atas sangat jarang, kebanyakan akulah yang mengambil inisiatif, kamu diam saja dan tidak bisa lepas dariku.” Gu Mingcheng duduk di atas sofa, menyipitkan mata sambil merokok.

Jiang Shutong berpikir bahwa Gu Mingcheng benar-benar seorang monster, pembahasan awalnya adalah bisnis, tapi hari ini, Gu Mingcheng lagi-lagi bicara soal hal mesum.

Yang dibahas lagi-lagi soal Jiang Shutong yang sudah tidur dengan beberapa pria, kemudian soal Jiang Shutong sebagai wanita di posisi atas, pembahasannya selalu mengarah pada ‘itu’.

Jiang Shutong tahu bahwa Gu Mingcheng adalah laki-laki dengan hasrat seksual yang tinggi, mereka sudah lama tidak melakukannya. Jika tidak melakukannya dengan Jiang Shutong, dan jika Gu Mingcheng sudah tak tahan lagi, dia pasti melakukannya dengan wanita lain.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu