Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 81 Tuan Gu, Terima Kasih 1

Jiang Shutong berlutut, ia menyelentik sedikit pipi Xu Shenjing, "Kakak juga merindukanmu! Bagaimana kamu bisa di sini?"

"Aku dan Papa di sini menunggu Paman Gu, kamu juga akan ikut mobil kita bukan? Sudah lama aku tidak melihat kakak, ingin mengobrol dengan kakak." Xu Shenjing sungguh merindukan Jiang Shutong.

"Tidak usah, Aku akan pulang ke rumah dengan Paman ini." Mengingat ada Gu Mingcheng yang duduk di mobil ini, Jiang Shutong merasa tidak nyaman dengan tatapannya.

Mobil Lu Zhiqian sudah lama dijual untuk menebus hutang, keduanya datang menggunakan taksi.

Xu Shenjing menatap Lu Zhiqian, sepertinya agak tidak mengerti hubungan Jiang Shutong dan Lu Zhiqian, apalagi dahulu hubungan Kakak dan Gu Mingcheng sangat baik, ia menatap Lu Zhiqian dengan tatapan curiga.

"Shutong, naiklah, dari sini ke kota cukup jauh, tidak mudah mendapatkan taksi." Xu Maoshen menurunkan kaca mobil, berkata pada Jiang Shutong.

Karena Jiang Shutong dan Lu Zhiqian berdiri di sisi kanan mobil, jadi Xu Maoshen menurunkan kaca sebelah kanan mobil.

Raut wajah Gu Mingcheng yang menunduk menatapi ponselnya muncul di hadapan Jiang Shutong, sepertinya Lu Zhiqian dan Jiang Shutong sama sekali tidak peduli.

"Tidak usah!" Terhalangi oleh Gu Mingcheng dan Xu Maoshen, Jiang Shutong berbicara, merasa malu.

"Begini saja, aku antar kalian pulang, di sini tidak mudah mendapatkan taksi, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, hanya mengantar kalian, apa yang kamu takutkan?" Xu Maoshen berbicara kepada Jiang Shutong sambil menatap Gu Mingcheng.

Benar juga, jika bukan karena diri sendiri merasa bersalah, apa yang ia takutkan?

Ia menoleh sejenak menatap Lu Zhiqian, Lu Zhiqian juga setuju, keduanya pun masuk ke mobil.

Ia dan Lu Zhiqian duduk menjepit Xu Shenjing, sepanjang perjalanan selalu membicarkan tentang sekolah Xu Shenjing, setiap anak ingin menjadi tokoh utama, Jiang Shutong pun menanyakan pertanyaan yang bersangkutan, cukup cocok.

Xu Shenjing dari kaca belakang berkata: "Shutong, jika begitu menyukai anak kecil, mengapa tidak melahirkan seorang?"

Belum sempat Jiang Shutong berpikir bagaimana menjawab yang lebih baik, Lu Zhiqian pun berkata, "Tekanannya besar, masih belum siap."

Menekankan bahwa Jiang Shutong akan melahirkan anaknya kelak.

Xu Maoshen mengantarkan Lu Zhiqian sampai ke rumah, Jiang Shutong juga turut turun dari mobil, setelah datang ke kota Hai, ia tidak berhenti dan langsung mengikuti upacara pemakaman Ayah mertua, tempat tinggal pun belum mencari, lagipula, kali ini ingin melihat Ibu mertua, setelah Ayah pergi seharusnya Ibu sangat sedih.

Sedang berpikir, baru saja turun mobil, datanglah sekelompok orang dari segala sisi mengelilingi Lu Zhiqian dan memukul serta menendangnya.

Lu Zhiqian terjatuh di sudut, memegangi kepalanya, sosoknya sangat menyedihkan.

Jiang Shutong sudah pernah bertemu orang-orang menyebalkan ini, menghalangi di pintu dan tidak membiarkannya pergi, sekarang Ayah Lu Zhiqian baru saja meninggal, bukannya hanya tidak memiliki simpati, tetapi juga masih memukuli Lu Zhiqian.

"Jangan pukul lagi!" Melihat sosok menyedihkan Lu Zhiqian, Jiang Shutong pun berteriak, "Kalian juga memiliki Ayah, juga menjadi seorang anak, mengapa kalian tidak memikirkan orang lain?"

Sambil berbicara Jiang Shutong berjalan maju, kebetulan, sebuah tongkat mendarat di punggungnya, Jiang Shutong berteriak.

Setelah mengantar Jiang Shutong, Xu Maoshen mengemudi cukup cepat, ia sedang menanyakan Gu Mingcheng mengapa tidak berbicara dengan Jiang Shutong, Gu Mingcheng menjawab: "Semua sudah menjadi masa lalu, apa yang harus dibicarakan?"

Ketebulan menemui lampu merah, Xu Maoshen menghentikan mobilnya, tidak sengaja melihat ke kaca spion belakang, melihat adegan mengejutkan itu, sebuah tongkat mendarat di punggung Jiang Shutong ------

"Celaka, Shutong terluka." Xu Maoshen memutar balik arah dengan panik, kembali ke tempat asal.

Dari sisi Gu Mingcheng, tidak terlihat kejadian yang terjadi lewat kaca belakang, ia membalikkan kepalanya, melihat Jiang Shutong melindungi Lu Zhiqian erat-erat, di sisi luar dikelilingi orang-orang yang sedang berteriak.

Ia mengerutkan alisnya.

Xu Maoshen mengemudi hingga ke depan pintu rumah Lu Zhiqian, berteriak keras: "Jangan pukul lagi!"

Sekelompok orang itu melihat mobil Xu Maoshen menaiki Mercedes Benz, mengetahui ia ber-uang, tidak tahu latar belakangnya, tetapi tidak bisa dibuat marah, sementara tidak ada yang memukul lagi.

"Anak ini berhutang padaku dan tidak mengembalikan, di Shanghai kabur dan tidak kembali, jika bukan karena Ayahnya meninggal, arwahnya saja tidak akan kami temukan!" Mereka marah.

Jiang Shutong belum pernah melihat yang seperti ini, punggungnya panas, seperti dipatahkan, sakit hingga ia langsung meneteskan air mata.

Ia berdiri, Lu Zhiqian berlutut.

"Berapa hutangnya?" Gu Mingcheng yang sedari tadi tidak berbicara akhirnya bertanya, ia mengambil barang dari tasnya, mengenakan kacamata hitam, memakai baju hitam, sosoknya cukup berbeda, seperti bos dari komunitas gelap.

Tatapan orang-orang itu menatap serakah tas Gu Mincheng, matanya memanas, akhirnya datanglah nominal besar.

"20 juta padaku."

"40 juta padaku."

"74 juta padaku"

......

Sekelompok orang mulai menyampaikan.

Gu Mingcheng mengeluarkan selembar cek dari tasnya, menandatangani nominal yang ada, membuangnya ke hadapan mereka, "Bagilah sendiri, jangan datang mengganggu!"

Sekelompok orang seperti binatang liar, memperebutkan cek itu.

Mereka yang menyampaikan nominal ada sekitar dua puluh orang, setiap orang berbeda nominalnya, cek yang ditanda tangani Gu Mingcheng senilai 6,46 Miliar rupiah, sekelompok orang itu terkejut akan perhitungan Gu Mingcheng.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu