Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 76 Bukan Tidak Pernah Melihatnya 1

Gu Mingcheng seolah-olah tidak melihat Jiang Shutong, dengan sesuka hati dia berjalan dari pintu itu ke arah luar, manajer Mo melihat Jiang Shutong, seakan ada perasaan sedikit bersalah, dengan sungkan berkata, "Wah Shutong, tidak disangka bertemu kamu lagi disini."

Jiang Shutong berkata "Ya" beberapa kali, tatapannya terarah ke orang itu, bayangan tubuhnya perlahan menghilang di antara sinar malam hari itu.

Jiang Shutong hari ini, cara berpakaiannya sudah berbeda dengan dulu.

Dulu tidak peduli seformal apapun, dia selalu membawa style layaknya seorang istri pebisnis, mungkin dalam sekejap dia tidak dapat berubah, tetapi sekarang, semenjak dia membuka butik pakaian, seleranya sendiri juga meningkat lumayan tinggi, satu stel pakaian formal berwarna hitam, rambut hitam lurus, bagian ujung rambut yang dikeriting sedikit, dandanan simple, lipstik moisturizer yang mengkilap, daya tarik yang kuat, sambil memiliki wibawa seorang wanita karir.

Tidak ada perbedaan banyak dengan dulu, tetapi mungkin karena merasa bahwa ada beberapa hal dari dalam diri Jiang Shutong yang berubah, tepatnya dimana letak perubahaan itu pun tidak dapat terungkapkan.

Terhadap persoalan putus cinta, Jiang Shutong bukannya tidak terpikir untuk curiga, dia merasa bahwa Gu Mingcheng menjawab dengan apa adanya, dia tidak bertanya apapun, apakah mungkin di balik ini ada salah paham? Tetapi sudah tidak berguna lagi, hubungan sudah putus, lagipula, Jiang Shutong juga tidak bisa menerima dirinya untuk menjadi cadangan orang lain.

Dia pulang ke rumah, hari ini dia memutuskan untuk membereskan project desainnya, dan kirim ke kota Hai.

Ketika dia membereskan projectnya, otaknya selalu bermunculan raut wajah Gu Mingcheng, Jiang Shutong merasa dia sangat asing, sebelumnya mereka bersama, dia menertawakan dirinya sendiri, dan tingkah dirinya ketika masih dalam masa pendekatan, seolah-olah orang itu bukanlah Gu Mingcheng, hanya orang yang dingin barusan ini, barulah Gu Mingcheng yang sebenarnya.

Hari kedua adalah hari Sabtu, Jiang Shutong pergi ke toko.

Xu Maoshen sebagai Presdir merek di kota Hai, selalu dalam kurun waktu yang tidak menentu mengunjungi berbagai cabang toko yang ada, toko Jiang Shutong yang tidak memiliki cabang banyak di Shanghai, kemungkinan besar dia akan datang, lagipula dari awal mereka sudah saling kenal satu sama lain.

Kali ini Gu Mingcheng rapat di Shanghai, kedua orang itu berjanji untuk bertemu.

"Sudah selesai rapat?" tanya Xu Maoshen.

"Ya." Xu Maoshen memijit keningnya, tampak lelah.

"Mari kita pergi berkunjung ke beberapa cabang toko, lagipula hari ini kamu senggang di Shanghai sini." Xu Maoshen memberi ide.

"Kemana?" Gu Mingcheng bertanya dengan suara dinginnya.

Gu Mingcheng pada dasarnya memang orang yang dingin, jika bisa dikatakan bahwa dulu dia masih ada wajah yang sedikit tersenyum, sekarang setengah senyum pun sudah tidak ada lagi.

"Total tidak ada seberapa cabang toko di Shanghai, ayo pergi berkunjung bersamaku."

Gu Mingcheng terdiam sejenak, kemudian berkata, "Aku tidak mau pergi!"

Xu Maoshen tahu bahwa Gu Mingcheng langsung terpikir akan perihal tentang Jiang Shutong, karena tadi melihat Gu Mingcheng menekan pelipis matanya kemudian berhenti, dan terpikir apakah mungkin, dia sudah terpikir bahwa Jiang Shutong adalah agen distributornya.

Mobil melewati The Oriental Pearl Tower, Gu Mingcheng tidak tahan untuk melihat ke arah luar, Xu Maoshen juga mengikuti arah mata Gu Mingcheng yang melihat ke arah luar, tetapi dia tidak menemukan tempat spesial apapun, mungkin dia ada teringat akan kenangan yang mendalam di The Oriental Pearl Tower itu.

Ketika mobil yang dikendarai sampai depan pintu toko Jiang Shutong, Gu Mingcheng tidak peduli sama sekali, karena dia tidak pernah datang, tidak tahu bahwa ini adalah tempat Jiang Shutong.

Jiang Shutong pas berdiri ditempat kasir, melihat komputer, menghitung persediaan stock, bersiap untuk menyediakan stock terbaru untuk musim berikutnya.

Jadi, ketika Xu Maoshen dan Gu Mingcheng masuk, dia tidak sadar, kepalanya masih menunduk, dengan serius menghitung persediaan stock. "Shutong, bagaimana dengan toko?" Xu Maoshen melihat ke arah Jiang Shutong sambil bertanya.

Xu Maoshen sering datang, Jiang Shutong sudah terbiasa, hanya mengangkat kepala, dan melihat Gu Mingcheng yang ada dibalik badannya.

"Lumayan baik, Presdir Xu mari duduk di ruang kantor belakang." Jiang Shutong memberi isyarat agar Xu Maoshen duduk di ruangan belakang.

"Tidak perlu, kamu bantu Presdir Gu memilih baju." Xu Maoshen duduk di atas kursi peristirahatan.

Rasa kesal Gu Mingcheng sama dengan Jiang Shutong, dua orang itu menatap Xu Maoshen.

"Presdir Gu ingin menghadiri rapat yang penting, dia tidak membawa banyak pakaian, aku hari ini datang membawa dia khusus untuk memilih pakaian." Xu Maoshen duduk disana.

Gu Mingcheng mengerutkan alisnya dengan erat, Jiang Shutong juga sangat gelisah, tetapi dia sudah siap sedia terhadap pelanggan, tidak boleh memiliki raut muka yang suram dan sedih dalam melayani kedatangan orang lain, jadi, dia mengambil sebuah kemeja abu hitam, Gu Mingcheng cocok dengan warna yang cool dan——berharga diri tinggi.

Walaupun dia sama sekali bukan tipe orang yang berharga diri tinggi.

Jiang Shutong mengambil baju tersebut, kemudian mengukurnya dibalik badan Gu Mingcheng, kemudian berbalik ke arah depan tubuhnya, sebenarnya, ukuran baju yang dipakai Gu Mingcheng, dia tahu,185L, dia tahu jika akan baju ini cocok dipakai dia, dia tidak gemuk, sedikit kurus, ukuran baju toko Amon sangat akurat ——

Tetapi dia tetap saja ingin mengukurnya, sampai dia berdiri didepan Gu Mingcheng, mendengar detak jantung didadanya, mencium aroma pria dibadannya yang membuat dia terpikat, detak jantung Jiang Shutong berdetak sangat kuat, tatapan mata di wajahnya tertunduk ke arah bawah, terarah ke baju kemeja itu.

Jiang Shutong ingin memberikan kemeja itu untuk dicoba Gu Mingcheng, yang pasti tujuannya bukanlah ingin dekat dengan pria ini, dan juga bukan karena merasa daya tarik yang ada di pria ini, tetapi dia ingin berpura-pura menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak mengerti tentang Gu Mingcheng.

"Presdir Gu, kemeja ini dapat anda kenakan, apakah anda mau mencobanya?" tanya Jiang Shutong.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu