Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 553 Aku Mau Bagaimana Bersama Dengannya?

Obat bius Miao Yingdong sudah reda, saat bangun, Miao Zhengtao dan Xu Qian ada disebelahnya.

Melihat Miao Yingdong sudah bangun, mereka lebih tenang, tidak seperti orangtua biasanya yang bertanya macam-macam.

"Sudah bangun?" Tanya Xu Qian.

"Ehn." Miao Yingdong menjawab.

Miao Zhengtao dan Xu Qian bertanya beberapa pertanyaan lagi, Miao Yingdong menjawab satu per satu.

Dia mengerutkan keningnya, mendengar dengan fokus.

"Dimana dia?"

"Yueran ya?"

"Ehn."

"Dia tadi menerima sebuah telepon, sudah keluar, mungkin ada masalah lebih genting! Kamu tenang, sebentar lagi dia akan kembali!"

Miao Yingdong tidak tenang.

Dia sudah sadar dari operasinya, bisa-bisanya Qiu Dongyue tidak ada disini.

Saat ini Qiu Dongyue berlutut di depan tempat tidur Xu Shian, air mata dan ingusnya mengalir, menangis meraung-raung.

Suaranya tersimpan di dalam tenggorokannya, tempat seperti rumah sakit, tidak ada kebisingan.

Dan juga, dia takut kalau dia menangis semakin kuat, akan membocorkan rahasia Xu Shian.

Di dalam lubuk hatinya, dia takut Miao Yingdong tau kalau Xu Shian juga disini.

Tadi saat dia membuka kain putih di kepala Xu Shian, tangannya terus bergetar!

Dia sama sekali tidak percaya, dia lebih memilih percaya kalau dokter yang salah, mama Xu juga ikut salah!

Dokter memberikan handphone Xu Shian kepadanya, mengatakan kalau ada sebuah rekaman yang ingin Xu Shian berikan kepada Qiu Dongyue sendirian.

Qiu Dongyue mendengar, Xu Shian sedang mengatakan pesan-pesan terakhirnya.

Dia bilang kalau memang Yueran yang memberinya nyawanya, karena memang Yueran sangat menyukai Miao Yingdong, orang yang Yueran sukai, juga orang yang dia sukai, jadi berikan saja retinanya kepada Miao Yingdong, tapi jangan sampai dia tau, takutnya orang yang sesombong dia akan keberatan, tidak bisa menerimanya, tapi bagaimanapun juga, hidup adalah yang terbaik;

Dia bilang sekarang dia masih ingat bagaimana Yueran saat masih kecil, anak perempuan yang kasihan dan kurus, sering tidak kenyang, sering dikasihani orang;

Dia bilang, kalau ada kehidupan selanjutnya, kalau Qiu Dongyue tidak bertemu dengan Miao Yingdong, dia ingin bersama Yueran, kalau Yueran bersedia;

Dia bilang, alasan kenapa memberikan retina epada Miao Yingdong, juga tau karena status Yueran tidak sama dengan Miao Yingdong, di tambah dengan ini, meskipun Miao Yingdong tidak tau, tapi Yueran mempunyai kepercayaan sendiri;

Dia bilang, Cheng adalah adik laki-lakinya, anak yang sangat kasihan sekali juga sangat baik hati, menyuruh Yueran memperlakukan Cheng dengan baik.

Dia bilang, dia tau kalau orang yang menukar ginjal, paling lama hanya bisa hidup 10 tahun, dia hanya menganggap dirinya lebih cepat pergi, mengembalikan nyawanya ini kepada Yueran, juga bisa membuat Miao Yingdong bisa melihat, juga tidak rugi;

Suaranya terpotong-potong, pada akhirnya hampir tidak bisa berkata apapun, Qiu Dongyue bisa merasakan, saat dia berbicara, mulutnya terus memuntahkan darah.

Qiu Dongyue dengan benci meremas tempat tidur.

Bahkan kata-kata terakhir, Xu Shian tidak mengatakan kepadanya.

Pergi dengan mendadak.

Kenapa semua orang yang didekatnya selalu menambahkan bobot pada dirinya, Qiu Minghe mau menambah, saat ini Xu Shian juga sedang menambah.

Karena tau memang jarak Qiu Dongyue dengan Miao Yingdong terlalu jauh, meskipun latar belakangnya bagus, tapi pada akhirnya dia tumbuh besar di yayasan yatim, jaraknya juga begitu besar, semuanya mengkhawatirkan kebahagiaannya.

Tapi tidak ada yang pernah bertanya bagaimana perasaan Qiu Dongyue, dia meremas ranjang, berkata, "Kamu melakukan ini, kedepannya bagaimana aku masih bisa bersama dengannya!"

Setiap hari melihat mata Miao Yingdong.

Tapi malah membuat Qiu Dongyue teringat dengan orang lain.

Qiu Dongyue terus duduk dengan bodoh di dalam ruang inap Xu Shian, sampai suster mengatakan mau membawa mayatnya pergi.

Qiu Dongyue tersenyum kaku, orang yang hidup baik-baik, berubah menjadi mayat!

Qiu Dongyue dengan kaku mengangguk, dia terus mendengar rekaman, pada akhirnya Xu Shian mengatakan isi wasiat Qiu Minghe, adalah hari yang paling sulit Chen Yaning lupakan.

Warisa, sudah tidak apa-apa, sumbangkan saja.

Qiu Dongyue dari sore hari duduk sampai malam, dia tidak tau langit diluar sudah berwarna apa.

Setelahnya, dia kembali ke ruang inap Miao Yingdong, berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Xu Shian sudah bilang jangan sampai Miao Yingdong tau, takut dia akan keberatan!

Dia keberatan?

Dia keberatan dengan apa?

Apakah keberatan dengan orang miskin?

Meskipun Xu Shian tidak kaya, tapi mempunyai hati yang paling baik dan suci.

Semulia Miao Yingdong, saat sekarang ini masih mau keberatan?

Saat Qiu Dongyue kembali ke ruang inap Miao Yingdong, matanya masih merah.

Qiu Dongyue dengan tenang berkata, "Apakah sakit saat dioperasi?"

Tenggorokannya sedikit serak.

Kain kasa Miao Yingdong masih belum boleh dibuka, harus tunggu beberapa hari, dia mendengarkan keanehan suara Yueran, bertanya, "Ada apa?"

"Apa?"

"Tenggorokan?"

"Aku sedih, takut operasimu kenapa-kenapa, keluar menangis, sampai operasimu selesai baru masuk. Aku takut operaismu gagal." Qiu Dongyue mengupaskan apel untuk Miao Yingdong, menyuapnya makan.

Xu Qian dan Miao Zhengtao masih disini.

Saat Qiu Dongyue memberikan apel untuk Miao Yingdong, tidak sengaja mengangkat kepala melihat matanya.

Jantungnya tiba-tiba berdetak, mata ini masih tertutup kain kasa, sudah mempunyai kekuatan yang menggemparkan hati, Qiu Dongyue tidak tau, kalau ada suatu hari ketika dibuka, akan seperti apa!

Apakah dia bisa kehilangan kendali, apakah akan memberitau Miao Yingdong, kebenaran tentang mata ini?

Qiu Dongyue ingin tersenyum, setidaknya di hadapan Miao Zhengtao dan Xu Qian, dia tersenyum, tapi sebenarnya dia tidak bisa tersenyum.

Selain dia, semua orang sangat bahagia.

Meskipun Xu Shian bukan kakaknya, tapi adalah orang terdekatnya.

Disini senang, disana kematian.

Dua perasaan ini muncul berurutan di hati Qiu Dongyue, rasanya bercampur aduk.

Dia ingin sekali menangis dengan puas, tapi dia menghormati pendapat Xu Shian, tidak memberitahu Miao Yingdong tentang hal ini, bagaimana juga Miao Yingdong tidak ada salah di kejadian ini, dia tidak tau apa-apa.

Qiu Dongyue ingin menggunakan sikap awal memperlakukan Miao Yingdong, tapi, dia sadar, dia tidak bisa melakukannya.

Perasaan penggemar terhadap idol, mengagumi, menghormati, dan memuja---

Bagaimana juga ada sesuatu yang membuatnya jijik.

Dia tetap datang melihat Miao Yingdong setiap hari, menurut sekali, juga dengan sangat lembut menjaganya, Miao Yingdong tidak bisa melihat ekspresinya, samar-samar merasakan keanehan Qiu Dongyue, tapi dia tidak bisa menjelaskan dimana letak keanehannya.

Hari dimana kain kasa Miao Yingdong dilepas, Qiu Dongyue tidak datang.

Dia sudah mengatakannya kepada Miao Yingdong, bilang kalau hari itu ada hal yang sangat sangat penting, mungkin tidak bisa datang.

Miao Yingdong jelas sekali tidak senang, "Hal penting apa?"

"Ujian sekolah, kalau aku tidak pergi, mungkin tidak bisa tamat!" Qiu Dongyue berkata asalan.

Biasanya juga pintar sekali berbohong, jadi sudah biasa!

"Berapa hari selesai?" Tanya Miao Yingdong.

"Setelah besok sudah selesai ujian. Lagipula, saat kamu lepas kain kasa, aku takut akan terjadi apa-apa, aku tidak berani lihat, aku tidak nyali, takut kamu kenapa-kenapa, tidak usah datang!"

Miao Yingdong tersenyum tipis, "Yasudah tidak usah datang, tidak menyulitkanmu!"

Karena hari kedua adalah upacara penguburan Xu Shian.

Sebenarnya tidak ada banyak orang, dia, Cheng, dan juga mama Xu Shian, teman-teman kerja itu, siapapun tidak tau, jadi satupun tidak datang.

Qiu Dongyue merangkak di depan batu nisan Xu Shian, menangis meraung-raung, kalau Xu Shian tidak mendonorkan matanya, mungkin saja tidak ada hari ini, dia tidak perlu merasa bersalah seperti ini, tidak perlu sesedih ini, meskipun dia meninggal karena penolakan reaksi organnya, Qiu Dongyue juga sudah mengakuinya.

Tapi hari ini-----

Upacara penguburan Xu Shian sudah selesai, Qiu Dongyue membawa Cheng kembali ke rumah Xu Shian.

Dulu, dia sering datang kemari.

Tapi sekarang dilihat lagi, semuanya terasa berbeda.

Saat Qiu Dongyue merangkak didepan batu nisan Xu Shian, Miao Yingdong sedang melepaskan kain kasanya.

Suster membuka kain kasanya selapis demi selapis.

Pandangannya dari kabur menjadi jelas.

Begitu matanya terbuka, seluruh kamar itu berubah menjadi berwarna.

Semuanya tertangkap oleh matanya.

Xu Qian menutupi matanya yang tidak terluka itu, "Apakah sekarang bisa lihat?"

"Bisa! Nyonya Xu." Ucap Miao Yingdong, "Jelas sekali."

Xu Qian tersenyum, "Sudah kubilang. Anakku hanya libur panjang, sekarang, libur sudah selesai, sudah waktunya kembali kerja. Yueran hari ini tidak datang, dia takut kamu kenapa-kenapa, tidak sanggup menerimanya."

"Aku tau! Nanti aku akan meneleponnya, langsung menjemputnya pulang kerumah."

"Benar."

Qiu Dongyue sedang membereskan barang Xu Shian, melihat diarinya, setiap halamannya dipenuhi dengan kata: Yueran.

Menuliskan bagaimana mengenalnya saat kecil, apa yang Yueran korbankan untuknya agar menyembuhkan penyakitnya, deminya tidur dengan Miao Yingdong ----

Dia seorang pria dewasa, kalau hanya bisa membuat wanita berkorban seperti itu, terlalu tidak berguna.

Qiu Dongyue samar-samar mempunyai perasaan kalau kematian Xu Shian adalah disengaja,

Dia bisa memilih untuk tidak mati.

Mungkin kalau mati adalah pelepasan baginya.

Seumur hidup ini dia tidak mungkin bisa menikah dan mempunyai anak, tidak mungkin bisa bersama Yueran.

Meskipun hidup juga sebuah siksaan baginya.

Hati Qiu Dongyue sangat kacau, dia terduduk di atas kursi,

Hari itu Miao Yingdong sudah keluar dari rumah sakit, tempat seperti rumah sakit, dia sama sekali tidak ingin sering tinggal disini, sudah pulang kerumah, rumah yang biasa dia tempat, tidak kembali ke atas gunung, rumah yang dekat dengan AAK itu sudah dijual, karena mempunyai memori yang tidak baik.

Malam ini partnernya membuat sebuah acara perayaan dansa kecil-kecilan, menyelamati dia akhirnya bisa kembali bekerja lagi.

Tanggung jawab AAK diserahkan kepadanya lagi, tidak bisa bersantai lagi.

Miao Yingdong memakai jasnya di hadapan kaca, memakai dasi, lalu berubah menjadi pria tampan yang elegan itu.

Terlahir sebagai orang baru!

Semua orang meneleponnya untuk menyelamatinya, mengatakan dulu saat dia tidak bisa melihat, tidak berani datang bertanya kabar, takut akan membuatnya malu, membuatnya merasa kalau dia adalah orang sakit, sekarang, dia sudah sembuh, sudah boleh menelepon tanpa rasa takut.

Telepon Weiheng juga berdering saat ini, "Kakak ipar, matamu sembuh di waktu yang sangat tepat, kamu akan segera mempunyai keponakan, ingin memberikan apa kepada keponakanmu?"

"Kamu ingin apa? Memberi uang sudah terlalu kuno, bagaimana dengan kapal pesiar?"

"Deal!" Gu Weiheng dengan panik mengatakan ini, "Lagipula pamannya kekurangan semua hal kecuali uang!"

"Bukannya kamu juga tidak kekurangan uang?"

"Dibandingkan denganmu, masih lebih membutuhkannya."

Setelah memutuskan telepon, Miao Yingdong ingin menelepon Qiu Dongyue, tapi sedang ujian, mungkin tidak bisa mengangkat telepon.

Jadi, mengirim pesan wechat memberitahunya alamat acara hari ini, menyuruh naik taxi datang kemari seusai ujian, atau dia cari supir pergi jemput.

Miao Yingdong masuk ke dalam ruangan pesta, ruangan pesta tampak sangat berkilau.

Partner AIO datang mengobrol dengannya.

Saat mengobrol, tidak tau bagaimana, partnernya berkata " Xu Shian sudah meninggal."

Bagaimana juga beberapa hari tidak datang bekerja, tentu saja akan tau.

Miao Yingdong mengerutkan keningnya, "Kejadian kapan?"

"Teman kerja lainnya juga tidak tau jelas tentang kejadian ini, hanya tau kalau hari ini adalah acara penguburannya!"

Acara penguburan? Hari ini?

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu