Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 546 Dia Mengeluarkan Semuanya!

Qiu Dongyue tidak ada pekerjaan di rumah, sedangkan Miao Yingdong duduk di kursi rotan dan mendengarkan musik. Musik ini sepertinya adalah lagu-lagu Bach. Qiu Dongyue awalnya tidak mengerti apa yang bagus dengan lagu-lagu itu, lalu Miao Yingdong menceritakan secara rinci tentang asal mula dan kreasi Bach, serta latar belakang lagu itu, menyuruhnya menikmati lagu-lagu itu dengan sabar.

Miao Yingdong dapat menceritakan wawasan-wawasan seperti itu dengan begitu menarik tanpa berpikir atau mengingat terlebih dahulu, jika dia mengajar di perguruan tinggi, entah berapa banyak gadis yang akan tergila-gila padanya?

Dia duduk di ruang tamu, meminum teh sambil mendengarkan musik dengan santai, situasinya itu itu tampak seperti seorang dewa.

Qiu Dongyue menatapnya hingga terbengong.

Terdapat sejenis orang, tidak peduli apa pun keadaannya, baik berjaya ataupun terpuruk, sosoknya akan selalu mempertahankan keadaan tenang dan anggun, Miao Yingdong adalah jenis orang seperti itu.

Semakin lama berinteraksi dengan Miao Yingdong, Qiu Dongyue semakin menyukainya.

Matanya tidak bisa melihat untuk sementara waktu, tetapi tiada keterpurukan yang tercerminkan darinya. Dia juga tidak pernah mengeluh. Sebaliknya, ketika dia tidak bisa melihat, dia malah bisa menemukan keeleganan dalam kondisi tak terlihat, ini bukan sesuatu yang bisa ditukarkan dengan uang.

Keadaannya ini tampak begitu toleran!

Qiu Dongyue merasa diri sendiri memiliki rasa keamanan dan kenyamanan yang cukup.

Karena itu, dia menyadari bahwa kebanyakan pemahaman-pemahamannya tentang Miao Yingdong sebelumnya hanyalah pemahaman secara permukaan.

Miao Yingdong sebenarnya merupakan seseorang yang sangat terdidik.

"Kebosanan di rumah?"

Hari ini, tidak ada pekerjaan apa-apa lagi di rumah. Setelah makan siang, Qiu Dongyue tidak punya kebiasaan untuk tidur siang. Dia menduga Miao Yingdong bakal pergi tidur sebentar lagi.

"Iya, tidak ada pekerjaan di rumah hari ini, semuanya sudah selesai!"

“Jika tidak ada pekerjaan, turun ke kota dan beli sesuatu untuk Xiao Jiu. Kamu juga bisa membeli apa pun yang kamu suka!” Ujar Miao Yingdong, “Aku tidak bisa membelinya untukmu sekarang, kamu pergi sendiri.”

“Iya. Tapi kamu sendirian di rumah, aku khawatir.” Qiu Dongyue duduk di sofa, bersandar pada lengan sofa dengan tangan menopang kepala.

Miao Yingdong tersenyum tawar, "Aku mau tidur siang, apa yang perlu dikhawatirkan? Apakah kamu benar-benar ingin mengikatku di pinggangmu?"

Qiu Dongyue tersenyum. Semenjak mata Miao Yingdong tidak bisa melihat, pergaulan mereka mulai rukun dan setara.

Kesetaraan ini membuat Qiu Dongyue lebih dekat ke hatinya tanpa sadar.

"Kalau begitu, aku bawa kamu ke kamar dulu." Ucap Qiu Dongyue.

"Aku bisa masuk sendiri nanti, aku telepon supir untuk menyuruhnya datang menjemputmu."

"Tidak usah, aku mau sendirian, saat turun ke kota, aku ingin berjalan sendirian." Qiu Dongyue berdiri dan siap untuk pergi. Miao Yingdong agaknya tidak akan bermasalah untuk kembali ke kamar sendirian.

Qiu Dongyue turun ke kota dan pergi ke pusat perbelanjaan yang sangat besar dan sangat mewah. Bagaimanapun, dia mau membeli barang untuk Xiao Jiu, tentu saja harus membeli yang lebih berkualitas. Selesai belanja, dia jalan-jalan sendirian, kebetulan bertemu Song Yang dan Ming Yuan.

Mereka berdua mungkin juga tidak ada pekerjaan sehingga berjalan-jalan di mal.

Sejak Qiu Dongyue tidak magang di Grup Ming, Song Yang juga tidak pergi ke Grup Ming lagi. Dia bekerja sebagai konsultan di beberapa perusahaan modal, tidak masalah apakah dirinya pergi atau tidak. Mingyuan selalunya mengajaknya untuk berjalan-jalan ke luar agar tidak usah melihat wajah wanita tua itu seharian.

"Apakah kamu keluar untuk membeli barang? Yueran?" Tanya Song Yang.

"Iya. Xiao Jiu sedang hamil, aku keluar untuk membeli bahan gizi untuknya." Kata Qiu Dongyue.

"Ethan menyuruhmu membeli barang-barang ini secara pribadi? Mencarimu, dia sangat untung!" Ujar Song Yang.

Qiu Dongyue enggan mendengarkan kata-kata itu.

Mingyuan memberi Song Yang tatapan menyalahkan, kemudian berbicara dengan Qiu Dongyue, "Tadi aku melihat sebuah gaun di sana yang cocok denganmu. Ayo, ayo."

Kemudian, Mingyuan menarik Qiu Dongyue pergi ke sebuah toko pakaian, menunjuk sebuah gaun sambil berkata pada Qiu Dongyue, "Kamu pasti akan terlihat cantik dengan gaun ini, coba pakai!"

"Tidak usah deh." Qiu Dongyue amat terpojok.

“Ayolah, cepat coba.” Mingyuan sangat antusias, pelayan juga memegang pakaian dan menunggu Qiu Dongyue. Mungkin Mingyuan kelihatan sangat kaya, jadi tidak peduli berapa IQ-nya, pelayan tetap antusias dalam melayaninya.

Qiu Dongyue tidak ada pilihan selain mencoba gaun itu.

Setelah keluar, mata Mingyuan bersinar, "Aku akan membelinya untukmu."

"Tidak perlu! Ethan memberiku uang, aku bisa membelinya sendiri." Qiu Dongyue awalnya tidak ingin membeli pakaian, tetapi Mingyuan mendesaknya, jadi dia hanya bisa beli.

"Aku yang beli! Ini kartunya!" Mingyuan menyodorkan kartu kepada pelayan, pelayan menggeseknya dengan antusias.

Saat Qiu Dongyue hendak berganti pakaian, Mingyuan berkata, "Jangan melepasnya, cantik!"

Qiu Dongyue pun tidak ganti, mengingat Miao Yingdong akan segera bangun, dia bergegas pulang dengan taksi.

Mingyuan menatap Song Yang dan berkata, "Kenapa aku semakin merasa kamu mirip dengan orang ketiga? Apa yang kamu bicarakan? Apa maksudnya mencari Yueran itu menguntungkan? Mana ada orang yang mengadu domba dengan cara yang kamu lakukan barusan?"

Song Yang mengerutkan kening, tidak bicara.

Sepertinya dirinya benar-benar tidak berkesempatan lagi, mereka selalu bersama seharian.

Ketika Qiu Dongyue tiba di rumah, Miao Yingdong sudah bangun, Qiu Dongyue duduk untuk minum teh bersamanya.

Niantong dan Tuan Nan datang untuk menjenguk Miao Yingdong lagi, Niantong berkata begitu memasuki pintu, "Aku mendengar Liyuan mengatakan bahwa kalian menjadi pasangan peri di gunung, benar-benar sesuai kenyataan! Jika tidak dilihat dengan mata sendiri, tidak akan tahu ternyata pasangan peri adalah seperti ini. Yueran, kamu terlihat cantik dengan gaun itu, kamu pilih sendiri? Kamu memiliki penilaian yang bagus."

Qiu Dongyue agak terkejut, dia tidak menggunakan uang Miao Yingdong untuk membeli gaun ini, lagian Miao Yingdong juga tidak bisa melihat, jadi dia tidak memberitahunya.

Dia terutama mempertimbangkan Miao Yingdong mudah cemburu. Saat bertemu Xu Shi'an, Miao Yingdong cemburu parah, jadi dia tidak ingin mencari masalah lagi, tapi Niantong malah membocorkannya.

Miao Yingdong terus memiringkan kepala, dia tidak tahu apa yang dikenakan Qiu Dongyue hari ini, dia ingin melihatnya, tetapi dia tidak bisa melihat.

"Aku membeli banyak sayuran, daging, dan kebutuhan sehari-hari untuk abang, aku tahu Yueran tidak bisa menyetir!" Niantong selalu tersenyum saat berbicara, itu membuat orang merasa senang.

"Bagus sekali! Niantong juga sudah bisa merawat orang ya." Miao Yingdong memperolok-olokkan Niantong.

"Dibandingkan dengan Yueran, aku masih jauh kurang!" Kata Niantong.

Karena Nan Liyuan ada urusan pada sore hari, jadi mereka buru-buru pulang.

Lagi-lagi hanya tersisa Miao Yingdong dan Qiu Dongyue.

“Kamu beli pakaian?” Miao Yingdong bertanya.

"Iya."

"Kenapa kamu tidak bilang?"

“Bukankah karena aku takut kamu merasa sayang akan uang yang kuhabiskan?” Qiu Dongyue mulai bercanda. Lagi pula, Miao Yingdong tidak bisa melihat, tentu tidak tahu berapa banyak uang yang dihabiskan untuk pakaian ini, anggap saja pakaian ini dibeli dengan uangnya, “Banyak wanita yang sudah menikah selalu tidak berani melaporkan harga asli kepada suami mereka. Setiap kali melapor harga, seribu dikatakan tiga ratus, baru dibeli tahun ini, tapi dibilangnya beli tahun lalu. Kamu tidak bisa melihat, aku tentu memilih untuk tidak mengatakannya!"

Sudut bibir Miao Yingdong mengangkat, "Bagus sekali! Sejak kapan kamu menjadi wanita yang sudah menikah?"

"Aku--" Bahkan berbohong pun Qiu Dongyue bisa melibatkan dirinya sendiri dalam kesulitan, "Aku hanya membuat permisalan. Apa kamu tidak mengerti permisalan?"

Miao Yingdong tidak mengatakan apa-apa.

Dia tidak pernah berdebat, yang penting dalam hatinya mengerti.

Hari berikutnya, Qiu Dongyue ingin mengunjungi ayahnya.

Dia tidak membayar biaya pengobatan. Bagaimanapun Qiu Minghe adalah ayahnya. Dia tidak ingin menyesal di saat dirinya ingin berbakti, namun orang tua telah tiada. Jadi dia ingin pergi melihatnya, dia meminta pendapat Miao Yingdong.

"Pergilah! Cepat pergi, cepat pulang."

Miao Yingdong menyetujuinya. Kali ini Miao Yingdong meminta sopir untuk mengantarnya. Rumah sakit agak jauh, dia mungkin tidak bisa pulang dengan bus dalam waktu seharian.

Tetapi, orang yang menginap di bangsal ayahnya sudah ganti.

Qiu Dongyue panik, dia kira ayahnya telah meninggal.

Apakah pemikirannya tadi menjadi realita, saat ingin berbakti, tapi orang tua telah tiada?

Qiu Dongyue hampir menangis. Dia tidak mendapatkan kasih sayang sejak kecil, sulit baginya untuk menemukan kerabat, tapi malah-

Dia berpikir, jika ayahnya masih hidup, dia pasti akan memperlakukannya dengan baik dan tidak akan mempermasalahkan kejadian dulu lagi. Bagaimanapun, ayahnya telah tahu salah dan menyesali kesalahan tersebut, serta telah mendapat hukuman! Hukumannya juga cukup berat.

Dia berharap ayah hidup dengan baik, jangan pergi, jangan pergi.

Dia menarik perawat dengan kondisi yang tidak tenang, menanyakan di mana keberadaan ayahnya? Di mana ayahnya?

"Oh, ayahmu telah pindah ke bangsal berkelas tinggi!" Jawab perawat.

Qiu Dongyue sangat gembira, suka dan cita yang bertukar dengan cepat menguras banyak energinya, dia bersandar dan terengah-engah.

Tampaknya semua kebencian tiada artinya di hadapan hidup dan mati.

Dia pergi menemui ayahnya di bangsal berkelas tinggi.

Ayah sedang tidur, masker oksigen menutupi wajahnya.

Qiu Dongyue tidak bicara, dia menduga Miao Yingdong yang memindahkan bangsal ayahnya setelah mereka berbicara tentang ayahnya pada malam itu.

Apakah Miao Yingdong selalu suka menjadi pahlawan yang tidak dikenal seperti ini?

Ji Hong masuk.

Melihat Qiu Dongyue, dia mulai menyindir Qiu Dongyue lagi.

"Aduh, berbakti sekali! Penyakit ayahmu akhirnya dapat diselamatkan. Untungnya kamu merawat Miao Yingdong, Xu Qian mengatakan bahwa kamu merawat putranya dengan baik, sehingga dia merawat ayahmu sebagai balasan untukmu! Kamu juga sungguh rugi, siang merawatnya, malam harus tidur dengannya juga, membayar pengobatan ayahmu terhitung pengembalian yang sangat kecil jika dibandingkan dengan apa yang kamu berikan! Awalnya aku ingin menyuruhmu merawat ayahmu saja, tetapi kalau kamu merawat ayahmu, tidak akan ada perlakuan yang begitu baik. Hanya dengan merawat Miao Yingdong, barulah ayahmu bisa diselamatkan! "Ji Hong datang sendirian dengan membawa kotak makan di tangannya.

Tampaknya, dia yang tidak perlu menghabiskan uang untuk ayah mulai bersedia memasak untuk ayah.

Hati Qiu Dongyue penuh kemarahan.

Dia tahu bahwa kata-kata Ji Hong menyirat maksud lain, tapi mungkin Xu Qian benar-benar mengatakan hal seperti itu juga.

Xu Qian selalu suka mengatakan apa adanya, meskipun kebenaran selalu menyakitkan.

Mereka yang suka mengatakan kebenaran sebenarnya tidak bersalah.

Hanya saja, Qiu Dongyue tidak bisa menerimanya!

Dia pulang.

Dalam perjalanan kembali ke gunung, dia terus memandang ke luar jendela.

Betul juga.

Dia merawat Miao Yingdong siang dan malam, dia seharusnya mendapatkan bayaran.

Pembayaran semacam ini adalah biaya pengobatan ayah.

Setidaknya Miao Yingdong melihat kontribusinya, bukan?

Itu lebih baik daripada orang-orang yang tidak perhatian!

Masih sama seperti sebelumnya, menggunakan uang untuk menyelesaikan semuanya!

Transaksi seperti ini, Qiu Dongyue sangat muak.

Setelah pulang, dia tidak mengatakan sepatah kata pun, mulai memasak dan makan.

“Bagaimana kabar ayahmu?” Miao Yingdong bertanya.

"Cukup baik."

Miao Yingdong hanya menanyakan kalimat ini, selanjutnya tidak berbicara lagi.

Pada malam hari, Miao Yingdong ingin lagi.

Dia menindih Qiu Dongyue, Qiu Dongyue mengajukan permintaan, "Bisakah kita melakukan kontrasepsi kedepannya?"

“Kenapa?” Tanya Miao Yingdong.

Meskipun Miao Yingdong tidak pernah memakai kontrasepsi sebelumnya, tapi dia selalu--, Walaupun begitu, Qiu Dongyue juga selalu khawatir dirinya akan hamil.

Dia masih bersekolah, tidak ingin menghamili anak sejak dini.

"Karena - tidak mau hamil!" Kepala Qiu Dongyue menoleh ke samping.

Miao Yingdong tidak berbicara, juga tidak mendengarkannya.

Kali ini, dia tetap melakukannya dengan kasar seperti biasanya, pada akhirnya, barangnya mengalir di dalam tubuh Qiu Dongyue, rasa hangat memenuhi bagian perut bawah!

Miao Yingdong mengeluarkan semuanya!

Qiu Dongyue segera bangkit dan pergi ke kamar mandi——

Miao Yingdong baring di tempat tidur, tangan diletakannya di dahi, tersenyum dingin!

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu