Thick Wallet - Bab 491 Kak Ling Yang Pemarah! (2)

Kak Ling sambil tersenyum dengan datar, dia sama sekali tidak mengambil pusing kata-kata penjaga taman ini.

Kalau hanya dengan mulut aja sudah bisa membuat dirinya menyerah, maka mereka sudah terlalu meremehkannya.

“Lagi pula, memangnya kenapa kalau tendangan aku terlalu berat, memangnya kalian bisa menahan aku?”

Kak Ling memandang mereka dengan remeh, sambil melirik ke Shinta Jiang yang ada dibelakangnya, ia melihat bahwa ekspresi wajah Shinta Jiang dari tadi tidak mengalami banyak perubahan, terhadap apa yang sedang terjadi sekarang, sepertinya ia juga tidak begitu peduli.

Hati Kak Ling pun merasa lebih lega.

Ia khawatir kalau Shinta Jiang melihat adegan ini, akan membuat Shinta Jiang menjadi salah paham terhadap Kak Ling dan menjauhinya.

Ini, adalah hal yang tidak bisa diterima oleh Kak Ling.

“Tapi, bocah, jurus kamu itu, Jurus dorongan titik akupuntur kan? Aku jadi penasaran kamu berguru dengan siapa, masih muda kamu sudah bisa menguasai Jurus dorongan titik akupuntur sampai segini, Keluarga Jiang begitu tidak memiliki rasa kemanusiaan, kalau tidak bagaimana kamu pergi bersama kami saja, aku pasti akan menemukan suatu tempat yang bagus untuk mu, jauh lebih baik daripada Keluarga Jiang.”

Setelah Kak Ling merasa lebih santai, kondisi Kak Ling pun menjadi jauh lebih baik. Dia tidak memandang Penjaga taman itu dengan serius, tapi mulai memikirkan bagaimana mengajak Penjaga taman ini.

Ucapan tersebut dilontarkan Kak Ling, Penjaga taman tersebut pun terkejut, ia sama sekali tidak menyangka kalau Kak Ling akan berkata demikian.

Tapi wajahnya tidak terlihat ragu-ragu, malah dengan tegas ia menolak tawaran dari Kak Ling.

“Aku berguru dengan siapa, kamu tidak perlu mengurusnya, dan kamu juga tidak sanggup mengurusnya, dan status aku sekarang adalah Penjaga taman Keluarga Jiang, kamu juga tidak perlu ngomong yang lain dengan aku, aku hanya mengatakan satu kata, tinggalkan Nona Jiang disini, maka aku akan membiarkan kamu pergi! "

Penjaga taman ini tampak sangat dingin, menghadapi ucapan Kak Ling, dia sama sekali tidak tergoyah.

“Haha, kalau begitu berarti tidak ada kesempatan untuk dibicarakan lagi? Tapi begitu juga bagus, jadi aku tidak perlu ragu-ragu lagi, kalau begitu, aku juga tidak perlu segan-segan lagi, kalau kalian bisa membuat aku dan Shinta tinggal disini, berarti itu kemampuan kalian.

Kak Ling tertawa, membalikkan badan dan menarik Shinta Jiang ke dalam pelukkanya, melihat ke depan dan bergegas mengarah ke depan.

Kecepatan dia yang ini lebih cepat dari pada tendangan ia tadi, Penjaga taman yang menguasai Jurus dorongan titik akupuntur melihat kondisi tersebut, wajahnya langsung berubah, hendak ingin mengulurkan tangan untuk menghalanginya, tapi dia sama sekali tidak memiliki keyakinan kalau dirinya sanggup menghalangi Kak Ling.

“Berhenti!”

Bentak dengan keras, urat pun terlihat dari leher Penjaga taman tersebut, satu telapak tangan besar itu mengarah ke Kak Ling, ingin membuat Kak Ling tinggal sini.

“Haha, dengan kekuatan begini saja, lebih baik jangan memalukan dirimu sendiri!”

Setelah tertawa dengan dingin, Kak Ling sama sekali tidak memberi kesempatan untuk Penjaga taman tersebut, satu tinjuan mengarah ke mereka, dan Penjaga taman pun mundur, Kak Ling pun langsung membawa Shinta Jiang pergi meninggalkan rumah Jiang.

Dan Penjaga taman yang mundur terkena tinjuan Kak Ling, wajahnya pun langsung memerah, lalu ia langsung memuntahkan darah dari mulutnya, Penjaga taman itu pun jatuh terbaring di tanah dengan lemas, sambil bernafas dengan kencang, terengah-engah, wajahnya pun menjadi sangat pucat.

Pukulan yang tadi, dia berhadapan dengan Kak Ling, kekuatan yang dirasakan lewat tinjuan Kak Ling tadi, adalah sesuatu yang belum pernah dia lihat dalam tiga puluh tahun terakhir.

Walaupun Gurunya sekali pun, sepertinya juga tidak sanggup menahan kekuatan yang seperti itu.

“Siapa wanita ini? Ada tujuan apa dia datang ke Keluarga Jiang?”

Penjaga taman tersebut tampak bingung, dia sudah membuat sebuah keputusan di dalam hatinya, setelah ia memulihkan energinya, ia harus memberitahukan kepada Gurunya tentang wanita ini, biar Guru yang menghadapi wanita ini.

Kak Ling membawa Shinta Jiang, tanpa sedikit halangan pun ia meninggalkan rumah Jiang.

Dan sepanjang jalan, para bawahan Keluarga Jiang sambil melihat mereka berdua, semuanya menghindari mereka, sama sekali tidak berani maju untuk menghalangi mereka, bahkan omongan besar pun mereka tidak berani mengucapkannya.

Sampai Kak Ling membawa Shinta Jiang meninggalkan rumah Jiang, hati Kak Ling baru benar-benar merasa lebih tenang.

Dan juga, kondisi Shinta Jiang sekarang memang membuat dirinya merasa khawatir.

Dari awal sampai sekarang, Keluarga Jiang sama sekali tidak melontarkan sepatah kata pun, seperti boneka tali, terserah Kak Ling membawa kemana pun, mereka sama sekali tidak membantah, dan tidak memiliki maksud membantah sama sekali.

“Eh, aku kan sudah bilang kita jangan pulang ke rumah Jiang, langsung pergi ke Kota Liu saja, kamu ngotot harus pulang kemari, kalau dilihat sekarang, Keluarga Jiang ini, apakah masih ada rasa kemanusiaan? Ini memang sudah cara keluarga besar melakukan sesuatu.”

Kak Ling menghelakan nafas dengan perlahan, sambil membawa Shinta Jiang, langsung menuju Kota Liu.

Walaupun kondisi Shinta Jiang sekarang, akan sulit untuk muncul pada upacara pembukaan perusahaan cabang Outstanding Corp di Kota Liu, tapi setelah Kak Ling mempertimbangkannya, dia tetap membawa Shinta Jiang ke Kota Liu.

Bagaimana pun, ia harus memberikan penjelasan kepada Zayden Zhou, agar ia tahu kalau dirinya dan Shinta Jiang, tidak bermaksud untuk mengbohongi Zayden Zhou.

Disaat yang sama, Kak Ling juga sedang berpikir di dalam hati, mungkin kondisi Shinta Jiang sekarang, hanya Zayden Zhou yang bisa membantunya memecahkan masalah.

Keluarga Jiang.

Siddhi Jiang terus mondar mandir di halaman, dia ragu-ragu dan khawatir.

Tadi dia bermain dengan Shinta Jiang, menampar Shinta Jiang, bahkan dia sendiri pun tidak menyangka kalau dirinya akan melakukan hal seperti ini, ini semua karena emosi sesaatnya saja.

Sekarang dipikir-pikir, reaksi Shinta Jiang tadi, dan situasi saat wanita tersebut tiba-tiba muncul, Siddhi Jiang merasa sedikit menyesal, dia ingin menjelaskannya kepada Shinta Jiang.

“Tuan kedua.”

Penjaga taman dengan wajah yang pucat berjalan ke dalam, langkah terlihat sedikit hampa, dia juga tidak dapat berdiri dengan seimbang, terlihat sedikit tergoyang-goyang.

Tapi semua ini, Siddhi Jiang tidak peduli, atau bisa dikatakan dia sama sekali tidak perhatian hal seperti ini.

“Bagaimana? Sudah mengantar Nona kembali?”

Siddhi Jiang berkata dengan panik, melangkah dengan cepat, hendak ingin mengarah ke kamar Shinta Jiang.

“Tuan kedua, kita tidak berhasil menghalangi wanita ini, dia pun berhasil membawa Nona Shinta Jiang pergi.”

Penjaga taman tersebut sambil menunduk, ekspresi wajahnya juga sangat tidak enak dilihat.

Ketiga Penjaga taman itu, tidak bisa menghalangi seorang wanita, dan membiarnya membawa Shinta Jiang pergi, ini sudah tidak diragukan lagi bahwa ketiga Penjaga taman tersebut adalah orang yang tidak kompeten.

Dan kompetensi, di dalam Penjaga taman, terutama Penjaga taman Keluarga Jiang merupakan hal yang sangat penting.

Kamu tidak memiliki kekuatan, maka martabat mu, status, fasilitas, semua yang kamu miliki akan menjadi sangat kecil, sangat rendah.

“Kenapa?”

Siddhi Jiang yang sudah melangkah mendengar ucapan tersebut, wajahnya langsung tertegun, gerakan kakinya pun terhentikan, dengan ekspresi wajah yang sangat tidak enak dilihat ia menoleh dan menatap ke arah Penjaga taman, di dalam tatapan tajam seperti elang itu, dipenuhi dengan amarah.

“Kalian bertiga, tidak ada satu pun yang bisa menghalangi seorang wanita?”

Siddhi Jiang dengan wajah yang tidak bisa percaya menanyakan pertanyaannya lagi.

“Tuan kedua, maaf, wanita tersebut sangat kuat, seperti bukan orang Provinsi Hunan, aku akan memberitahu Guru ku, biarkan Guru yang menangani ini.”

Penjaga taman terus sambil menunduk, ia tidak melihat ke arah Siddhi Jiang, namun dengan nada yang sangat berat ia berkata.

Sekarang, orang yang bahkan dia saja tidak sanggup mengatasinya, hanya bisa membiarkan Guru menyelesaikannya.

Dan keberadaan dia dan Gurunya, adalah untuk melindungi Keluarga Jiang.

Sekarang, dalam situasi ia tidak tahu apakah wanita tersebut adalah musuh atau teman, karena dia tidak bisa mengatasinya, maka dia hanya bisa mengundang Gurunya keluar dari gunung.

“Kalian…..”

Siddhi Jiang marah besar, mengulurkan tangan, hendak ingin memukul ke arah Penjaga taman, namun karena terpikir identitas Penjaga taman ini, Siddhi Jiang pun menahan emosinya, hanya saja wajahnya menjadi sangat tidak enak dilihat.

“Baiklah, kamu pergi saja.”

Dengan tidak berdaya, Siddhi Jiang hanya bisa berkata sambil menahan rasa emosinya.

Dia tahu identitas Penjaga taman ini, berbeda dengan identitas Penjaga taman Keluarga Jiang yang lain, dia bukanlah hanya seorang Penjaga taman Keluarga Jiang yang biasa, dia membawa misi, untuk membantu Keluaga Jiang.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu