Thick Wallet - Bab 670 Kemampuan Sebenarnya Setengah Langkah Master Bela Diri!

Astaga, kamu Barry tadi sudah menunjukkan pengeluaran tenaga dalam, itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah menginjak Master bela diri, baru bisa melakukannya.

Meskipun kamu terlalu muda atau mungkin belum mencapai tingkatan Master Bela Diri, namun setidaknya, juga sudah setengah kaki menginjak dunia Master Bela Diri.

Namun saat ini dia malah berkata kepada Zayden, menyuruhnya melepaskanmu dan bertarung dengan adil.

Bukankah kalian bertarung dengan adil dari tadi, apakah Zayden melumpuhkan gerakanmu bukan menggunakan kemampuannya?

Didetik ini semua orang terdiam.

Mereka sudah tidak tahu apa yang seharusnya dikatakan.

Jelas bahwa Barry ini sudah menyerang beberapa kali dan dipecahkan oleh Zayden, sekarang malah kedua tangannya dikunci oleh Zayden, jelas bahwa dia kalah dibandingkan dengan Zayden.

Dengan begini, apakah mungkin Zayden adalah orang biasa yang tidak mempunyai latar belakang?

Dengan kata lain, identitas Zayden belum tentu lebih rendah daripada Barry.

Setidaknya mereka semua adalah orang yang mampu masuk kedalam lantai dua Lakers Club, setidaknya identtias mereka berada pada satu tingkatan yang sama, sama sekali tidak ada kemungkinan siapa bisa langsung mengalahkan yang lainnya.

Sekalipun Fendi melihat Barry harus tunduk dan dengan suara pelan, namun jika menyuruh Barry mengatakan bisa langsung membunuh Fendi, dia juga tidak berani mengatakannya.

Apalagi Barry hanya bisa masuk kedalam lantai dua Lakers Club, ini yang diketahui oleh semua orang.

Namun Zayden, sekali masuk dalam tatapan semua orang, dia sudah berada dilantai dua, dan disaat identitasnya belum jelas, tidak ada yang yakin bahwa apakah Zayden turun dari lantai dua saja atau tidak.

Bagaimana jika dia turun dari lantai tiga?

"Hei yang bermarga Zhou, cepat lepaskan kak Barry, jika tidak ingin mencari mati, aku sarankan kamu segera berlutut dan minta maaf ke kak Barry!"

Dan disaat ini Fendi bergegas keluar dan memaki-maki Zayden.

Seolah Zayden mengunci kedua tangan Barry adalah sebuah perbuatan yang sangat amat jahat.

"Apakah kamu punya hak untuk berkata? Minggir!"

Zayden hanya melirik saja dan langsung mengatakan kata MInggir.

Seusai itu, Zayden tidak lagi melirik kearah Fendi, seolah Fendi hanya adalah tokoh kecil saja, yang sama sekali tidak perlu diperhatikan.

"Barry, aku tidak tahu siapakah kamu, tapi aku pernah mendengar nama keluarga Cai, jika orang keluarga Cai hanya mempunyai kemampuan seperti kamu saja, maka keluarga Cai tidak perlu berada di Hua Xia lagi."

Seusai Zayden berkata, seluruh penonton di lantai dua Lakers Club tercengang.

Dan langsung semua orang kaget, tatapannya terhadap Zayden juga semaki aneh, seolah sedang melihat orang gila saja.

"Astaga, aku tidak salah dengar kan? Apa yang tadi dia katakan, keluarga Cai tidak perlu berada di HuaXia?"

"Iya, dia mungkin saja belumt ahu dengan kedudukan dan kemampuan asli dari keluarga Cai sepertinya."

"Aduh, anak muda, sekali berhasil dan mengira bahwa dirinya tidak terkalahkan, Barry hanya tidak bisa mengalahkannya saja, apakah dia mengira seluruh keluarga Cai tidak bisa melakukan apa-apa terhadapnya? Sungguh berpikir terlalu besar!"

"Iya, tidak perlu seluruh keluarga Cai beraksi, asalkan tuan muda besar keluarga Cai turun tangan, seorang anak muda tidak tahu diri seperti begini akan langsung tunduk!"

........

Mereka terus berdiskusi, namun semuanya tanpa terkecuali tidak menganggap perkataan Zayden tadi, mereka mengira Zayden hanya tidak tahu diri dan berkata besar saja.

"Hahahaha, bagus, benar-benar bagus, aku Barry sudah hidup 20 tahun lebih, aku pertama kali mendengar perkataan ini, awalnya aku tidak bersiap melakukan apa-apa terhadapmu, namun sekarang tampaknya jika tidak memberimu sedikit pelajaran yang asli, kamu tidak akan tahu diri!"

Barry tersenyum dan wajahnya berubah menjadi ganas, dia mengerang, meskipun kedua tangannya tidak bisa mengeluarkan tenaga, namun kakinya menendang kearah depan dengan kuat.

Dan tendangan ini tidak sempat ditahan oleh Zayden, dia ditendang oleh Barry karena tidak siap, dia hanya bisa melepaskan kedua tangan Barry dan mundur, kedua tangannya menahan kebawah untuk menahan tendangan dari Barry.

Dan serangan ini membuat Zayden merasa kedua tangannya sedikit gemetaran dan dia mundur terus hingga kesamping pagar barulah berhenti.

Dan disaat ini, barulah Zayden menyadari bahwa kedua tangannya masih saja gemetaran, dan telapak tangannya yang tadi menahan kaki Barry sudah merah total, seolah sudah matang dimasak.

Tidak hanya begitu saja, Zayden merasa kedua tangannya gemetaran dan sedikit mati rasa.

Ini membuat Zayden sangatlah kaget, tatapannya terhadap Barry juga sedikit berubah.

Dia tidak menyangka bahwa kemampuan Barry begitu kuat.

Meskipun kedua tangannya dikunci, namun dengan tendangan kali ini saja, kekuatan yang dikeluarkannya lebih kuat berkali-kali lipat daripada tinjunya tadi.

Jika dari awal Barry sudah menggunakan kakinya, Zayden merasa bahwa dirinya hanya bisa bertahan beberapa ronde saja.

Dan ini adalah kemampuan asli dari Barry.

Inilah mendekati Master Bela Diri, setengah langkah Master Bela iri, kemampuan asli darinya.

Ekspresi Zayden berubah sedikit buruk, dia tahu dirinya juga hiperbola.

Jika ada Ted disini, maka dia tentu saja tidak perlu khawatir, semuanya ada Ted yang mengatasinya.

Namun saat ini dia sendirian kemari, boleh dibilang, selain dirinya, tidak ada lagi yang bisa diandalkannya.

Sekali berpikiran hingga begini, Zayden mengeluh didalam hati.

Dia tidak percaya apa yang terjadi disini tidak diketahui oleh orang Lakers Club, apalagi Eddy.

Jika mereka tahu, dan tidak mau turun tangan, maka pasti sengaja.

"Tuan Zayden, ada apa dengan Anda, apakah kamu baik-baik saja?"

Melihat Zayden dimundurkan, Yusel bergegas mendekat dan melihat Zayden dengan panik, dan terus mengecek seluruh tubuh Zayden dia takut Zayden terluka.

"Aku tidak apa-apa."

Zayden mengerakkan tangannya dan berkata dengan pelan, melihat kekhawatiran diwajah Yusel, Zayden sebenarnya sedikit malu.

Rasanya itu seolah ketika menolong orang cantik dan pahlawan itu bukanlah tandingannya bagi musuh, sungguh memalukan.

Bahkan mungkin saja bagi beberapa orang, perbuatan Zayden hanyalah untuk berlagak hebat saja.

Sekali dilihat langsung tahu bahwa Yusel adalah orang biasa, orang seperti ini bagi mereka tidak dianggap apa-apa.

Bahkan sebagian besar orang disini asalkan mereka bersedia, mereka tinggal keluar dan sembarangan melambaikan tangannya akan ada segerombongan besar orang seperti Yusel bahkan lebih muda dan lebih cantik dan lebih seksi darinya menghampiri mereka, bagaikan kumbang yang menghampiri api.

"Hmph, masih sok hebat, aku ingin melihat apakah kamu masih tidak apa-apa lagi nanti!"

Barry memutarkan tangannya dan tatapannya penuh rasa dendam, dia melaju kearah Zayden lagi.

dan kali ini Barry tidak lagi menggunakan kedua tangannya melainkan kakinya menuju Zayden.

"Hati-hati Tuan Zayden."

Yusel menjerit dan bergegas menghalang didepan Zayden, didetik ini dia juga tidak tahu mengapa dirinya begini, hanya dipikirannya terus ada sebuah suara yang terus mengatakan tidak boleh membiarkan Zayden terluka lagi, dia bahkan tidak memikirkan bahwa dirinya sama sekali tidak bisa menahan serangan apapun dari Barry.

Didetik ini sekalipun Zayden ingin mendorong Yusel kebelakangnya, sepertinya juga sudah tidak sempat lagi.

Dan semua orang hampir sudah bisa menebak akhir dari Yusel.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu