Thick Wallet - Bab 37 Orang Yang Diam-Diam Merekam!

Permasalahan Jerry Huang diatasi dengan sangat cepat, Tuan Wang juga langsung diangkat menjadi ketua dari tim keamanan.

Zayden Zhou berjalan keluar dari ruangan kemanan, diikuti dengan Ted Chuan, Peter Zhao, John Chen, dan David Chen, wajah mereka kini dipenuhi dengan kepercayaan diri dan harapan.

Empat lelaki yang berada di belakangnya saat ini adalah salah satu anggota baruya.

"Aku merasa sangat senang hari ini, aku akan membayar makan kalian!"

Zayden Zhou melambaikan tangannya, beberapa orang itu langsung berjalan ke arah restoran itu, semua ini terlihat seperti mereka kembali ke masa lalunya.

Keesokan harinya, Zayden Zhou yang sudah menginap semalaman karena mabuk, terbangun oleh karena nada dering teleponnya.

"Halo, CEO Zhou, apakah kamu belum datang ke perusahaan, CEO Shen sedang mencarimu, ada juga salah satu pengusaha yang ingin bekerja sama datang mencarimu."

Suara Elva Ye yang terdengar sangat jelas itu cukup menyadarkan Zayden Zhou.

Saat ia mendengar ada orang yang mencarinya, Zayden Zhou langsung teringat akan perjanjian dengan Kakek Hu.

Zayden Zhou mengetahui batasannya terhadap Kakek Hu.

Namun, ia tahu bahwa Kakek Hu sangatlah berwibawa, walaupun itu dirinya, ia tetap saja harus berhati-hati, ia akan berusaha untuk mencari kesempatan membersihkannya.

Kebetulan sekali, Kakek Hu tertarik akan Proyek Whitening Factor yang dikembangkan oleh Outstanding Corp.

"Baik, aku akan segera sampai."

Setelah itu, Zayden Zhou langsung merapikan barangnya.

Setengah jam kemudian, Outstanding Corp.

"Selamat datang, Kakek Hu."

Zayden Zhou langsung melihat Kakek Hu yang sedang memejamkan matanya di atas sofa pada saat ia masuk ke perusahaan, Kevin yang sedang berada di belakangnya saat itu tersenyum menyapanya.

"Tuan Zhou, maaf sudah mengganggu."

Kakek Hu membuka matanya, lalu tersenyum dan berdiri.

Mereka berdua tidak merasa ragu sedikitpun, lalu langsung berjalan masuk ke ruang kerja Zayden Zhou, sedangkan, Carina Shen sudah menunggunya di dalam.

"CEO Shen, ini adallah Kakek Hu."

Zayden Zhou khawatir bahwa Carina Shen tidak mengenal Kakek Hu, sehingga ia langsung bergegas mengenalkannya.

"Aku tahu, Kakek Hu yang terkenal bukan, bagaimana mungkin aku tidak tahu."

Hal yang membuat ZaydenZhou terkejut adalah faktanya bahwa Carina Shen mengetahui nama panggilan daripada Kakek Hu.

"Haha, CEO Shen terlalu bergengsi, aku kini hanya ingin berbisnis kecil, nama itu sudah tidak ada sejak lama."

Kakek Hu tertawa terbahak-bahak, lalu langsung membuka topik pembicaraan dengan mudah.

Zayden Zhou terkejut, ia merasa banyak sekali hal yang ia tidak ketahui.

Seperti halnya, ia tidak mengetahui nama panggilan Kakek Hu dengan jelas.

Namun, sepertinya Carina Shen dan Kakek Hu mengetahuinya, namun, Kakek Hu tetap saja merasa sedikit canggung.

"CEO Shen, Tuan Zhou, ini adalah barang yang kalian perlukan, walaupun aku ingin bekerja sama, namun aku tetap saja harus bersikap tulus."

Ucap Kakek Hu yang kemudian menganggukkan kepalanya kepada Kevin.

Kevin tidak ragu sedikitpun, ia langsung membuka tas kulit yang berada di genggamannya itu, lalu mengeluarkan sebuah dokumen dan meletakkannya di atas meja.

Zayden Zhou dan Carina Shen saling menatap sejenak, mereka tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Kakek Hu.

Zayden Zhou membuka dokumen tersebut, isi daripada dokumen itu membuat pandangannya mendalam, wibawa daripada dirinya tiba-tiba berubah menjadi tajam.

Dokumen itu menuliskan segala asal dari berita heboh itu, termasuk asal dari berita kemarin.

Hampir seluruh perusahaan percetakan majalan menerima surat yang sama di hari sebelumnya.

Di dalam surat yang tidak bernama itu terdapat foto akrab antara Zayden Zhou dan Carina Shen.

Menurut para penerbit ini, mereka benar-benar tidak perlu menghiraukan kebenarannya, selama semuanya ini mempunyai daya ketertarikannya, mampu menarik pusat perhatian dari orang banyak, maka mereka akan menuliskan beritanya, tanpa menghiraukan segalanya.

Namun sebenarnya, keributan antara Zayden Zhou dan Carina Shen ini sudah tersebar ke seluruh kota dalam sehari, semua orang, baik yang mengenal mereka ataupun tidak, pasti akan menertawakan mereka.

"Aku tidak tahu apakah Kakek Hu dapat mengecek siapa yang mengirimkan surat-surat tidak bernama ini."

Wajah Zayden Zhou berubah, pantas saja semua foto itu selalu terlihat sangat aneh, ternyata mereka mengambilnya secara diam-diam.

"Bawa kemari."

Ucap Kakek Hu, Kevin kemudian berjalan keluar dari ruang kerja.

Tidak lama kemudian, Kevin membawa seorang lelaki muda masuk.

Lelaki itu langsung bersujud ketika ia melihat Kakek Hu.

"Kakek Hu, aku tidak akan berani melakukannya lagi, mohon lepaskan aku!"

Ia berkata sambil menundukkan kepalanya di atas lantai, tanpa berani mengankatnya sedikitpun, ia kemudian mengeluarkan suara sesaknya.

"Lihat orang yang berada di hadapanmu, kamu seharusnya meminta permohonan maaf kepada mereka."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu