Thick Wallet - Bab 1110 Sudah Impas!

Saat berkeliling di lantai C4, keduanya berhasil membunuh dua tim, karena musuh hanya bisa menyerang dari koridor, tetapi jika adu tembak, keduanya tidak takut.

Tetapi ketika mereka meninggalkan gedung ini, mereka mendapat masalah baru karena mereka berada di tempat terbuka.

Di bandara mungkin bisa ada 20 sampai 30 orang yang mendarat di sini.

Sekarang tidak ada yang tahu berapa banyak yang masih hidup di bandara, dan berapa banyak orang yang sedang menanggok di sudut-sudut yang tidak terlihat.

Pada saat ini, tentu saja sangat berbahaya untuk berada di tempat terbuka. Cara terbaik adalah menunggu zona aman mengecil, setelah zona aman mengecil, mereka akan berlari di belakang orang-orang lainnya sambil berlari kabur dari lingkaran racun.

Namun cara ini tidak sesuai dengan cara bermain kedua orang ini, jadi mereka memutuskan untuk keluar dari gedung.

Zayden Zhou terpikir sebuah ide. Ada kendaraan di sebelah gedung C4, dan tempat ini tidak sepenuhnya terbuka, karena ada beberapa bunker.

"Apa kamu melihat dinding rendah di depan itu? Kamu berlari ke sana, dan aku akan melindungimu dari sini! Katak Zayden Zhou.

Zayden Zhou memperhatikan sosok Raja Grandmaster di lantai atas. Raja Grandmaster baru saja melompat dari lantai atas dan langsung ditembaki.

Bagi Raja Grandmaster sendiri, sulit baginya untuk mengetahui dari mana musuh datang dalam waktu singkat.

Untungnya, ada Zayden Zhou. Zayden Zhou dapat melihat jelas dari mana asal tembakan itu, dan langsung tahu posisi musuh tersebut.

Zayden Zhou menjatuhkan musuh dan Raja Grandmaster berlari di balik bunker untuk mengisi darahnya.

Kemudian Raja Grandmaster menyiapkan senjata dan Zayden Zhou melompat keluar dan berlari ke bunker berikutnya.

Dengan cara ini, keduanya berhasil masuk ke dalam mobil dan melaju menaiki bukit.

Dari sisi bukit, dapat mengabaikan seluruh bandara dan pada saat ini, mereka pada dasarnya bisa dikatakan sudah menjadi penguasa bandara ini.

Setelah membunuh cukup banyak musuh, dan mengambil peralatan di dalam kotak, keduanya berjalan keluar dari bandara dengan aman. Pada saat ini, peralatan mereka sudah terbilang cukup bagus.

“Tidak peduli apa senjata pihak lain itu, mereka tidak mungkin bisa membunuh kita dengan satu tembakan.” Zayden Zhou berkata, “Aku menyetir, dan kamu menembak.”

Langkah pertama meninggalkan bandara adalah menyeberangi jembatan, seperti yang diperkirakan, ada seseorang yang mencegat di jembatan.

Namun, masalah seperti ini tidak besar, Zayden Zhou menyetir tanpa pandang bulu, asalkan dia terus membelok-belokkan mobilnya, musuh akan sulit menembak mereka.

Dan itu sudah cukup bagi Raja Grandmaster untuk membunuh musuh.

Tetapi setelah membunuh satu tim ini, baik Zayden Zhou maupun Raja Grandmaster tidak menyangka ada dua orang lagi di atas jembatan!

Ketika Zayden Zhou dan Raja Grandmaster turun dari mobil untuk mengambil peralatan-peralatan musuh di dalam kotak, mereka tiba-tiba ditembaki lagi.

Hanya dalam waktu sesaat, mereka tidak sempat menembak balik dan langsung mati, game over.

Zayden Zhou langsung marah, "Kamu memang tidak berguna! Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk mengawasi musuh dengan benar-benar? Kenapa kamu tidak melihatnya?"

Zayden Zhou bertanya dengan marah.

Peralatannya sangat bagus, semua senjata lengkap, dan mereka terbunuh seperti ini, Zayden Zhou juga sangat kesal!

Tentu saja, Raja Grandmaster juga kesal.

Urat-urat hijau di dahinya mulai keluar, dan dia juga tidak bisa tahan lagi.

"Kamu bilang kamu akan membawaku menang."

"Tapii kamu gagal membuatku menang, bukankah kamu juga tidak bertanggung jawab?"

Raja Grandmaster tidak bisa menahan untuk tidak membalas perkataannya.

Sejak memainkan game ini, Zayden Zhou telah memarahinya terus menerus, dan sekarang, dia tidak bisa menahannya lagi.

Zayden Zhou juga berpikir.

Perkataannya ada benarnya juga, kali ini mereka kalah, dan dia tidak bisa menyalahakn timnya sendiri.

“Baiklah, ayo main lagi!” Kata Zayden Zhou.

Sebenarnya game ini terbilang sulit, karena ada 100 orang yang jatuh di sebuah tempat yang sama, dan mereka semua adalah musuh.

Bahaya ada di mana-mana, dan tidak pernah tahu di mana musuh akan muncul.

Diserang dari belakang, kemungkinan ini akan sangat sering terjadi.

Dari 100 orang, hanya satu orang yang bisa selamat, orang terhebat di dalam game ini memiliki peluang yang sangat tinggi untuk memenangkan game.

Bahkan bisa dibilang tidak ada orang yang bisa menang berturut-turut di dalam game seperti ini.

Apakah itu terasa luar biasa? Saat memainkan game ini sendiri, ada banyak cara untuk mati, dan musuh akan selalu muncul dari segala sudut tempat.

Tetapi saat menonton pemain streamer bermain, mereka sepertinya selalu menjadi tokoh utama dalam permainan, dan selalu bisa menyadari dimana musuh berada.

Bahkan ketika berada di tempat terbuka, mereka bahkan bisa langsung mengetahui di mana posisi musuh yang menembakinya.

Zayden Zhou dan Raja Grandmaster bermain sebanyak 6 ronde, dan akhirnya berhasil menang!

Ronder kali ini mereka sangat beruntung, zona aman selalu mengarah pada mereka, jadi mereka tidak perlu repot-repot berlari mengejar zona aman, dan hanya cukup menunggu kedatangan musuh, dan membunuh mereka.

Namun, dalam ronde ini, Zayden Zhou juga menemui pemain yang menggunakan cheat.

Perilaku kedua orang ini bisa dikatakan sangat hati-hati, berbaring di rumput sepanjang jalan.

Dalam radius tiga ratus meter, tidak ada musuh sama sekali.

Pada saat ini, mereka melihat sebuah mobil datang.

Sama sekali tidak ada masalah dengan keahlian menembak keduanya. Keduanya sangat kompak, satu orang menembak satu roda, mereka memecahkan roda mobil kendaraan terlebih dulu.

Tetapi saat mereka baru menembak, musuh itu sudah menemukan posisi mereka.

Mobil mereka melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak membunuh Zayden Zhou dan Raja Grandmaster pada awalnya.

Zayden Zhou, yang terkena serangan balik, juga langsung mengubah rencana dalam sekejap, jangan menembak mobilnya, tembak orangnya!

Dengan cara ini, mereka berhasil memenangkan game.

Setelah memenangkan game, Raja Grandmaster dan Zayden Zhou juga sangat senang, tetapi sukacita ini hanya berlangsung selama beberapa puluh detik saja, Zayden Zhou langsung berkata, "Jadi, sekarang kita sudah impas, aku tidak berhutang apapun denganmu."

Raja Grandmaster berhenti, meninggalkan konsol game di sampingnya, dan wajahnya kembali dingin.

"Itu benar, aku tidak akan memikirkan kekalahan yang tadi."

"Tapi kamu telah menyinggung perasaanku, dan kamu tidak bisa menghindari masalah ini."

"Aku, menyinggung perasaanmu?" Zayden Zhou bingung, "Sobat, apa maksudmu, kapan aku menyinggung perasaanmu?"

"Kamu menyinggung perasaanku sekarang, dan aku bukan sobatmu," kata Raja Grandmaster.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu