Thick Wallet - Bab 428 Ketakutan Yang Dapat Dikontrol Kak Ling!

“Tidak apa-apa kan?”

Zayden Zhou bertanya pelan pada Shinta Jiang.

Zayden Zhou belum pernah mendengar nama Chester Yang sama sekali, jadi ia juga tidak tahu menahu soal level dan kedudukannya.

Tetapi berhubung kegiatan ini diatur Zayden Zhou untuk Stella Zhang, Stella Zhang pasti sudah mengeceknya juga.

Bagaimana pun juga, Stella Zhang sudah bekerja di Provinsi Hunan belasan tahun. Pemahamannya terhadap hal-hal seperti ini pasti jauh lebih dalam dari Zayden Zhou sendiri.

“Iya, tidak apa-apa, toh hanya foto beberapa saja. Tidak ada masalah.”

Shinta Jiang menjawab tenang.

“Hehe, baguslah kamu cukup percaya dengannya.”

Zayden Zhou mengangguk. Ia tidak berujar apa-apa lagi, sekarang yang ia perlu lakukan hanya tunggu pemotretan beberapa foto itu selesai.

Pemotretan segera dimulai.

Di bawah kilatan lampu studio dan beberapa perlengkapan fotografi lainnya, Chester Yang memulai potret-potretannya.

Pose-pose Shinta Jiang hanya asal saja, tetapi tetap berhasil memancarkan pesonanya. Pesona itu bahkan terlihat sangat kuat dan sanggup membuat siapa pun yang melihatnya terpejam saking tidak berani buka mata.

Zayden Zhou sendiri bahkan juga terkaget-kaget dengan pose-pose Sjhinta Jiang.

Yang ia rasakan saat ini sangat berbeda dengan yang ia rasakan di beberapa pertemuan awal mereka.

Shinta Jiang pada momen ini terlihat seperti berubah jadi satu orang lain. Semuanya ada dalam genggamannya, mau itu fotografer mau pun orang-orang di sisi jalan.

“Dasar orang-orang biasa. Pesona Shinta Jiang milikku ini bukan level kalian.”

Melihat para pekerja tercengang menatap Shinta Jiang, Kak Ling bergumam pelan. Dari nadanya, ia terdengar sedikit tidak senang. Ia sepertinya iri keindahan tubuh Shinta Jiang dinikmati banyak orang.

Zayden Zhou terhenyak. Ia sendiri tidak paham mengapa ia tiba-tiba terpikir hal seperti ini.

Jangan-jangan Shinta Jiang dan Kak Ling bukan teman biasa?

Kalau bukan teman biasa berarti……

Terpikir satu kemungkinan, Zayden Zhou langsung menatap Kak Ling dengan setengah tidak percaya.

Tetapi pria itu langsung mengusir jauh-jauh kecurigaannya dengan cepat.

Bagaimana pun juga ini urusan pribadi Kak Ling dan Shinta Jiang, ia tidak berhak ikut campur. Ia juga percaya Shinta Jiang bukan orang yang seperti itu……

Bisa jadi hanya Kak Ling yang merupakan orang seperti itu, sementara Shinta Jiang tidak.

Seluruh proses pemotretan berjalan lancar. Chester Yang sebenarnya agak sedikit ingin bermalas-malasan, tetapi ia langsung ditegur oleh Kak Ling.

Jadi Chester Yang tidak punya pilihan lain. Setidaknya, selama proses pemotretan berlangsung dari awal sampai akhir, ia tidak berani mengacau sedikit pun dan memperlihatkan kekesalan.

Tiga jam kemudian, pemotretan selesai. Di dalam kamera Chester Yang sudah ada ratusan foto.

Foto-foto ini perlu diedit dahulu oleh Chester Yang, baru kemudian dijadikan media promosi.

“Hehe, Kak Ling, sudah selesai fotonya. Nanti aku tinggal edit.”

Chester Yang berujar canggung sambil menunjukkan beberapa foto di kameranya pada wanita itu.

“Baik. Nanti setelah diedit kasih aku lihat dulu. Kalau aku merasa editannya tidak bagus, kamu tahu sendiri konsekuensinya!”

Kak Ling mengancam seolah Chester Yang bukan siapa-siapa di matanya.

“Baik, baik.”

Chester Yang mengangguk patuh tanpa berani mendebat apa pun.

“Oke lah, kamu boleh pergi.”

Kak Ling berujar sambil menyapu-nyapu tangannya ke Chester Yang.

Langsung datang begitu dipanggil, langsung pergi begitu diusir. Ini lah yang dilakukan Chester Yang ketika berhadapan dengan Kak Ling. Ini membuat Stella Zhang dan Zayden Zhou jadi makin penasaran.

Chester Yang, yang mendapat perintah, langsung pergi dengan patuh.

Seiring dengan menjauhnya suara deruman mobil balap Chester Yang, Zayden Zhou, Stella Zhang, dan Shinta Jiang satu per satu menatap Kak Ling. Mereka terlihat begitu penasaran dengan sikap Kak Ling pada Chester Yang barusan.

“Haha, mengapa melihatku seperti ini? Menganakbuahkan satu orang adik kecil bukannya wajah? Chester Yang dulu aku anakbuahkan, entah sejak kapan ia jadi ciut seperti ini ketika berhadapan denganku.”

Kak Ling berusaha menjelaskan begitu menyadari tatapan aneh orang-orang ini.

Zayden Zhou tertawa-tawa tanpa menganggap keseriusan penjelasan wanita itu barusan. Pasti ada sesuatu di antara mereka berdua, Kak Ling saja yang tidak bersedia bicara.

Shinta Jiang saja tidak tahu apa sesuatu itu, apalagi dirinya sendiri yang berstatus orang luar.

Apalagi ia sendiri juga mungkin dianggap orang luar yang cukup mengancam oleh Kak Ling.

“Baiklah, tugas foto sudah selesai, aku traktir kalian makan yuk. Ketika menandatangani kontrak lalu, aku sudah seharusnya mentraktir kalian, tetapi aku ada urusan. Sekarang aku baru punya kesempatan.”

Zayden Zhou berujar ramah pada Shinta Jiang dan Kak Ling. Ia toh waktu itu belum sempat traktir mereka, jadi ia memang sudah seharusnya mengganti traktiran itu hari ini.

……

Sementara itu, setibanya di vilanya yang terletak di Kota Changsha, Chester Yang langsung menghembuskan nafas lega begitu tahu tidak ada yang mengikutinya dari belakang.

Wajahnya kemudian menampilkan raut heran.

Ia sama sekali tidak menyangka, di Provinsi Hunan, di Kota Changsha, ia bisa bertemu Kak Ling. Kak Ling sepertinya berteman cukup baik dengan nona keluarga Jiang yang bernama Shinta Jiang itu.

Begitu teringat kabar-kabar negatif soal Kak Ling, Chester Yang langsung menahan senyum. Ia turun dari mobil sambil membawa kameranya, lalu langsung masuk kamar untuk bersiap mengedit foto.

Melihat wanita cantik yang tidak bisa ia dekati pada foto-fotonya, hatinya seperti ada yang mengganjal.

Chester Yang selalu merasa dirinya sebagai pria yang sangat memesona. Wanita yang pernah berhubungan dan dekat denganya tidak bisa dihitung jari.

Tetapi, ia belum pernah bertemu wanita model Shinta Jiang.

Begitu ketemu satu yang model ini malah dihalang-halangi setengah mati oleh Kak Ling.

“Aku harus menyebarkan kabar soal Kak Ling! Biarlah orang-orang itu tahu, hehe. Jangan cuma aku sendirian yang diintimidasi Kak Ling, mereka-mereka juga harus ikutan!”

Dalam benaknya tiba-tiba terlihat niat buruk. Chester Yang segera membuka grup WeChatnya dan menjelaskan dengan rinci semua yang terjadi hari ini.

Tetapi ada pula yang Chester Yang sembunyikan, sebab ia ingin orang-orang ini diceramahi Kak Ling.

Salah satunya, ia tidak memberitahukan keberadaan Shinta Jiang pada mereka.

Chester Yang pikir, kalau orang-orang ini datang ke Kota Changsha dan melihat Shinta Jiang, mereka pasti tidak bisa jalan lagi dan langsung berinisiatif mengajak wanita itu berbincang.

Sekalinya inisiatif mereka ini ketahuan Kak Ling, konsekuensinya…… Konsekuensinya akan sangat tragis. Chester Yang tidak tahan tertawa terbahak-bahak.

Grup langsung ramai seketika.

“Gila, gila! Mana mungkin ini? Kak Ling jadi di Provinsi Hunan, tepatnya di Kota Changsha? Asli atau palsu nih?”

“Ternyata bisa saja ditemui pria kecil macam Chester Yang ini. Asli tidak nih? Kamu ketemu Kak Ling masih sempat cerita ke orang-orang?”

“Heh, bisa jadi ia sudah diceramahi Kak Ling dan sekarang ingin menjebak kita biar diceramahi juga.”

“Benar. Teman-teman hati-hatilah. Chester Yang ini banyak ide jahatnya, jangan sampai ketipu!”

“Tidak, tidak, aku tidak tahan! Aku mau ke Provinsi Hunan, ke Kota Changsha! Aku mau ketemu Kak Ling!”

“Bareng yuk bareng, aku juga sudah lama tidak ketemu Kak Ling.”

“Siapa lagi yang mau ikut? Ayo daftar! Yang telat tidak ditungguin!”

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu