Thick Wallet - Bab 584 Bantu Dia Mengingat Kembali!

"Hehe, Abang Gino, karena pihak lawan menghubungi kamu melalui telepon, maka kamu masih bisa menghubungi pihak lawan, telah terjadi sesuatu, jadi kamu perlu bertemu dengan pihak lawan dan menjelaskan beberapa situasi tertentu."

"Aku pikir karena pihak lawan mencari kita, dan juga menggunakan nama Tuan Kong, maka mereka pasti ingin menghancurkan toko yang belum buka itu."

"Kalau begini, begitu dia mendengar ada sesuatu, pasti akan keluar.”

Rowlando Ding berkata dengan percaya diri.

Metode ini, dia baru saja memikirkannya.

Awalnya dia sama seperti Gino Chen, dibutakan oleh amarah.

Tapi sekarang setelah tenang, Rowlando Ding menyadari satu hal.

Karena pihak lawan mencari mereka, ingin menghancurkan toko itu, dan yang paling penting, toko itu dijaga oleh orang yang memang sangat kuat.

Jika demikian, pihak lawan pasti sangat penasaran dan menantikan hasil kerja mereka tadi malam.

Dan mereka kebetulan bisa menggunakan penantian pihak lawan, menarik perhatian pihak lawan.

Asal pihak lawan muncul, Rowlando Ding percaya, berdasarkan kemampuan Gino Chen di Kota Liu, pihak lawan pasti tidak bisa melarikan diri.

"Ya, benar-benar seperti ini, Baik, Rowlando Ding, kamu hebat, asalkan pihak lawan muncul, saat itu aku pasti akan memberikanmu hadiah besar.”

Begitu Gino Chen mendengarnya, matanya langsung berbinar, dan dia pikir ide ini benar-benar bagus.

Dan Gino Chen tanpa ragu langsung mencari nomor telepon pihak lawan kemarin, dan langsung menghubunginya.

Telepon berdering selama beberapa menit, dan tidak ada yang menjawab beberapa kali sebelumnya.

Ini membuat raut wajah Rownlando Ding membeku, dan dalam hatinya mulai cemas.

Apakah pihak lawan dari awal sudah ada persiapan, tidak menggunakan lagi nomor yang lama?

Tapi, tiba tiba panggilannya terhubung, terdengar suara pria yang agak kasar.

"Sudah dijawab!"

Lowrando Ding terkejut.

Dan raut wajah Gino Chen semakin muram, tapi demi menarik perhatian pihak lawan, dia harus mengendalikan amarahnya.

"Hallo, ini aku, semalam kami sudah turun tangan, ada sesuatu yang terjadi, apakah kamu ingin tahu?"

"Apa situasinya? Cepat katakan!"

Pihak lawan tampak sangat cemas, dan ketika dia mendengar ada sesuatu yang terjadi, nadanya menjadi sangat cemas.

"Situasi ini tidak terlalu baik di ceritakan dalam telepon, Kita harus berbicara tatap muka, Bagaimanapun, semua orang memiliki hubungan yang baik dengan Tuan Kong, mari bertemu dan saling mengenal, Mungkin di Kota Liu kita akan saling membantu di masa depan, Bagaimana menurutmu?

Dalam hati Gino Chen mencibir, tapi sekarang dia masih harus berpura-pura dengan nada ramah.

"Baiklah, jika begitu satu jam lagi kita bertemu di Pedestrian Street, kalian langsung ke Liz’s Cosmetics, aku akan menunggu kalian disana.

Kata Pihak lawan dengan tertawa, nadanya sangat ramah, jelas dia sangat puas dengan saran Gino Chen.

Setelah menutup telepon, raut wajah Gino Chen seketika muram, dan matanya menyala marah.

"Panggil yang lain, kali ini, bawa lebih banyak orang, karena berani mempermainkan kita, kita harus mempersiapkan balas dendam yang baik.”

Dengan suara dingin, Gino Chen langsung berdiri dan berjalan keluar.

Setengah jam kemudian.

Vendy Ding bergegas ke Liz’s Cosmeticts, membuka pintu toko ingin masuk kedalam.

Saat ini suasana hatinya sangat baik.

Semalam menelpon, hari ini ada kabar balasan, dan lagi dari nada mereka, sepertinya ada beberapa keadaan khusus yang harus dijelaskan padanya.

Yang paling penting adalah dari nadanya mereka seperti nya ingin lebih dekat dengannya, saling mengenal, dimasa depan di sini di Kota Liu, lebih baik untuk saling mendukung.

Tentu saja Vendy Ding tidak akan menolak ajakan ini, dan dia tidak punya alasan untuk menolaknya.

Dan dia juga memberi tahu pihak lawan satu jam lagi bertem di Liz’s Cosmetics.

Namun Vendy Ding merasa sebagai tuan rumah, dia harus datang lebih awal dan membuat beberapa persiapan.

Membuka pintu toko, Vendy Ding bersiap untuk masuk. Saat ini, puluhan orang tiba-tiba bergegas keluar dari samping toko, serentang menyerang Liz’s Cosmetics.

Hanya dalam sekejap mata, mereka satu persatu menatapnya dengan tidak bersahabat, ekspresi itu seolah olah ingin menerkamnya.

"Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan!"

Raut wajah Vendy Ding berubah drastis, dengan cepat bertanya.

Dalam hatinya sangat panik, dia dia tidak tahu apa yang sudah terjadi, juga tidak tahu mengapa orang-orang ini mengelilinginya, dan lagi mereka terlihat ganas satu per satu, seperti ingin menerkamnya.

Vendy Ding tidak dapat mengingat siapa yang telah dia singgung di Kota Liu, sehingga begitu banyak orang yang datang membalasnya.

Jika ingin bilang dia telah menyinggung orang, maka itu adalah Carine Ye, dan juga Zayden Zhou.

Namun Vendy Ding mengenal Carine Ye dan Zayden Zhou, mereka tidak mungkin membalas dengan cara seperti ini.

Tapi, siapa lagi selain mereka.

Vendy Ding sangat ketakutan dan kakinya juga tidak seimbang, Dia mengambil beberapa langkah ke belakang dan baru mundur dua langkah, dia baru dapat berdiri teguh.

"Hehe, semalam kamu yang menghubungiku kan?”

Saat ini, terdengar suara yang berat.

Dalam hati Vendy sedikit terkejut, merasa suara ini sedikit akrab, dan dengan cepat menoleh.

Detik berikutnya, kerumunan yang mengelilingi Vendy Ding membuka satu celah, dan Vendy Ding dapat melihatnya lebih jelas.

Seorang pria paruh baya dengan wajah yang bulat, dengan tajam menatapnya.

Menatap satu sama lain, Vendy Ding hanya merasa seperti sedang ditatap oleh binatang buas, dan seketika punggungnya menjadi dingin.

"Siapa kamu? Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."

Vendy Ding sama sekali tidak tahu apa yang sudah terjadi, seolah olah ketika dia bangun, menjawab sebuah panggilan, dan dengan bangga datang ke Liz’s Cosmetics dan tiba-tiba bertemu orang-orang ini.

Seketika, Vendy Ding juga merasa sekelompok orang ini sepertinya adalah orang orang yang meneleponnya semalam.

Tapi setengah jam yang lalu, pihak lawan menelponnya dengan gembira, bilang ingin menjelaskannya sendiri, dan bilang dimasa depan ingin saling mengenal dan lebih dekat, jika ada sesuatu di masa depan, lebih baik untuk saling mendukung satu sama lain.

Tetapi kenapa tiba tiba menjadi seperti ini.

"Hehe, tidak mengerti? Tidak apa-apa, aku akan membantumu mencermatinya, bawa masuk!”

Gino Chen tertawa dingin, langsung masuk ke dalam Liz’s Cosmetics.

Rowlando Ding membawa Vendy Ding masuk kedalam, meninggalkan beberapa orang untuk mengawasi pintu, dan yang lainnya mengelilinginya, jika terjadi sesuatu bisa langsung menerobos ke dalam.

Ruangan lantai dua Liz’s Cosmetics.

Gino Chen dengan santai duduk di kursinya Andika Wang, lagi pula Andika Wang sebagai pemegang saham terbesar, jelas tempatnya yang terbaik.

"Rowlando Ding, bantu saudara kita ini mengingat apa yang terjadi kemarin."

Gino Chen berkata dengan ringan, menatap sekilas Rowlando Ding.

"Tidak masalah, hehe."

Rowlando Ding memahami pandangannya, melipat lengan bajunya, berjalan sampai ke depan Vendy Ding, mencibir, langsung menampar wajah Vendy Ding.

Plak!

Tamparan itu sangat keras, meninggalkan cetakan tamparan merah di wajah Vendy Ding.

Dan Vendy Ding yang di tampar oleh Rowlando Ding menjadi linglung.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu