Thick Wallet - Bab 471 Kembali!

“Hmm, sangat tidak berarti, aku kira bisa mendapatkan harga yang besar, siapa sangka berakhir ketika baru mencapai angka 2 miliar rupiah.”

“Benar sekali, aku kira pertemuparan harga itu akan di menangkan oleh Ray Fang dari Keluarga Fang di Kota Jungle.”

“Oh? Benarkah, apa Ray Fang dikalahkan oleh orang yang tidak dikenalnya?”

“Emm, siapa yang tahu. Mana tahu dia tidak memiliki banyak uang, dan tidak bisa membuka harga yang tinggi lagi.”

……

Semua orang sangat kecewa karena batu ini hanya senilai dengan 2 miliar rupiah saja.

Tapi setelah mereka mencibirnya, satu persatu pergi meninggalkan tempat itu.

Akhirnya lelaki tua itu membuat keputusan ketka tidak ada orang yang menawar lagi.

Berarti kedatangan Zayden Zhou kemari tidak sia-sia, paling tidak dia mendapatkan sebuah batu.

Walaupun tidak ada yang tahu apa kelebihan dari batu ini, tapi rumah lelang ini menjadikan batu ini sebagai barang penutup acara ini.

Tapi sepertinya hal ini tidak bisa menghalang orang untuk membenci batu ini.

“Emm, kelihatannya seperti orang bodoh yang menghabiskan uang sebesar 2 miliar rupiah hanya untuk membeli sebuah batu, ternyata dia memang orang bodoh yang tidak ada pengetahuan, dia benar-benar mengira apa batu ini adalah sebuah barang yang langka? Kalaupun ini benar-benar langka, kamu pasti tidak akan ada kesempatan untuk menawar.”

Ray Fang perlahan-lahan jalan, ketika dia melewati Zayden Zhou dan menyeringai..

“Kenapa? Apa kamu masih ingin merasakan tinjuan ini?”

Zayden Zhou tidak menghiraukannya, hanya berkata datar dan pergi melewati Ray Fang.

Dengan cepat Zayden Zhou dan lelaki tua itu bertukaran batu dan uang 2 miliar rupiah.

Melihat batu yang ada di tangannya, Zadyen Zhou merasa batu ini tidak ada istimewanya sama sekali.

Dia hanya merasakan satu keistimewaan, ketika dia memegang batu itu, dia merasa sangat dingin, dan membuat Zayden Zhou sadar.

“Ayo pergi, ini sudah berakhir.”

Zayden Zhou tersenyum dan berkata, sambil memegang batu yang di tangnannya, dia memasang senyuman yang pahit.

Dimata orang-orang hanya orang bodoh yang akan mengeluarkan uang sebesar 2 miliar rupiah hanya demi sebuah batu.

Menurut anak-anak orang kaya, Zayden Zhou hanya tidak tahu bagaimana cara menghabiskan uangnya.

Tapi Zayden Zhou tidak memperdulikan mereka, kedatangannya kali ini hanya nnutk membuat onar, dia juga tidak menghiraukan apa dia bisa mendapatkan bbarang yang bagus.

Dan akhirnya dia mendapatkan sebuah batu ini, jadi dia hanya akan menjadikan barang ini sebagai souvenir saja.

Sejujurnya souvenir seharga 2 miliar rupiah memang lumayan mahal, tapi Zayden Zhou merasa itu tidak masalahh.

Dengan cepat orang disana pergi meninggalkan tempat itu.

Sebenarnya Zayden Zhou masih ingin mengajak Shinta Jiang dan Kak Ling makan bersama, tapi karena tatapan intimidasi dari Carina Shen, membuat dia mengundurkan keinginannya.

Dan Kak Ling juga seperti sedang menahan pencuri, dia sangat mengawasi Zayden Zhou, tidak akan memberikan dia kesempatan untuk mendekati Shinta Jiang.

Hal ini membuat Zayden Zhou pasrah.

Apakah ketertarikannya kepada Shinta Jiang terlihat dengan jelas?

Seharusnya tidak sejelas itu lah?

Jadi mereka terpisah di tengah kota.

Shinta Jiang ingin pulang kerumahnya.

Dan Zayden Zhou yang lainnya akan pulang ke hotel.

Di waktu bersamaan, anak-anak orang kaya itu juga memasuki pusat Kota Changsha.

Awalnya setelah kehadiran mereka di rumah lelang ini mereka akan langsung pergi, karena sepanjang perjalanan mereka belum pernah pergi ke tempat lain.

Jadi setelah acara lelang ini berakhir, mereka akan menghabiskan waktu mereka untuk bermain.

Dan ketika anak-anak orang kaya in akan pergi ke pusat kota, secara alami hal ini menarik perhatian kafe malam yang ada di pusat kota.

Selain terkejut dengan hal yang dilakukan oleh anak-anak orang kaya ini, tidak sedikit dari mereka tahu kalau di Kota Changsha ada orang bodoh yang rela menghabiskan uang sebesar 2 miliar rupiah hanya untuk sebuha batu.

Dan berita seperti ini dengan cepat tersebar di kafe malam.

Dengan cepat berita ini tersebar ke seluruh Kota Changsha.

Banyak orang yang terkejut, mereka mengira orang yang aneh di dunia ini sangatlah banyak.

Ini adalah hal yang wajar untuk dunia yang besar seperti ini.

Takutnya hanya orang yang tidak berguna atau orang yang memiliki kelainan di otaknya yang ingin menghabiskan uang sebesar 2 miliar rupiah hanya untuk membeli batu jalanan ini.

Tapi hal ini tidak diketahui oleh Zayden Zhou.

Ketika sampai di hotel, waktu sudah menunjukkan pukul 3 subuh.

Setelah membasuh mukanya Zayden Zhou berbaring di kasur, hatinya tiba-tiba begerak, lalu dia mengambil batu yang senilai 2 miliar rupiah itu, dengan teliti memperhatikannya.

Jika dilihat dari luar, batu ini memang mirip dengan batu yang sering di jumpai di jalanan.

Dan juga tidak ada model yang menarik perhatian orang.

Jika batu ini hilang di luar, tidak akan ada orang yang tahu kalau batu ini senilai 2 miliar rupiah.

Tapi ketika dia memegang batu ini, Zayden Zhou dengan jelas mendapatkan perbedaan dari batu ini.

Tekstur batu ini sangat lembut.

Tidak terasa kasar sama sekali.

Sebaliknya, ketika dia mengelus batu ini, membuat Zayden Zhou tidak ingin melepaskannya.

“Mengapa rasanya batu ini tidak semudah seperti penglihatannya?”

Zayden Zhou bergumam, dia semakin serius mengamati batu ini.

Zayden Zhou sebelumnya tidak pernah mendengar kabar tentang rumah lelang pribadi ini.

Selain itu, hanya Shinta Jiang yang diikuti oleh Kak Ling yang satu-satunya berasal dari 5 keluarga besar di Provinsi Hunan yang menghadiri acara lelang ini.

Dan yang ada di tempat itu semuanya adalah anak orang kaya, jika dilihat dari umurnya, sepertinya tidak ada yang berumur melebihi 30 tahun.

Zayden Zhou tidak yakin tempat seperti ini bisa mengeluarkan batu biasa saja untuk dilelang.

Selain itu barang ini di taruh di akhir acara, dan dijadikan sebagai barang berharga.

Mungkin orang lain pernah memikirkan hal ini.

Tapi dengan cepat mereka menghilangkan pikiran ini.

Jadi dimata Zayden Zhou, akhir seperti ini bukanlah hal yang tidak terduga.

Karena barang barang yang dirawat di rumah anak orang kaya itu pasti barang mewah.

Mungkin mereka masih bisa tertarik dengan sebuah pajangan atau guci.

Tapi untuk batu ini, mungkin mereka pernah berpikir apa kelebihan dari batu ini.

Hanya saja karena mereka gengsi, jadi mereka tidak ingin merebutkan batu ini.

“JIka tidak ada orang yang menginginkannya, berarti batu ini tidak ada kegunaan sama sekali, tapi jika dilihat lelaki tua itu bukanlah roang biasa. Apa mungkin dia bisa menjual sebuah batu yang tidak ada gunanya sama sekali?”

Selain itu.

Zayden Zhou memperhatikan satu bagian.

Lelaki tua itu bisa menjelaskan sedikit banyaknya barang-barang yang dia jual sebelumnya.

Bahlan dia bisa membuat sedikit gurauan untuk membuat keadaan semakin ramai.

Tapi ketika batu ini keluar, lelaki tua itu tidak ada respon apa-apa.

Dia hanya melihat orang-orang yang berada disana tidak puas dengan gambar yang kelaur di layar, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Respon diam inilah membuat Zayden Zhou mengambil keputusan untuk membuka harga.

Paling tidak batu ini bisa dia jadikan pajangan.

Walaupun pajangan ini sedikit mahal, dia mengeluarkan uang sebesar 2 miliar rupiah, diatas harga yang ditawakan oleh Ray Fang.

Tapi ini hal yang wajar.

Jika sekarang dilihat batu ini bukanlah abut biasa.

Kalau bukan, tidak mungkin ketika dia memegang batu ini terasa sangat dingin.

“Tapi bagaimanapun batu ini terlihat seperti abut biasa, mengapa bisa ada rasa yang aneh? Apa mungkin hanya orang tua itu saja yang mengetahuinya?”

Zayden Zhou berpikir dalam hati.

Akhirnya dia membuat keputusan untuk membawa batu ini di tubuhnya.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu