Thick Wallet - Bab 182 Damien Chen di Kota Donghai

Semua orang yang berada disana memasang raut muka yang berbeda, ada beberapa orang yang ingin membantu Zayden Zhou, tapi setelah dipikir lagi, akhirnya dia memilih untuk meninggalkannya.

Sejauh matanya memandang, Zayden Zhou melihat pandangan orang orang mulai berbeda, dia merasa sedikit aneh, tapi tidak melihat apa apa.

“Anak muda, kamu hari ini telah bertemu denganku, jika kamu bisa masuk ke dalam sekolah, maka aku akan mematuhimu!”

Joss Lu dengan sombong berkata, menunjuk Zayden Zhou, dan tidak berhentinya tertawa dingin.

“Heh! Aku tidak ada anak yang kurang ajar sepertimu!”

Zayden Zhou juga tersenyum dingin dan memasang muka yang angkuh.

Dia awalnya hanya ingin mengantar Alice Chen ke sekolah, dan sekalian melihat keadaan sekolah sana, dan mengingat kembali kenangan masa sekolah dulu.

Tapi siapa sangka sebelum masuk ke dalam sekolah, dia sudah di cegat oleh orang dari luar.

Untung saja sekarang hanya ada Zayden Zhou dan Alice Chen berdua saja, tapi jika Ted Chuan atau adiknya Eddy Chen juga berada disini, lelaki yang bernama Joss Lu itu tidak akan mungkin masih berdiri disini.

“Kamu! Jika kamu ingin ribut lebih baik sekarang saja, karena ketika Damien Chen datang, maka kamu tidak akan pernah bisa menyombongkan diri lagi.

Joss Lu mulai marah, ketika dia ingin memukulnya, dia melihat pandangan matanya Zayden Zhou, tiba tiba hatinya sedikit ragu, lalu dia pun menyimpan lagi tangannya, tapi mulutnya masih saja marah marah.

“Kenapa?”

Saat ini terdengar suara yang dingin berasal dari segerombolan orang itu.

Zayden Zhou melihat orang yang sedang mengelilinganya tiba tiba bubar, lalu terlihat seorang pria muda perlahan lahan jalan mendekatinya.

Tapi Zayden Zhou sangat terkejut ketika melihatnya.

Dia merasa muka pria ini sangat familiar.

Setelah dilihat lebih jelas, pria ini terlihat seperti Eddy Chen.

Dia tercenggang melihatnya, lalu Zayden Zhou menoleh kearah Alice Chen, lalu melihat muka Alice Chen sedikit terkejut, dia pun langsung mengerti apa yang terjadi.

Apakah pria yang bernama Damien Chen ini adalah anak yang disembunyikan oleh Eddy Chen?

“Damien Chen?”

Joss Lu ketika melihat ada yang datang, dia tersenyum lalu bangkit, dengan suara yang rendah berbisik kepadanya, dan menunjuk kearah Zayden Zhou.

Ketika mendengar apa yang dikatakan Joss Lu, muka Damien Chen sedikit kusam, lalu dia pun langsung mengangkat kepala melihat kearah Zayden Zhou, secara alami dia pun juga melihat Alice Chen yang berada di sampingnya.

Dalam sekejap Damien Chen juga sangat terkejut.

Walaupun hanya sebentar saja, tapi hal ini tetap tertangkap oleh Zayden Zhou.

“Hah? Apa anda ini siswa jurusan pengecekkan material?”

Damien Chen menatap Zayden Zhou yang pandangannya penuh akan analisa.

Walaupun dia tahu dengan Zayden Zhou tapi dia tidak terlalu mengenalnya, jadi kebetulan hari ini sudah bertemunya, dia akan coba mengenalnya lebih dalam.

“Benar sekali.”

Dia berbicara dengan keras.

“Damien Chen, jangan dengar omong kosongnya, dia sama sekali bukan siswa jurusan pengecekkan material, aku mengenal semua siswa jurusan pengecekkan material, sama sekali tidak ada dia, dan beraninya dia bilang jika Jack Shao akan pergi menjemputnya, dia hanya membual saja.

Joss Lu tertawa dingin berkata.

“Apa aku bertanya kepadamu?”

Damien Chen mendengus kasar, lalu melirik Joss Lu.

Joss Lu sangat terkejut, lalu dia langsung menundukkan kepala, tapi matanya dipenuhi dengan penuh amarah.

Dia sebenarnya ingin mengambil hati Damien Chen, tapi siapa sangka Damien Chen mempermalukannya di depan banyak orang.

Hal ini sangat membuat Joss Lu marah, dia ingin sekali memukul Damien Chen di depan banyak orang.

Tapi, Joss Lu tidak berani!

Dia tahu jika dia benar benar melakukan itu, konsekuensi yang di dapatnya pasti sangat mengerikan.

Hukuman ringannya adalah dia pasti akan dikeluarkan dari sekolah.

Dan hukuman beratnya adalah dia akan masuk ke penjara.

Damien Chen memiliki kemampuan itu!

“Apa kamu bisa mencari Jack Shao?”

Damien Chen sedikit terkejut melihat Zayden Zhou.

Jack Shao walaupun bukan dosen jurusan pengecekkan material, tapi dia sangat di hormati.

Jack Shao tidak hanya karena dosen di jurusan pengecekkan material saja, kemampuan dia sudah standar internasional, tapi ini karena Jak Shao orangnya sangat baik hati, dan sangat sabar kepada murid.

Tidak seperti dosen lain yang sangat sangar.

“Benar sekali.”

Zayden Zhou sedikit ragu, namun akhirnya tetap menganggukkan kepala.

Setelah mengetahui identitas Damien Chen, Zayden Zhou tidak khawatir lagi, paling tidak dia tidak akan menyusahkan dirinya di depan banyak orang.

“Siapa yang tidak bisa bicara omong kosong? Jika kamu bisa memanggil Jack Shao kemari, maka aku akui kamu adalah siswa dari jurusan pengecekkan material!”

Joss Lu tiba tiba mengangkat kepalanya, dengan kejam berkata.

Dan siswa yang sedang berdiri mengelilinginya ikut menganggukkan kepala, mereka merasa apa yang dikatakan oleh Joss Lu itu ada benarnya.

Siapa yang tidak bisa membual, ada orang yang bisa bilang kalau dia adalah siswa jurusan pengecekkan material, dan ada juga yang bilang kalau dia mengenal kepala sekolah.

Tapi kata kata saja tidak cukup, ini semua harus ada bukti yang kuat.

Lagipula tidak ada siswa jurusan pengecekkan material yang mengenalnya, jadi mau tidak mau harus membuat Jack Shao yang menjadi saksi.

“Cool!”

“Apa aku menyuruhmu untuk berbicara? Apa kamu tidak takut sesuatu buruk terjadi!”

Joss Lu baru saja menyelesaikan kata katanya, lalu pipinya mendapatkan sebuah tamparan.

Pipi kanannya Joss Lu tiba tiba memerah, dan berbecak bentuk tangan orang, dan bercak itu tidak akan hilang dalam waktu dekat ini.

Dan tamparan ini langsung dikeluarkan oleh DamienChen.

Seketika semua orang langsung tercengang melihatnya.

Apakah Joss Lu ini adalah budaknya Damien Chen? Akhir akhir ini sangat jarang mendengar kabar Damien Chen, mengapa dia tiba tiba menampar Joss Lu.

“Damien Chen, aku…”

Bahkan Joss Lu sendiri pun tidak menyangka kalau Damien Chen bisa menamparnya.

Dia selama ini ingin dekat dengannya, dia pikir selama ini dia selalu memberinya saran, dan sekarang dia malah di tampar di depan banyak orang, dan hal ini membuatnya sangat marah.

“Kamu berani menamparku? Aku selama ini selalu mengikutimu, dan sekarang beraninya kamu menamparku?”

Joss Lu di depan hadapan banyak orang marah besar, berteriak kepada Damien Chen, seperti ingin berbalas dendam kepadanya.

Tapi sebelum Joss Lu berhasil berjalan mendekatinya, tiba tiba dari balik gerombolan orang itu muncul lah dua pria berpakaian hitam, satunya berjalan kearah Joss lu, dan membawanya pergi, lalu satuya lagi berdiri di depan Damien Chen untuk melindunginya.

Semua orang yang berada disana sangat terkejut, tidak banyak orang yang menggosok kedua matanya, mereka mengira mata mereka yang sedang dalam masalah.

Apa yang sebenarnya mereka lihat.

Dari gerombolan itu tiba tiba muncul dua pria berpakaian hitam dan salah satu orang itu mendorong Joss Lu keluar!

Kalian harus tahu Joss Lu adalah pria yang memiliki berat badan mencapai 100kg.

Harus membutuhkan kekuatan yang besar untuk mendorongnya!

Semua orang menghelakan nafas kesal, mereka berpikir lagi factor mana yang menyinggung Damien Chen.

Setelah diingat lagi, semua orang memasang muka yang aneh dan memandang Zayden Zhou dan Alice Chen.

Mereka tidak menyinggung Damien Chen, tapi pandangan mata Zayden Zhou lah yang telah menyinggungnya.

Dia tidak hanya kurang ajar kepada Damien Chen, dia bahkan merebut wanitanya Damien Chen!

Ini sama saja Damien Chen di selingkuhi, dan semua pria pasti tidak akan bisa menahannya.

Apalagi Damien Chen sangat terkenal di Dobt’s University maupun universitas terdekat lainnya.

Jika masalah ini diketahui oleh orang lain, apalagi di ketahui oleh orang yang tidak menyukainya, maka dia pasti akan merasa sangat malu.

Damien Chen menatap Zayden Zhou sekilas, lalu padangannya diarahkan kepada Alice Chen dan tersenyum kepadanya.

Semua orang merasa merinding melihatny.

Akhirnya akan datang juga!

Damien Chen akhirnya membuka suara, dan akan menghukum pria itu!

Sedetik kemudian akhirnya Damien Chen membuka suara lemah.

“Kak.”