Thick Wallet - Bab 388 Secara Diam-Diam!

Keluarga Jiang.

Di aula, kali ini tidak ada keluarga Yu, keluarga Du dan keluarga Tang.

Hanya ada ketua keluarga Jiang Fandy Jiang, dan ketiga anaknya, Steven Jiang, Siddhi Jiang dan Sofian Jiang.

Ketiganya duduk di samping dan menunggu perintah dari orang tua itu.

“Apakah keluarga-keluarga kecil itu masih belum mengakuinya?”

Fandy Jiang berkata dengan sangat dingin.

Sekarang sudah sangat malam, meskipun di rumah mereka terasa hangat, tetapi Siddhi Jiang dan Sofian Jiang masih merasa ada suasana dingin di belakang mereka.

Sedangkan Steven Jiang hanya diam saja tanpa bergerak sedikitpun.

“Tidak ada, mereka tidak hanya datang untuk mengakui kesalahan mereka, mereka bahkan mengatakan dengan orang-orang lain mereka sudah berhasil lepas dari kendali keluarga Jiang, dan memfitnah keluarga Jiang.”

Steven Jiang berkata dengan datar, dia tidak menyadari perkataanya itu mungkin bisa saja mententukan nasip keluarga-keluarga kecil itu di Changsha.

Bahkan nyawa orang-orang itu seperti tidak ada hubungan sama sekali dengannya.

Dan sekarang otaknya hanya memikirkan tentang Zayden Zhou.

“Heh, ayah, keluarga-keluarga kecil itu sudah bergabung dengna keluarga Chen dan keluarga Ding, dan berani melawan keluarga kita, sangat tidak takut mati, menurutku kita tidak usah banyak omong kosong lagi dan langsung menyerang mereka, lebih baik biarkan mereka mati semua!”

Siddhi Jiang berkata dengan dingin, perkataannya penuh dengan rasa benci.

Sebelumnya keluarga Jiang mengadakan acara perjamuan untuk menjodohkan Shinta Jiang, dengan begini keluarga Jiang bisa semakin bertambah kuat, dan dia juga bisa lebih unggul dalam memperebutkan posisi ketua keluarga.

Tapi sayang itu semua sudah gagal total.

Awalnya Zayden Zhou mengacaukan acara perjamuan itu sampai mereka tidak bisa menghentikannya, kemudian keluarga Chen dan keluarga Ding memimpin keluarga-keluarga kecil lainnya untuk melawan keluarga Jiang.

Ini sudah membuat keluarga Jiang sangat malu, karena mereka sudah tidak ingin bersama keluarga Jiang lagi, maka lebih baik mereka semua mati saja.

Tapi semua ini adalah pilihan kedua.

Siddhi Jiang benar-benar tidak menyangka malam itu Shinta Jiang pergi dari rumah dan bersama dengan Zayden Zhou.

Masalah ini sudah Siddhi Jiang beritahu kepada seluruh pengawal untuk merahasiakannya.

Jika sampai orang luar mengetahuinya, Siddhi Jiang pasti akan menjadi bahan tertawaan.

“Hehe, kalian berdua jangan setegang itu, urusan kelaurga-keluarga kecil itu hanyalah hal kecil, yang kita harus pikirkan sekarang adalah bagaimana membereskan Zayden Zhou dan orang-orangnya, karena ancamannya lebih berbahaya dibandingkan mereka semua.”

Sofian Jiang tertawa dingin di dalam hati saat melihat respon kedua kakaknya.

Kekuatan Sofian Jiang adalah yang paling lemah di antara ketiga bersaudara ini, kemampuannya sangat kecil di mata Fandy Jiang.

Inilah yang membuat Sofian Jiang merasa tidak senang.

Sekarang kakaknya yang terbesar sudah kehilangan kesempatannya untuk merebut posisi ketua keluarga,dan kakaknya yang kedua terus-terusan ikut campur menyelesaikan beberapa masalah, dia sudah mulai bertanya-tanya kapan dia bisa muncul untuk membuktikan dirinya.

“Adik, jangan berkata yang tidak-tidak, siapa yang tidak tahu seberapa bahayanya ancaman Zayden Zhou, atau mungkin kamu sudah terpikirkan cara untuk menghadapinya?”

Siddhi Jiang merasa tidak senang mendengar perkataan Sofian Jiang tadi.

Dia mengatakan lebih baik membereskan keluarga-keluarga kecil itu, tapi Sofian Jiang malah berkata seharusnya menghadapi Zayden Zhou terlebih dahulu.

Tapi siapa yang tahu, Zayden Zhou tidak mudah untuk dihadapi, kalau tidak bagaimana mungkin dia terus-terusan dirugikan oleh Zayden Zhou.

Dan sekarang Sofian Jiang malah berani berkata seperti itu.

“Hehe, kakak, Zayden Zhou memang tidak mudah dihadapi, tetapi bukan berarti sama sekali tidak ada cara untuk menghadapinya, apa kamu sekarang takut menghadapinya karena kamu sudah beberapa kali dirugikan olehnya?”

Sofian Jiang sudah tidak peduli lagi jika Siddhi Jiang marah karena perkataannya.

“Sofian, apa kamu ada cara?”

Saat Siddhi Jiang ingin menjawab perkataan Sofian Jiang tadi, Fandy Jiang langsung memotongnya.

Fandy Jiang berkata dengan datar.

Meskipun itu hanya terdengar seperti pertanyaan, tapi ketiga bersaudara itu tahu Fandy Jiang sudah serius.

Dan saat ini Steven Jiang dan Siddhi Jiang melihat ke arah Sofian Jiang.

“Hmm……”

Sofian Jiang terdiam.

Kenapa menjadi seperti ini?

Aku hanya sembarang berbicara saja, Zayden Zhou sulit untuk dihadapi, apa salah?

Tapi kenapa orang tua itu bertanya dengannya seperti itu?

Aku bagaimana mungkin ada cara untuk menghadapi Zayden Zhou.

Melihat Sofian Jiang tidak bisa berkata apa-apa, Steven Jiang langsung menarik kembali pandangannya, ujung bibirnya sedikit terangkat, dan terlihat seperti menghina.

“Hehe, adik, kenapa tadi kamu berbicara dengan sangat gagah sekali, dan sekarang malah tidak bersuara lagi, bukannya kamu bilang bisa menghadapi Zayden Zhou? Sekarang kami bertanya kepadamu, dan kamu tidak berani menjawab? Apa kamu tidak berani menghadapi Zayden Zhou?”

Tapi Siddhi Jiang tidak mau melepaskan adiknya begitu saja.

Sekarang ancaman terbesar dari keluarga Jiang terhadap dirinya adalah Sofian Jiang.

Jarang bisa menangkap kesalahan adiknya itu.

Dan sekarang segala jenis perkataan jelek dilontarkan dari mulutnya.

Ini membuat wajah Steven Jiang menjadi muram.

Melihat wajah Steven Jiang yang sudah seperti ini, dia sudah tahu kakaknya itu tidak mungkin akan membantu adiknya kali ini.

Sedangkan Sofian Jiang sekarang terdiam kaku melihati tatapan mata Fandy Jiang yang sangat dingin.

Dia sudah beromong kosong di depan Fandy Jiang.

Sama saja ini sudha seperti membohonginya.

“Ayah, aku tadi sedikit sembrono, mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dikatakan, kita sekarang seharusnya menaruh perhatian penuh kepada keluarga-keluarga kecil itu.”

Dan akhirnya dia mengakui kesalahannya dan tidak berani melawan Fandy Jiang.

“Steven, bagaimana kalau menurutmu?”

Fandy Jiang langsung melihat Steven Jiang dan bertanya dengan halus.

Fandy Jiang tahu jika kemampuan Steven Jiang jauh lebih tinggi dibandingkan Siddhi Jiang dan Sofian Jiang.

“Sangat mudah, karena keluarga-keluarga kecil itu dipimpin oleh keluarga Chen dan keluarga Ding, jadi lebih baik kita membereskan keluarga-keluarga kecil itu, seingatku keluarga Zhao dan keluarga Liu lebih lemah, kita bisa memulai dari mereka.”

Steven Jiang berkata dengan datar, dia langsung menentukan nasip kedua kelaurga itu hanya dalam satu perkataan.

“Baiklah, urusan ini aku serahkan padamu, mereka pasti ada dukungan dari belakangnya sampai bisa seberani ini, mungkin keluarga Zhang membantu mereka, jadi kamu harus hati-hati, apapun yang terjadi harus kamu laporkan kepadaku!”

Fandy Jiang berkada dengan suara yang dalam, dan nada bicaranya terdengar tegas.

Keluarga Jiang adalah salah satu 5 keluarga besar di Hunan selama belasan tahun.

Karena keluarga-keluarga kecil itu sudah berani melawan mereka, maka siap-siap saja menerima akibatnya.

“Oh iya, seingatku keluarga Zhao dan Liu cukup dekat dengan DMI?”

Tiba-tiba Fandy Jiang teringat sesuatu dan langsung bertanya.

“Iya, penanggung jawab DMI adalah Skyler Huang, dia sudah berteman lama dengan ketua keluarga Zhao dan keluarga Liu, banyak usaha keluarga mereka didukung oleh DMI.”

Steven Jiang berkata dengan datar, dia sepertinya sudah memahami keseluruh tentang masalah ini.

“Dan aku ingat DMI juga bertumpuh pada kekuatan di Beijing.”

Fandy Jiang merasa ragu-ragu, dia berpikir bagaimana menghadapi DMI.

“Keluarga Chen dari Beijing, tapi sepengetahuanku, keluarga Chen akan segera melepaskan DMI, jadi tidak perlu khawatir, aku sudah memikirkannya dengan baik.”

“Baiklah, kalau begitu kita segera mulai bergerak, biar orang-orang tahu, kekuatan keluarga kita, tidak siapapun yang bisa melawannya.”

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu