Thick Wallet - Bab 667 Melawan Barry! (1)

"Bocah, kamu sudah berhasil membuatku marah, semoga sebentar lagi mulutmu masih bisa seperti sekarang ini!"

Seusai berkata, Barry juga tidak lagi basa basi, dia melangkah kearah Zayden, badannya yang besar bagaikan sebuah meriam yang bergerak, dia berjalan dengan aura yang kuat kearah Zayden.

Dan tinju Barry juga tidak duduk diam saja.

Sebagai seorang ahli bela diri, meskipun Barry masih belum sampai tingkatan master bela diri, namun sudah sangatlah mendekati tingkatan master bela diri.

Kemampuannya ini didalam keluarga Cai tergolong adalah genius yang paling muda dalam 50 tahun belakangan.

Serangan Barry sangatlah cepat, dan juga ganas, itu membuat orang yang menonton menjadi kaget.

Sudah ada banyak orang yang membayangkan jika dirinya sendiri yang menerima serangan dari Barry, akan seperti apa reaksi mereka.

"Hshhhh!"

Suara tarik nafas terdengar.

Hampir semua orang menarik nafas.

Mereka membayangkan dirinya sendiri sebagai Zayden dan saat ini berdiri diposisinya sedang menghadapi serangan dari Barry.

Namun semua orang menyadarinya dengan kaget, nafas mereka menjadi susah, terlebih melakukan pertahanan dan menandingi Barry.

Namun saat ini, Zayden masih saja berdiri ditempat semula, seolah sama sekali tidak peduli dengan serangan dari Barry.

Semua orang terkejut.

Zayden sedang mencari mati?

Atau mungkin saja dia tahu diri, dia tidak melakukan perlawanan apapun?

Jika tidak mengapa Zayden tidak bergerak sama sekali dan membiarkan Barry menyerangnya?

Saat ini Zayden memang menerima tekanan yang tidak kecil.

Setidaknya Zayden berada ditempat semua dan tekanan yang dirasakannya bagaikan nyata.

Jika Zayden masih adalah Zayden tiga tahun yang lalu, maka ketika menghadapi serangan seperti begini, Zayden sama sekali tidak bisa muncul sedikitpun pemikiran untuk melawannya.

Namun sekarang berbeda.

Jangankan orang yang kemampuannya mendekati master bela diri, sekalipun master beladiripun, Zayden juga pernah bertemu dan tidak hanya satu saja.

Hanya Barry seorang saja yang belum mencapai Master bela diri sama sekali tidak bisa membawakan ancaman yang besar dan tekanan terhadap Zayden.

"Jika kemampuanmu hanya segini saja, maka tidaklah cukup untuk mengetahui apakah aku masih akan seperti tadi atau tidak."

Kata Zayden, kedua tangannya dilambaikan dan membentuk halangan bagaikan dinding angin yang menghalangi didepan dadanya.

Ketika melihat Zayden masih bisa bergerak dikondisi seperti begini, semua orang kaget.

Namun meskipun Zayden masih bisa membalasnya, namun semua orang tidak merasa bahwa Zayden adalah lawan untuk Barry.

Bagaimanapun juga mereka punya perbedaan dipostur tubuh.

Nama Barry saja juga hampir diketahui semua orang di Hua Xia.

Pada kondisi seperti begini, semua orang tentu saja lebih merasa Barry lebih unggul.

Bersamaan dengan itu, Zayden tidak berharap dengan begini bisa menahan serangan dari Barry.

Didetik ini, Zayden boleh dikatakan menggunakna seluruh potensi dalam tubuhnya.

Benar saja, sekali tinju Barry sampai, hanya dengan beberapa kali nafas saja dinding angin itu sudah pecah ditinju sekali oleh Barry.

Seterusnya, tinju Barry menuju dada Zayden.

Jika tertinju, sekalipun tidak mati, maka Zayden juga harus patah beberapa tulang rusuk, dan terbaring ditempat tidur selama beberapa bulan dan tidak mungkin bisa turun dari kasur.

"Hati-hati!"

Sebuah jeritan terdengar, Yusel bergegas menutup mulutnya dan takut dirinya menganggu Zayden dan membuatnya tidak fokus sehingga dilukai oleh Barry.

Sedangkan orang lain tentu saja juga sudah memperhatikan kondisi antara Barry dan Zayden, mereka juga menjadi tegang.

Boleh dibilang bahwa jika tinju Barry ini tidak bisa dihalangi oleh Zayden, maka Zayden pasti akan menjadi pembantu Barry menjadi lebih terkenal lagi.

"Bocah, apakah ini adalah dasar keberanianmu? Sungguh tidak tahu diri, maka aku beritahu kamu apa itu orang kuat yang sebenarnya!"

Barry menatapi Zayden dan tersenyum, kecepatannya bertambah cepat.

Dorr!

Tinjunya meninju didepan dada Zayden dengan keras.

Barry tersenyum, diwajahnya penuh dengan rasa bangga.

Dia kena sasaran, dia meninju dan kena sasaran di dada Zayden.

Barry memperkirakan bahwa tinjunya ini meskipun bukan sengaja menginginkan nyawa Zayden, namun kekuatan tinju ini juga tidaklah biasa.

Tidak perlu dilihat, tinjunya ini setidaknya menurut Barry telah mematahkan lebih dari 10 batang tulang rusuk Zayden.

Dan ini adalah akibat dari beraninya mencari masalah dengan dirinya, dengan keluarga Cai.

"Tuan Zayden..."

Wajah Yusel pucat.

Dia melihat tinju Barry yang begitu besar dan meninju didada Zayden dengan mata kepalanya sendiri dan mendengar suara itu.

Kekuatan yang begitu besar, dan meninju dada seseorang, kekuatan dan daya merusaknya pastilah besar.

"Hsshhhh!"

Orang lainnya semakin menarik nafas.

Meskipun mereka bukanlah Zayden, namun didetik ini mereka seolah merasakan rasanya tertinju oleh tinjuan ini, banyak orang yang terus saja mengelus dadanya sendiri.

Seperti seolah tinju ini tertinju didada mereka saja, dan sekarang mereka sedang membayangkan rasanya Zayden pada saat ini.

"Dia seharusnya tidak mati kan?"

"Seharusnya tidak, tempat ini adalah Lakers Club, Barry tidak akan benar-benar membunuh orang ditempat ini, jika tidak, sekalipun keluarga Cai juga tidak akan mudah untuk menyelesaikan ini."

"Lalu, apakah kita perlu memanggilkan ambulan?"

"Seharusnya tidak perlu, Zayden itu terlihat sepertinya tidak apa-apa."

"Benarkah? apa yang kamu katakan, tunggu sebentar, astaga, apa yang aku lihat......"

.........

Semua orang terus saja berdiskusi, mereka semua bereksrpresi tidak tega.

Namun sangatlah cepat sudah ada yang menyadari kondisi yang aneh.

Seharusnya, jika seperti pemikiran mereka, Zayden tidak bisa menanggapi tinju ini.

Maka seharusnya sekali ditinju, Zayden seharusnya sudah dipukul terjatuh di lantai.

Namun sekarang, Zayden masih saja berdiri ditempat semula dan bahkan tidak mundur sama sekali.

Sedangkan tinju Barry meskipun masih saja menempel didada Zayden, namun Barry pada saat ini sudah tidak lagi tenang dan percaya diri seperti tadi lagi.

Diwajahnya sudah penuh dengan tidak percaya, matanya melotot dengan besar, seolah melihat sesuatu yang mengetarkan.

"Bagaimana mungkin? Kamu......"

Saat ini Barry tengah menatapi Zayden dengan penuh tidak percaya, mulutnya sedikit bergerak, dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu, namun tidak bisa mengatakannya.

Barry yakin bahwa dadanya ini sudah meninju di dada Zayden, bahkan dia bisa merasakan tulang di badan Zayden.

Namun saat ini Zayden masih saja berdiri dengan baik dihadapannya, dibadannya sama sekali tidak terlihat teluka.

"Jadi, inikah kekuatan yang kamu maksud?"

"Hanya begini juga ternyata!"

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu