Thick Wallet - Bab 417 Kak Ling!

"Sudah punya istri? Siapa? Wanita yang ceroboh itu?"

Kak Ling menatap Shinta Jiang dengan tatapan yang aneh dan tidak percaya.

"Mengapa kamu masih senang sekali berbincang dengannya ketika ia sudah mempunyai istri? Apakah kamu sudah gila? Atau terlalu kehausan? Kamu tidak pernah berpacaran selama bertahun-tahun di luar negeri, namun, apakah kamu kini merasa tidak tahan setelah pulang kembali?"

Ucap Kak Ling dengan nada yang tidak percaya, ia juga melihat Shinta Jiang secara keseluruhan tanpa bersembunyi, tatapannya bahkan terhenti pada dadanya untuk waktu yang cukup lama.

"Kak Ling, apa yang sedang kamu lakukan?"

Shinta Jiang merasa sedikit marah, ia pun langsung menatap Kak Ling dan menutupi bagian dadanya.

"Haha, aku sudah terbiasa, mohon jangan keberatan Shinta, namun, kamu masih belum menjawabku?"

Kak Ling tertawa terbahak-bahak.

"Bukan, ia adalah wanita yang sangat tenang, Hailee Xie."

Ucap Shinta Jiang perlahan, tetapi dipenuhi dengan rasa pilu.

Bahkan dirinya sendiri juga tidak menyangkanya, ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya sendiri akan merasa demikian.

"Sayang, kamu bahkan sudah menanyakan nama istrinya, masih beraninya kamu berkata kamu tidak memiliki maksud apa-apa, dasar pembohong!"

Ucap Kak Ling yang kemudian tiba-tiba tersenyum.

Namun, Shinta Jiang tiba-tiba merasa dirinya baru saja ditatap oleh sebuah hal aneh dan membuatnya tiba-tiba bergemetar.

"Kak Ling, jangan isengi aku, aku sebenarnya bertemu dengannya hanya untuk membahas mengenai ambasador official shop Outstanding Corp., kepala toko mereka sebelumnya ingin mengundangku untuk menjadi ambasador official shop mereka, sehingga mereka hari ini datang untuk memastikan hal tersebut."

Shinta Jiang akhirnya mengatakan tujuan pertemuannya dengan Zayden Zhou hari ini.

"Ambasador? Menurutku, Shinta, berdasarkan identitas dan latar belakang keluarga yang kamu miliki, ambasador apalagi yang kamu perlukan? Proyek satu tahun seperti itu juga tidak akan mendatangkan terlalu banyak uang untukmu, bukan?"

Ucap Kak Ling yang berusaha mengganti topik sambil menatap Shinta Jiang.

"Namun, jika memang kamu ingin menjadi seorang ambasador, apakah ini berarti kamu dapat mengambil dan menggunakan produk mereka kapan saja ke depannya? Jika memang demikian, cepat ambil beberapa puluh kotak masker dan sabun wajah untukku."

Ucap Kak Ling yang kemudian terlihat seperti orang yang berbeda.

Ucapnya dengan wajahnya langsung memerah, yang kemudian disertai dengan matanya yang bergemilang itu terlihat hingga ke hadapan Shinta Jiang.

Sepertinya, kosmetik wajah itu memiliki daya tarik yang tidak terbatas baginya.

"Bagaimana mungkin, lagipula, kamu juga bukannya kekurangan, bukan? Apakah kamu bisa menghabiskan masker dan sabun wajah sebanyak itu?"

Ucap Shinta Jiang dengan sedikit perasaan kesal.

"Hei hei, siapa yang bilang bahwa aku tidak akan bisa menghabiskannya? Aku bisa saja memberikan satu set untuk setiap gundikku, bukankah mereka akan semakin tertarik padaku? Terlebih lagi, jika memang ada hal baik yang murah, mengapa aku harus menghabiskan uangku sendiri, kamu juga tidak terlalu memperhatinkan aku, aku bahkan tidak mempunyai satupun tamu, bagaimana mungkin aku masih mempunyai uang."

Ucap Kak Ling.

Shinta Jiang kehabisan kata-katanya terhadap Kak Ling, tatapannya kini terlihat seperti seorang anak kecil yang dipenuhi dengan perasaan sayang.

"Kamu melepaskan semua fasilitas rumahmu dan datang ke tempat seperti ini, semua ini adalah perbuatanmu, siapa lagi yang bisa kamu salahkan?"

Ucap Shinta Jiang dengan nada yang mendalam.

Shinta Jiang mengetahui beberapa masa lalu Kak Ling, namun, karena dirinya sendiri juga belum pernah mengalaminya sebelumnya, jadi, banyak sekali saat dimana ia juga tidak mempunyai hak untuk berbicara, ia juga sebaiknya tidak mengatakan apa-apa.

Keadaan diantara mereka berdua hening sejenak.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang meributkan keheningan mereka.

"Nona!"

Penjaga taman Keluarga Jiang benar-benar merasa lega ketika melihat Shinta Jiang, namun, saat mereka melihat orang yang sedang duduk di hadapan Shinta Jiang adalah seorang wanita, ia pun menjadi lebih tenang.

Waktu berjam-jam sudah berlalu sejak Steven Jiang memberikan perintahnya, hingga mereka akhirnya menemui Shinta Jiang.

Mereka mengikuti cara mereka mencari Shinta Jiang sebelumnya, yaitu melakukan pencarian besar-besaran di Kota Changsha.

Mereka sudah mencarinya ke berbagai tempat, namun, masih saja belum menemui Shinta Jiang.

Seorang penjaga taman yang tiba-tiba teringat bahwa mereka sebelumnya menemui Shinta Jiang di pinggir sungai.

Jadi mereka kini datang ke pinggir sungai yang panjang dan mencarinya di setiap toko, hingga akhirnya mereka menemukan Shinta Jiang.

Beberapa penjaga taman terlihat bersikap hormat dihadapan Shinta Jiang.

"Nona, Tuan Kedua memohon kami untuk membawamu pulang."

Kepala dari para penjaga taman adalah ketua dari kelompok yang sebelumnya juga mencari Shinta Jiang.

Setelah ia hormat terhadap Shinta Jiang dan menjelaskan tujuan kedatangan mereka, ia pun menatap wanita yang duduk berhadapan dengan Shinta Jiang itu.

Seingatnya, sepertinya tidak ada seorang wanitapun seperti ini di Provinsi Hunan.

Jika dinilai dari penampilannya, wanita ini memiliki hubungan yang cukup baik dengan Nona Shinta Jiang.

Ditambah lagi, selama Shinta Jiang kembali ke Kota Changsha, ia belum pernah mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan siapapun, sehingga ia pun menegang.

Apakah wanita ini sudah melakukan sesuatu terhadap Nona Shinta Jiang, sehingga membuat Nona Shina Jiang kehilangan kemampuan membedakannya dan berjalan sangat dekat dengannya seperti ini.

Wanita ini tidak terlihat seperti orang yang baik, sepertinya hal ini harus dilaporkan kepada Tuan Kedua setelah pulang nanti.

Namun, pemimpin penjaga taman teringat akan banyak hal ketika melihat Kak Ling, mereka seakan-akan lupa untuk memalingkan tatapan mereka dari Kak Ling.

Jadi, tatapan pemimpin penjaga taman tampak sepenuhnya tertuju pada Kak Ling.

Hal ini membuat para penjaga taman yang berada di belakangnya sangat kagum, walaupun ia datang untuk mengerjakan tugasnya, namun, ia tidak lupa untuk menarik wanita.

Biarkan saja jika ia memang menarik wanita, tetapi, wanita cantik yang membuatmu tertarik ini adalah teman baik Nona Shinta Jiang.

Astaga, bos, apa yang ingin kamu lakukan?

Apakah kamu ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Nona Shinta Jiang?

Bos, kamu ini benar-benar terliti, aku sunguh kagum padamu.

"Jika kamu tidak juga mengalihkan tatapanmu, aku akan menyingkirkannya tanpa bersegan hati, lalu melemparnya sebagai makanan ikan di dalam sungai."

TIba-tiba terdengar suara tajam.

Semua orang terkejut dan melihat ke arah orang yang berbicara.

Itu adalah wanita yang duduk di seberang Nona Shinta Jiang.

Semua penjaga taman langsung melihat ke arahnya dan merasa tegang.

Tatapan Kak Ling kini meninggi dan tajam seperti pisau, yang kemudian tertuju pada pemimpin penjaga taman.

Semura orang dapat merasakan ketajaman tatapannya, sedikitpun kecerobohan mungkin akan menghancurkan dirinya.

Jika memang para penjaga taman bersikap demikian, jangan dibicarakan lagi, tujuan utama tatapan Kak Ling pasti adalah pemimpi dari penjaga taman tersebut.

Ia merasa seperti masuk ke dalam neraka, dimana tubuhnya pun bergemetar.

Setelah diteriaki oleh Kak Ling pada awalnya, hatinya masih merasa kesal dan bersiap-siap untuk memberikan sebuah pelajaran kepada wanita kejam ini.

Walaupun ia adalah teman baik Nona Shinta Jiang, namun, jika ia berani berbicara demikian, ia harus siap menanggung harga yang harus ia bayar.

Namun, tak disangka, sekali ia menundukkan kepalanya dan bertemu dengan tatapan wanita yang tajam tersebut, dahi dan punggungnya pun langsung dibasahi oleh keringat.

"Sudah, Kak Ling, ia hanyalah salah satu penjaga taman Keluarga Jiang, jangan persulit dirinya."

Pada saat inilah suara Shinta Jiang tiba-tiba terdengar.

Namun, pemimpin penjaga taman seperti baru saja mendengar suara alam dan langsung melepaskan tekanannya.

Pada saat in jugalah ia tiba-tiba merasa tubuhnya seperti baru saja tercebur ke dalam air.

Ia merasa dirinya seakan-akan baru saja pulang kembali dari neraka.

Benar-benar sungguh menakutkan.

Siapakah wanita ini sebenarnya?

Pemimpin penjaga taman tidak berani bertanya dan langsung meminta maaf, kemudian melangkah mundur dan tidak berani lagi mengatakan apapun.

Semua petugas taman juga merasa ragu melihat sikap dari bos mereka, namun, bos mereka langsung menatap mereka ketika mereka hendak bertanya, jadi, semua orang langsung tidak ebrani berkata apa-apa.

"Kak Ling, mengapa kamu harus marah dengan mereka?"

Ucap Shinta Jiang sambil menggelengkan kepalanya.

"Hmm! Sekelompok anjing memang harus diajarkan menggunakan perlakukan anjing, tatapan sembarangan adalah hal yang tidak kuinginkan."

Ucap Kak Ling dengan nada yang dingin.

"Sudahlah, Kak Ling, apakah kamu benar-benar berencana untuk menetap disini untuk seumur hidupmu? Apakah kamu benar-benar tidak akan pulang lagi untuk seumur hidupmu?"

Shinta Jiang menggelengkan kepalanya, ia tidak bermaksud untuk menenangkan Kak Ling, terlebih lagi, ia juga tahu kata-katanya tidak akan berpengaruh banyak terhadap Kak Ling.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu