Thick Wallet - Bab 675 Memancing Menantu Kaya?

"Sudah lah tenang saja, 100 miliar ini adalah ganti rugi dia menganggumu, kamu ambil dengan tenang saja, oh iya, kamu ikut aku naik keatas dulu, nanti setelah Fendi mendapatkan uangnya barulah kita kemari."

Kedua tangan Zayden ditaruh dibahu Yusel dan mengeluarkan sedikit tenaga, dia ingin menenangkan perasaan Yusel.

Setelah menasehatinya, Zayden tidak lagi peduli dengan Fendi, dia juga tidak mempedulikan Barry.

Perkataan yang dia katakan kepada Barry sudah dilupakan Barry, maka Zayden akan membuatnya tahu nanti kedepannya.

Dann sekarang masih bukanlah waktu untuk merealisaskan perkataan itu.

"sudahlah, semuanya bubar saja."

Zayden membawa Yusel naik ke lantai 3.

Eddy melambaikan tangan kesemua orang dan ikut naik kelantai 3 juga.

Dan ada banyak orang yang menatapi Zayden dan Yusel dengan tatapan iri, begitu muda dan sudah bisa berhubungan baik dengan Eddy, bahkan bisa langsung sampai ke lantai 3.

Ini adalah impian banyak orang seumur hidup.

.......

Waktu berlalu dengan cepat, masih belum sampai satu jam, Fendi sudah menyuruh orang untuk memberitahu bahwa 100 miliarnya sudah disiapkan.

"Ayo, aku bawa kamu untuk mengambil ganti ruginya, bukankah kamu hari ini datang untuk menghadiri acara reunimu, setelah mendapatkan ganti ruginya, pergi saja dulu, setelah semuanya selesai, aku punya sedikit hal untuk dibahas bersama kamu, sampai saat itu, kamu pergi ke Green Bay City saja, aku menunggumu disana."

Zayden menepuk bahu Yusel dengan pelan, dia berkata dengan sambil tersenyum.

"Tuan Zayden, Nona Yusel, ini adalah 100 miliarnya, semuanya ada didalam kartu, kalian bisa mengeceknya kapan saja."

Wajah Fendi saat ini sangatlah merah, keringat terus saja berkucuran dari keningnya, badannya gemetaran dan dia membungkuk sambil memberikan sebuah kartu bank berwarna hitam.

Zayden hanya meliriknya saja dan menerimanya dengan biasa saja, lalu dia langsung memberikannya kepada Yusel.

Zayden percaya Fendi tidak berani main curang disaat ini.

Terlebih Zayden mengetahui kartu bank hitam itu, itu adalah kartu black gold yang bisa dipakai dibank diseluruh dunia, yang bisa menggunakannya sangatlah sedikit.

Hanya dengan ini saja setidaknya didalam kartu harus ada 100 miliar, itu sudah menghalangi banyak orang.

"Baiklah, kamu sudah boleh pergi, jika kamu merasa tidak ikhlas, dan ingin membalas dendam, maka kamu boleh mencariku, aku akan menunggumu."

Zayden berkata sambil tersenyum, dia tidak mempedulikan reaksi dari Fendi dan langsung menarik tangan Yusel dan turun ke lantai satu.

Dan didetik ini, lantai satu dan lantai dua sudah kembali normal seperti biasanya.

Semua jejak pertarungan tadi dan serta bercak darah sudah dibersihkan dengan bersih.

Dan orang-orang yang menonton tadi juga sudah bubar.

Zayden berpikir, sepertinya tidak perlu waktu yang lama dan hal yang terjadi disini pasti akan tersebar diseluruh Hua Xia.

"Baiklah, pergilah cari temanmu, aku kembali ke komplek dulu."

Zayden melambaikan tangannya kepada Yusel dan meninggalkan Lakers Club langsung.

Dan bersamaan dengan perginya Zayden, ada banyak orang di Lakers Club juga ikut keluar, bahkan ada banyak orang yang mulai menelepon.

Ditangan Yusel masih memegang kartu bank, melihat adegan ini, dia membuka mulut dan ingin mengingat Zayden, namun perkataannya sudah sampai di disamping mulutnya, namun dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa mengatakannya.

Dia menahan rasa khawatirnya, dan Yusel tahu bahwa seklaipun sekarang dia memberitahu juga tidak ada gunanya.

Zayden bisa mengenal Eddy maka dia pasti mempunyai identitas yang lebih tidak biasa lagi, atau mungkin tidak perlu ingatan darinya.

Ketika bediri didepan pintu, Yusel menarik nafas dulu dan meraba wajahnya, dia menyadari tidak ada yang aneh, barulah dia membuka pintu.

Tapi sebelum pintunya dibuka, pintu didalam ruangannya sudah dibuka dari dalam.

"Duh, Yusel kamu sudah kembali?"

Sebuah suara yang kaget terdengar setelah pintu ruangan dibuka.

Megan Xu melihat Yusel berdiri didepan pintu ruangan dan tidak terlihat aneh, tatapannya bersinar dan berkata seperti kaget saja.

Dan perkataannya ini, langsung saja menarik perhatian semua orang.

"Eh, Yusel, tadi kamu kemana?"

"Iya, sudah hampir satu jam, aku masih mencarimu ke toilet, dan tidak menemukanmu, apakah kamu tidak apa-apa?"

"Yusel, segera masuk, sudah menghilang begitu lama,bukankah kamu seharusnya dihukum minum tiga gelas dulu?"

........

Bagaimanapun juga Yusel juga adalah orang cantik disekolah dia, terlebih sekarang baru saja tamat sekolah setengah tahun, kecantikan Yusel tengah pada puncaknya, tentu saja dia menjadi titik fokus semua orang.

Yusel tersenyum dan seolah tidak terjadi apa-apa, dia lalu langsung masuk kedalam ruangan.

"Tidak ada apa-apa, aku bertemu dengan teman lama dan mengobrol dulu sebentar."

Yusel tersenyum dan duduk.

Sedangkan Megan ketika mendengar perkataan Yusel, ekspresinya berubah, setelah bertatapan dengan Arnold, mereka sama-sama mengerti maksud masing-masing.

Hanya mereka berdua yang tahu saja apa yang terjadi dengan Yusel ketika keluar.

Dan oleh karena itu juga mereka baru tahu bahwa perkataan Yusel bertemu dengan teman lama dan emngobrol adalah sebuah kebohongan.

Dan mengapa Yusel berbohong, Megan dan Arnold setelah saling bertatapan, mereka masing-masing mendapatkan jawaban dari mata lawan tatapnya.

Megan tersenyum dan melihat sosok belakang Yusel, ekspresinya penuh penghinaan, dimatanya juga terlihat sedikit kejam.

Sedangkan Arnold, wajahnya marah dan merapatkan bibirnya, dia menatapi Yusel dan termenung.

"Hahaha, teman lama? Yusel, kamu kira ini tempat apa? Kamu bisa mempunyai teman lama disini?"

Orang lain tidak mengatakan apa-apa, malahan Lily sudah tidak tahan dan menyindirnya.

Tadi ketika Yusel tidak berada didalam ruangan, dia menjadi orang yang paling menjadi titik fokus.

Setiap orang menatapinay dengan tatapan iri dan suka.

ini membuat Lily sangatlah menikmatinya.

Namun tadi Yusel yang hilang baru saja kembali dan langsung menarik hampir semua tatapan dan perhatian dari semua orang.

Ini membuat Lily merasa dirinya diasingkan.

Rasa ini membuat Lily merasa tidak enak.

"Iya Yusel, aku tidak pernah mendengar ada temanmu yang bisa masuk kedalam sini."

"eh, aku ingat sebelumnya Megan mengatakan kamu datang dengan seorang lelaki, jangan-jangan adalah lelaki itu?"

"Benarkah, kalau begitu bukankah lelaki itu adalah pacar Yusel?"

......

Disaat ini ketika semua orang kaget, mereka dengan cepat terpikiran perkataan Megan tadi.

"Hahaha, kalian tidak tahu tadi ketika Yusel pergi, dia tentu saja bukan bertemu dengan teman lama, menurutku dia jelas pergi memancing menantu kaya."

Dan disaat semua orang terus berdiskusi, sebuah perkataan Megan bagaikan ombak dahsyat yang membuat semua orang tercengang, dan menatapi Yusel dengan tatapan tidak percaya.

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu